Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONFLIK DALAM ORGANISASI

Dosen Pengampu:Muh.Nizar,MM.

Di Susun Oleh Kelompok 5

1. Hafizi Rahman
2. M.Salman
3. Nur Rizki Agisna
4. Khairunnisa
5. Anggun Lestari

UNIVERSITAS NAHDLATUL WHATAN KAMPUS II DI ANJANI

PAKULTAS ADMINISTRASI PRODI ADMINISTRASI BISNIS

TA;2020/2021

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb

Puji syukur kami ucapkan kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat dan
karunia-nya kepada kami,sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.Sholawat beserta salam atas
keharibaan junjungan alam nabi besar Muhammad Saw,Yang telah membawa ummatnya dari
jaman kegelapan menjadi zaman terang menderang,Seperti saat ini kami bisa menyelesaikan
makalah ini yang berjudul”KONFLIK DALAM ORGANISASI”

Sebagai mahasiswa kami harap bimbingan dan kritikan serta saran dari bapak dosen agar
kami mendapatkan cara yang terbaik dan ilmu,berguna serta berhasil nantinya,Aamiin.

Wassalamu’alaikum wr wb

Anjani 25 Afril 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..

A. Latar Belakang……………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..
C. Tujuan Masalah………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………

A. Untuk mengetahui dimaksud dengan Organisasi dan Konflik……………


B. Untuk mengetahui penyebab konflik…………………………………..
C. Untuk mengetahui Dampak dari konflik…………………………..
D. Untuk mengetahui jenis-jenis konflik …………………………………
E. Untuk mengetahui metode pengelolaan konflik………………………………..

BAB III PENUTUP………………………………………………………………….

A. Kesimpulan……………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi antara satu
dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Konflik sangat erat kaitannya
dengan perasaan manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai,
ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan
tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan
mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat
menurunkan produktivitas kerja organisasi secara tidak langsung dengan melakukan banyak
kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dalam suatu organisasi, kecenderungan
terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan secara tiba-tiba, antara lain:
kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta
berbagai macam kepribadian individu.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Organisasi dan Konflik?
b. Sebutkan penyebab konflik?
c. Dampak dari konflik?
d. Sebutkan jenis-jenis konflik beserta penjelasannya!
e. Bagaimana metode pengelolaan konflik
C.Tujuan Maslah
a. Untuk mengetahui dimaksud dengan Organisasi dan Konflik
b. . Untuk mengetahui penyebab konflik
c.. Untuk mengetahui Dampak dari konflik
d. . Untuk mengetahui jenis-jenis konflik beserta penjelasannya
e. . Untuk mengetahui metode pengelolaan konflik
BAB II
PEMBAHASAN
A.Organisasi Dan Konflik

Organisasi adalah suatu alat atau wadah yang digunakan oleh orang-orang untuk
mengkoordinasi kegiatan mereka dalam rangka untuk mencapai tujuan yang sama

Konflik adalah kesalah pahaman, ketidak cocokan, pengertian atau emosi, maupun antar
individu atau antar kelompok yang mengarah atau mengakibatkan timbulnya pertentangan atau
permusuhan

B..Penyebab Konflik

 Penyebab Konflik Dalam Organisasi :

 Konflik di organisasi biasanya terjadi karena ke tidak sepahaman antara


pemimpin dengan anggota.
 Pemimpin yang hanya mementingkan dirinya
 Persaingan dalam mempergunakan sumber daya
 Perbedaan tujuan antara unit-unut organisasi
 Interdependensi tugas
 Perbedaan nilai dan presepsi

C.Dampak dari konflik:

Adapun dampak positif dan negatif dari konflik dalam organisasi sebagai berikut:

 Dampak positif
 Menimbulkan perubahan secara konstruktif
 Meningkatkan keeratan anggota organisasi
 Mengurangi ketegangan dalam bekerja
 Dampak negatif
 Terjadinya gangguan psikologis
 Gangguan fisik
 Gangguan tingkah laku
 Timbulnya stres karena menghadapi lingkungan konflik
C.Dampak Dari Konflik

