Anda di halaman 1dari 8

INFEKSI SALURAN KEMIH samping itu, penutupan uretra pada akhir mikturisi dapat mengembalikan

bakteri pengontaminasi ke dalam kandung kemih. Uretra laki-laki yang


DEFINISI
panjang (sampai sepanjang 20 cm (8 inci) pada pria (dewasa) dan sifat
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah keadaan adanya infeksi yang ditandai antibakteri yang di miliki oleh secret prostat akan menghambat masuk
dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri dalam saluran serta tumbuhnya kuman-kuman pathogen.
kemih, dimana jumlah bakteriuria berkembang biak dengan jumlah
colony forming units (CFU) pada biakan urin >100.000 /ml urin.

KLASIFIKASI

 ISK: keadaan adanya pertumbuhan dan perkembangan bakteri dalam


saluran kemih hingga parenkim ginjal, dengan jumlah bakteri yang
bermakna.
 ISK berulang: berulangnya gejala serangan ISK yang ditandai adanya
interval masa bebas gejala.
 ISK bawah: bila infeksi terjadi di uretra dan vesika urinaria (sistitis).
 ISK atas: bila infeksi terjadi pada saluran kemih bagian atas terutama
parenkim ginjal. Sering disebut pielonefritis.
 ISK simpleks: disebut juga ISK sederhana (uncomplicated UTI), adanya
infeksi tanpa lesi anatomik maupun fungsional saluran kemih.
 ISK kompleks: disebut juga ISK dengan komplikasi (complicated UTI),
adanya infeksi disertai lesi anatomik dan fungsional sehingga
menyebabkan obstruksi mekanik maupun fungsional saluran kemih.
Termasuk pada kelompok ini adalah ISK pada neonatus dan pielonefritis
akut.

ANATOMI FISIOLOGI

Struktur saluran kemih bagian bawah diyakini turut meningkatkan


insidensi bakteriuria pada wanita. Uretra yang pendek dengan panjang
sekitar 2 cm (¾ inci) pada anak perempuan dan 4 cm (1 ½ inci) pada
wanita dewasa memberikan kemudahanjalan masuk invasi organism. Di
EPIDEMIOLOGI

