DAFTAR ISI.....................................................................................................i
DAFTAR TABEL.............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................iii
1. Judul.......................................................................................................1
2. Nama Penulis..........................................................................................1
3. Abstrak dan Abstract..............................................................................1
4. Pendahuluan...........................................................................................2
5. Tujuan.....................................................................................................3
6. Metode Pelaksanaan...............................................................................3
7. Hasil dan Pembahasan............................................................................5
8. Kesimpulan.............................................................................................7
9. Ucapan Terimakasih...............................................................................7
10. Daftar Pustaka........................................................................................8
i
DAFTAR TABEL
Tabel 1................................................................................................................5
Tabel 2................................................................................................................5
Tabel 3................................................................................................................6
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1............................................................................................................7
iii
1
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman buah kakao paling
luas di dunia dan termasuk Negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory-
Coast dan Ghana, yang nilai produksinya mencapai 1.315.800 ton/tahun.
Bagian dari tanaman kakao yang umum dimanfaatkan adalah bagian biji buahnya
untuk membuat coklat, sedangkan kulit buah kakao akan terbuang sia-sia menjadi
limbah, padahal sebagian besar hampir 75% buah kakao adalah kulitnya. Oleh
karena itu, perlu adanya penanganan limbah dari kulit kakao tersebut. Kulit dari
buah kakao yang selama ini menjadi limbah bagi para petani kakao ternyata dapat
dijadikan sebagai olahan pangan karena memiliki kandungan nutrisi yang cukup
tinggi. Karena kandungan nutrisi tersebut, limbah kulit buah kakao dapat
dijadikan sumber makanan alternatif dalam bentuk kerupuk. Proses pembuatan
kerupuk dapat dilakukan dengan melalui beberapa tahap, antara lain: penghalusan
kulit kakao, pencampuran bahan,pembentukan adonan, pengukusan, penirisan,
pemotongan menjadi bagian tipis-tipis, pengeringan dengan bantuan sinar
matahari, penggorengan menjadi kerupuk, dan pengemasan.
Kerupuk hasil olahan limbah kulit buah kakao mengandung protein, glukosa,
lemak, serat, polifenol, dan theobromin yang bermanfaat untuk manusia. Produk
olahan kulit buah kakao ini telah dilakukan uji penerimaan publik yang dilakukan
dengan mewawancarai 60 responden. Rata-rata dari 60 responden, sebanyak
83.32% menyatakan suka, 13.31% menyatakan kurang suka, dan 3.32%
menyatakan tidak suka.
ABSTRACT
Indonesia is one of the most widely cultivated cocoa fruit growing countries in the
world and is the third largest cacao producing country after Ivory-Coast and
Ghana, whose production value reaches 1,315,800 tons / year.
2
Part of the cocoa plant that is commonly used is the portion of the fruit seeds to
make chocolate, while the skin of cocoa fruit will be wasted into waste, even
though most of the 75% of cocoa fruit is the skin. Therefore, the need for handling
waste from the cocoa shell. The skin of the cocoa fruit which has been a waste for
cocoa farmers can actually be used as food processing because it has a high
nutritional content. Because of the nutritional content, cocoa pod waste can be
used as an alternative food source in the form of crackers. The process of making
crackers can be done through several stages, including: refining cocoa skin,
mixing ingredients, forming dough, steaming, draining, cutting into thin sections,
drying with the help of sunlight, frying into crackers, and packaging.
Crackers processed by cocoa pod waste contain protein, glucose, fat, fiber,
polyphenols, and theobromin which are beneficial to humans. This processed
cocoa pod product has been tested for public acceptance by interviewing 60
respondents. On average from 60 respondents, 83.32% said they liked, 13.31%
said they did not like it, and 3.32% said they did not like it.
The processing and utilization of cocoa pod waste into crackers are expected to
provide added value, especially for cocoa fruit farmers and become processed
food ingredients that can be consumed by humansIn addition, crackers can be
produced on a large scale to be sold as additional entrepreneurial land so they
can make a profit.
Key words: waste, cocoa pods, crackers
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman buah kakao paling
luas di dunia dan termasuk negara penghasil kakao terbesar ketiga setelah Ivory-
Coast dan Ghana, yang nilai produksinya mencapai 1.315.800 ton/tahun. Dalam
kurun waktu 5 tahun terakhir, perkembangan luas areal perkebunan kakao
meningkat secara pesat dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 8%/thn dan saat ini
1.462.000 ha. Hampir 90% dari luasan tersebut merupakan perkebunan rakyat.