Dampak terjadinya konflik dalam organisasi

 Pengaruh Negatif

1.Menghambat kerjasama : secara langsung maupun tidak langsung, konflik akan berdampak
buruk terhadap kerjasama yang akan direncanakan

2.Saling menjatuhkan : ini merupakan akibat yang paling nyata dari konflik yang terjadi didalam
suatu organisasi, akan selalu muncul tidakan atau upaya saling menjatuhkan satu sama lain dan
membuat kesan lawan masing-masing rendah dan penuh dengan masalah.

3.Merusak sistem organisasi : organisasi merupakan sistem sosial yang saling berhubungan,
saling membantu, dan saling tergantung satu sama lain dalam mencapai tujuan organisasi.
Konflik merusak suatu sistem dan dapat menimbulkan ketidakpastian pencapaian tujuan
organisasi.

4.Menurunkan mutu pengambilan keputusan : Konflik yang desktruktif atau konflik tidak sehat
akan menghilangkan kebuntuan diskusi, fitnah, agresi, dan sabotase, serta menghilangkan sikap
percaya. Situasi seperti ini tidak mungkin mengembangkan sumber dalam pengambilan
keputusan.

5.Kehilangan waktu kerja : Jika konflik berkembang menjadi konflik dekstruktif, atau konflik
yang tidak sehat. Hal ini mengurangi waktu untuk berproduksi dan menurunkan produktivitas
organisasi, karena waktu digunakan untuk menyelesaikan konflik dan menyebabkan kerugian
terhadap produktivitas perusahaan

 Pengaruh Positif

1.Mendorong untuk kembali mengoreksi diri: dengan adanya konflik yang terjadi mungkin akan
membuat kesempatan bagi salah satu atau kedua belah pihak untuk saling merenungi kembali,
berpikir ulang kenapa konflik bisa terjadi diantara mereka.

2.Meningkatkan Prestasi kerja : dengan adanya konflik bisa membuat orang yang terimajinasikan
oleh konflik merasa mempunyai kekuatan sendiri untuk membuktikanbahwa ia mampu dan
sukses dantidak pantas untuk “dihina”
3.Mengembangkan hubungan kerja yang baik : dengan adanya konflik yang terjadi membuat
orang berpikir untuk mulai mencari alternatif yang lebih baik misalnya bekerjasama dengan
orang lain.

4.Menciptakan Perubahan : Konflik berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia karena suatu
konflik yang terjadi dapat mengubah dan mengembangkan kehidupan manusia. Seperti contoh di
Indonesia konflik menciptakan perubahan kehidupan politik

5.Mampu memahami orang lebih baik : Konflik membuat orang memahami adanya orang lain
yang berbeda pendapat, berbeda pola pikir dan berbeda karakter. Perbedaan tersebut perlu
dimanajemeni dengan hati-hati agar menghasilkan solusi yang menguntungkan dirinya atau
kedua belah pihak.

6.Meningkatkan kreativitas dan cara berpikir yang kritis : Konflik akan menstimuli orang untuk
berpikir kritis terhadap posisi lawan konfliknya dan posisi dirinya sendiri. Orang harus
memahami mengapa lawan konfliknya mempunyai pendapat yang berbeda dan mempertahankan
pendapatnya.Meningkatnya kreativitas digunakan dalam menyusun strategi dan traktik untuk
menghadapi konflik tersebut.

7.Manajemen konflik dalam menciptakan solusi terbaik : Jika suatu konflik yang terjadi
dimanajemeni dengan baik dapat menghasilkan solusi yang memuaskan kedua belah pihak yang
terlibat. Solusi yang memuaskan akan menghilangkan perbedaan mengenai objek konflik.
Hilangnya perbedaan membawa keduanya kembali dalam interaksi sosial yang harmonis.

