Anda di halaman 1dari 7

AKUNTANSI

PAJAK ATAS :
PEROLEHAN ASET TETAP,

PENYUSUTAN, DAN

REVALUASI ASET
ANGGOTA KELOMPOK :
Anky Pratama
Ahmed Jihad Quomy
Gilang Ramadhan P.
1 PEROLEHAN ASET TETAP SECARA TUNAI, ANGSURAN,

MEMBANGUN SENDIRI

2 WAKTU DAN METODE PENYUSUTAN SESUAI

KETENTUAN PERPAJAKAN

3 TUKAR MENUKAR HARTA


4 KERUGIAN DAN SELISIH LEBIH PENILAIAN KEMBALI
5 PENYUSUTAN SETELAH REVALUASI ASET

AKUNTANSI PAJAK ATAS :


PEROLEHAN ASET TETAP, PENYUSUTAN,

DAN REVALUASI ASET


PEROLEHAN ASET TETAP SECARA TUNAI, ANGSURAN, MEMBANGUN

SENDIRI
TUNAI ANGSURAN MEMBANGUN SENDIRI
Jika aset dibeli secara angsuran nilai aset tetap tersebut
Jika aset tetap dibangun sendiri, baik melalui

Tunai dicatat sesuai harga tunainya. Unsur bunga dan financing


kontraktor maupun dilakukan kegiatan membangun

Jika aset dibeli secara tunai nilai aset tetap


cost yang terdapat di dalamnya harus dikeluarkan dan
sendiri. Pengeluaran yang terjadi untuk membangun

tersebut dicatat sesuai biaya yang dibayarkan


diperlakukan sebagai biaya dalam periode dimana
aktiva tetap tersebut merupakan unsur harga

untuk pembelian aset tetap tersebut


pembayaran itu terjadi. Hal yang perlu diperhatikan adalah
perolehan aktiva tetap tersebut. Biaya[1]biaya yang

ditambah dengan biaya- biaya yang


kontrak pembeliannya. dikeluarkan untuk memperoleh aktiva yang masa

dikeluarkan sehubungan dengan pembelian


Contoh: Membeli Mesin A yang bukan digunakan untuk
manfaatnya lebih dari 1 tahun dikapitalisasi sebagai

aset dikurangi potongan harga yang


kegiatan operasional secara angsuran dalam 10x angsuran
harga perolehan aktiva tersebut dan pembebanannya

diberikan. dengan perolehan tunai 240.000.000 dengan bunga 10%


dilakukan melalui penyusutan atau amortisasi.
per tahun. Jurnal saat pembelian aset Contoh: Pada tahun 2022 PT.Hubla mendirikan

Contoh: PT.Jaya melakukan pembelian mesin


Mesin A 26.400.000 gedung kantornya di jalan wuwawuwi, Jakarta,

pada tahun 2022 untuk memproduksi kain


Uang Angsuran 26.400.000 dengan menggunakan PT.Raw sebagai kontraktornya

dengan harga Rp15.000.000,- ditambah PPN


Jurnal saat pembayaran angsuran (PT.Raw sudah PKP). Nilai kontrak yang disetujui

sebesar 11%. Atas transaksi tersebut maka Utang angsuran 24.000.000 sebesar Rp250 juta. Selain itu PT Bunga Bangkai juga

perusahaan membuat jurnal sebagai berikut Beban Bunga 2.000.000 membayar biaya perencanaan kepada PT.Riw sebesar

Mesin kain 15.000.000 Kas 26.000.000 Rp100 juta dan biaya pengawasan sebesar Rp150 juta.

PPn Masukan 1.650.000 Maka pencatatan yang dilakukan oleh PT.Hubla:


Kas 16.650.000 Gedung 500.000.000
PPn Masukan 55.000.000
Kas 555.000.000
Nilai gedung didapat dari:
Nilai kontrak 250.000.000
Biaya Perencanaan 100.000.000
Biaya pengawasan 150.000.000
Total 500.000.000
WAKTU DAN METODE PENYUSUTAN

SESUAI KETENTUAN PERPAJAKAN


Ada 2 Metode Penyusutan: Metode Penyusutan hanya dua yaitu:
·Metode Garis Lurus (straight line method)
cirinya, jumlah penyusutan sama setiap tahun. Bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang telah

ditentukan bagi harta ter sebut.


