PENDAHULUAN
A. Konteks Penelitian
pengertian proses pengubahan dan tata laku seseorang atau kelompok orang
berkualitas yang mampu bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur, dan
adalah pendidik, yang menjadi tokoh panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki
1
2
mengetahui serta memahami nilai norma, moral, dan sosial serta berusaha
penting yang berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan nilai, antara lain
akhlak dan keagamaan. Oleh karena itu pendidikan agama juga menjadi
Salah satunya yang akan kita bahas di adalah tentang kecerdasan emosional
dan spiritual.
interaksi dengan orang lain. Dengan kata lain, kecerdasan ini lebih
dibutuhkan untuk mengenali perasaan yang ada dalam diri sendiri, agar lebih
dan keterampilan sosial. Kesadaran diri berarti mengetahui apa yang kita
keputusan diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan
dalam perbedaan dan penuh toleran. Hal itu menunjukkan bahwa makna
mereka tidak terjerumus di jalan yang salah, serta dapat mengontrol diri
mereka sendiri dan dapat memberikan makna pada setiap perbuatan yang
menarik dari sekolah ini adalah sekolah berbasis islami dan banyak
tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya prestasi yang didapat
B. Fokus Penelitian
maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan dikaji dalam penelitian
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Guru
b) Bagi Pembaca
c) Bagi Peneliti
E. Definisi Istilah
penelitian ini.
1. Upaya Guru
Oleh karena itu, guru sebagai sosok yang sangat dibutuhkan oleh
latihan. PAI yang pada hakikatnya adalah sebuah proses bagi siswa atau
dikehidupannya nanti.
3. Kecerdasan Emosional
yang kita rasakan pada suatu saat dan menggunkannya untuk memandu
4. Kecerdasan Spiritual
jiwa manusia. Ibaratkan seperti intan yang belum terasah, yang dimiliki
kebahagiaan abadi.
KAJIAN PUSTAKA
lain disekitarnya.
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak
9
10
peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang
untuk mengembangkan diri siswa. Ada beberapa tugas yang sejak dulu
(Umar, 2004).
yang harus diperhatikan oleh seorang guru yang juga sebagai seorang
pendidik, yaitu:
kemampuan mereka.
dan pantas buat dia, dan tidak perlu disebutkan padanya rahasia-
b. Tugas Kemanusiaan
tua yang berada dirumah. Tugas ini berkaitan erat dengan tugas guru
(dewasa).
12
2011).
a. Korektor, artinya guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik,
(Djamarah, 2000).
bagi peserta didik, karena guru menjadi panutan bagi peserta didiknya
yang selalu dianut dan diikuti. Oleh karen itu, guru juga harus mempunyai
a. Guru adalah seorang pendidik, yaitu panutan, teladan, dan tokoh yng
psikmotorik.
f. Guru sebagai model atau teladan, artinya guru harus bisa menjadi
berpenampilan.
dalam belajar.
akan disampaikan.
15
dkk, 2009).
B. Kecerdasan Emosional
baik.
masalah orang lain, berpikir dengan sudut pandang orang lain dan
emosi”.
dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat
kecerdasan emosional.
hidup dan dapat dialami oleh siapa saja. Toleransi terhadap stres
diri).
marah itu mudah akan tetapi untuk marah kepada orang yang tepat,
18
tingkat yang tepat, waktu, tujuan dengan cara yang tepat hanya bisa
hati merupakan salah satu seni bersabar dan menukar rasa sakit atau
kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih besar dimasa
dihadapi. Ada begitu banyak cara dalam memotivasi diri sendiri antara
diri.
adalah hal terpenting dalam kecerdasan emosi. Hal ini disebut dengan
adalah kita lebih banyak pilihan tentang cara bersikap dan memiliki
a. Usia
b. Jenis Kelamin
c. Aspek Sosial
20
e. Pembawaan
f. Pembentukan
g. Kebebasan
21
sendiri jika ia memiliki kepekaan yang tajam atas apa yang ia rasakan
Hal ini menjadi ladang koreksi diri untuk memperbaiki amal ibadah di
2017).
b. Mengelola Emosi
22
menahan diri disebut sabar. Orang yang paling sabar adalah orang
diajarkan dalam islam untuk mengelola emosi dalam diri yaitu dengan
yang sedang marah, sedih, maupun kecewa hati nya menjadi lebih
tenang. Jika hati dan pikiran tenang maka emosi tersebut mampu
berubah menjadi hal yang lebih positif, bahkan sebaliknya jika tidak
ada ketenangan maka emosi yang ada dalam diri akan berubah
c. Memotivasi Diri
kebutuhan orang lain sehingga orang itu akan merasa senang karena
(Tokan, 2016).
merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain layaknya mereka dalam
satu tubuh. Berikut ini hadits yang diriwayatkan Muslim dan Ahmad
dalam hal saling rasa cinta dan kasih sayang mereka adalah seperti
satu tubuh yang apabila ada salah satu anggotanya yang mengeluh
e. Membina Hubungan
lebih baik dan memiliki integritas yang tinggi dihadapan orang lain
(Tokan, 2016).
