Anda di halaman 1dari 20

KOREKSI FISKAL

PADA PENGHITUNGAN PPH BADAN


KELOMPOK 7
01 Rangga Purna A.
2011070752

02 M. Risyad Firdaus
2011070628

03 Aisyah Dwija P.
2011070637

04 Anggit Arum K.
2011070641
Mind Map
KOREKSI POSITIF BEDA PERMANEN

KEPERLUAN PAJAK KEPERLUAN PSAK 46

KOREKSI
FISKAL

KOREKSI NEGATIF BEDA TEMPORER

BERDASARKAN SIFAT BERDASARKAN JANGKA WAKTU


Pengertian Penyebab
▪ Adanya Perbedaan Tentang Waktu
Timing differences merupakan perbedaan-
perbedaan antara periodeperiode pengakuan
transaksitransaksi yang mempengaruhi laba
Tujuan kena pajak (taxable income) dan periode-periode
pengakuan transaksi tersebut dalam penentuan
laba akuntansi sebelum pajak

▪ Munculnya Beda Tetap


Permanent differences sebagai perbedaan-
Penyebab perbedaan antara laba kena pajak dan laba
akuntansi sebelum pajak yang muncul dari
transaksi-transaksi yang berdasarkan UU atau
aturan perpajakan, tidak akan terhapus oleh
selisih-selisih yang bersangkutan pada periode-
periode yang lain.
Jenis
Pengertian Jenis
▪ Koreksi Positif
sebagai akibat perbedaan
pengakuan/pengukuran/ alokasi biaya dan
pendapatan yang akan menambah penghasilan
Tujuan kena pajak.

▪ Koreksi Negatif
sebagai akibat perbedaan
pengakuan/pengukuran/ alokasi biaya dan
pendapatan yang akan mengurangi penghasilan
Penyebab kena pajak.

Jenis
Skema Rekonsiliasi Fiskal
Pembukuan WP Menghitung PKP (RF)

Berdasarkan UU
Berdasarkan SAK PPh & Peraturan
Perpajakan

Laporan Keuangan Koreksi Fiskal Laporan Keuangan


Komersil (tidak Fiskal/SPT PPh
dijurnal)
Jenis Laporan Keuangan
Dalam Koreksi Fiskal

LK KOMERSIL LK FISKAL

Dipergunakan sebagai acuan pembuatan Disampaikan sebagai catatan dalam laporan


laporan fiskal , setelah dilakukan rekonsiliasi keuangan, sekaligus menjadi dasar
atau koreksi. pengungkapan komponen tertentu.
Penghasilan Bukan Objek Pajak
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh

Bantuan atau sumbangan Natura


01 kegamaan bersifat wajib. 05
Klaim asuransi diterima WP
02 Hibah diterima keluarga, 06 OP.
badan keagamaan,
pendidikan, sosial
Dividen dari laba ditahan
Warisan
07 atas kepemilikan > 25%.
03
Iuran diterima Dana Pensiun.
04 Harta sebagai pengganti 08
penyertaan modal
LABA RUGI PT. ABC INFORMASI TAMBAHAN:
Beban Penyusutan
Periode 31 Desember 2020 PT. ABC memiliki asset tetap senilai 35.000.000.000 dengan masa manfaat 10 tahun,
namun pada 1 Januari tahun ini dihapuskan senilai 1.000.000.000 (namun sampai dengan
     
31 Desember 2020, berita acara penghapusan belum disahkan oleh pejabat perusahaan
No. URAIAN LABA RUGI KOMERSIL yang berwenang)
     
