Disusun oleh:
KELOMPOK 16
1. Nurhayati 332211460082
2. Anggraini Siahaan 332211460084
3. Rini Defika Putri 332211460086
4. Wahyuli Ambarwati Wulandari 332211460104
5. Galuh Ariestiara R 332211460185
MAGISTER MANAJEMEN
STIMA IMMI JAKARTA
2021
ISU EKONOMI
JAWABAN
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi yaitu sumber daya
manusia. Sebab manusia merupakan pelaku ekonomi, yang berperan dalam menciptakan
kegiatan ekonomi itu sendiri serta melakukan pembangunan di dalam kegiatan tersebut.
Oleh karena itu, apabila ingin ekonomi maju maka pendidikan sangat penting untuk
meningkatkan kualitas SDM.
Selain sumber daya manusia, sumber daya alam juga menjadi hal yang sangat
berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Karena suatu kegiatan ekonomi dapat berjalan
dengan baik, apabila tersedia sumber daya alam yang memadai seperti udara, mineral,
tumbuhan, tanah, hewan, air, dan lain sebagainya. SDA ini menjadi bahan dasar untuk
semua bentuk produksi.
c. Sumber Daya Modal
Modal merupakan segala sesuatu yang bisa digunakan, untuk menghasilkan barang dan
jasa. Modal ini bisa berupa peralatan, perlengkapan, uang, dan lain sebagainya. Tentunya
ada tidaknya modal ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Salah satu upaya mendapatkan sumber daya modal, yaitu melakukan pembentukan dan
pengembangan investasi.
d. Perkembangan Teknologi
Hal ini juga yang membuat negara berkembang tertinggal dari negara maju, sebab masih
cukup banyak masyarakat di negara berkembang yang belum melek teknologi. Padahal
teknologi canggih yang ada saat ini, sangat mempengaruhi efisiensi dan juga efektivitas
produksi. Keberadaan dari teknologi bisa membantu dalam mengolah SDA dalam waktu
yang lebih cepat.
Itulah beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Apabila ingin
memajukan ekonomi negara, maka faktor faktor yang sudah disebutkan tersebut perlu
ditingkatkan dengan baik. Setiap masyarakat perlu berkontribusi dalam meningkatkan
berbagai faktor ini, agar tercipta pertumbuhan ekonomi yang lebih maju di tanah air.
2. Petumbuhan ekonomi tidak selalu teguh dikarenakan dari satu periode ke periode
lainnya faktor-faktor produksi akan terus bertambah dan teknologi semakin berkembang.
Perubahan ini akan mempengaruhi kurva kemungkinan produksi yang diterangkan pada
gambar 1.1, dimisalkan pada mulanya kurva kemungkinan produksi adalah AB.
Pertambahan faktor-faktor produksi dan perkembangan teknologi memindahkan kurva
tersebut menjadi PQ.
Dalam perekonomian keadaan yang paling ideal adalah perekonomian mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan kata lain,
setiap perekonomian selalu mengharapkan agar tingkat pertumbuhan ekonomi selalu teguh
sehingga penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi lain secara sepenuhnya
selalu akan dicapai dari satu periode ke periode lainnya. Dalam gambar 1.1, keadaan yang
ideal ini digambarkan sebagai pergerakan dari satu titik dari kurva AB ke kurva PQ dan
sebagai contohnya digambarkan pergerakan dari titik R ke titik S.
Barang Konsumsi (unit)
P
S
A
R
D
C
Barang
0 B Q Modal
0 B Q
Barang Industri
Gambar 1.2. Kurva kemungkinan produksi dan pertumbuhan ekonomi
Oleh karena itu kurva kemungkinan produksi akan menjadi bertambah
menjauhi titik O. Gambar 1.2 menunjukkan perubahan kurva kemungkinan produksi
sebagai akibat daripada pertambahan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi.
Misalkan pada tahun 1990 kurva kemungkinan produksi adalah seperti yang
ditunjukkan oleh kurva AB. Ini berarti tingkat produksi maksimum adalah seperti
yang ditunjukkan oleh titik-titik A atau B atau C atau D atau E atau F dan titik-titik
lain pada kurva tersebut. Pada tahun 1994 dapatlah diharapkan bahwa faktor-faktor
produksi akan bertambah jumlahnya dan tingkat teknologi bertambah tinggi. Maka
batas kemungkinan produksi akan berpindah ke atas, yaitu misalnya ke PQ. Dengan
demikian tingkat produksi dapat mencapai titik-titik pada kurva tersebut, yaitu
misalnya pada titik P atau R atau T atau Q dan titik-titik lain pada kurva PQ.
e. Akumulasi Kapital
Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan
konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang, tingkat
pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha menyisihkan
tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa truk, pabrik baja,
plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek infrastruktur yang
merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan serta pemasaran produk-
produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali dipandang sebagai elemen
terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha untuk mendorong laju
pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada akumulasi kapital. Hal ini
karena, pertama, hampir semua negara-negara berkembang mengalami kelangkaan
barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan peralatan produksi, bangunan pabrik,
fasilitas umum dan lain-lain. Kedua, penambahan dan perbaikan kualitas barang-
barang modal sangat penting karena keterbatasan tersedianya tanah yang bisa
ditanami.
f. Akumulasi Modal
Akumulasi Modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung dan
diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan di
kemudian hari. Akumulasi modal akan menambah sumberdaya baru (contohnya,
pembukaan tanah-tanah yang semula tidak digunakan) atau meningkatkan kualitas
sumberdaya (misalnya perbaikan sistim irigasi, pengadaan pupuk, pestisida).
Pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan, dan bahan baku meningkatkan stock
modal (capital stock) fisik suatu negara (yakni, total nilai riil “neto” atas seluruh
barangmodal produktif secara fisik) dan hal itu jelas memungkinkan terjadinya
peningkatan output di masa-masa mendatang. Investasi produktif yang bersifat
langsung tersebut harus dilengkapi dengan berbagai investasi penunjang yang disebut
investasi “infrastuktur” ekonomi dan social. Di samping investasi yang bersifat
langsung banyak cara yang bersifat tidak langsung untuk meng-investasikan dana
dalam berbagai jenis sumber daya. Disamping itu ada juga Investasi dalam pembinaan
sumber daya manusia dapat meningkatkan kualitas modal manusia, sehingga pada
akhirnya akan membawa dampak posiyif yang sama terhadap manusia. Segenap
kegiatan yang dijelaskan di atas merupakan bentuk-bentuk investasi yang menjurus ke
akumulasi modal.
g. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi (technological progress) bagi kebanyakan ekonomi merupakan
sumber pertumbuhan ekonomi yang paling penting. Dalam pengertiannya yang paling
sederhana, kemajuan teknologi terjadi karena ditemukannya cara baru atau perbaikan
atas cara-cara lama dalam menangani pekerjaan-pekerjaan tradisional seperti kegiatan
menanam jagung, membuat pakaian, atau membangun rumah. Kita mengenal tiga
klasifikasi kemajuan teknologi, yaitu: kemajuan teknologi yang bersifat netral (neutral
technological progress), kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor- saving
technological progress), dan kemajuan teknologi yang hemat modal (capital- saving
technological progress). Kemajuan teknologi yang netral (neutral technolohical
progress) terjadi apabila teknologi tersebut memungkinkan kita mencapai tingkat
produksi yang lebih tinggi dengan menggunakan jumlah dan kombinasi faktor input
yang sama. Inovasi yang sederhana, seperti pembagian tenaga kerja (semacam
spesialisasi) yang dapat mendorong peningkatan output dan kenaikan konsumsi
masyarakat adalah contohnya. Sementara itu, kemajuan teknologi dapat berlangsung
sedemikian rupa sehingga menghemat pemakaian modal atau tenaga kerja (artinya,
penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memperoleh output yang lebih
tinggi dari jumlah input tenaga kerja atau modal yang sama). Penggunaan komputer,
mesin tekstil otomatis, bor listrik berkecepatan tinggi, traktor dan mesin pembajak
tanah, dan banyak lagi jenios mesin serta peralatan modern lainnya, dapat
diklasifikasikan sebagai kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (labor-saving
technological progress). Sedangkan kemajuan teknologi hemat modal (capital-saving
technological progress) merupakan fenomena yang langka. Hal ini dikarenakan
hampir semua penelitian dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan di
negara-negara maju dengan tujuan utama menghemat pekerja, dan bukan menghemat
modal. Di Negara-negara dunia ketiga yang berlimpah tenaga kerja tetapi langka
modal, kemajuan teknologi hemat modal merupakan sesuatu yang paling diperlukan.
Kemajuan teknologi juga dapat meningkatkan modal atau tenaga kerja. Kemajauan
teknologi yang meningkatkan pekerja (labor-augmenting technological progress)
terjadi apabila penerapan teknologi tersebut mampu meningkatkan mutu atau
ketrampilan angkatan kerja secara umum. Misalnya, dengan menggunakan videotape,
televisi, dan media komunikasi elektronik lainnya di dalam kelas, proses belajar bias
lebih lancar sehingga tingkat penyerapan bahan pelajaran juga menjadi lebih baik.
Demikian pula halnya dengan kemajuan teknologi yang meningkatkan modal
(capital-augmenting technological progress). jenis kemajuan ini terjadi jika
penggunaan teknologi tersebut memungkinkan kita memanfaatkan barang modal yang
ada secara lebih produktif. Misalnya, penggunaan bajak kayu dengan bajak baja
dalam produksi pertanian.
Dalam penjelasan di atas telah dinyatakan bahwa pada umumnya berbagai ekonomi
mengalami pertumbuhan yang lebih lambat daripada tingkat pertumbuhan yang secara
potensial dapat dicapainya.