Berdasarkan umur dan usia ETIOLOGI

Data statistik menyebutkan 20-30% perempuan akan mengalami infeksi Bakteri yang berperan pada terjadinya ISK adalah bakteri yang
saluran kemih berulang pada suatu waktu dalam hidup mereka, mempunyai pili atau fimbria pada permukaan sehingga mempermudah
sedangkan pada laki-laki hal tersebut sering terjadi terjadi setelah usia 50 terjadinya perlekatan pada dinding saluran kemih. Fimbria yang berperan
tahun keatas.5 Pada masa neonatus, infeksi saluran kemih lebih banyak adalah fimbria tipe II (P-fimbriae) yang bersifat resisten terhadap
terdapat pada bayi laki-laki (2,7%) yang tidak menjalani sirkumsisi dari mannosa.
pada bayi perempuan (0,7%), sedangkan pada masa anak-anak hal
Enterobacteriaceae adalah bakteri yang hidup di usus besar manusia dan
tersebut terbalik dengan ditemukannya angka kejadian sebesar 3% pada
hewan, tanah, air dan dapat pula ditemukan pada komposisi material.
anak perempuan dan 1% pada anak laki-laki. Insiden infeksi saluran kemih
Sebagian bakteri ini tidak menimbulkan penyakit pada host (tuan rumah)
ini pada usia remaja anak perempuan meningkat 3,3% sampai 5,8%.
bila bakteri tetap berada di usus besar, tetapi pada keadaan-keadaan
Prevalensi ISK pada neonatus berkisar antara 0,1% hingga 1%, dan dimana terjadi perubahan pada host atau bila ada kesempatan memasuki
meningkat menjadi 14% pada neonatus dengan demam, dan 5,3% pada bagian tubuh yang lain, Organisme-organisme di dalam famili ini pada
bayi. Pada bayi asimtomatik, bakteriuria didapatkan pada 0,3 hingga kenyataannya mempunyai peranan penting di dalam infeksi nosokomial
0,4%.13 Risiko ISK pada anak sebelum pubertas 3-5% pada anak misalnya sebagai penyebab infeksi saluran kemih, infeksi pada luka, dan
perempuan dan 1-2% pada anak laki. Pada anak dengan demam berumur infeksi lainnya.
kurang dari 2 tahun, prevalensi ISK 3-5%.
Bakteri gram negative, sebagai contoh:
Berdasarkan etiologic
1. Escherichia coli Bakteri ini berbentuk batang pendek, gemuk,
berukuran 2,4 um x 0,4 um sampai 0,7 um Gram negatif, tak
bersimpai, bergerak aktif dan tidak berspora. Gejala dan tanda-
tandanya antara lain sering kencing, disuria, hematuria, dan
piuria. (Nyeri pinggang berhubungan dengan infeksi saluran
kemih bagian atas) Tak satupun dari gejala atau tanda-tanda ini
bersifat khusus untuk bakteri. E. coli dapat mengakibatkan
bakterimia dengan tanda-tanda khusus sepsis.
2. Klebsiella pneumoniae kadang-kadang menyebabkan infeksi
saluran kemih dan bakteremia dengan lesi fokal pada pasien yang
lemah. Ditemukan pada selaput lendir saluran napas bagian atas,
usus dan saluran kemih dan alat kelamin. Tidak bergerak, diakibatkan juga oleh hygine kateter, disfungsi bladder pada usia lanjut
bersimpai, tumbuh pada perbenihan biasa dengan membuat dan pemasangan kateter yang tidak sesuai dengan SOP.
koloni berlendir yang besar yang daya lekatnya berlainan.
2. Pola bakteri : Uropathogenic Escheria coli (UPEC) yang bermuatan P
3. Enterobacter aerogenes Organisme ini mempunyai kapsul yang
fimbriae agen penyebab sebagian besar ISK, termasuk sytitis, serta BPH.
kecil, dapat hidup bebas seperti dalam saluran usus, serta
menyebabkan saluran kemih dan sepsis. Infeksi saluran kemih faktor pendukung (penyakit) :
terjadi melalui infeksi nosokomial.
4. Proteus sp Bakteri ini adalah bakteri patogen oportunistik. Dapat 1. Inkontensia urin : pemasangan Sling – miduteral yang mengakibatkan
menyebabkan infeksi saluran kemih atau kelainan lain seperti terjadinya ISK. setelah 1 tahun tindakan Sling-miduteral. Karena usia
abses, infeksi luka, infeksi telinga atau saluran napas. Proteus sp lanjut yang mengakibatkan menurunnya fungsi organ kemih
dapat menyebabkan infeksi pada manusia hanya bila bakteri itu 2. Hiv : bakteri e coli (kontak homoseksual) dan dampak penyakit HIV
meninggalkan saluran usus. Spesies ini ditemukan pada infeksi
saluran kemih dan menyebabkan bakterimia, pneumonia dan lesi 3. DM tipe 2 : karena kontrol glikemik yang buruk dan fungsi ginjal yang
fokal pada penderita yang lemah atau pada penderita yang buruk serta riwayat sik sebelumnya
menerima infus intravena. pada infeksi saluran kemih oleh Faktor lainnya :
Proteus, urin bersifat basa, sehingga memudahkan pembentukan
batu dan praktis tidak mungkin mengasamkannya. 1. Isk dapat disebabkan akibat resisten terhadap berbagai obat antibiotik
(sulfamethoxazoletrimetropim) dalam isk serta faktor lainnya misalnya :
Pseudomonas aeruginosa Bakteri ini sering dihubungkan dengan penyakit kateterisasi urin, rawat inap sebelumnya
pada manusia. Organisme ini merupakan penyebab 10-20% infeksi
nosokomial. Sering diisolasi dari penderita yang neoplastik, luka dan luka 2. menyatakan bahwa infeksi saluran kemih anak diakibatkan sebagian
bakar yang berat. Bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi pada besar pada anak laki-laki karena tidak disirkumsisi , kebiasaan
saluran pernapasan bagian bawah, saluran kemih, mata dan lain-lainnya membersihkan genetalia yang kurang baik, menggunakan

FAKTOR RESIKO

faktor resiko isk disebabkan oleh :