I. PENDAPATAN OPERASI :   Beban Amortisasi
1.1. PENJUALAN 10,000,000,000 Berdasarkan data aktiva yang dimiliki perusahaan, aset tidak berwujud yang memiliki
  Jumlah Pendapatan Usaha : ………….. 10,000,000,000 masa manfaat 2 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus. setelah dilakukan
II. BEBAN OPERASI : - penelitian, aset tersebut diketahui secara fiskal masuk ke dalam harta kelompok 1.
2.1. PEMBELIAN TENAGA LISTRIK & SEWA 125,000,000
Beban Kepegawaian
2.2. SEWA DIESEL/GENSET 500,000,000
PT. ABC melakukan akrual beban bonus pada tahun 2020 senilai 50.000.000, serta
2.3. BAHAN BAKAR & MINYAK PELUMAS 1,400,000,000
2.4. BEBAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP 1,500,000,000
mengeluarkan senilai 25.000.000 untuk pembayaran premi asuransi yang dipotong dari
2.6. BEBAN AMORTISASI 400,000,000 gaji pegawai;
2.7. BEBAN KEPEGAWAIAN 425,000,000
2.8. BEBAN ADMINISTRASI/LAIN-LAIN 375,000,000 Beban Administrasi/Lain – Lain
  Jumlah Beban Usaha : …………… 4,725,000,000 Atas persedian material, PT. ABC melakukan penyisihan senilai 100.000.000;
    -
  Laba/(Rugi) Usaha : …………… 5,275,000,000 Pendapatan Luar Operasi
    - 1. PT. ABC menerima pendapatan bunga deposito sebesar 40.000.000 dicatat sebagai
pendapatan bunga;
III. PENDAPATAN / (BEBAN) LUAR OPERASI : -
2. PT. ABC mengakui laba anak perusahaan senilai 10.000.000 yang dicatat sebagai
3.1. PENDAPATAN BUNGA (140,000,000) pendapatan lain-lain;

3.2. PENDAPATAN LAIN-LAIN (510,000,000) Beban Luar Operasi


3.3. BEBAN PINJAMAN 500,000,000 3. PT. ABC mengakui akrual beban bunga atas utang jangka panjang senilai
3.4. BEBAN PENSIUN 150,000,000
230.000.000 dicatat sebagai beban pinjaman; dan
3.5. BEBAN LAIN-LAIN 115,000,000
4. Tahun ini pemilik menggunakan 15.000.000 untuk kepentingam pribadinya dan
Jumlah Pendapatan/(Beban) Usaha
  Lainnya :….. 115,000,000 tercatat sebagai beban lain-lain.
    -
      Informasi Lainnya
  Pendapatan Netto: . . . . . . 5,390,000,000 PT. ABC sudah membayar pajak impor Rp.600.000.000,- dan pajak bulanan
      Rp.72.000.000,-.
BEBAN PENYUSUTAN
KOREKSI FISKAL POSITIF/
No. URAIAN LABA RUGI KOMERSIL LABA RUGI FISKAL
(NEGATIF)
         
2.4. BEBAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP 1,500,000,000   1,500,000,000
  a. Porsi penyisihan atas AT yang sudah di hapus bukukan   (1,000,000,000) 1,000,000,000
  BEBAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP FISKAL     2,500,000,000

A. Beban Penyusutan
Pasal 11 ayat (8) UU PPh No 36 2008
…., maka jumlah nilai sisa buku harta tersebut dibebankan sebagai kerugian dan jumlah harga jual atau
penggantian asuransinya yang diterima atau diperoleh dibukukan sebagai penghasilan pada tahun
terjadinya penarikan harta tersebut.

dikarenakan berita acara penghapusan belum disahkan, maka sisa nilai aset yang dihapuskan belum
dapat dibiayakan pada tahun ini.
BEBAN AMORTISASI
KOREKSI FISKAL POSITIF/
No. URAIAN LABA RUGI KOMERSIL LABA RUGI FISKAL
(NEGATIF)
2.5 BEBAN AMORTISASI 400,000,000   400,000,000
  a. Beban Amortisasi secara fiskal   200,000,000 200,000,000
  BEBAN AMORTISASI FISKAL     200,000,000

B. Beban Amortisasi
Pasal 11A ayat (2) UU PPh No 36 2008
Untuk menghitung amortisasi, masa manfaat dan tarif amortisasi ditetapkan sebagai berikut:

Dengan demikian, berdasarkan perhitungan fiskal, amortisasi yang dapat dibiayakan senilai
200.000.000
BEBAN KEPEGAWAIAN
KOREKSI FISKAL
No. URAIAN LABA RUGI KOMERSIL LABA RUGI FISKAL
POSITIF/(NEGATIF)
         
