0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan2 halaman
SOLAS bab XI-2 dan Kode Keamanan Fasilitas Pelabuhan dan Kapal Internasional (ISPS Code) telah membentuk dasar untuk rezim keamanan wajib yang komprehensif untuk pelayaran internasional sejak mulai berlaku pada 1 Juli 2004. Kode ini terdiri dari dua bagian, yaitu Bagian A yang menguraikan persyaratan keamanan pelabuhan dan maritim, dan Bagian B yang memberikan pedoman untuk memenuhi persyaratan Bagian A. Tujuan utama ISPS
SOLAS bab XI-2 dan Kode Keamanan Fasilitas Pelabuhan dan Kapal Internasional (ISPS Code) telah membentuk dasar untuk rezim keamanan wajib yang komprehensif untuk pelayaran internasional sejak mulai berlaku pada 1 Juli 2004. Kode ini terdiri dari dua bagian, yaitu Bagian A yang menguraikan persyaratan keamanan pelabuhan dan maritim, dan Bagian B yang memberikan pedoman untuk memenuhi persyaratan Bagian A. Tujuan utama ISPS
SOLAS bab XI-2 dan Kode Keamanan Fasilitas Pelabuhan dan Kapal Internasional (ISPS Code) telah membentuk dasar untuk rezim keamanan wajib yang komprehensif untuk pelayaran internasional sejak mulai berlaku pada 1 Juli 2004. Kode ini terdiri dari dua bagian, yaitu Bagian A yang menguraikan persyaratan keamanan pelabuhan dan maritim, dan Bagian B yang memberikan pedoman untuk memenuhi persyaratan Bagian A. Tujuan utama ISPS
2, pada tanggal 1 Juli 2004, Kode Keamanan Fasilitas Pelabuhan dan Kapal Internasional (ISPS Code) sejak saat itu telah membentuk dasar untuk rezim keamanan wajib yang komprehensif untuk pelayaran internasional. Kode ini dibagi menjadi dua bagian, Bagian A dan Bagian B. Wajib Bagian A menguraikan secara rinci persyaratan terkait keamanan pelabuhan dan maritim yang harus dipatuhi oleh pemerintah kontraktor SOLAS, otoritas pelabuhan, dan perusahaan pelayaran, agar sesuai dengan Kode. Bagian B dari Kode ini memberikan serangkaian pedoman rekomendasi tentang cara memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditetapkan dalam ketentuan Bagian A.
Tujuan utama ISPS Code meliputi:
Pembentukan kerangka kerja internasional yang
mendorong kerjasama antara Pemerintah Penandatangan, instansi Pemerintah, pemerintah daerah dan industri pelayaran dan pelabuhan, dalam menilai dan mendeteksi potensi ancaman keamanan terhadap kapal atau fasilitas pelabuhan yang digunakan untuk perdagangan internasional, sehingga dapat menerapkan langkah-langkah keamanan preventif terhadap ancaman keamanan tersebut, menetapkan peran dan tanggung jawab masing-masing pihak yang berkepentingan dengan menjaga keamanan maritim di pelabuhan dan di atas kapal, di tingkat nasional, regional, dan internasional menetapkan peran dan tanggung jawab masing- masing pihak yang berkepentingan dengan menjaga keamanan maritim di pelabuhan dan di atas kapal, di tingkat nasional, regional, dan internasional