Anda di halaman 1dari 13

KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

SOAL 1 SOAL 3

Nilai Pasar Aktiva 22,000,000,000 Beban Masa Manfaat Tahun Dimulai Jumlah
Nilai Buku Aktiva - Fiskal 13,000,000,000 Sewa 2 tahun 1 Oktober 2015 48,000,000
Surplus Revaluasi (Keuntungan) 9,000,000,000 Penghitungan :      

Jurnal : Sewa per tahun 24,000,000    

Asset tetap 22,000,000,000 Sewa per bulan 2,000,000    

Surplus Revaluasi 9,000,000,000 Sewa 3 bulan 6,000,000    


Akumulasi Penyusutan 13,000,000,000

Perhitungan PPh Final Jurnal Penyesuaian 31 Desember 2015 :

= 10% x 9,000,000 Beban Sewa 6,000,000

= 900,000,000 Sewa dibayar dimuka 6,000,000

SOAL 2 SOAL 4
Tidak ada jurnal penyesuaian karena belum perpindahan resiko.
Dapat disimpulkan bahwa PT Jumasta memiliki penyertaan modal di PT Gundala
sebesar 25% dari jumlah modal yang disetor (250 lb saham : 1000 lb saham). Hal NOTE :
ini berakibat biaya bunga pinjaman tidak dapat dibebankan sebagai biaya karena
Seusai SAK ETAP 20.8a disebutkan bahwa entitas harus mengakui pendapatan
pengeluaran tersebut terkait dengan pendapatan berupa dividen dari PT Gundala
dari suatu penjualan barang jika memenuhi salah satu kondisi yaitu entitas telah
yang termasuk pendapatan bukan objek PPh.
mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang kepada
pembeli.

Dengan demikian pembelian dengan syarat FOB destination belum terjadi


pengalihan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan kepada
pembeli karena baru terdapat pengalihan risiko dan manfaat kepemilikan
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

manakala barang sudah diterima di gudang pembeli sehingga sudah tepat barang kualitas sumber daya manusia dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
belum dijurnal dan belum dimasukkan ke dalam persediaan. dengan memperhatikan kewajaran, termasuk beasiswa yang dapat dibebankan
sebagai biaya adalah beasiswa yang diberikan kepada pelajar, mahasiswa dan
SOAL 5
pihak lain.
Penjualan 2,500,000,000
SOAL 7
Retur Penjualan (175,000,000)
Ongkos Angkut Penjualan 100,000,000 Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Keuangan 83/PMK.03/2009
Jumlah Peredaran Bruto 2,425,000,000
bahwa pemberian naturan dan kenikmatan yang dapat dikurangkan dari
Persediaan Awal 400,000,000
Pembelian 1,600,000,000 penghasilan bruto pemberi kerja dan bukan merupakan penghasilan bagi
Potongan Pembelian (30,000,000) pegawai yang menerimanya adalah :
Ongkos Angkut Pembelian 75,000,000
Pembelian Bersih 1,645,000,000 a. Pemberian atau penyediaan makanan atau minuman bagi seluruh
Tersedia Untuk Dijual 2,045,000,000 Pegawai yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Persediaan Akhir 347,500,000 b. Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan yang
1,697,500,
diberikan berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu
HPP 000
Laba Bruto 727,500,000 dalam rangka menunjang kebijakan pemerintah untuk mendorong
pembangunan di daerah tersebut.
c. Pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan keharusan dalam
SOAL 6
pelaksanaan pekerjaan sebagai sarana keselamatan kerja atau karena
Berdasarkan Pasal 6 ayat (1) huruf g UU PPh menyebutkan bahwa besarnya sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya.
Penghasilan Kena Pajak bagi WP Dalam Negeri dan BUT, ditentukan berdasarkan
Selanjutnya diatur lebih lanjut dalam Pasal 10 Ayat (1) PER Dirjen No
penghasilan bruto dikurangi biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
PER-51/PJ/2009 bahwa pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan
penghasilan, termasuk biaya beasiswa, magang dan pelatihan.
keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai sarana keselamatan kerja atau
Selanjutnya dalam memori penjelasannya menerangkan biaya yang dikeluarkan karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya sebagaimana dimaksud dalam
untuk keperluan beasiswa, magang dan pelatihan dalam rangka peningkatan Pasal 2 huruf c Peraturan Menteri Keuangan meliputi pakaian dan peralatan
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

