Anda di halaman 1dari 2

TUGAS VIII : THE COMPLEMENT SYSTEM

1. Apa yang dimaksud dengan komplemen? Apa fungsi komplemen?

Komplemen merupakan protein dalam darah dan membran sel yang berperan penting
dalam pertahanan inang terhadap mikroba dan kerusakan jaringan yang diperantarai
antibodi. Fungsinya untuk mendampingi, melengkapi aktivitas antibodi dalam
melisiskan sel mikroba.
Sumber: Imunologi Dasar Abbas edisi 5, 2016.

2. Ada berapa jalur aktivasi komplemen? sebutkan

Ada 3, yaitu jalur alternatif, jalur klasik dan jalur lektin.


Sumber: Imunologi Dasar Abbas edisi 5, 2016.

3. Bagian (pecahan) komponen komplemen mana yang berfungsi sebagai


Khemotaxin: C3a dan C5a
Opsonin: C3b

Sumber: Imunologi Dasar Abbas edisi 5, 2016.

4. Bagaimana regulasi dari system komplemen?


 Inhibitor C1 mencegah pembentukan kompleks C1 yang terdiri atas protein C1q,
C1r dan C1 s sehingga mampu menghalangi aktivasi komplemen jalur klasik.
 Decay-accelerating factor (DAF) di permukaan sel dan reseptor komplemen tipe
1 (CR1) mempengaruhi pembentukan C3 konvertase dengan menyingkirkan Bb
(jalur alternatif) atau C4b (jalur klasik).
 Protein kofaktor membran (MCP atau CD46) dan CR1 bertindak sebagai kofaktor
untuk pemecahan C3b oleh enzim plasma yang disebut faktor I yang selanjutnya
menghancurkan C3b.
Sumber: Imunologi Dasar Abbas edisi 5, 2016.

TUGAS IX: IMMUNOLOGIC TOLERANCE

1. Apa yang dimaksud dengan toleransi imunologik?

Ketidaktanggapan sistem imun terhadap antigen diri sendiri (self).


Sumber: Imunologi Dasar Abbas edisi 5, 2016.

2. Bagaimana mekanisme induksi toleransi sentral pada sel T dan sel B?

Limfosit imatur spesifik untuk autoantigen dapat bertemu dengan autoantigen tersebut
di dalam organ limfoid generatif (sentral) lalu didelesi. Limfosit B mengubah
spesifitasnya (receptor editing) dan sebagian sel T berkembang menjadi sel T
regulator (sel T CD4+).
Sumber: Imunologi Dasar Abbas edisi 5, 2016.

3. Bagaimana mekanisme terjadinya anergi pada sel T di perifer?

Setelah pengenalan autoantigen, jika sel T mengenali antigen tanpa kostimulasi yang
kuat, reseptor sel T dapat kehilangan kemampuan untuk memberikan sinyal aktivasi,
atau sel T juga bisa mengikat reseptor penghambat aktivasi seperti lymphocyte-
associated protein 4 (CTLA-4) sehingga dapat dihasilkan sel T yang tidak dianggap
(anergi) di perifer.
Sumber: Imunologi Dasar Abbas edisi 5, 2016.

4. Apa penyebab hilangnya toleransi self dan apa akibatnya?


Hilangnya toleransi self dapat disebabkan oleh faktor gen kerentanan yang diturunkan
serta pemicu lingkungan. Gen kerentanan dapat menyebabkan kegagalan toleransi diri
dan menyebabkan limfosit menjadi autorektif. Reaksi lingkungan, misalnya infeksi,
menyebabkan kerusakan jaringan dan inflamasi yang selanjutnta menyebabkan
aktivasi APC jaringan dan membuat limfosit autoreaktif. Limfosit efektor autoreaktif
tersebut yang menyebabkan kerusakan jaringan (autoimunitas).
Sumber: Imunologi Dasar Abbas edisi 5, 2016.

Anda mungkin juga menyukai