1. Organisme gram negatif bakteri “ pseudomonas aeruginosa” adalah


patogen yang paling umum yang bertanggung jawab untuk
pengembangan infeksi saluran kemih diantara pasien kateter yang
didapatkan dari pemasangan kateter dalam jangka panjang, serta bisa
PATOFISIOLOGI
Patogenesis ISK adalah infeksi ascending dari bakteri yang berasal dari kolik, muntah, diare, ikterus, dan distensi abdomen. Pada palpasi ginjal
kolon, berkoloni di perineum dan masuk ke kandung kemih melalui anak merasa kesakitan. Demam yang tinggi dapat disertai kejang.
uretra. Infeksi pada kandung kemih akan menimbulkan reaksi inflamasi,
Pada umur lebih tinggi yaitu sampai 4 tahun, dapat terjadi demam yang
sehingga timbul nyeri pada suprapubik. Infeksi pada kandung kemih ini
tinggi hingga menyebabkan kejang, muntah dan diare bahkan dapat
disebut sistitis. Gejala yang timbul pada sistitis meliputi disuria (nyeri saat
timbul dehidrasi.
berkemih), urgensi (rasa ingin miksi terus menerus), sering berkemih,
inkontinensia, dan nyeri suprapubik. Pada sistitis umumnya tidak terdapat Pada anak besar gejala klinik umum biasanya berkurang dan lebih ringan,
gejala demam dan tidak menimbulkan kerusakan ginjal. Pada beberapa mulai tampak gejala klinik lokal saluran kemih berupa polakisuria, disuria,
kasus, infeksi akan menjalar melalui ureter ke ginjal sehingga timbul urgency, frequency, ngompol, sedangkan keluhan sakit perut, sakit
pielonefritis. Pada keadaan normal, papilla pada ginjal memiliki pinggang, atau pireksia lebih jarang ditemukan.
mekanisme antirefluks yang mencegah urin untuk memasuki tubulus
pengumpul ginjal. Namun terdapat papilla, terutama yang terletak pada Pada pielonefritis dapat dijumpai demam tinggi disertai menggigil, gejala
bagian atas dan bawah ginjal, tidak memiliki mekanisme ini sehingga saluran cerna seperti mual, muntah, diare. Tekanan darah pada umumnya
refluks intrarenal bisa terjadi. Urin yang terinfeksi akan masuk kembali, masih normal, dapat ditemukan nyeri pinggang. Gejala neurologis dapat
menstimulasi terjadinya respon imun dan inflamasi yang pada akhirnya berupa iritabel dan kejang. Nefritis bakterial fokal akut adalah salah satu
akan menyebabkan terjadinya luka dan parut pada ginjal. Infeksi saluran bentuk pielonefritis, yang merupakan nefritis bakterial interstitial yang
kemih juga bisa terjadi pada penyebaran kuman secara hematogen, dulu dikenal sebagai nefropenia lobar.
misalnya pada endokarditis dan neonatus dengan bakteremia. Pada sistitis, demam jarang melebihi 38,0 C, biasanya ditandai dengan
nyeri pada perut bagian bawah, serta gangguan berkemih berupa
frequensi, nyeri waktu berkemih, rasa diskomfort suprapubik, urgensi,
MANIFESTASI KLINIS kesulitan berkemih, retensio urin, dan enuresis.
Pada masa neonatus, gejala klinik tidak spesifik dapat berupa apati, DIAGNOSIS ( ANAMNESIS, PF, PP)
anoreksia, ikterus atau kolestatis, muntah, diare, demam, hipotermia,
tidak mau minum, oliguria, iritabel, atau distensi abdomen. Peningkatan Diagnosis ISK dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
suhu tidak begitu tinggi dan sering tidak terdeteksi. Kadang-kadang gejala fisik, pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan laboratorium:
klinik hanya berupa apati dan warna kulit keabu-abuan (grayish colour). 1. Anamnesis
Pada bayi sampai satu tahun, gejala klinik dapat berupa demam, Dalam hal ini kita perlu mencari keluhan-keluhan yang seperti
penurunan berat badan, gagal tumbuh, nafsu makan berkurang, cengeng, pada manifestasi klinis. ISK serangan pertama umumnya
menunjukkan gejala klinik yang lebih jelas dibandingkan dengan
infeksi berikutnya. Gangguan kemampuan mengontrol kandung
kemih, pola berkemih, dan aliran urin dapat sebagai petunjuk
untuk menentukan diagnosis. Demam merupakan gejala dan
tanda klinik yang sering dan kadang-kadang merupakan satu-
satunya gejala ISK pada anak. 4. Leukosuria
Leukosit merupakan sel darah putih yang yang salah satu
2. Pemeriksaan Fisik fungsinya melawan infeksi bakteri. Jadi apabila terjadi ISK maka