untuk keselamatan kerja, pakaian seragam petugas keamanan (Satpam), sarana SOAL 10
antar jemput Pegawai, serta penginapan untuk awak kapal, dan sejenisnya.
Dalam Pasal 11 ayat (1) UU PPh mengatur bahwa penyusutan atas pengeluaran
SOAL 8 untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan harta
berwujud, kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak guna bangunan, hak guna
Penyusutan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 37,000,000, karena
usaha, dan hak pakai, yang dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih,
fasilitas yang diberikan berupa mobil sedan maka penyusutan yang boleh diakui
dan memelihara penghasilan yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun
hanya sebesar 50% yaitu Rp 18,500,000
dilakukan dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang
Note telah ditentukan bagi harta tersebut.

Keputusan Dirjen Pajak No KEP-220/PJ/2002 menjelaskan bahwa atas biaya Pasal 3 ayat (4) sesuai keputusan Dirjen Pajak No KEP-316/PJ/2002 mengatur
perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan sedan atau yang dalam hal pengeluaran/biaya upgrade program aplikasi khusus,
sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu pengeluaran/biaya tersebut terlebih dahulu ditambahkan pada nilai sisa buku
karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan fiscal yang masih ada dan amortisasinya dilakukan dengan masa manfaat
sebesar 50% dari jumlah biaya perolehan atau pembelian atau Perhitungan Biaya baru/penuh terhitung mulai bulan dilakukan upgrade.
Fiskal da NSB Fiskal.
SOAL 11
SOAL 9
Pencatatan dengan Metode Periodik maka pembelian dicatat dalam akun
Harga pembelian bukan persediaan.
Persediaan Akhir Metode Jumlah Jumlah
No Per Unit
FIFO (Unit) (Rp)
(Rp) Berdasarkan PMK-154/PMK.03/2010 jo PMK-224/PMK.011/2012 impor tersebut
a Persediaan Awal 1 Jan 2010 2,000     terutang PPh Pasal 22 Impor 2,5% tidak final (dengan API) sehingga dicatat dalam
b Pembelian 2010 1,800    
akun Uang Muka PPh.
c Total Persediaan 2010 3,800    
d Penjualan 2010 3,650     Impor tersebut terutang PPN Impor 10% dan dapat dikreditkan dan Bea Masuk
e Persediaan Akhir 30 Okt 2010 150 12,000 1,800,000
(BM) 10%
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

SOAL 12 Harga termasuk PPN 253,000,000


Harga tidak termasuk PPN  
Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
100/110 x 253,000,000 = 230,000,000
167/PMK.03/2018 bahwa pemberian natura dan kenikmatan yang merupakan PPN (10%) 23,000,000
keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai sarana keselamatan kerja atau Jumlah Rp 253,000,000.00
karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya sebagaimana meliputi Dipungut,  
PPh Pasal 22 (1,5%) Rp 3,450,000
pemberian atau penyediaan :
1,5% x Rp 230,000,000  
a. Pakaian dan peralatan untuk keselamatan kerja; Kas diterima Rp 226,550,000.00
b. Pakaian seragam petugas keamanan;
c. Sarana antar jemput pegawai; SOAL 14
d. Penginapan untuk awak kapal dan yang sejenisnya; dan/atau
Perhitungan Beban Bunga PT Targus pada 31 Desember 2012 sebagai berikut :
e. Kendaraan yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai
tertentu karena jabatan atau pekerjaannya. Beban Bunga 1,333,333

SOAL 13 Utang Bunga 1,333,333

Sesuai dengan KMK-563/KMK.03/2003, Bendaharawan Pemerintah (Daerah) Dengan Penjelasan :

ditunjuk sebagai Wajib Pungut PPN.