8.Konflik menciptakan revitalisasi norma : norma yang berlaku dan mengatur kehidupan
masyarakat berkembang lebih lambat daripada perkembangan anggota masyarakat. Perubahan
norma sering dimulai dengan terjadinya perbedaan pendapat mengenai norma yang berlaku
antara pihak yang ingin mempertahankannya dan mengubahnya. Perbedaan tersebut berkembang
menjadi suatu konflik dekstruktif, apabila konflik tersebut dimanajemeni dengan baik, maka
norma baru yang merupakan revitalisasi norma yang akan berkembang.

D.Jenis-Jenis Konflik
1.konflik dalam diri individu ( conflict within the individual). Konflik ini terjadi jika seseorang
harus memiliki tujuan yang saling bertentangan , atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas
kemampuan nya.

2.konflik antar individu (conflict Aming individuals). Terjadi karena perbedaan kepribadian
(personaliti difference)antara individu yang satu dengan individu yang lain.

3.konflik antara individu dan kelompok (conflict Aming individuals and groups).Terjadi jika
individu gagal menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok tempat ia bekerja.

4.konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict Aming groups in the same
organizatio). Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda
dan masing-masing berupaya untuk mencapainya

5.konflik antar organisasi (conflict Among organizations).

Konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif
bagi organisasi lainnya.Misalnya,dalam perebutan sumber daya yang sama.

6.konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflict Among individuals in different
organizations). Konflik ini terjadi sebagai akibat sikap atau perilaku dari anggota suatu
organisasi yang berdampak negatif bagi anggota organisasi yang lain.Misalnya , seorang manajer
public relation yang menyatakan keberatan atas pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis

E.Metode Pengelolaan Konflik

Ada tiga bentuk menajemen konflik :

1.Stimulasi konflik dalam satuan-satuan organisasi di mana pelaksanaan kegiatan lambat karena
tingkat konflik terlalu rendah.

2.Pengurangan atau penekanan konflik bila terlalu tinggi ataumenurunkan produktivitas

3.Penyelesaian konflik

Metode Stimulasi Konflik


Seperti telah disebut di muka,konflik dapat menimbulkan dinamika dan pencapaian cara-cara
yang lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan kerja suatu kelompo. Situasi dimana konflik terlalu
rendah akan menyebabkan karyawan takut berinisiatif dan menjadi pasif.kejadian-
kejadian,perilaku dan informasi yang dapat mengarahkan orang-orang bekerja lebih baik
diabaikan; para anggota kelompok saling bertoleransi terhadap kelemahan dan kejelekan
pelaksaanaan kerja. Manajer dari kelompok seperti ini perlu merangsang timbulnya persaingan
konflik yang dapat mempunyai efek penggemblengan.

Metoda stimulasi konflik meliputi:

1.Pemasukan atau penempatan orang luar kedalam kelompok

2.Penyusunan kembali organisasi

3.Penawaran bonus, pembayaran insentif dan penghargaan untuk mendorong persaingan

4.Pemilihan manajer –manajer yang tepat

5.Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan

Metode Pengurangan Konflik

Metoda pengurangan konflik menekan terjadinya antogoisme yang ditimbulkan oleh konflik.
Jadi, metode ini mengelola tingkat konflik melalui “ Pendinginan Suasana” tetapi tidak
menangani masalah-masalah yang semula menimbulkan konflik.

Dan metode dapat digunakan untuk mengurangi konflik.Pendekatan efektif pertama adalah
mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima kedua
kelompok. Metode efektif kedua adalah mempersatukan kedua kelompok yang bertentangan
untukmenghadapi “ancaman” atau “musuh” yang sama.

Metode Penyelesaian Konflik

Metode penyelesaian konflik yang akan di bahas berikut berkenaan dengan kegiatan-kegiatan
para manajer yang dapat secara langsung mempengaruhi pihak-pihak yang bertentangan.
Metode-metode penyelesaian konflik lainnya yang dapat digunakan mencakup perubahan dalam
struktur organisasi,mekanismekoordinasi dan sebagainya.
Ada tiga metode penyelesaian konflik yang sering digunakan, yaitu dominasi atau
penekanan,komprom, dan pemecahan masalah integratif. Metode-metode ini berbeda dalam hal
efektifitas dan kreatifitas penyelesaian konflik serta pencegahan situasi konflik di masa
mendatang.