(M.Syakir, 2010). Selain dalam bentuk perkebunan, budidaya tanaman buah
kakao juga banyak ditemui di daerah desa. Misalnya saja di Kecamatan
Purbolinggo banyak ditemukan budidaya kakao dalam sekala kecil di pekarangan
rumah.
Berdasarkan survei lapangan, kulit buah kakao dibuang begitu saja, tanpa ada
yang memanfaatkan. Padahal ditinjau dari potensinya kulit buah kakao tersedia
dalam jumlah melimpah. Kulit buah kakao biasanya hanya dibiarkan membusuk
atau dijadikan sebagai pakan alternatif ternak baik ruminansia maupun unggas
langsung tanpa pengolahan. Ketersediaan kulit buah kakao cukup banyak karena
sekitar 75% dari satu buah kakao utuh adalah berupa kulit buah, sedangkan biji
kakao sebanyak 23% dan plasenta 2% (Wawo, 2008). Ditinjau dari segi
kandungan zat-zat makanan, kulit buah kakao dapat dijadikan sebagai bahan
makanan karena mengandung 3-9% lemak,bahan kering 88%. Protein kasar 8%,
serat kasar 40,15 dan TDN 50,8%.(Nuraini, 2007). Berdasarkan kandungan gizi
pada kulit buah kakao tersebut, limbah kulit buah kakao dapat diolah menjadi
olahan pangan untuk manusia. Salah satunya dalam bentuk kerupuk.
TUJUAN
Tujuan membuat inovasi dengan memanfaatkan potensi melimpah limbah kulit
buah kakao diharapkan dapat memberikan nilai tambah khususnya bagi petani
buah kakao dan menjadi bahan olahan panganyang dapat dikonsumsi oleh
manusia barupa kerupuk. Kerupuk ini dapat dijadikan sumber makanan alternatif
bagi keluarga atau di produksi dalam skala besar untuk dijual sebagai lahan
wirausaha tambahan sehingga dapat memperoleh keuntungan.
METODE PELAKSANAAN
Penulisan artikel ini menggunakan beberapa, yaitu:
1. Metode Eksperimen merupakan metode percobaan untuk membuktikan kebenaran
suatu teori yang mendukung dan menunjang yang dilakukan secara langsung
berupa pembuatan kerupuk dari limbah kulit buah kakao untuk menghasilkan
produk olahan yang dijadikan sebagai sumber makanan. Proses pembuatan
kerupuk dari limbah kulit buah kakao melalui beberapa tahap. Pertama, siapkan
alat dan bahan. Kedua, iris tipis kulit buah kakao lalu dicuci dengan air hingga
benar-benar bersih. Ketiga, blender kulit buah kakao yang sudah bersih lalu
tuangkan ke dalam wadah. Keempat, campurkan kulit buah kakaodengan tepung
tapioka, bawang putih, garam halus, aduk hingga tercampur rata. Kelima, aduk
dengan tangan sampai adonan rata dan tidak lengket. Keenam, bungkus adonan
kerupuk dengan daun pisang kemudian gulung memanjang. Ketujuh, kukus
selama 30 menit sampai adonan matang, angkat dan dinginkan. Kedelapan,
setelah dingin, iris tipis adonan kerupuk yang sudah dikukus lalu dijemur di
bawah terik matahari sampai benar-benar kering. Kesembilan, goreng kerupuk
4
yang telah kering ke dalam minyak goreng yang telah dipanaskan . Kesepuluh,
kerupuk limbah kulit buah kakao siap disajikan. Uji coba kandungan nutrisi pada
kulit buah kakao berupa kandung karbohidrat, protein dan glukosa dengan
menggunakan larutan lugol, benedict dan biuret. Larutan lugol digunakan untuk
menguji kandungan karbohidrat, benedict digunakan untuk menguji kandungan
glukosa, dan biuret digunakan untuk menguji kandungan protein.
3. Metode Study Pustaka dilakukan untuk mencari dan mempelajari buku atau
informasi-informasi yang terkait dengan tanaman buah kakao dan untuk
mengetahui seluk beluk tentang tumbuhan kakao dan kandungan-kandungan yang
terdapat di dalamnya.
