Teknik Perancangan Perturan

PT.
ATMI BizDEC
BUSINESS DEVELOPMENT
& ETHIC CENTER
AWARENESS TEACHING FACTORY
Disampaikan pada
Short Course Awareness Teaching Factory
05 - 06 Desember 2022
No Materi
1 Pembelajaran Pendidikan Vokasi
2 Model Pembelajaran Teaching Factory
3 Komponen Implementasi Teaching Factory
SHORT COURSE AWARENESS TEACHING FACTORY | PROGRAM PT. ATMI BizDEC - PELITA @2022 | PT. ATMI BizDEC
Paket Link and Match
KAMPUS Program persiapan karier yang komprehensif
MERDEKA
guna mempersiapkan generasi terbaik Indonesia.
Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan
Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik
Indonesia yang memberikan kesempatan bagi
mahasiswa/i untuk mengasah kemampuan
sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung
ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa
depan.
MATERI I
Pembelajaran Pendidikan Vokasi
▪ Konsep Pendidikan Vokasi
▪ Konsep Pendidikan Vokasi di Indonesia
pengkondisian
klasik (rangsangan
berhubungan
TEORI
dengan reaksi),
belajar melalui
BELAJAR
BEHAVI- reward and
ORISME punishment,
modeling (belajar
dengan
mengamati
tindakan orang
Pengetahuan, lain)
proses perpikir. KOGNITI
Mengarah ke VISME
behavior
KON-
STRUKTI Learning by doing
VISME
KONSEP PENDIDIKAN VOKASI
TEORI PROSER PENDIDIKAN VOKASI dituntut untuk

dapat membentuk peserta didik
PENDIDIKAN VOKASI membutuhkan memiliki kemampuan
LINGKUNGAN PEMBELAJARAN YANG SOFT SKILL & HARD SKILL
MENYERUPAI DUNIA KERJA dengan yang BAIK
PERALATAN YANG MEMADAI sesuai
dengan kebutuhan dan tuntutan dunia kerja
Konsep Pembelajaran Vokasi di Indonesia
CBET / CBT
(Competency Based Training)
S : Skill (Keahlian)
K : Knowledge (Pengetahuan)
A : Ability (Kemampuan)
CBET / CBT
(Competency Based Training)
▪ Proses dilakukan di Institusi Sekolah

▪ Materi Pembelajaran tidak terlalu memperhatikan
hasil akhir (Produk)
Peran Industri :
Memberikan masukan kompetensi yang dibutuhkan di Industri
70% of VET 30% of VET

di industri di sekolah / kampus
Pendidikan Sekolah
Pelatihan di Industri
Industri menyediakan pelatihan Kejuruan
sistematis sesuai dengan kondisi Sekolah Kejuruan menawarkan
riil kerja di industri (pelatih di 2/3 mata pelajaran / mata kuliah
perusahaan, peralatan terkini, dll.) kejuruan dan 1/3 mata pelajaran /
mata kuliah umum
Sumber : GOVET 2017
▪ Proses Pendidikan dilakukan di Institusi Sekolah

▪ Proses Pelatihan dilakukan di Industri
Peran Industri :
Industri menyediakan pelatihan sistematis sesuai dengan kondisi riil kerja di industri
(pelatih di perusahaan, peralatan terkini, dll.)
Tantangan :
Industri menyediakan pelatihan sistematis sesuai dengan kondisi riil kerja di

industri (pelatih di perusahaan, peralatan terkini, dll.) belum begitu banyak
Perbandingan Model Pembelajaran Pendidikan Vokasi di Indonesia

CBET/CBT – Dual System – Teaching Factory
MATERI II
Model Pembelajaran Teaching Factory
▪ Definisi Model Pembelajaran Teaching Factory
▪ Perbedaan Teaching Factory dengan Unit Produksi
▪ Dasar Hukum Implementasi Teaching Factory
Awal Mula
Implementasi di Cal Poly pada tahun 2001 :