Dominasi dan Penekanan.dominasi dan penekanan dapat di lakukan dengan beberapa cara, yaitu

1.Kekerasan ( forcing) yang bersifat penekanan otokratik

2.Penenangan ( smoothing),merupakan cara yang lebih diplomatis

3.Penghindaran ( avoidance) dimana manajer menghindar umtuk mengambil posisi yang tegas

4.Aturan mayoritas ( majority rule )mencoba untuk menyelesaikan konflik antar kelompok
dengan melakukan pemungutan suara (voting) melalui prosedur yang adil

Kompromi.Melalui kompromi, manajer mencoba menyelesaikan melalui pencarian jalan tengah


yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan.Bentuk-bentuk kompromi meliputi oleh
pihak-pihak yang bersangkutan. Bentuk –bentuk kompromi meliputi pemisahan (separation),
dimana pihak-pihak yang sedang bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai
persetujuan;abritasi( perwasitan), dimana pihak ketiga(biasanya manajer) diminta memberi
pendapat; kembali ke peraturan yang berlaku,dimana kemacetan dikembalikan pada ketentuan-
ketentuan tertulis yang berlaku dan mnyetujui bahwa peraturan-peraturan yangmemutuskan
penyelesaian konflik;dan penyuapan ( bribing),dimana salah satu pihak menerima kompensasi
dalam pertukaran untuk tercapainya penyelesain konflik.namun tidak satupun metoda-metoda
tersebut yang dapat memuaskan sepenunya pihak-pihak yang bertentangan maupun
menghasilkan penyelesaian yang kreatiif

Pemecehan masalah integratif.Dengan metoda ini, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi
pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan
masalah.Secara bersama, pihak-pihak yang bertentangan mencoba untuk memecahkan masalah
yang timbul di antara mereka.Di samping penekanan konflik atau pencarian kompromi, pihak-
pihak secara terbuka mencoba menemukan penyelesaian yang dapat di terima semua pihak.
Dalam hal ini, manajer perlu mendorong bawahannya bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama, melakukan pertukaran gagasan secara bebas dan menekankan usaha-usaha pencarian
penyelesaian yang optimum, agar tercapai penyelesaian integratif.

Ada tiga jenis metoda penyelesaian konflik integratif :

1.Konsensus, di mana pihak-pihak yang sedang bertentangan bertemu bersama untuk mencari
penyelesaian terbaik masalah mereka dan bukan mencari kemennangan sesuatu pihak

2.Konfrontasi, di mana pihak-pihak yang saling berhadapan menyatakan pendapatnya secara


langsung satu sama lain, dan dengan kepemimpinan yang trampil dan kesediaan untuk menerima
penyelesaian, suatu penyelesaian konflik yang rasional sering diketemukan.

3.Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi ( superordinate goals ) dapat juga menjadi metoda
penyelesaian konflik bila tujuan tersebut disetujui bersama.

Konflik Struktural

Dalam oragnisasi klasik ada empat daerah struktural di mana konflik sering timbul:

1.Konflik hirarki, yaitu konflikantara berbagai tingkatan organisasi. Manajemen menengah


mungkin konflik dengan personalia penyelia, dewan direktur mungkin konflik dengan
manajemen puncak, atau secara umum terjadi konflik antara manajemen dan para karyawan

2.Konflik fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi.sebagai


contoh klasik, konflik antara departemen produksi dan pemasaran dalam suatu organisasi
perusahaan.

3.Konflik lini-staf, yaitu konflik antara lini dan staff. Hal ini sering merupakan hasil adanya
perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia lini dan staff.

4.Konflik formal-informal, yaitu konflik antara organisasi formal dan informal.

