Penerapan ISPS Code sangat penting untuk memastikan keamanan kapal dan fasilitas
pelabuhan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan ISPS
Code:
1. Identifikasi Ancaman Keamanan: Identifikasi dan evaluasi ancaman keamanan yang
mungkin terjadi pada kapal dan pelabuhan. Ancaman bisa berasal dari faktor internal
maupun eksternal, seperti terorisme, pencurian, dan sabotase.
2. Penilaian Risiko: Setelah mengidentifikasi ancaman keamanan, lakukan penilaian
risiko untuk menentukan tingkat risiko yang terkait dengan ancaman tersebut. Dari
penilaian risiko, dapat dilakukan identifikasi titik-titik yang rentan terhadap ancaman
keamanan.
3. Mengembangkan Rencana Keamanan: Berdasarkan penilaian risiko, kembangkan
rencana keamanan yang meliputi langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan
yang harus dilakukan dalam mengatasi ancaman keamanan.
4. Implementasi Rencana Keamanan: Setelah rencana keamanan dikembangkan,
implementasikan rencana tersebut di kapal dan pelabuhan. Ini meliputi pelatihan
awak kapal dan personil pelabuhan mengenai langkah-langkah keamanan yang harus
dilakukan.
5. Memantau dan Melakukan Peninjauan Ulang: Setelah implementasi, pantau dan
lakukan peninjauan ulang secara berkala untuk memastikan bahwa rencana
keamanan terus berjalan dengan baik. Jika ditemukan kelemahan atau kekurangan,
lakukan perbaikan yang diperlukan.
6. Kolaborasi dengan Pihak Terkait: Kolaborasi dengan pihak terkait seperti agen
pemerintah, badan keamanan, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk
menerapkan ISPS Code dengan efektif.
Penerapan ISPS Code tidak hanya melindungi kapal dan pelabuhan, tetapi juga mencegah
terjadinya ancaman keamanan yang dapat membahayakan keselamatan dan keamanan
masyarakat global
Kapal dan Pelabuhan yang harus mematuhi ISPS Code
Berdasarkan koda ISPS Code, kapal dan pelabuhan yang wajib mematuhi ISPS Code
adalah;
Kapal
Pelabuhan
Pelabuhan yang perlu menerapkan ISPS Code adalah fasilitas pelabuhan yang
melayani jenis-jenis kapal yang telah disebutkan di atas yang meliputi terminal yang
dikelola oleh Badan Usaha Pelabuhan, terminal khusus dan terminal untuk
kepentingan sendiri.