Tanggal Perhitungan Jumlah Bunga

Sesuai dengan PMK-154/PMK.03/2010 jo PMK-224/PMK.011/2012, penjualan


Bunga Periode I 1 Desember 2012 8% x 3/12 x 200,000,000 =
barang kepada instansi pemerintah dikenakan PPh Pasal 22 dengan tarif 1,5%
4,000,000
dari harga beli sebelum dikenakan PPN ; serta wajib dipungut oleh
Utang Bunga Per 31 Desember 2012 8% x 1/12 x 200,000,000 =
Bendaharawan Pemerintah,
1,333,333
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

SOAL 15 SOAL 17

Kas 27,000,000 Perlakuan akuntansi berdasarkan Paragraf 24 PSAK No.1 tentang penyajian
Laporan Keuangan, Entitas menyusun laporan keuangan atas dasar akrual kecuali
Beban PPh Pasal 4 ayat (2) 3,000,000
untuk arus kas.
Pendapatan Sewa Dimuka 30,000,000
Perlakuan perpajakan berdasarkan Pasal 28 ayat (5) UU KUP, Pembukuan
Dengan Penjelasan : diselenggarakan dengan prinsip taat asas dengan stelsel akrual atau kas.

1. Sesuai dengan KEP-227/PJ/2002 PT Jazz Entertainment wajib memotong Prinsip Stelsel Kas adalah penjualan dicatat baik yang tunai maupun kredit;
PPh Pasal 4 ayat (2) bersifat final dengan tarif 10% dan terutang pada persediaan diperhitungkan seluruh pembelian dan persediaan; untuk asset dapat
saat terutang atau saat dibayarkan atau mana yang lebih dulu. dilakukan amortisasi dan depresiasi; pemakaian taat asas (konsisten).
Persewaan ruang kantor bersifat final maka dicatat sebagai beban oleh
Akuntansi Fiskal
PT Hari Graha.
Penjualan 200,000,000 200,000,000
2. Jika PT Hari Graha telah dikukuhkan sebagai PKP maka wajib memungut
HPP
PPN 10%. Saldo Awal 75,000,000 75,000,000
Pembelian 125,000,000 125,000,000
SOAL 16
(60,000,000
Saldo Akhir ) (60,000,000)
Beban Gaji 120,000,000
140,000,000 140,000,000
Beban Iuran Pensiun 2,000,000 Laba Bruto 60,000,000 60,000,000
(30,000,000
Utang PPh Pasal 21 5,160,000 Beban Usaha ) 30,000,000
Laba Usaha 30,000,000 30,000,000
Kas 1,116,840,000 Pendapatan Sewa 5,000,000 15,000,000
35,000,000 45,000,000
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

b. Laba (rugi) penjualan fiscal dan nilai buku fiscal setelah diketahui saat
mulainya revaluasi mesin kelompok II dengan masa manfaat 8 tahun
SOAL 18
dan metode penyusutan saldo menurun :
Pasal 8 ayat (3), selisih antara nilai pengalihan aktiva tetap dengan nilai sisa buku
Perhitunga
fiscal pada saat pengalihan merupakan keuntungan atau kerugian berdasarkan Akun Jumlah
n
UU PPh. Nilai Revaluasi 300,000,000  
Penyusutan Fiskal Apr-Des 2008
Perhitungan Tambahan PPh Final : (25%) (56,250,000)  
  243,750,000  
Penyusutan Fiskal 2009 Jan s.d Apr
Harga Pasar (Revaluasi) 300,000,000
2009 (25%) (20,312,500)  
Nilai Buku Fiskal   223,437,500
Nilai Buku Fiskal (175,000,000) Harga Jual   230,000,000
Laba   6,562,500
125,000,000

Tambahan PPh Final (30% - 10%) x 125,000,000 = 25,000,000 Penyusutan Fiskal April s.d Des 2008 adalah (300,000,000 x 25%) x 9

Perhitungan Laba (Rugi) penjualan mesin adalah sebagai berikut : bulan/12 bulan atau sebesar Rp56,250,000.

a. Dengan diketahuinya akumulasi penyusutan atas mesin setelah Penyusutan Fiskal Jan s.d Apr 2009 adalah (300,000,000 – 56,250,000) x

revaluasi dengan masa manfaat akuntansi 9 tahun selanjutnya dapat 25% x 4 bulan/12 bulan atau sebesar Rp20,312,500

diperoleh mulainya revaluasi dilakukan karena yang diketahui hanya Aturan ini telah diperbaharui dengan PMK-191/PMK.10/2015
tahunnya 2008
Tarif tertinggi PPh Badan 2009 : 28%