Perancangan oragnisasi modern juga mengandung situasi-situasi konflik potensial.Secara khusus,


organisasi proyek dan matriks secara struktural menciptakan konflik.Manajer proyek dengan
tanggung jawab tetapi tanpa wewenang, dan manajer pada suatu struktur matriks dengan serang
atasan fungsional serta pimpinan proyek menyajikan situasi-situasi konflik.Seperti telah di
kemukakan di muka, bahwa keberadaan konflik dalam perancangan organisasi, konflik ternyata
dapat sangat membantu manajemen.

Konflik Lini dan Staff

Bentuk umum konflik organisasi yang sering terjadi adalah konflik antara anggota-anggota lini
dan staff.Umumanya dalam hal perbedaan pandangan walaupun Perbedaan-perbedaan tersebut
juga meningkatkan efetifitas pelaksanaan tugas-tugas mereka.

Pandangan Lini

Para anggota lini sering memandang para anggota staff dalam hal sebagai berikut:

1.Staf melangkahi wewenangnya. .

2.Staf tidak memberi nasihat yang bermanfaat.

3.Staf menumpang keberhasilan lini.

4.Staf memiliki pandangan sempit.

Pandangan Staf

Para anggota staf mempunyai keluhan-keluhan yang berlawanan tentang para anggota lini :

1.Lini kurang memanfaatkan staf.

2.Lini menolak gagasan-gagasan baru.

3.Lini memberi wewenang terlalu kecil kepada staf.

Penanggulangan Konflik Lini dan Staf

1.Tanggung jawab lini dan staf harus ditegaskan.

2.Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan lini dan staf.

3.Mengajarkan lini untuk menggunakan staf.


4.Mendapatkan pertanggung-jawaban staf atas hasil-hasil.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Konflik ini terjadi sebagai akibat sikap atau perilaku dari anggota suatu organisasi yang
berdampak negatif bagi anggota organisasi yang lain.Misalnya , seorang manajer public relation
yang menyatakan keberatan atas pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis E.Metode
Pengelolaan Konflik Ada tiga bentuk menajemen konflik : 1.Stimulasi konflik dalam satuan-
satuan organisasi di mana pelaksanaan kegiatan lambat karena tingkat konflik terlalu rendah.
Bentuk –bentuk kompromi meliputi pemisahan (separation), dimana pihak-pihak yang sedang
bertentangan dipisahkan sampai mereka mencapai persetujuan;abritasi( perwasitan), dimana
pihak ketiga(biasanya manajer) diminta memberi pendapat; kembali ke peraturan yang
berlaku,dimana kemacetan dikembalikan pada ketentuan-ketentuan tertulis yang berlaku dan
mnyetujui bahwa peraturan-peraturan yangmemutuskan penyelesaian konflik;dan penyuapan
( bribing),dimana salah satu pihak menerima kompensasi dalam pertukaran untuk tercapainya
penyelesain konflik.namun tidak satupun metoda-metoda tersebut yang dapat memuaskan
sepenunya pihak-pihak yang bertentangan maupun menghasilkan penyelesaian yang kreatiif
Pemecehan masalah integratif.Dengan metoda ini, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi
pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan
masalah.Secara bersama, pihak-pihak yang bertentangan mencoba untuk memecahkan masalah
yang timbul di antara mereka.Di samping penekanan konflik atau pencarian kompromi, pihak-
pihak secara terbuka mencoba menemukan penyelesaian yang dapat di terima semua pihak.

Daftar pustaka

A.D.Du Brin, R. E. dampak positif dan negatif konflik.

A.J.Du Brind, R. E. (n.d.). Dampak positif dan negatif konflik.

Amalialaisa. (n.d.). Apa saja dampak terjadinya konflik didalam organisasi. Retrieved from
https://www.dictio.id/t/apa-saja-dampak-terjadinya-konflik-didalam-organisasi/69395/1.

Ilhamdikha27. (n.d.). jenis-jenis konflik.

Anda mungkin juga menyukai