Stabilitas makroekonomi perlu didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan
berkesinambungan. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan dua kebijakan
penting. Pertama, pemenuhan berbagai faktor pendukung (enablers) bagi pertumbuhan
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja khususnya percepatan pembangunan infrastruktur
baik fisik maupun lunak. Kedua, pengembangan sektor-sektor ekonomi potensial yang
berdaya saing tinggi dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, informasi digital,
dan e-commerce. Kombinasi kebijakan tersebut disertai dukungan partisipasi swasta
secara aktif diyakini dapat mengatasi berbagai permasalahan dalam perekonomian
Indonesia seperti kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan sosial-ekonomi. Ada 5
(lima) hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang akan mendukung tumbuhnya
sektor-sektor ekonomi potensial.
b. Mendorong berkembangnya sektor ekonomi potensial daerah sebagai sumber
pertumbuhan baru yang disesuaikan dengan karakteristik daerah.
c. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi
dan meningkatkan skala ekonomi dan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM).
d. Meningkatkan nilai tambah hasil produksi.
e. Pengembangan sektor pariwisata dengan strategi penguatan atraksi, akses, dan
amenitas (3A) sebagai quick wins melalui pengembangan destinasi unggulan
pariwisata tematik yakni wisata bahari, wisata sejarah, religi, dan tradisi-seni budaya,
serta desa wisata.
1. Kebijakan fiskal ialah langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan
dan juga pengeluaran pemerintah. dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran
pemerintah dalam perekonomian. Dengan memberlakukan kebijakan ini, maka pemerintah
bermaksud mengontrol kondisi ekonomi menuju keadaan yang mereka inginkan.
Jika memberlakukan kebijakan fiskal, pemerintah bisa mempengaruhi pendapatan
nasional, tinggi maupun rendahnya investasi negara, distribusi penghasilan nasional, dan
juga kesempatan kerja.
a. Untuk mengatasi pengangguran
Kebijakan fiskal ialah kebijakan yang penting untuk mengatasi pengangguran.
Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agregat bisa ditambah sehingga bisa
meningkatkan pendapatan nasional dan tingkat penggunaan tenaga kerja. Jika dilihat
dari sisi perpajakan, untuk mengatasi masalah pengangguran langkah yang harus
dilaksanakan ialah mengurangi pajak pendapatan. Pengurangan pajak akan
meningkatkan daya beli masyarakat guna membeli barang barang dan juga jasa.
Sehingga pengeluaran rumah tangga mengalami peningkatan. Kenaikan pengeluaran
rumah tangga akan meningkatkan juga pengeluaran secara keseluruhan, dengan begitu
pendapatan nasional akan bertambah yang pada akhirnya kesempatan kerja meningkat
dan pengangguran berkurang.
b. Untuk mengatasi inflasi
Saat inflasi terjadi maka untuk mengatasinya pemerintah mengeluarkan kebijakan
dengan meningkatkan tarif pajak, mengurangi pengeluaran pemerintah, serta
melakukan pinjaman sehingga tekanan inflasi bisa dikurangi.
2. Kebijakan moneter ialah kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk memengaruhi
penawaran uang dalam perekonomian/mengubah suku bunga, dengan maksud untuk
mengurangi pengeluaran agregat. Berikut ini ialah kebijakan moneter dalam mengatasi
masalah pengangguran dan juga inflasi.
Selain kebijakan fiskal dan moneter, cara mengatasi inflasi oleh pemerintah juga
dapat dengan meningkatkan hasil produksi, mempermudah masuknya barang impor,
menstabilkan pendapatan masyarakat (tingkat upah), menetapkan harga maksimum,
serta melakukan pengawasan dan distribusi barang.
• Menambah Hasil Produksi
Pemerintah dapat memberikan subsidi atau membuat peraturan yang mendorong
pengusaha-pengusaha menjadi lebih produktif sehingga hasil produksinya bisa
bertambah. Dengan adanya hasil produksi yang lebih banyak, akan ada banyak
barang yang bisa dibeli masyarakat, sehingga jumlah uang beredar bisa kembali
seimbang.
• Mempermudah Masuknya Barang Impor
Pemerintah juga bisa menyeimbangkan jumlah uang yang beredar dengan
menetapkan kebijakan yang mempermudah masuknya barang impor. Seperti
dengan penurunan bea masuk impor atau membuat peraturan yang mempermudah
impor.
• Menstabilkan Pendapatan Masyarakat
Inflasi juga bisa ditanggulangi dengan menjaga tingkat upah (tidak
membiarkan gaji yang naik terus menerus) sehingga biaya produksi perusahaan
bisa ditekan dan harga barang menjadi lebih rendah.
Di samping berbagai tindakan tadi, pemerintah juga bisa mengatasi inflasi dengan
menentukan harga maksimum agar harga-harga barang tidak terlalu tinggi. Selain
itu, pemerintah tentunya juga harus melakukan pengawasan dan distribusi barang