Uraian Perhitungan Jumlah Tarif tertinggi PPh Badan 2010 – sekarang : 25%
Penyusutan Akuntansi per
(300jt : 9th)/12bln 2,777,778
Bulan
Jangka Waktu Penyusutan 25,000,000/2,777,778 9 bulan
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

SOAL 19 SOAL 20

Pengakuan pendapatan PT Sekuat Baja dilakukan dengan Metode


Jawaban – Rugi selisih kurs dapat diakui karena sudah sesuai dengan Standar
Persentase Penyelesaian (Perbandingan Aktual biaya dengan estimasi
Akuntansi
total biaya), dengan rincian :
Note
Aktual biaya Oktober 2009 5,000,000,000
Ketentuan mengenai penyesuaian saldo pinjaman dan pengakuan kerugian
Aktual biaya November 2009 3,800,000,000
akibat selisih kurs adalah :
8,800,000,000
Perlakuan akuntansi berdasarkan PSAK No.10 tentang Pengaruh Perubahan Nilai Anggaran Penyelesaian Proyek 35,200,000,000
Tukar Valuta Asing : Estimasi Total Biaya 44,000,000,000
Paragraf 21 :Pada akhir periode pelaporan dengan kurs penutup
Persentase penyelesaian s.d November 2009 :
Paragraf 26 :Selisih nilai tukar yang berbeda dengan periode
8,800,000,000/44,000,000,000 = 20%
pelaporan awal/sebelumnya harus diakui sebagai laba atau rugi
pada periode terjadinya.
Pengakuan Penghasilan Bruto :
Perlakuan perpajakan berdasarkan UU PPh : s.d November 2009 (20% x 50,000,000,000) 10,000,000,000
Pengakuan di Oktober 2009
Pasal 4 ayat (1) : Selisih kurs adalah objek pajak
(12,5% x 50,000,000,000) 6,250,000,000
Pasal 6 ayat (1) : PKP untuk BUT termasuk selisih kurs Penghasilan Bruto November 2009 3,750,000,000
HPP November 2009 (Biaya Aktual) (3,800,000,000)
Keuntungan/kerugian dari fluktuasi kurs mata uang asing berdasarkan
Rugi Kotor (50,000,000)
sistem pembukuan yang dianut, dilakukan secara taat asas
sesuai SAK yang berlaku di Indonesia. Kesimpulannya karena
perpajakan mengikuti Standar Akuntansi maka kerugian
penyesuaian kurs pada tanggal neraca dapat dibebankan secara
fiscal.
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

SOAL 21 PPN Masukan dapat dikreditkan :


Sesuai dengan PMK Nomor : 78/PMK.03/2010 yang diubah terakhir dengan PMK
PPN Masukan (Maret 2012) 40,000,000
Nomor : 135/011/2014 dinyatakan bahwa PKP yang melakukan kegiatan usaha
yang atas penyerahannya terutang pajak dan yang tidak terutang pajak, PPN Koreksi PPN (500,000) (39,500,000)

Masukan diakui hanya sebatas yang digunakan untuk penyerahan yang terutang
PPN dibayar 460,500,000
PPN. Pembelian solar oleh PT Seranum harus diperhitungkan kembali pada bulan
ketiga tahun pajak berikutnya. Selisih PPN Masukan yang dapat dikreditkan akan Jurnal :

menambah/mengurangi kredit pajak pada bulan penghitungan kembali PM. PPN Keluaran 500,000,000

Perhitungan : Beban Pajak 500,000

PPN yang dapat dikreditkan saat pembelian : PPN Masukan 40,000,000

PPN Masukan 5,000,000 (10%/110% x 55,000,000) Kas 460,500,000

PPN Dapat Dikreditkan 3,500,000 (70% x 5,000,000) SOAL 22

Perhitungan Kembali PPN : Sebagaimana diatur dalam KMK Nomor : 164/KMK.03/2002 pada :

PPN Masukan dapat dikreditkan 3,000,000 Pasal 2 ayat (3) : jumlah yang dapat dikreditkan tersebut maksimal sebesar