Pemeriksaaan tanda-tanda lokal: Nyeri tekan suprasimpisis atau jumlah sel leukosit akan lebih banyak karena melakukan
abdominal, nyeri ketok costovertebrae. Adanya kelainan genitalia perlawanan infeksi yang disebabkan bakteri yang timbul.
seperti fimosis, retensi smegma, sinekia vulva, kelainan Leukosuria atau piuria merupakan salah satu petunjuk penting
kongenital anorektal dengan kemungkinan fistulasi ke sistem terhadap dugaan adanya ISK. Dinyatakan positif bila terdapat > 5
urogenital. Pemeriksaan tanda vital termasuk tekanan darah, leukosit per lapang pandang besar (LPB) sedimen air kemih.
pengukuran antropometrik, pemeriksaan massa dalam abdomen, Adanya leukosit silinder pada sedimen urin menunjukkan adanya
kandung kemih, muara uretra, pemeriksaan neurologik keterlibatan ginjal. Namun adanya leukosuria tidak selalu
ekstremitas bawah, tulang belakang untuk melihat ada tidaknya menyatakan adanya ISK karena dapat pula dijumpai pada
spina bifida, perlu dilakukan pada pasien ISK. inflamasi tanpa infeksi. Apabila didapat leukosituria yang
Genitalia eksterna diperiksa untuk melihat kelainan fimosis, bermakna, perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan kultur.
hipospadia, epispadia pada laki-laki atau sinekie vagina pada
Pemeriksaan laboratorium
perempuan.
1) Metode Kultur
3. Pemeriksaan penunjang Kultur urin merupakan tes yang penting karena selain dapat
Analisa urin rutin, kultur urin, serta jumlah kuman/mL urin menunjukkan adanya koloni infeksi, tes ini juga dapat
merupakan protokol standar untuk pendekatan diagnosis ISK. mengidentifikasi mikroorganisme yang menginfeksi pasien.
Pengambilan dan koleksi urin, suhu, dan teknik transportasi Kriteria yang sering digunakan untuk menunjukkan adanya
sampel urin harus sesuai dengan protokol yang dianjurkan. bakteriuria adalah adanya bakteri ≥105CFU/mL, kriteria ini
Investigasi lanjutan terutama renal imaging procedures tidak terlihat dari adanya >100 koloni kuman di media kultur. Jumlah
boleh rutin, harus berdasarkan indikasi yang kuat. Pemeriksaan koloni 3 jenis bakteri yang terisolasi, maka kemungkinan besar
radiologis dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu atau bahan urin yang diperiksa telah terkontaminasi. Ada beberapa
kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK. Renal metode semikuantitatif kultur urin yaitu standart loop inoculum
imaging procedures untuk investigasi faktor predisposisi ISK dan filter paper inoculum. Metode yang simpel untuk digunakan
termasuk ultrasonogram (USG), radiografi (foto polos perut, adalah standart loop inoculum.
pielografi IV, micturating cystogram), dan isotop scanning 2) Metode Deteksi Bakteriuria dengan Mikroskopis Urin
Bakteriuria bisa dideteksi secara mikroskopis menggunakan Improved) didapatkan ≥10 leukosit/mm3 maka nilai ekskresi
pengecatan gram tanpa sentrifugasi spesimen urin, pengecatan leukosit urin adalah ≥ 400.000 leukosit/jam. Metode mikroskopis
gram dengan sentrifugasi urin, atau observasi langsung bakteri urin yang sering digunakan untuk menilai pyuria adalah
dalam spesimen urin. Pengecatan gram tanpa sentrifugasi menghitung jumlah leukosit di sedimen urin yang disentrifugasi.
spesimen urin merupakan metode yang sederhana. Spesimen Spesimen urin dengan sentrifugasi menunjukkan pyuria jika
urin diletakkan di atas object glass, dikeringkan, lalu diwarnai terdapat >5 leukosit/hpf (high power field). Pada spesimen urin
dengan cat gram, kemudian diamati dibawah mikroskop. Preparat tanpa sentrifugasi, bila didapatkan >10 leukosit/hpf (high power
urin tanpa sentrifugasi menunjukkan adanya bakteriuria signifikan field) menunjukkan pyuria yang bermakna.
bila menunjukkan adanya bakteri >105CFU/ml. Adanya satu sel
Pemeriksaan USG
bakteri pada oil-immersion field spesimen urin dengan
pewarnaan gram dan tanpa sentrifugasi menunjukkan nilai Pemeriksaan Ultrasonografi (USG) Pemeriksaan USG direkomendasikan
100.000 CFU/ml urin. sebagai pemeriksaan lini pertama setelah ISK atas karena bersifat non-