2.6. BEBAN KEPEGAWAIAN 425,000,000   425,000,000
  a. Akrual Bonus 2020   50,000,000  
  b. Premi Asuransi dipotong dari gaji pegawai   25,000,000 75,000,000
  BEBAN KEPEGAWIAN FISKAL     350,000,000

C. Beban Kepegawaian
Pasal 9 Ayat (1) UU PPh No 36 2008
Huruf c: “pembentukan atau pemupukan dana cadangan, kecuali:....”
Karena cadangan bonus tidak termasuk yang dikecualikan pada pasal 9 ayat (1) huruf c ini, maka
atas beban tersebut tidak dapat dibiayakan.
Pasal 9 Ayat (1) UU PPh No 36 2008:
Huruf d: bahwa premi asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna,
dan asuransi beasiswa, yang dibayar oleh Wajib Pajak orang pribadi,kecuali jika dibayar oleh pemberi
kerja dan premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang bersangkutan; tidak
boleh di kurangkan
BEBAN ADMINISTRASI
KOREKSI FISKAL POSITIF/
No. URAIAN LABA RUGI KOMERSIL LABA RUGI FISKAL
(NEGATIF)
2.7. BEBAN ADMINISTRASI/LAIN-LAIN 375,000,000   375,000,000
  a. Penyisihan Persediaan Material   100,000,000 100,000,000
  BEBAN ADMINISTRASI FISKAL     275,000,000

D. Beban Administrasi
Pasal 9 ayat (1) UU 36 Tahun 2008
Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan
bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan:
c. pembentukan atau pemupukan dana cadangan untuk persediaan tidak termasuk dalam
cadangan yang dapat dibiayakan.
PENDAPATAN LUAR OPERASI
KOREKSI FISKAL POSITIF/
No. URAIAN LABA RUGI KOMERSIL LABA RUGI FISKAL
(NEGATIF)
    -    
III. PENDAPATAN / (BEBAN) LUAR OPERASI : -    

3.1. PENDAPATAN BUNGA (220,000,000)   (220,000,000)

  a. Pendapatan Bunga Deposito   (40,000,000) (40,000,000)

  PENDAPATAN BUNGA FISKAL     (180,000,000)


         

3.2. PENDAPATAN LAIN-LAIN (530,000,000)   (530,000,000)


  a. Pengakual Laba Anak Perusahaan   (10,000,000) (10,000,000) 

  PENDAPATAN BUNGA FISKAL     (520,000,000)

  PENDAPATAN LUAR OPERASI FISKAL     (710,000,000)


PENDAPATAN LUAR OPERASI
E. Pengakuan bunga deposito
Dikarenakan bunga deposito telah dipotong PPh final pasal 4 ayat (2), atas penghasilan tersebut dikeluarkan dari
penghitungan penghasilan kena pajak.

F. Pengakuan Laba Anak Perusahaan


Keputusan Dirjen Pajak Nomor Kep-214/PJ./2001 tentang Keterangan dan/atau Dokumen Lain yang Harus
Dilampirkan dalam Surat Pemberitahuan
Pasal 2
Keterangan dan atau dokumen lain yang harus dilampirkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan
Wajib Pajak Badan adalah:
(1) Neraca dan Laporan Laba Rugi Tahun Pajak yang bersangkutan dari Wajib Pajak itu sendiri (bukan Neraca dan
Laporan Laba Rugi konsolidasi grup) beserta rekonsiliasi laba rugi fiskal. …

dengan demikian yang dijadikan dasar penghitungan penghasilan kena pajak adalah laba dari PT ABC itu sendiri,
tidak termasuk laba dari anak perusahaan.
BEBAN LUAR OPERASI
KOREKSI FISKAL POSITIF/
No. URAIAN LABA RUGI KOMERSIL LABA RUGI FISKAL
(NEGATIF)

3.3. BEBAN PINJAMAN (730,000,000)   (730,000,000)


  a. Akrual Beban Bunga Pinjaman   230,000,000 230,000,000
  BEBAN PINJAMAN FISKAL     (500,000,000)
         