·Metode Saldo Menurun (double declining balanced method).
Bagian-bagian yang menurun selama masa manfaat yang dihitung dengan menera[kan tarif penyusutan atau

nilai sisa buku dan pada akhir masa manfaat nilai buku akan disusutkan sekaligus, terkecuali untuk bangunan

yang hanya menggunakan metode garis lurus.


Khusus untuk aktiva bangunan, wajib pajak hanya boleh menggunakan metode garis lurus
TUKAR MENUKAR HARTA
pertukaran aset tetap memiliki 2 bentuk, yaitu pertukaran aset tetap yang serupa dan yang tidak serupa. Pertukaran

aset tetap yang serupa bisa saja melibatkan kas jika masing-masing pihak terkait menganggap bahwa aset tetap

yang dipertukarkan tidak memiliki nilai yang sama (salah satunya memiliki nilai yang lebih tinggi atau lebih

rendah).
Contoh dari pertukaran atas aset yang serupa termasuk pertukaran bangunan, mesin, peralatan khusus, dan kapal

terbang. Apabila terdapat aset lainnya dalam pertukaran, misalnya kas atau kewajiban lainnya, maka hal ini

mengindikasikan bahwa pos yang dipertukarkan tidak mempunyai nilai yang sama
Dalam hal terjadi tukar-menukar harta dengan harta lain, maka nilai perolehan atau nilai penjualan harta tersebut

adalah:

·Bagi pihak pembeli, harga perolehan harta adalah harga yang seharusnya dikeluarkan berdasarkan harga pasar

·Bagi pihak penjual, harga penjualan harta adalah harta yang seharusnya diterima berdasarkan harga pasar

(Pasal 10 ayat (2) UU PPh)


KERUGIAN DAN SELISIH LEBIH PENILAIAN

KEMBALI
selisih lebih penilaian kembali diatas nilai sisa buku fiskal semula dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final

sebesar 10% (sepuluh persen). apabila kondisi keuangan wajib pajak tidak memungkinkan untuk melunasi sekaligus

pajak penghasilan yang terutang atas selisih lebih penilaian kembali, dapat mengajukkan permohonan pembayaran

secara angsuran paling lama 12 bulan sesuai ketentuan pasal 9 ayat 4 undang-undang ketentuan umum dan tata cara

perpajakan. pada pasal 9 ayat 4 dimaksud mengatur masalah kewenangan djp dapat memberikan persetujuan untuk

mengangsur atau menunda pembayaran pajak termasuk kekurangan pembayaran. dalam hal besarnya pajak

penghasilan yang terutang lebih dari Rp 2.000.000.000.000,00 wajib pajak dapat mengajukkan permohonan

pembayaran secara angsuran lebih dari 1 tahun hingga paling lama 5 tahun kepada direktur jenderal pajak

besarnya angsuran tersebut ditetapkan secara prorata setiap tahun sesuai dengan lamanya masa angsuran yang diatur :
PPh yang Terutang Masa Angsuran
Diatas Rp 2.000.000.000.000 s.d Rp 4.000.000.000.000 2 tahun
Diatas Rp 4.000.000.000.000 s.d Rp 6.000.000.000.000 3 tahun
Diatas Rp 6.000.000.000.000 s.d Rp 8.000.000.000.000 4 tahun
Diatas Rp 8.000.000.000.000 5 tahun

terjadinya keterlambatan pembayaran pajak penghasilan yang terutang dan atas pembayaran pajak penghasilan yang

terutang secara angsuran dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sesuai ketentuan yang diatur dalam undang-

undang ketentuan umum dan tata cara perpajakan beserta pelaksanaaanya


PENYUSUTAN SETELAH

REVALUASI ASET
Dasar penyusutan fiskal aktiva tetap perusahaan yang telah memperoleh persetujuan

penilaian kembali mulai bulan dilakukannya penilaian kembali adalah nilai sisa buku fiskal

baru Sisa manfaat fiskal aktiva tetap perusahaan yang telah dilakukan penilaian kembali

mulai bulan dilakukannya penilaian kembali disesuaikan kembali menjadi masa manfaat

penuh untuk kelompok aktiva tetap perusahaan tersebut


Dasar penyusutan fiskal dan sisa masa manfaat fiskal aktiva tetap perusahaan digunakan

untuk menghitung penyusutan dalam bagian tahun pajak sampai dengan sebelum bulan

dilakukannya penilaian kembali adalah dasar penyusutan fiskal dan sisa masa manfaat

fiskal pada awal tahun pajak yang bersangkutan. Penyusutan fiskal dihitung secara prorata

sesuai banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak tersebut

Anda mungkin juga menyukai