Anda di halaman 1dari 7

Analisis Artikel Jurnal

“Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dalam Pembelajaran


Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013”

Dian Purnama Sari. S

17031058

Pendidikan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Padang

2020
PENDAHULUAN
Artikel berjudul ” Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013 “menarik untuk dinalisis, karena mengkaji
dan menganalisis mencari aspek-aspek emotional spiritual quotient (ESQ) dalam
Pembelajaran. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa dalam dunia pendidikan masa
kini memerlukan sistem pembelajaran yang lebih memprioritaskan keseimbangan
antara kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Maka dari itu artikel ini cocok
untuk digunakan sebagai rujukan.
ANALISIS ISI ARTIKEL

1. Judul
“Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Kurikulum 2013”
Judul sudah sesuai dengan isi dari artikel dan terdiri dari 11 kata.
2. Penulis dan Identitas
Penulis
Artikel ini ditulis oleh:
a. Moh. Sulaiman dari Institut Agama Islam Darussalam (IAID)
Ciamis. Email: moh.sulaimansdrj@gmail.com
b. M. Djaswidi Al Hamdani dari Program Pascasarjana, Institut
Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis, Jawa Barat. Email:
dr.djaswidi@yahoo.com
c. Abdul Azis dari Program Pascasarjana, Institut Agama Islam
Darussalam (IAID) Ciamis, Jawa Barat. Email:
abdul.azisiaid@gmail.com
Indentitas Jurnal
Nama Jurnal : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam
Volume : Volume 6
Nomor : No. 1
Halaman : 77-110
Tahun Terbit : 2018
ISSN : 2621-8275
Akreditasi : SINTA 3
3. Abstrak
Abstrak ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasan Inggris dengan jumlah
110 kata dan bahasa Indonesia, dengan jumlah kata 196 kata. Abstrak ini
dilengkapi dengan tujuan dari penelitan dimana penelitian bertujuan untuk
mencari aspek-aspek emotional spiritual quotient (ESQ) dalam pembelajaran .
Metode/pendekatan dari penelitian serta hasil dari penelitian yang dilakukan
dikemas dengan singkat dan baik di dalam abstrak.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan penulis cukup lengkap menuliskan latar belakang,
tujuan, metode penelitian, dan hasil penelitian.
Penulis pada awalnya menggambarkan pengertian pendidikan,
pengertian ESQ. Penelitian ini bertujuan untuk untuk Artikel ini bertujuan
untuk mencari aspek-aspek emotional spiritual quotient (ESQ) dalam
pembelajaran PAI kurikulum 2013 dan relevansinya terhadap pendidikan
Islam masa kini.
Sayangnya dalam pendahuluan ini, rumusan masalah tidak dijabarkan
oleh penulis.
5. Metodelogi
Penulis sudah menuliskan secara langsung metode yang digunakan
dalam artikel dengan sangat baik dan rinci, yaitu sebagai berikut:
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Sementara itu, metode yang digunakan adalah metode penelitian
kepustakaan. Penelitian ini membatasi hanya pada kajian pustaka semata.
Paling tidak ada tiga alasan kenapa melakukan hal ini. Pertama, karena
persoalan penelitian tersebut hanya bisa dijawab lewat penelitian pustaka dan
tidak bisa mengharapkan datanya dari penelitian lapangan. Kedua, studi
pustaka ini diperlukan sebagai satu tahap tersendiri yaitu studi pendahuluan
untuk memahami gejala baru yang terjadi dalam dunia pendidikan Islam.
Ketiga, data pustaka tetap andal untuk menjawab persoalan penelitian ini.
6. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Emotional Spiritual Quotient (EQ) yang diintegrasikan dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013 meliputi: kesadaran
diri, motivasi diri, kecakapan sosial, hanif, dan tauhidi. Dalam KI-3 aspek
Kesadaran diri (consciousness) merupakan alternatif untuk memaksimalkan