Koreksi PPN Masukan 500,000 yang dibayar atau terutang di luar negeri tetapi tidak boleh melebihi jumlah
tertentu;
PPN Masa Maret 2012
Pasal 2 ayat (4) : jumlah tertentu tersebut adalah perbandingan antara
PPN Keluaran (Maret 2012) 500,000,000
penghasilan dari LN terhadap PhKP dikalikan dengan pajak terutangnya;
maksimal sama dengan pajak terutang atas PhKP jika lebih kecil dari penghasilan
dari LN.
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

Harga Pokok Penjualan = Persediaan Awal + Harga Pokok Produksi – Persediaan


Akhir

255,000,000 = 140,000,000 + Harga Pokok Produksi – 119,000,000


Perhitungan
Harga Pokok Produksi = 255,000,000 - 140,000,000 + 119,000,000 = 234,000,000
Penghasilan di Jepang 100,000,000
Persediaan Akhir Barang dalam Proses
Rugi Fiskal di Indonesia ( 60,000,000 )
Persediaan Awal Barang dalam Proses 100,000,000
Penghasilan Kena Pajak 40,000,000
Biaya Produksi :
PPh Terutang (25%) 10,000,000
Persediaan Awal Bahan Baku 30,000,000
Perusahaan sudah mengakui Uang Muka PPh Pasal 24 sebesar PPh terutang di
Pembelian Bahan Baku 115,000,000
Jepang yaitu 20% x 100,000,000 = 20,000,000
Persediaan Akhir Bahan Baku ( 62,000,000 )
Karena PhKP lebih kecil dibandingkan penghasilan dari Jepang maka Kredit Pajak 83,000,000
yang dapat diakui sebesar PPh Terutang Rp 10,000,000 Upah Langsung 80,000,000
Factory Overhead 40,000,000
Jurnal

(50% x Upah Langsung)


Beban Pajak 10,000,000

203,000,000
Uang Muka PPh Pasal 24 10,000,000

Persediaan Akhir dalam Proses X (-)


SOAL 23

Harga Pokok Produksi 234,000,000


Perhitungan dengan pendekatan Gross Profit Method adalah :

Persediaan Akhir dalam Proses = Harga Pokok Produksi – Biaya Produksi


Harga Pokok Penjualan (HPP) (75% dari Sales) 75% x 340,000,000 =

Persediaan Akhir dalam Proses = Rp 234,000,000 – Rp 203,000,000


KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

SOAL 24 SOAL 25

Secara akuntansi dan fiscal dikapitalisasi menjadi harga perolehan gedung Ketentuan mengenai perlakuan pertukaran harta :

CATATAN : Perlakuan akuntansi berdasarkan Paragraf 26 PSAK No.16 tentang Aset Tetap,
jika nilai wajar dapat ditentukan secara andal baik asset yang diterima maupun
A. Perlakuan akuntansi berdasarkan Paragraf 08 PSAK No.26 tentang
yang diserahkan maka nilai wajar asset yang diserahkan tersebut digunakan
Biaya Pinjaman, biaya bunga yang dapat didistribusikan langsung ke
untuk mengukut biaya perolehan asset yang diterima kecuali jika nilai wajar asset
perolehan, konstruksi, atau pembuatan asset kualifikasian
yang diterima lebih jelas.
dikapitalisasi sebagai biaya perolehan asset tersebut, jika tidak
diakui sebagai beban. Perlakuan perpajakan berdasarkan Pasal 10 ayat (2) UU PPh, asset yang
B. Perlakuan perpajakan berdasarkan SE-22/PJ-42/1999 : diperoleh dinilai berdasarkan harga pasarnya dan penentuan laba/rugi
- Jika pinjaman untuk membiayai bangunan pabrik atau lainnya pertukaran berdasarkan perbandingan selisih harga pasar asset dengan nilai buku
dengan masa manfaat lebih dari 1 tahun, maka biaya bunga harus fiskalnya.
dikapitalisasi ke harga perolehan bangunan yang pembebanannya
Perhitungannya adalah :
melalui biaya penyusutan.
- Jika pinjaman untuk membiayai pembelian tanah, maka biaya Kendaraan PT Kendaraan PT
  Semurah Jiwa (X) Semulia Jiwa (Y)
bunga harus dikapitalisasi ke harga perolehan tanah tersebut dan
Laba Akuntansi
tidak dapat disusutkan. Nilai Buku Rp62,500,000 Rp68,750,000
- Jika pinjaman digunakan untuk membiayai pembelian tanah dan Harga Pasar Rp130,000,000 Rp150,000,000
Selisih Lebih Rp67,500,000 Rp81,250,000
bangunan yang tidak dapat dipisahkan perhitungan kapitalisasinya
   
maka dapat dihitung secara prorate. Laba Fiskal  
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