3) Metode Deteksi Pyuria dengan Mikroskopis Urin invasif, tidak mahal, bebas radiasi, dan banyak tersedia. Pemeriksaan USG
Pyuria merupakan adanya pus (leukosit) pada urin. Pyuria dapat telah menggantikan pemeriksaan pielografi intravena untuk mengevaluasi
dideteksi dan diukur secara mikroskopis dengan mengukur nilai anatomi saluran kemih. Dari USG dapat dilihat ukuran dan bentuk ginjal,
ekskresi leukosit urin, menghitung leukosit dengan adanya duplikasi dan dilatasi ureter, ureterokel, batu ginjal, dan
hemositometer, menghitung leukosit di spesimen urin dengan penebalan dinding vesika urinaria. Pemeriksaan USG dapat mendeteksi
pengecatan gram, atau menghitung leukosit di spesimen yang adanya hidronefrosis, hidroureter dan obstruksi. disarankan pemeriksaan
disentrifugasi. Tujuan tes mikroskopis urin ini untuk melihat USG hanya pada anak-anak yang berpotensi mengalami komplikasi
leukosit, silinder leukosit, dan elemen seluler lain yang bisa
diamati secara langsung. Kelemahan dari tes mikroskopis urin ini Pemeriksaan dimercaptosucinic acid scintigrafi(DMSA) Scan
adalah leukosit cepat hancur di urin yang sudah tidak segar. Pemeriksaan DMSA adalah metode yang paling sensitif dan akurat dalam
Metode mikroskopis yang paling akurat untuk menentukan pyuria mendeteksi adanya parut ginjal. Bila terdapat parut ginjal, akan terlihat
adalah dengan mengukur nilai ekskresi leukosit urin. Pasien gambaran DMSA dengan (ambilan) uptake radioisotop yang menurun
dengan ISK simptomatis memiliki nilai eksresi leukosit urin disertai penipisan korteks ginjal. Untuk mendeteksi parut ginjal, DMSA
≥400.000 leukosit/jam. harus dilakukan setelah infeksi akut, minimal 3 bulan setelah terjadinya
4) menghitung leukosit urin menggunakan hemositometer ISK.
Alternatif tes lain yang simpel dan dengan harga terjangkau
adalah dengan menghitung leukosit urin menggunakan Pemeriksaan Miksio-sisto-uretrografi (MSU)
hemositometer. Perbandingan yang digunakan adalah bila
menghitung menggunakan hemositometer(bilik hitung Neubauer
Pemeriksaan MSU masih merupakan baku emas untuk mendeteksi refluks Diagnosis dini dan terapi adekuat sangat penting dilakukan agar penyakit
vesiko-ureter (RVU). Pemeriksaan ini memberikan gambaran yang tidak berlanjut. Peranan pencitraan sangat penting untuk mencari faktor
sempurna untuk menilai derajat refluks yang terjadi dan harus dilakukan predisposisi, dan jenis pemeriksaan tergantung pada tujuan dan fasilitas
pada ISK episode pertama pada anak laki-laki untuk menilai uretra dan yang tersedia. Deteksi kelainan saluran kemih, meningkatkan strategi
menyingkirkan kemungkinan adanya katup uretra posterior. Pemeriksaan pemanfaatan pemeriksaan pencitraan, dan penggunaan antibiotik yang
MSU ini dapat dilakukan dengan 3 cara; direk, indirek dan suprapubik. tepat akan menurunkan terjadinya parut ginjal dan komplikasinya.
Pengobatan ISK bertujuan untuk mencegah terjadinya parut ginjal.
DIAGNOSIS BANDING
Keberhasilan penanganan yang efektif ialah diagnosis dini dan
TATALAKSANA DEFINITIF pengobatan antibiotik yang adekuat, serta tindak lanjut yang terprogram

KOMPLIKASI

ISK dapat menyebabkan gagal ginjal akut, bakteremia, sepsis, dan


meningitis. Komplikasi ISK jangka panjang adalah parut ginjal, hipertensi,
gagal ginjal, komplikasi pada masa kehamilan seperti preeklampsia. Parut
ginjal terjadi pada 8-40% pasien setelah mengalami episode pielonefritis
akut.1 Faktor risiko terjadinya parut ginjal antara lain umur muda,
keterlambatan pemberian antibiotik dalam tata laksana ISK, infeksi
berulang, RVU, dan obstruksi saluran kemih.

PROGNOSIS

Resiko ISK akan meningkat pada anak yang memiliki faktor resiko. Pada
anak dengan ISK berulang harus dilakukan investigasi faktor resiko yang
berperan. Kelainan anatomi saluran kemih memegang peranan penting
dalam terjadinya ISK berulang.

EDUKASI & PENCEGAHAN

SINTESIS

ISK merupakan penyakit yang sering ditemukan pada anak, sering


merupakan tanda kelainan ginjal dan saluran kemih, dan potensial
menyebabkan parut ginjal yang berlanjut menjadi gagal ginjal terminal.

Anda mungkin juga menyukai