- “small factory“ di Politeknik
- Tujuannya mahasiswa memahmi
proses di industri secara nyata
- Product development (prototypeing)
- Production Planning
Sema E. Alptekin, 2001
Timeline Implementasi di Indonesia
2010
• Pengembangan
pendidikan vokasi
berbasis industri
dalam bentuk
2000 teaching factory 2013
• TEFA adalah Uni sebagai tempat • Pilot project
Produksi belajar Teaching Factory
2005 2011
• Pendidikan Vokasi • Penyusunan
berbasis Industri program Teaching
factory berdasar
best practice di
Polteknik ATMI dan
SMK Mikael
Perbedaan Teaching Factory dengan Unit Produksi
Perbedaan Teaching Factory dengan Unit Produksi
Dasar Hukum Penerapan
Teaching Factory
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-
2025.
3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian.
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
9. Peraturan Presiden Nomor 41 Tahun 2015 tentang Kementerian Badan Usaha Milik Negara.
10. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan(SMK/MAK).
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Pengembangan Sekolah Menengah
Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Mach dengan Industri.
Meningkatkan kompetensi lulusan Perguruan Tinggi
Vokasi
Meningkatkan jiwa entepreneurship lulusan

Perguruan Tinggi Vokasi
Tujuan Teaching Factory
Menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang

Tujuan TEFAmemiliki nilai tambah,
Meningkatkan sumber pendapatan Perguruan Tinggi

Vokasi, dan
Meningkatkan kerja sama dengan industri atau

entitas bisnis yang relevan (Herminarto, 2008)
MATERI IV
Komponen Implementasi Teaching Factory
▪ Rumah TEFA (Teaching Factory)
▪ 4 Pilar Utama Teaching Factory
KONSEP IMPLEMENTASI
TEACHING FACTORY
“RUMAH TEFA”
KONSEP IMPLEMENTASI
TEACHING FACTORY
“RUMAH TEFA”
KONSEP IMPLEMENTASI
TEACHING FACTORY
“RUMAH TEFA”
KONSEP IMPLEMENTASI
TEACHING FACTORY
“RUMAH TEFA”
KONSEP IMPLEMENTASI
TEACHING FACTORY
“RUMAH TEFA”
Tujuan 4 Pilar
Produk Berkualitas / Inovatif Tepat Waktu / Date of Delivery
Murah Culture
Diskusi
Studi Kasus
STUDI
KASUS 2
Berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu terkait konsep model

pembelajaran Teaching Factory, bagaimana perbandingan model
pembelajaran Perguruan Tinggi Vokasi Bapak/Ibu terhadap TEFA ?
PT. ATMI BizDEC
BUSINESS DEVELOPMENT
& ETHIC CENTER
AWARENESS TEACHING FACTORY
Disampaikan pada
Short Course Awareness Teaching Factory
05 - 06 Desember 2022

Teknik Perancangan Perturan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Teknik Perancangan Perturan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PT.

AWARENESS TEACHING FACTORY

2 Model Pembelajaran Teaching Factory

3 Komponen Implementasi Teaching Factory

KONSEP PENDIDIKAN VOKASI

TEORI PROSER PENDIDIKAN VOKASI dituntut untuk

▪ Proses dilakukan di Institusi Sekolah

70% of VET 30% of VET

Sumber : GOVET 2017

▪ Proses Pendidikan dilakukan di Institusi Sekolah

Industri menyediakan pelatihan sistematis sesuai dengan kondisi riil kerja di

Perbandingan Model Pembelajaran Pendidikan Vokasi di Indonesia

Implementasi di Cal Poly pada tahun 2001 :

Sema E. Alptekin, 2001

Perbedaan Teaching Factory dengan Unit Produksi

Perbedaan Teaching Factory dengan Unit Produksi

Meningkatkan jiwa entepreneurship lulusan

Menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang

Meningkatkan sumber pendapatan Perguruan Tinggi

Meningkatkan kerja sama dengan industri atau

Produk Berkualitas / Inovatif Tepat Waktu / Date of Delivery

Berdasarkan pemahaman Bapak/Ibu terkait konsep model

AWARENESS TEACHING FACTORY

Anda mungkin juga menyukai