pembelajaran pada peserta didik, karena kesadaran merupakan modal penting
bagi peserta didik dalam memperoleh pengetahuan dan pendidikan. Kesadaran
dimulai dengan pengetahuan dasar atau beberapa jenis kemampuan yang
belum sempurna untuk mengetahui atau menyadari apa yang terjadi.
Kesadaran merupakan energi pokok yang luar biasa yang terdapat pada
pikiran yang berpengalaman secara sadar.
Motivasi diri masuk dalam KI-3, konsep ESQ terwujud dalam aspek
motivasi diri secara prosedural di dalam kegiatan belajar diperlukan tahapan-
tahapan tertentu dalam memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual dibutuhkan rasa ingin tau. Karena dengan adanya rasa ingin akan
muncul motivasi diri (self motivation) untuk menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Aspek sosial muncul pada KI-2. Karena Kurikulum 2013 merupakan
kurikulum yang berbasis karakter dan kompetensi, maka Kurikulum 2013
tidak hanya menekankan kepada pengusaan kompetensi siswa, melainkan juga
pembentukkan karakter sosial. Sesuai dengan kompetensi inti (KI) yang telah
ditentukan oleh Kemendikbud, KI 1 dan KI 2 berkaitan dengan tujuan
pembentukkan karakter siswa sedangkan KI 3 dan KI 4 berkaitan dengan
penguasaan kompetensi siswa.
Aspek hanif terkandung dalam KI-1 yang didalamnya terdapat aspek
sikap untuk menerima, menjalankan, menghargai, menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya adalah wujud dari kemampuan
diri peserta didik untuk memberi makna ibadah terhadap setiap pembelajaran
untuk menuju manusia yang seutuhnya (hanif), dan memiliki pola pemikiran
tauhidi (integralistik), serta berprinsip “hanya karena Allah”. Karena dasar
dari diciptakannya manusia juga hanya untuk menyembah kepada Allah Swt.
Berkaitan dengan ESQ ini Al Qur’an menegaskan bahwa sifat dasar (fitrah)
manusia adalah mempunyai kecenderungan kepada kebaikan (hanif). Fitrah
manusia yang hanif (cenderung kepada kebenaran) ini menujukan adanya
kehadiran Tuhan (Jejak Tuhan) dalam diri manusia.
Pada dasarnya setiap tindakan dan perilaku manusia dipengaruhi oleh
fitrah kemanusianya. Dengan bertindak sesuai dengan fitrah maka seseorang
akan memiliki kejujuran, kebikjasanaan (wisdom), visioner, tabah (berani
mengambil resiko), ahlak yang terpuji (ahlaqul karimah), memiliki prinsip
(iman) yang teguh, bertanggung jawab dan mampu memberikan hasil yang
berupa amal saleh sehingga hidupnya akan penuh nilai dan makna. Dengan
kata lain, orang yang memiliki kesadaran fitrah adalah orang yang cerdas
secara spiritual.
7. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka ada dua hal yang menjadi tujuan
penelitian ini yaitu aspek-aspek Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013 dan relevansinya
dalam dunia pendidikan masa kini. Berikut kesimpulan dari penelitian ini;
Pertama, aspek-aspek Emotional Spiritual Quotient (ESQ) dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kurikulum 2013 meliputi keimanan
dan ketakwaan, akhlak mulia, jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, lingkungan dan
masyarakat. Namun diantara beberapa aspek ESQ yang sangat signifikan
pengaruhnya dalam pembelajaran dan penilaian adalah sikap jujur. Kejujuran
menjadi penentu integritas pendidikan sekaligus menjadi penjamin mutu
pendidikan. Kecerdasan emosional juga mengajarkan tentang integritas
kejujuran komitmen, visi, kreatifitas, ketahanan mental kebijaksanaan dan
penguasaan
Kesimpulan ini sesuai dengan pembahasan serta tujuan dari artikel.

8. Referensi
Dalam daftar kepustakaan artikel, penulis mengambil teori pendukung
dari sumber-sumber terpercaya. Namun tipe/gaya penulisan dari daftar
pustaka konsisten.

Anda mungkin juga menyukai