Teori Administrasi
Teori: theoria (Yunani)- theoros yang berarti spectator atau pengamat, yaitu orang yang
mengamati, menyaksikan atau melihat.
Theory:
a. A supposition or system of ideas explaining something
b. A speculative (esp.fanciful) view
c. The sphere o abstract knowledge of speculative thought
d. The exposition of the principles of a science
e. Math. A collection of propotions to illustrate the prinsiples a subject.
f. Teori: hasil pengamatan atau penglihatan manusia yang kemudian diabstraksi dan
kadang-kadang dikembangkan secara spekulatif, disusun menjadi proposisi dan pada
gilirannya digunakan untuk mengkomunikasikan secara ringkas dan pada hasil
pengamatan tersebut.
Administrasi aspek-aspek yang lebih banyak berurusan dengan formulasi tujuan, masalah
terkait nilai, dan komponen manusia dalam organisasi.
Cara berpikir administrasi berorientasi pada hasil akhir (end-oriented)
Manajemen aspek-aspek yang lebih rutin, defintiif, terprogram dan cenderung pada
metode kuantitatif
Manajemen berorientasi pada tujuan (meansoriented)
Manajemen
G.R.Terry:
Periode Klasik
Teori organisasi Klasik berpandangan bahwa pekerja adalah makhluk rasional; bersedia
mengerjakan sesuatu yang tidak disenangi, asalkan mendapat imbalan finansial yang memadai.
Pelopor teori manajemen lain:
Henry Fayol:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pelaksanaan
d. Koordinasi
e. Pengendalian
Luther Gullick dan Lynda Urwick:
Pendekatan Neo-Klasik
Organisasi adalah suatu sistem sosial dimana hubungan antara anggotanya merupakan
interaksi sosial
Interaksi sosial menyebabkan munculnya kelompok non-formal organisasi yang memiliki
norma tersendiri yang berlaku dan merupakan pegangan bagi seluruh anggota kelompok.
Norma ini berpengaruh terhadap sikap maupun prestasi para anggota kelompok
Interaksi sosial antara anggota organisasi bisa dan perlu diarahkan agar pengaruhnya
bersifat positif bagi individu maupun kelompok.
Pendekatan Modern
Perusahaan yang sukses pada setiap kelompok teknologi memiliki karakteristik organisasi
tertentu
Jenis teknologi terdapat suatu bentuk organisasi tertentu yang sesuai.
Lingkungan organisasi berpengaruh terhadap karakteristik organisasi
Bentuk dan cara pengelolaan organsisasi harus disesuaikan dengan atau tergantung pada
kondisi lingkungannya.
Pendekatan modern disebut sebagai pendekatan ‘Contingency’
Pendekatan modern menjelaskan fenomena yang nyata yang terjadi di sekeliling hidup
kita.
Memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang berarti bahwa organisasi
merupakan bagian (sub-sistem) dari lingkungannya. Pendekatan sebelumnya selalu
memandang organisasi sebagai suatu system tertutup yang tidak dipengaruhi oleh
keadaan lingkungannya.
Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya menyebabkan
bentuk organisasi perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan dimana organisasi berada,
tidak ada bentuk organisasi ideal yang berlaku secara umum di sembarang tempat.
Terjadi hubungan terbalik dimana teori organisasi memberikan sumbangan yang tidak
kecil terhadap pengembangan ilmun administrasi.
Teori sistem memberikan kesempatan berkembangnya administrasi komparatif (Fred
W.Riggs – 1962) ditandai dengan 3 fase, yaitu:
a. Pergeseran dari studi normatif pada studi empiris
b. Dalam studi empiris terjadi lagi pergeseran dan pendekatan idiografis (studi kasus)
pada pendekatan nomothetic yang bersifat generalisasi
c. Munculnya pendekatan ecological
Pemikiran Post-Modern
Pemikir pada post-modern adalah membalikan asumsi dasar dari pemikir sebelumnya
seperti keteraturan.
Post-modern:
a. Kemajuan atau pertumbuhan adalah sesuatu yang tanpa batas
b. Kebenaran adalah universal sehingga rancangan yang berlaku pada satu kasus
dapat diterapkan pada kasus lain
c. Kebutuhan dan hasrat manusia pada dasarnya dapat diobjektivasi
d. Hierarki dan ketidakseimbangan kekuasaan (power) dalam organsisasi adalah
alamiah.
e. Demoraktisasi dapat dilakukan dengan memberi pilihan pada suatu terbanyak.
Organisasi berkembang lebih matang sehingga berjalan secara timbal-balik dengan ilmu
administrasi.
Kecenderungan untuk mengkaji ulang birokrasi seretammengembangkan model-model
pemeritnahan yang efektif dan efisien dengan meminjam pada organisasi bisnis
1990-an : menyesuaikan organisasi pemerintahan dengan perubahan kecenderungan
baru masyarakat pasca industry
Tokohnya: David Osborne dan Gabler (Banishing Bureaucracy) yang mendesak adanya ide
entreperneurial government
Munculnya paradigma baru NPM dari OPA (old public administration)
Reaksinya muncul NPS (new public service) yang menggagas kembali administrasi publik
sebagai pelayanan masyarakat bukan ‘manajer’ yang melayani masyarakat seolah-olah
pelanggan atau konsumen
E.Durkheim Sosiologi
Ilmu politik
FW Taylor, Henry Fayol,
Chester Bernard
MODERN 1950an Herbert Simon Biolog-ekologi
T.Parson
Jamws March
Simbolis Interpretif Peter Berger Foklor
1980-an Roland Barhes
William F Whyte
POST MODERN Charles Jenks Linguistik Budaya
1990an Richard Rorty
Jean Baudrillad
KARAKTERISTIK ORGANISASI
Kolektivitas sekelompok orang yang bekerjasama atas dasar proses interaksi hubungan kerja
berdasarkan pembagian kerja yang ditentukan oleh otoritas yang tersusun secara hierarkis
dalam strukturisasi fungsi dan peranan untuk mencapai tujuan
a. Administrasi :
Aspek lebih banyak berurusan dengan formulasi tujuan, nilai, manusia dalam
organisasi
Cara berpikir berorientasi pada hasil akhir
Lebih menekankan segi teknis/science
Sering dipergunakan dalam administrasi negara
b. Manajemen :
Aspek rutin, terprogram dan cenderung pada metode kuantitatif
Cara berpikir berorientasi pada tujuan
Lebih menekankan segi seni/art
Digunakan dalam bidang administrasi niaga
Dalam administrasi modern dapat diartikan secara luas yaitu meliputi organsisasi dan
manajemen.