KELOMPOK 1
- Limfosit yang belum menyelesaikan maturasinya dan berikatan kuat dengan antigen
diri yang ditampilkan sebagai peptida yang terikat oleh molekul diri major
histocompatibility comlex (MHC) kemudian mengalami Apoptosis
- Belum diketahui faktor apa yang menyebabkan sel T CD4+ Timus akan mati atau
menjadi Treg
- Sebagian sel T CD4+ imatur yang mengenali antigen diri dalam Timus dengan afinitas
tinggi akan menjadi Treg yang akan memasuki jaringan perifer.
Toleransi Limfosit T
Sentral
Toleransi Sel T Sentral
sumber: repository.unand.ac.id
Toleransi Limfosit T Perifer
Mekanisme Utama
Toleransi Limfosit T
Perifer
MEKANISME ANERGI :
● Ketika sel T mengenali antigen tanpa kostimulasi, kompleks TCR mungkin
kehilangan kemampuannya untuk mengirimkan sinyal aktivasi. Dalam
beberapa kasus, hal ini berkaitan dengan aktivasi enzim (ligase ubiquitin)
yang memodifikasi protein sinyal dan menjadikan mereka sasaran untuk
penghancuran intraseluler oleh protease.
● Pada saat pengenalan antigen diri, sel T dapat memilih untuk mengikat salah
satu reseptor penghambatan yang merupakan keluarga CD28, yaitu cytotoxic
T lymphocyte-associated antigen 4 (CTLA-4, atau CD152) atau programmed
death protein 1 (PD-1 )
Regulasi Sel T Oleh
Reseptor Penghambatan
Respon Imun dipengaruhi oleh keseimbangan dari reseptor aktivasi dan inhibisi.
Reseptor Penghambat:
1. Cytotoxic T Lymphocite-associated Antigen 4 (CTLA -4)
Fungsinya: Menghentikan aktivasi Sel T melalui perantara fungsi Sel T Regulator
2. Programmed Death 1 (PD-1)
Fungsinya: Memberikan sinyal penghambat aktivasi Sel T
Penekanan Imun Oleh
Sel T Regulator
Sel T regulator dapat mengenali antigen diri (autoantigen) dan menekan aktivasi
limfosit dengan mekanisme:
1. Memproduksi sitokin yang mampu menghambat aktivasi limfosit, sel dendritik, dan
makrofag
1 3
Normal: Apoptosis ekstrinsik:
Proliferasi dan diferensiasi Pengikatan reseptor kematian
Respons Sel T
1. Respons normal: proliferasi dan diferensiasi
● Sel T merespon antigen yang disajikan oleh sel APC normal dengan mensekresi
interleukin-2 (IL-2) yang akan mengekspresikan protein anti-apoptosis.
● Protein anti-apoptosis mencegah pelepasan mediator apoptosis dari mitokondria
sehingga sel T dapat mengalami proliferasi dan diferensiasi.
● Pengenalan antigen diri oleh sel T tanpa kostimulasi dapat menyebabkan defisiensi
protein anti-apoptosis intraseluler dan kelebihan protein pro-apoptosis.
● Hal ini menyebabkan kematian sel dengan menginduksi pelepasan caspase dari
mitokondria, sehingga terjadi apoptosis intrinsik (oleh mitokondria).
sumber: slideshare.net
Sesi Q n A
1. Maksud dari “unresponsiveness terhadap suatu antigen karena induksi dari antigen yang
sama sebelumnya” pada toleransi imunologi (Maulana..)
Jawab: Pernyataan atas dapat terlihat dari sel T yang berkembang di timus saat proses
toleransi sentral. Respons afinitas limfosit yang kuat terhadap antigen diri di timus
membuatnya harus dieliminasi karena berpotensi menyebabkan respons autoimun. Maka
dari itu, limfosit yang dihasilkan dari toleransi imunologi harus tidak merespons antigen
diri yang sebelumnya telah dipaparkan dalam organ limfoid sentral dan periferal. Maka dari
itu, limfosit dewasa yang tidak merespon antigen diri tidak akan menyebabkan autoimun.