Nilai Buku Rp62,500,000 Rp68,750,000 Sesuai dengan PP Nomor 71 Tahun 2008 dinyatakan pengalihan hak atas tanah
Harga Pasar Aset
150,000,000 (Y) dan bangunan dikenakan tarif 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan dan bersifat
Diterima 130,000,000 (X)
  Rp87,500,000 Rp61,250,000 Final. Dalam menjurnal Keuntungan pengalihan bangunan dicatat berdasarkan
harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan komersial.

SOAL 26
SOAL 27

1,000,000,00 Jawaban atas pertanyaan diatas mengacu pada omzet PT SR pada tahun 2017
Harga Jual
  0
tidak melebihi nilai Rp 4,8 Miliar sehingga sesuai ketentuan Peraturan
PPh Final (5%) 50,000,000
Kas Diterima 950,000,000 Pemerintah No 46 Tahun 2013, PT SR harus membayar PPh Final 1%.
Harga Peroleh Gedung 750,000,000  
Perhitungan laba setelah pajaknya terangkum sebagai berikut :
Nilai Buku Komersial 500,000,000  
Nilai Buku Fiskal 400,000,000  
Pendapatan 3,300,000,000
    400,000,000
Biaya Komersial 1,980,000,000
Laba Penjualan Gedung   600,000,000
Laba Neto Sebelum
1,320,000,000
Pajak
PPh Final 1% 33,000,000
Jurnal
Laba Neto Setelah Pajak 1,287,000,000
Kas 950,000,000

Beban PPh Final 50,000,000 Sedangkan untuk pembayaran tunai SR kepada RA dihitung sebagai berikut :

Akumulasi Depresiasi Gedung 250,000,000 Laba neto komersial setelah pajak 1,287,000,000
Jasa PT RA (40% x 1,287,000,000) 514,800,000
Gedung 750,000,000 PPN dipungut PT AR (10% x 514,800,000) 51,480,000
PPh dipotong oleh PT SR (2% x
Laba Penjualan Gedung 600,000,000 514,800,000) 10,296,000
Jumlah pembayaran tunai 555,984,000
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

atau perbaikan kendaraan sedan atau yang sejenis, yang dimiliki dan
dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan/pekerjaannya,
dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% dari jumlah biaya
perolehan atau pembelian/perbaikan besar. Pembebanannya dilakukan melalui
penyusutan. Dengan demikian, penyusutan fiscal tahun 2014 untuk mobil sedan
adalah :
SOAL 28
50% x 25% x Rp 444,000,000 = Rp 55,500,000
Nilai Buku Komersial 12,000,000,000
SOAL 30
Nilai Buku Fiskal 10,000,000,000
Nilai Pasar 16,000,000,000
Sesuai Pasal 1 ayat (1) dan (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor :

Kompensasi Kerugian 3,000,000,000 79/PMK.03/2008


   
(1) Perusahaan dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap perusahaan
Nilai Pasar 16,000,000,000
Nilai Buku Komersial 12,000,000,000 untuk tujuan perpajakan, dengan syarat telah memenuhi semua
Nilai Jurnal Aktiva Tetap 4,000,000,000 kewajiban perpajakannya sampai dengan masa pajak terakhir sebelum
    masa pajak dilakukannya penilaian kembali.
Nilai Pasar 16,000,000,000
(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Wajib Pajak
Nilai Buku Fiskal 10,000,000,000
  6,000,000,000 Badan dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT), tidak termasuk
perusahaan yang memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan
PPh Final (10%) 600,000,000 dalam bahasa inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat.

SOAL 29

Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 96/PMK.03/2009 dan Keputusan Dirjen


Pajak Nomor : KEP-220/PJ/2002 diatur bahwa biaya perolehan atau pembelian
KUNCI JAWABAN AKUNTANSI PAJAK

Anda mungkin juga menyukai