C. Kecerdasan Spiritual
secara utuh.
Sehingga segala sesuatu yang dijalani tidak hanya tentang rasio saja,
dan karya diberbagai bidang kehidupan karena adanya usaha manusia yang
a. Kesadaran diri
e. Mudah memaafkan.
Menurut Khavari terdapat tiga bagian yang dapat kita lihat untuk menguji
a. Spiritual Keagamaan
hubungan spiritual kita dengan sang pencipta dan dalam hal ini tolak
b. Sosial-Keagamaan
c. Etika-Sosial
Pandangan ini, sebagai gambaran tolak ukur seberapa baik tingkat etika
pula etika sosialnya. Hal ini tercermin dari ketaatan seseorang pada
27
etika dan moral, jujur, dapat dipercaya, sopan, toleran, dan anti terhadap
arti dari pentingnya sopan santun, toleran, dan beradap dalam hidup
antara lain:
sendiri. Selain itu hal yang terpenting tentang kesadaran diri adalah di
rasa sakit yang ia derita saat ini adalah akbat dari apa yang dilakukan
bertindak.
e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai, artinya seseorang
kehidupannya.
sesuatu sesuai dengan visi dan nilai yang lebih tinggi untuk orang lain.
Dalam hal ini bisa dikatakan bahwa seseorang yang memiliki tingkat
29
kecerdasan spiritual yang tinggi dapat menjadi inspirasi bagi orang yang
lainnya.
Langkah pertama: menyadari emosi anak. Dalam langkah ini orang tua
atau guru sadar terhadap emosi mereka sendiri sehingga memiliki kepekaan
terhadap emosi anak atupun siswa. Langkah kedua: mengakui semosi sebagai
mereka untuk mengamati dan hati mereka untuk merasakan emosi yang
(Nggermanto, 2015).
membantu mereka memberi nama emosi yang telah dirasakan. Semakin siswa
dapat mengungkapkan perasaan lewat kata- kata maka akan semakin baik
mereka memahami emosi yang dirasakan. Misal, apabila siswa sedang marah
bisa jadi mereka merasakan kecewa atau bingung. Langkah kelima: membantu
sehingga siswa tidak merasa kesulitan dalam mencari solusi. Langkah keenam:
jadilah teladan. Guru harus bisa menjadi teladan bagi para siswanya karena
keteladanan dapat mempengaruhi perilaku tanpa banyak kata dan siswa lebih
30
suka melihat teladan dari pada harus mendengarkan ceramah dari guru
(Nggermanto), 2015).
sekolah anak mengikuti ulangan, apapun hasil yang dicapai dari ulangan
anak akan mengungkap perasaanya apakah itu senang, susah, atau malah
biasa-biasa saja.
mendengarkan empatinya.
remaja yang menemui permasalahan akan mencari solusi yang tepat untuk
dilakukan dan hendaknya diberi ruang dan mengawasi dari jarak jauh, dan
a. Tawakkal
berupa upaya memadai. Karena itu, pemilik sifat spiritual tawakal benar
yakin bahwa kebenaran adalah jalan hidup yang tepat. kebenaran adalah
kemenangan.
b. Ikhlas
Ihklas merupakan sikap tulus karena Allah swt. Sikap spiritual ikhlas yang
benar tentu saja harus di dasarkan pada pengetahuan dan pemikiran yang
c. Taqwa
Makna takwa secara spiritual di sini yaitu rasa takut akan kehilangan cinta
kepada Allah swt, rasa dengan Allah swt dan cinta Allah swt. Orang yang
bertakwa pada tingkat ini manaati perintah peritah Allah swt dengan
bertakwa akan sukses dan berhasil serta memeroleh rahmat dari Allah swt.
deskriptif yaitu jenis penelitian yang menggambarkan atau meguraikan atas suatu
keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti
(Kontur, 2009).
alamiah dalam suatu bidang tertentu untuk mendapakan fakta- fakta atau
Kriteria pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti.
Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya,
bukan data yang sekedar terihat, terucap, tetapi data yang mengandung
32
33
lain.
Gondanglegi.
