Di Indonesia, aktivitas pertambangan ilegal semakin menjamur ke berbagai
daerah. Pertambangan ilegal adalah usaha pertambangan yang dilakukan oleh
perseorangan, sekelompok orang atau perusahaan yayasan berbadan hukum yang dalam operasinya tidak memiliki izin dan instansi pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Charisma, 2021). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan jumlah penambangan ilegal tahun 2022 mencapai 2.741 lokasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Aktivitas pertambangan ilegal menghambat kegiatan usaha tambang yang memegang izin. Pertambangan ilegal berpotensi menimbulkan gangguan sosial dan keamanan. Pertambangan ilegal juga menyebabkan kerugian material yang tak sedikit. Kementerian ESDM pada tahun 2020 mencatat kerugian negara akibat tambang ilegal mencapai Rp3,6 triliun. Tambang ilegal juga berpotensi merusak kelestarian lingkungan. Misalnya, sebanyak 3.920 hektar lahan di Kabupaten Merangin rusak akibat aktivitas pertambangan tanpa Izin (PETI). Kerusakan lahan di 189 titik tersebar di 12 kecamatan dalam Kabupaten Merangin. Selain itu, pertambangan ilegal ini juga membahayakan keselamatan. Kasus pertambangan tanpa izin menelan korban jiwa yang tak sedikit karena kurangnya wawasan mengenai keselamatan kerja dan peralatan yang kurang memadai. Contohnya, pertambangan tanpa Izin (PETI) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, terjadi insiden yang menelan korban jiwa sebanyak 23 orang pada hari Selasa (26/2/2019) pukul 21.00 WITA. Korban terdiri dari 19 orang selamat, 4 meninggal dunia, dan sisa korban yang lain tidak ditemukan karena tertimbun longsor. Berdasarkan data tersebut, pertambangan ilegal di Indonesia ini tak kunjung tuntas. Pertambangan tanpa izin atau yang biasa disebut (PETI) justru malah semakin merajalela. Tambang ilegal harus segera dibasmi karena kerugian yang dihasilkan tidak hanya berdampak pada aspek ekonomi saja, tetapi juga berdampak pada aspek lingkungan dan keselamatan. Pemerintah perlu menata kembali sektor pertambangan terutama pertambangan ilegal. Selain itu, pemerintah perlu menanggapi insiden akibat aktivitas tambang illegal, seperti 23 penambang yang terjebak di lubang galian ilegal Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara. Peristiwa tersebut dapat dijadikan pembelajaran untuk memperbaiki dan menata sistem serta tata kelola sektor pertambangan sehingga dapat terlaksana suatu usaha pertambangan legal yang dapat memanfaatkan sumber kekayaan alam untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap melestarikan lingkungan. Pertambangan ilegal acap kali diperbincangkan masyarakat karena mereka merasa khawatir terkait pertambangan ilegal yang berisiko pada keselamatan mereka, terutama pertambangan ilegal yang berada di dekat lokasi permukiman. Keresahan masyarakat tersebut sering kali tidak diketahui oleh pemerintah setempat. Tambang ilegal dapat diatasi jika aduan masyarakat segera ditindaklanjuti. Oleh karena itu, masyarakat perlu sebuah wadah pengaduan yang mudah diakses melalui gawai. Salah satu hasil perkembangan teknologi adalah gawai. Saat ini, pengguna gawai di Indonesia bertumbuh pesat tiap tahun sehingga setiap orang pasti memiliki gawai. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus memanfaatkan dan menciptakan inovasi seiring berkembangnya teknologi, seperti gawai untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari- hari. Melalui gawai, pengguna bisa membuka peramban untuk mencari berbagai informasi. Penulis membuat sebuah inovasi berupa wadah pengaduan berbasis mobile web. Mobile web merupakan situs yang dapat diakses melalui gawai kapan pun dan di mana pun selama ada peramban dan internet. Penulis melakukan inovasi terhadap aplikasi dari peneliti terdahulu dengan mengembangankan platform berjudul "Mine Report". Penulis memilih judul "Mine Report" untuk menunjukkan fokus pada sektor pertambangan sehingga memberikan identitas yang langsung terkait dengan tujuan dan konteks pelaporan yang dilakukan oleh situs tersebut. Selain itu, judul mencerminkan sifat utama dari platform ini sebagai saluran untuk melaporkan aktivitas tambang ilegal. Judul memberikan gambaran langsung tentang fungsi utama platform, yaitu memberikan wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan laporan mereka terkait masalah tambang ilegal. Penulis melakukan inovasi dari peneliti terdahulu yang berfokus pada penambangan emas tanpa izin di Kabupaten Kuantan Singingi. Tambang emas ilegal tersebut mengakibatkan air Sungai Kuantan tercemar oleh zat kimia berbahaya jenis merkuri. Aparat bersangkutan belum menindaklanjuti tambang emas ilegal tersebut karena kurangnya pengaduan dari masyarakat terhadap pihak berwajib yang ada pada Kabupaten Kuantan Singingi. Walaupun ada masyarakat yang mau melaporkan kegiatan PETI tersebut, banyak masyarakat yang terhambat oleh jarak yang jauh dari Kepolisian Resort Kuantan Singingi dan banyaknya syarat yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat juga takut mendapat intimidasi jika melaporkan aktivitas pertambangan ilegal ke pihak berwajib. Kondisi tersebut mendorong peneliti terdahulu mengembangkan aplikasi sistem informasi berbasis website. Aplikasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menampung laporan masyarakat terhadap kegiatan tambang emas ilegal di Area Kabupaten Kuantan Singingi. Aplikasi ini memberikan kemudahan dalam pengolahan data sehingga tidak membutuhkan tempat pengarsipan yang begitu besar dan tidak menyebabkan penumpukkan berkas. Selain itu, aplikasi ini memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk melaporkan tambang ilegal tanpa harus datang lansung ke Kepolisian Resort Kuantan Singingi (Anugrah, 2021). Penulis melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan mempermudah penyelesaian masalah PETI melalui Mine Report. Mine Report menghasilkan sistem terkomputerisasi untuk mengatasi pertambangan tanpa Izin (PETI) dengan informasi yang dilaporkan secara akurat dan cepat sehingga bisa dilakukan penindakkan pada saat itu juga. Mine Report mudah diakses karena berbasis mobile web. Mine Report diimplementasikan dengan prinsip cepat, mudah, dan tuntas.