Anda di halaman 1dari 6

PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


011.PMKP.SPO. 0201 00 1/6
RS TK IV 02.07.02
LAHAT

Ditetapkan di Lahat
STANDAR Karumkit
Tanggal Terbit:
PROSEDUR
OPERASIONAL Dr. Richard P. Simbolon, Sp
THT-KL

PENGERTIAN 1. Yang dimaksud dengan pengumpulan data indikator mutu adalah


hasil pengukuran pencapaian target sasaran mutu masing-masing
gugus tugas di RS TK IV 02.07.02 Lahat
2. Yang dimaksud dengan Validasi data adalah proses tindakan
pembuktian kebenaran atas data, bahwa suatu proses/metode dapat
memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik.
3. Yang dimaksud indikator mutu baru yaitu indikator mutu yang
mengacu kepada aspek Manajerial, Klinis dan IPSG, International
Library of Measure, Clinical Pathway.
TUJUAN Sebagai acuan untuk melaksanakan langkah-langkah Pengumpulan
Data, Validasi dan Analisa Data Indikator mutu dari gugus tugas.
KEBIJAKAN 1. Bahwa setiap pelayanan harus menjalankan upaya peningkatan
mutu melalui kegiatan Plan-Do-Study-Action (PDSA).
2. Keputusan Direktur RS TK IV 02.07.02 Lahat Nomor: - tentang
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
PROSEDUR A. Pengumpulan Data
1. Pastikan data yang dikumpulkan dari gugus tugas harus
memenuhi kriteria kritis (data kasus, catatan mutu)
2. Pastikan data pengukuran indikator mutu dikumpulkan ke Ketua
Komite Mutu setiap tanggal 5 bulan berikutnya.
3. Kumpulkan data pengukuran indikator mutu dalam bentuk cetak
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
OPERASIONAL 011.PMKP.SPO.0201 00 2/6

(hard copy)
4. Pastikan data pengukuran indikator mutu dikumpulkan oleh
Kepala Gugus Tugas atau staf yang ditunjuk oleh Kepala Gugus
Tugas.
5. Pastikan data pengukuran indikator mutu yang dikumpulkan ke
Ketua Komite Mutu di tanda tangani oleh Kepala Gugus Tugas.
6. Pastikan data indikator mutu yang sudah terkumpul ke Ketua
Komite Mutu akan diberikan bukti berupa tanda tangan
pengesahan pada dokumen.
7. Pengumpulan data harus diketahui oleh kepala gugus tugas atau
orang yang ditunjuk untuk mengelola data pada gugus tugas
tersebut.
8. Pengumpulan data indikator mutu dilakukan dengan sensus dan
sampling;
9. Khusus data yang menyangkut individu harus dikumpulkan
dengan cara sensus (misalnya untuk mengetahui jumlah rata-rata
kunjungan pasien rawat inap, jumlah penderita suatu penyakit
dalam satu periode) dengan data yang kurang populasinya
kurang dari 50 sampel/ responden.
10. Memastikan data yang jumlah populasinya lebih dari 100 harus
dilakukan random sampling untuk mendapatkan data yang
sahih.
11. Lakukan sampling acak sederhana (simple random sampling)
a. Sampling acak sederhana adalah proses sampling yang
memenuhi persyaratan bahwa setiap unit analisis yang
ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama
untuk terpilih ke dalam sampel.
b. Jika ukuran populasi N, maka setiap unit populasi
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
OPERASIONAL 011.PMKP.SPO.0201 00 3/6

mempunyai peluang 1/N untuk terpilih ke dalam sampel.