B. Kehadiran Peneliti
data, analisis, penafsiran data, dan juga sebagi pelapor hasil penelitian. Karena
menyiapkan surat izin resmi dari UNISMA kemudian diserahkan kepada pihak
penelitian sesuai kesepakatan antara pihak peneliti dan juga pihak yang
C. Lokasi Penelitian
Modern Al-Rifa’ie Gondanglegi adalah sebagai berikut: (1) SMP Modern Al-
dalam membenahi akhlak dan karakter siswa agar menjadi lebih baik lagi; (2)
yang dilalui dari keteladanan para guru serta kegiatan pembiasaan dalam
ubudiyahnya.
D. Sumber Data
Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto,
2011). Ada dua jenis data dalam penelian kualitatif, yaitu data primer dan
datat sekunder. Data primer adalah adalah data yang dikumpulkan langsung
oleh peneliti melalui sumber utama. Dalam hal ini data primer yang digunakan
sekunder adalah data penunjang dari dari data primer sebagai pelengkap yang
lain-lain. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai data sekunder adalah
35
penelitian. Oleh karena itu peneliti harus benar-benar memahami berbagai hal
1. Observasi
(Hadi, 2003). Dalam hal ini, peneliti melakukan pengamatan serta turut
serta dalam kegiatan atau situasi yang dilakukan observasi. Hal yang
adalah apa yang dilakukan dan apa yang didengar di lokasi penelitian.
2. Wawancara
(Mulyana, 2010).
36
3. Dokumentasi
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, leger,
Adapun data yang ingin diperoleh melalui metode ini antara lain
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain
lain (Sugioni, 2006). Dengan demikian analisis data dilakukan dengan cara
sintesa, lalu menyusunnya ke dalam pola, memilah mana yang penting dan
1. Pengumpulan Data
dari wawancara yang dilakukan kepada pihak kesiswaan dan sampel dari
dilakukan berdasarkan hasil dari pihak kesiswaan dan siswa itu sendiri.
2. Kondensasi Data
a) Selecting
dianalisis.
b) Focusing
bentuk pra analisis. Pada tahap ini, peneliti memfokuskan pada data
c) Abstracting
dalamnya.
3. Penyajian Data
Dalam penelitian ini langkah kedua dari proses analisis data adalah
penyajian data. Dalam hal ini Miles dan Huberman mengatakan bahwa hal
yang paling sering digunakan dalam menyajikan data adalah dengan teks
Rofa’ie Gondanglegi
pembutian bahwa data yang ditemukan dari penelitian yang telah dilakukan
temuan adalah:
1. Triangulasi
A. Paparan data
masih membuka untuk santri putri saja yang berjumlah 48 santri SMP
hingga data terbaru tahun ajaran 2022/2023 jumlah santri putra maupun
Sekolah yang di kepalai oleh H. Syaiful Alim, Lc., M.Pd., M.H. ini
peserta didik dapat memiliki jadwal mata pelajaran diniyah dan formal
secara berurutan
Adapun visi dan misi dari SMP Modern Al-Rifa’ie adalah sebagai berikut:
Visi
Misi
38
39
Rifa’ie yang telah berdiri sejak tahun 2012 dengan tanda diterimanya izin
M.Pd., M.H yang lahir di Sidoarjo pada tanggal 6 Juli 1984 dengan
B. Hasil Penelitian
agama islam dan para guru lainnya tentang kegiatan dan keadaan
kegiatan siswa didalam kelas dan diluar kelas dengan tujuan mencari
a. Sesi I
kecerdasan siswa dalam bentuk sikap dan akhlak yang baik untuk masa
depan mereka"
42
dimulai dengan pengarahan dan motivasi saat apel pagi yang dilakukan
yaitu :
lebih baik. Setiap pagi kami selaku guru yang diamanahi menangani
mempunyai kecerdasan emosional yang luar biasa dan ada juga yang
low. Nah, yang low dan over ini nanti akan masuk dalam penanganan
emosional itu memang sangat diperlukan oleh setiap individu dan itu
Abdul Haris, S.PdI selaku guru PAI, pada tanggal 15 Agustus 2023,
kurikulum atau guru piket agar siswa terbiasa dan mempunyai rasa
44
guru kajian kitab kuning pada tanggal 17 Agustus 2023, dengan hasil
sebagai berikut:
klasik, seperti fiqih, tasawwuf dan yang lainnya. Salah satu cara
ketika sudah banyak tahu tentang ilmu agama, maka mereka akan
menyelesaikan masalah yang dia hadapi dan ini menurut kami sudah
sekolah ini.".
siswa-siswi, yaitu :
menjalankan minat dan bakat siswa dalam hal olahraga, kesenian dan
mereka ".
mulai lebih senang mengkaji kitab kuning terutama nahwu dan shorrof
ada di kegiatan belajar dan tidak mudah bosan belajar dikelas. Saya
lebih suka pada kegiatan yang ada prakteknya dari pada selalu materi
hobi sepakbola dan saya diikutkan lomba dan sparing antar sekolah.
siswa-siswi.
b. Sesi II
".