Kegiatan ini dilakukan di Desa Tambah Luhur dan di laboratorium IPA SMAN 1
Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur selama 5 hari dan dalam proses
pembuatan kerupuk, menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :
Alat : Bahan :
Pisau Kulit buah kakao sebanyak 3 buah
Talenan Air secukupnya
Baskom Bubur kulit buah kakao ½ kg
Blender Tepung tapioka ¼ kg
Cobek Bawang putih 4 siung
Timbangan dapur Ketumbar 1 sdt
Sendok makan Garam halus secukupnya
Panci Air secukupnya
Kompor gas Daun pisang
Wajan
Nampan
5
Berdasarkan uji coba kandungan gizi pada kulit buah kakao sebelum dan sesudah
diolah menjadi kerupuk telah dilakukan di laboratorium, didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 1. Data hasil uji kandungan gizi kulit buah kakao
Percobaan 3 tetes Massa kulit buah Perubahan warna
larutan kakao Awal Akhir
1. Lugol 7,28 gram Coklat Tidak terjadi
perubahan
warna
2. Benedict 7,28 gram Coklat Merah bata
3. Biuret 7,28 gram Coklat Coklat pekat
Tabel 2. Data hasil uji kandungan gizi kerupuk kulit buah kakao
Percobaan 3 tetes Massa kerupuk kulit Perubahan Warna
larutan buah kakao Awal Akhir
1. Lugol 7,28 gram Coklat Ungu
pekat
2. Benedict 7,28 gram Coklat Merah bata
3. Biuret 7,28 gram Coklat Coklat
pekat
Kandungan karbohidrat dalam kerupuk limbah kulit buah kakao memiliki manfaat
untuk tubuh sebagai sumber energi, mengendalikan berat badan, meningkatkan
penyerapan nutrisi, mencegah kerusakan jaringan otot, dan mendukung fungsi
otak.
6
Kandungan glukosa dalam kerupuk limbah kulit buah kakao memiliki manfaat
untuk tubuh sebagai sumber energi utama, meningkatkan energi secara instan,
meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan fungsi otak.
Kandungan protein dalam kerupuk limbah kulit buah kakao memiliki manfaat
untuk tubuh sebagai zat pembangun tubuh, mencegah terjangkitnya penyakit
kwashiorkor pada anak, mendorong proses metabolisme, menyeimbangkan
hormon, dan membuat sel dan jaringan baru.
kuran
g tidak suka, 3.32%
suka,
13.31
%
suka,
83.32
%
KESIMPULAN
Kulit buah kakao dapat diolah menjadi olahan pangan, salah satunya dalam
bentuk kerupuk. Kerupuk limbah buah kulit kakao ini, dapat dibuat dalam skala
rumahan bagi masyarakat yang memiliki tanaman kakao di pekarangan rumahnya.
Selain itu, kerupuk limbah kulit buah kakao juga dapat dijadikan sumber makanan
alternatif untuk keluarga dan dapat di produksi dalam skala besar untuk dijual
sebagai lahan wirausaha tambahan sehingga dapat memperoleh keuntungan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kami ucapkan terimakasih kepada Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Universitas Lampung (Prof. Dr. Yulianto, M.Si.), Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni FKIP UNILA (Ibu Dr.Riswanti Rini, M.Si), ketua
prodi PGSD (Bapak Drs. Rapani, M.Pd), dosen pendampin (Ibu Siska Mega
Diana, S.Pd., M.Pd.) dan teman-teman serta anggota kelompok yang telah
membantu dan membimbing kami dalam pembuatan artikel ilmiah ini.
8
DAFTAR PUSTAKA
Astawan,M . dan Astawan , M , W . 1998. Teknologi Pengolahan Pangan Hayati
Tepat Guna Edisi Pertama.
Nuraini, H, 2007, Memilih Dan Membuat Jajanan Anak Yang Sehat Dan Halal.
Kultum Media, Jakarta.
(Arif Febriansyah)
10
(Febima Herlando)
11
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.
(Nurma Indriyani)
12
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.
(Kartika Dewi)
13
Lokal
3. Implementasi High Order DIPAFKIP 2020
Thinking Skills (HOTS)
berbasis Problem Based
Learning Terhadap
Kemampuan Literasi Sains
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
. Masyarakat
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.
Dengan ini menyatakan proposal PKM Artikel Ilmiah saya dengan judul
Pemanfaatan dan Pengolahan Limbah Kulit Buah Kakao (Theobroma Cacao L)
Menjadi Kerupuk Sebagai Sumber Makanan Alternatif yang Kaya Manfaatyang
diusulkan untuk anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai
oleh lembaga atau sumber dana lain.
(Arif Febriansyah)
NIM. 1953053019
18
Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
(Arif Febriansyah)