3.4. BEBAN PENSIUN (150,000,000)   (150,000,000)

3.5. BEBAN LAIN-LAIN (215,000,000)   (215,000,000)


  a. Pengeluaran pribadi pemilik   15,000,000 15,000,000
  BEBAN LAIN LAIN FISKAL     (200,000,000)
  BEBAN LUAR OPERASI FISKAL     (850,000,000)
BEBAN LUAR OPERASI
G. Pengakuan bunga Pinjaman
Dikarenakan bunga pinjaman telah dipotong PPh final pasal 4 ayat (2), atas penghasilan tersebut dikeluarkan dari
penghitungan penghasilan kena pajak.

H. Pengeluaran Pribadi pemilik


Pasal 9 ayat (1) UU 36 Tahun 2008
Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap tidak
boleh dikurangkan:
….
b. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau anggota;

dengan demikian beban yang dikeluarkan untuk keperluan pemilik tidak dapat dibiayakan.
PT. ABC
LAPORAN RUGI LABA FISKAL
Periode 31 Desember 2020
KOREKSI FISKAL
No. URAIAN LABA RUGI KOMERSIL LABA RUGI FISKAL
POSITIF/(NEGATIF)
I. PENDAPATAN OPERASI :
1.1. PENJUALAN 10,000,000,000 - 10,000,000,000
Jumlah Pendapatan Usaha 10,000,000,000 10,000,000,000
II. BEBAN OPERASI :
2.1. PEMBELIAN TENAGA LISTRIK & SEWA GENSET 125,000,000 125,000,000
2.2. SEWA DIESEL/GENSET 500,000,000 500,000,000
2.3. BAHAN BAKAR & MINYAK PELUMAS 1,400,000,000 1,400,000,000
2.4. BEBAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP 1,500,000,000 A (1,000,000,000) 2,500,000,000
2.6. BEBAN AMORTISASI 400,000,000 B 200,000,000 200,000,000
2.7. BEBAN KEPEGAWAIAN 425,000,000 C 75,000,000 350,000,000
2.8. BEBAN ADMINISTRASI/LAIN-LAIN 375,000,000 D 100,000,000 275,000,000
Jumlah Beban Usaha 4,725,000,000 5,350,000,000
Laba/(Rugi) Usaha 5,275,000,000 (625,000,000) 4,650,000,000
III. PENDAPATAN / (BEBAN) LUAR OPERASI :
3.1. PENDAPATAN BUNGA 220,000,000 E (40,000,000) (180,000,000)
3.2. PENDAPATAN LAIN-LAIN 530,000,000 F (10,000,000) (520,000,000)
3.3. BEBAN PINJAMAN 730,000,000 G 230,000,000 500,000,000
3.4. BEBAN PENSIUN 150,000,000 150,000,000
3.5. BEBAN LAIN-LAIN 215,000,000 H 15,000,000 200,000,000
Jumlah Pendapatan/(Beban) Usaha Lainnya 115,000,000 195,000,000 (150,000,000)
IV. LABA/(RUGI) FISKAL 5,390,000,000 (430,000,000) 4,500,000,000
PERHITUNGAN PAJAK BADAN
Pasal 4 Ayat (3) UU PPh
PKP fasilitas => Rp. 4.800.000.000,- / Rp. 10.000.000.000,- x Rp. 4.500.000.000,- = Rp. 2.160.000.000,-

PKP tidak fasilitas => Rp. 4.500.000.000,- - Rp. 2.160.000.000,- = Rp. 2.340.000.000,-

PPh Badan terhutang Tahun 2020 => Rp. 2.160.000.000,- x 50% x 22% = Rp. 237.600.000,-
Rp. 2.340.000.000,- x 22% = Rp.
514.800.000.-
PKP Terhutang = Rp.
752.400.000,-

PPh 22 = Rp. 600.000.000,-


PPh 25 = Rp. 72.000.000,-

= (Rp. 672.000.000,-)
PPh terhutang =
Rp. 80.400.000,-
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai