Anda di halaman 1dari 2

Indonesia sebagai pemilik sumber daya alam yang berlimpah, masih

dihadapkan pada persoalan 'ilegal' atau pertambangan tanpa izin. Dengan


jumlah yang mencapai ribuan, tambang-tambang ilegal tersebut rupanya
memiliki bekingan yang mengerikan dengan kode 'Langit Tujuh'.

Sebelumnya, bekingan tambang ilegal ini sempat menghebohkan jagat maya,


karena cuitan Wali Kota Solo yakni Gibran Rakabuming Raka yang
mengatakan bahwa ada bekingan ngeri di tambang ilegal.

Hal tersebut disambut langsung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo


yang langsung menggerebek tambang ilegal tersebut. Namun, belum sampai
digrebek, tambang ilegal yang salah satunya berlokasi di Kecamatan
Kemalang, Klaten, Jawa Tengah langsung ditutup.

Baca:
 Marak Beking Tambang Ilegal, Jokowi Bakal Turun Gunung?
Persoalan beking tambang ilegal itu memantik respon beberapa kalangan.
Salah satunya adalah Mantan Tim Mafia Migas yang juga Pengamat Ekonomi
Energi di Universitas Gajah Mada, Fahmy Radhi. Ia mengatakan, aktivitas
tambang ilegal di Indonesia mempunyai beking atau dukungan yang sangat
dahsyat dan kekuatan besar itu disebut sebagai "Langit Tujuh".

Lantas siapakah "Langit Tujuh" atau ring satu yang dimaksud tersebut?

Fahmy menjelaskan bahwa selama ia berpengalaman menjadi tim Anti Mafia


Migas yang diketuai oleh Faisal Bari itu, bekingan tambang ilegal dengan
kekuatan dahsyat ini berasal dari elit partai hingga elit organisasi masyarakat
(Ormas).

Selain itu, Fahmy klaim "Langit Tujuh" berdasarkan pernyataan Mantan


Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat itu yakni Dahlan Iskan.
Fahmy menyebutkan beking tambang ilegal terdapat oknum dari anggota
pemerintahan yaitu DPR dan DPRD.

Baca:
 Cerita Dirjen Minerba Saat Harus Hadapi Beking Tambang Ilegal
"Dari hasil kajian kami di Tim Anti Mafia Migas, ini saya kira polanya sama.
Jadi ring satu itu meliputi tadi, misal elit partai, elit ormas. Kemudian juga
oknum-oknum anggota DPR atau DPRD yang membuat aturan Undang-
Undang yang mungkin bahwa illegal mining itu sulit ditindak," terang Fahmy
kepada CNBC Indonesia, Dikutip Jumat (23/12/2022).

Selain itu, Fahmy menyebutkan kekuatan "Langit Tujuh" inilah yang membuat
penambangan ilegal sulit untuk diberantas. Mengingat pembuat aturan
perundang-undangan yaitu DPR dan DPRD turut menjadi oknum dari
penambangan ilegal ini. "Kekuatan langit tujuh ini kan sangat dahsyat, jadi itu
yang menyebabkan illegal mining tumbuh subur dengan cukup besar dan
tidak tersentuh sama sekali," pungkasnya.

Oleh karena itu, Fahmy menyarankan agar aturan mengenai penambangan


ilegal tersebut harus diperbaiki. Selain itu harus dilakukan penegakan hukum
yang adu sehingga menyebabkan efek jera pada pelaku dan oknum dari
penambangan ilegal.

"Aturannya ini harus diperbaiki kemudian ada penegakan hukum yang adil,
kemudian yang ketiga harus ada efek jera. Jadi kalau misal terbukti memang
melakukan pelanggaran illegal mining, maka harus ditindak tegas supaya ke
depan tidak ada yang berani melakukan illegal mining," tegasnya.

Baca:
 Terbongkar, Ini Alasan Kenapa Tambang Ilegal Marak di RI
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengakui maraknya tambang ilegal
ini sangat merugikan negara. Terlebih, jumlah tambang ilegal di negara ini
mencapai ribuan. Tambang ilegal ini berarti aktivitas tambang tidak memiliki
perizinan dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Selain merusak lingkungan, penambang ilegal ini pun tentunya tidak


berkontribusi pada penerimaan negara. Penerimaan negara dari
pertambangan biasanya dari pajak maupun non pajak, seperti royalti, iuran
tetap, sewa lahan, dan lainnya.

Adapun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pertambangan mineral


dan batu bara pada 2021, berdasarkan data Minerba One Data Indonesia
(MODI) Kementerian ESDM, tercatat mencapai Rp 75,48 triliun.

"Makanya itu (tambang ilegal), negara hilang banyak," ucapnya saat ditemui
usai acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2022
di Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Arifin menyebutkan saat ini Kementerian ESDM tengah menindaklanjuti kasus


penambangan ilegal yang digembar-gemborkan oleh Wali Kota Solo Gibran
Rakabuming Raka. Arifin klaim Kementerian ESDM akan mengirimkan
inspektur tambang yang akan mengevaluasi perizinan penambangan ilegal
tersebut.

"Nah inilah izin-izin itu dulu dari mana. Kita nanti mau kirim inspektur tambang
ke lokasi dan juga kita akan mengevaluasi review, izin-izin itu dulu
bagaimana," ungkapnya.

Anda mungkin juga menyukai