Hasil wawancara yang dilakukan oleh Bpk. Thoriq Aziz, S.Pd selaku
siswa merasa apa yang selama ini telah mereka inginkan mulai
Disinilah maksud dari program sekolah yang selama ini menjadi salah
50
dalam perilaku sehari-hari, mulai dari yang kurang baik dan yang
kepala maupun pengasuh. Tapi jika siswa ada yang berprestasi dan
memberikan hal yang positif untuk diri siswa itu sendiri dan bahkan
berbagai bentuk".
c. Sesi III
berubah lebih baik lagi. Dalam pelaksanaan tidak ada kendala teknis,
dengan sendirinya.
belajar dan menjalankan ibadah yang lainnya dan sekarang tidak lagi
nyaman dan lebih diperhatikan oleh guru dan orang yang ada di
lingkungan sekolah karena setiap hari diberikan nasehat saat apel pagi
masing-masing.
pembinaan merasakan bahwa dirinya lebih nyaman dan lebih baik setelah
sering berbuat tidak baik kepada teman sebayanya lalu setelah beberapa
bulan sudah berkurang dan bahkan hampir hilang budaya itu. Begitu pula
dalam kelas tidak mengerti tentang manfaat belajar untuk masa depannya,
tidak mengerti tentang berbakti kepada orangtua dan guru, malas dalam
sekolah sudah semakin mengerti tentang arti semua itu dengan bukti sudah
sekolah.
BAB V
PEMBAHASAN
pelajaran.
Modern Al-Rifa'ie 2.
51
52
2) Mengaji Al-Qur’an
itu sendiri, yakni menjaga kedisiplinan siswa, karena dengan itu para
siswa bisa terlatih untuk bangun tepat waktu dan mengatur waktu
hanya hamba Allah yang selalu diketahui gerak gerik dan tingkah
lakunya. Dalam hal ini pula siswa semakin menjadi lebih berhati-hati
53
mengaji Al-Quran dan sebelum masuk kelas dan kegiatan ini diakhir
karena dengan ini siswa dapat menyadari bahwa Allah Dzat yang
pertolongan Nya.
4) Apel Pagi
dalam menghormati guru dan juga terdapat kesan baik yang akan
menandakan ada rasa kasih sayang sehingga siswa merasa ada yang
sesuai dengan usia siswa, sehingga apabila banyak ilmu yang diserap
kehidupan sehari-harinya.
Malang
yang tidak dapat digantikan oleh siapapun selain guru itu sendiri, oleh
karena itu proses dilaksanakan jika ada interaksi antara guru dan siswa.
Selain itu tugas guru adalah menyampaikan materi yang telah disampaikan
siswa bisa mengikuti pembelajaran lebih efektif dan efisien saat guru
menyampaikan materi.
diluar dan di dalam kelas, maka peran guru agama islam disini sangat
a. Pengajar
materi pendidikan agama islam yang baik tentang hukum islam dan
b. Pembimbing
dalam semua hal, mulai dari sikap, perilaku dan cara bertutur kata
karena istilah guru (di gugu dan di tiru) akan selalu melekat pada
seorang guru yang akan dijadikan panutan oleh siswanya. Oleh karena
itu, teladan baik harus dimiliki oleh seorang guru khususnya guru
bergerak membina siswa bersama guru-guru yang lainnya dalam hal memberikan
teladan yang baik dengan memberikan materi menggunakan bahasa yang baik dan
santun, berkomunikasi dengan siswa menggunakan bahasa yang baik sopan. Hal
ini bertujuan agar siswa terbiasa mendengarkan dan berinteraksi dengan sesama
menggunakan bahasa yang baik seperti yang dicontohkan oleh guru mereka di
sekolah. Dengan demikian, siswa mendapatkan bimbingan dan arahan yang baik
Guru agama islam selalu berusaha memberikan teladan dan contoh bagi
siswa dilihat dari cara beninteraksi dengan siswa didalam kelas dan diluar kelas
yang langsung diamati oelh peneliti saat observasi terjun lapangan. Perilaku
teladan guru akan selalu menjadi tolak ukur berhasil dan tidaknya sebuah
58
pendidikan.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
diskusi dengan guru agama islam dan beberapa guru pembina untuk
guru agama islam serta kegiatan di luar kelas berupa apel pagi dan
58
59
masing siswa itu sendiri. Peran guru agama islam dalam peningkatan
B. Saran
3. Kepada Siswa
dan selalu taat kepada guru serta selalu menjaga nilai-nilai islam
4. Kepada Pembaca
DAFTAR RUJUKAN
Kompas Gramedia.