c. Sampling acak sederhana merupakan dasar dari sampling
lainnya, tetapi penggunaannya terbatas sekali, terutama
dalam penelitian survei yang ruang lingkupnya luas.
d. Sampling acak sederhana dapat digunakan jika peneliti
berhadapan dengan populasi yang relatif homogen dan
kerangka harus lengkap dan tersedia.
12. Lakukan sampling sistematik (systematic sampling) dalam trafic
survey atau marketing research.
13. Lakukan sampling acak stratifikasi (stratified random 
sampling)
a. Lakukan dalam keadaan populasi yang sangat heterogen
sehingga populasi dibagi ke dalam sub populasi (strata).
b. Pastikan tujuan stratifikasi membentuk strata yang
keadaannya relatif homogen sehingga tujuan utama
memperoleh hasil analisis yang mempunyai presisi
tinggi dapat tercapai.
c. Pastikan variabel stratifikasi yang digunakan adalah
variabel yang erat hubungannya dengan variabel yang
sedang diteliti.
14. Lakukan sampling klaster (cluster sampling)
a. Unit analisis merupakan sebuah kesatuan yang
karakteristiknya akan diukur.
b. Unit analisis bisa merupakan sebuah kesatuan yang
berdiri sendiri (tidak dapat dibagi-bagi).
c. Berlawanan dengan pembentukan strata, klaster dibentuk
dengan tujuan memperoleh keadaan se-heterogen
mungkin.
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
OPERASIONAL 011.PMKP.SPO.0201 00 4/6

d. Jika dalam klaster keadaan heterogen, klaster menjadi


homogen.

e. Bila pembentukan klaster seperti ini dapat tercapai, maka


banyaknya klaster yang digunakan untuk menentukan
sampel penelitian cukup 2 buah saja karena homogen.
f. Dalam prakteknya di lapangan, klaster yang biasa
diambil adalah daerah administratif seperti RT, RW,
kelurahan, kecamatan, dan lain-lain. Akibat
pembentukan klaster seperti ini maka keadaaan di dalam
klaster relatif heterogen dan antar klaster relatif
homogen. Oleh karena itu, disarankan melakukan
pembentukan klaster menggunakan daerah
administrative. (misalnya untuk mengetahui jumlah
pasien dari suatu daerah)
15. Pastikan Indikator mutu yang menggunakan percentase
digunakan apabila populasi yang diukur lebih dari seratus
orang / sampel. Misalnya untuk mengukur indeks kepuasan
pelanggan.
16. Pastikan pencentile (1/1.000.000 atau 0/00) digunakan untuk
kejadian atau insiden yang sangat kecil misalnya (angka sentinel
yang terjadi di suatu ruang)
17. Gunakan Angka biasa untuk kejadian atau insiden yang terjadi
dalam rentang waktu yang lama (jarang terjadi) misalnya ,
angka pasien jatuh, angka inos, angka dekubitus, angka ilo, ili,
isk.

B. Analisa dan Penyajian Data


PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
OPERASIONAL 011.PMKP.SPO.0201 00 5/6

1. Pastikan Ketua Komite Mutu melakukan analisa data indikator


mutu dengan menggunakan metode statistik dan kerangka terori
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2. Pastikan data yang disajikan oleh Ketua Komite Mutu
merupakan hasil analisa yang komprehensif, terukur dan valid.

3. Pastikan Direktur menentukan frekuensi analisa data indikator


mutu corrective action, Jika datanya sedikit bisa dilakukan 3
bulan sekali dan jika datanya banyak harus dilakukan sebulan
sekali. Akan tetapi jika datanya dianggap sangat penting maka
bisa dilakukan seminggu sekali.
4. Pastikan komite mutu menampilkan data hasil analisa setelah
corrective action, dengan menggunakan data statistic deskriptif
pada tinjauan manajerial.
5. Pastikan Komite Mutu melaporkan hasil analisa data corrective
action kepada Direktur Rumah Sakit untuk mendapatkan
legalitas sesuai dengan tujuan validasi data terutama untuk
kepentingan publikasi pimpinan rumah sakit memastikan
reliabilitas data.
6. Pastikan Komite Mutu melakukan proses benchmarking secara
internal dan eksternal
UNIT TERKAIT 1. Ketua Komite
2. Kepala Instalasi
3. Kepala Harian
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
OPERASIONAL 011.PMKP.SPO.0201 00 6/6

Anda mungkin juga menyukai