Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

INFEKSI SALURAN KEMIH


Deya Seisora Ismet1, Merlinda Veronica2
1
Dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Riau
2
Bagian Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Riau

ABSTRAK
ABSTRACT

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA Juli 2018 1


LAPORAN KASUS

PENDAHULUAN - Asymtomatic significant bacteriuria (ASB),


yaitu bakteriuria yang bermakna tanpa disertai
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
gejala.
Definisi
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah Klasifikasi
infeksi yang terjadi akibat terbentuknya
Infeksi saluran kemih diklasifikasikan
koloni kuman di saluran kemih.12 Beberapa
berdasarkan lokasi :5,12,,14
istilah yang sering digunakan dalam klinis
mengenai ISK :12,13 - ISK bawah

- ISK uncomplicated (sederhana), yaitu ISK a. Perempuan


pada pasien tanpa disertai kelainan anatomi
Sistitis, adalah presentasi klinis infeksi saluran
maupun kelainan struktur saluran kemih.
kemih disertai bakteriuria bermakna.
- ISK complicated (rumit), yaitu ISK yang Sindroma uretra akut (SUA), adalah
terjadi pada pasien yang menderita kelainan presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan
anatomis/ struktur saluran kemih, atau adanya mikroorganisme (steril).
penyakit saluran kemih. Kelainan ini akan
b. Laki-laki
menyulitkan pemberantasan kuman oleh
antibiotika. Presentasi ISK bawah pada laki-laki dapat
berupa sistitis, prostatitis, epidimidis, dan
- First infection (infeksi pertama kali) atau
uretritis.
isolated infection, yaitu ISK yang baru
pertama kali diderita atau infeksi yang didapat - ISK atas
setelah sekurang kurangnya 6 bulan bebas dari
ISK. a. Pielonefritis akut (PNA), adalah proses
inflamasi parenkim ginjal yang disebabkan
- Infeksi berulang, yaitu timbulnya kembali oleh infeksi bakteri.
bakteriuria setelah sebelumnya dapat dibasmi
dengan pemberian antibiotika pada infeksi b.Pielonefritis kronis (PNK), mungkin terjadi

yang pertama. Timbulnya infeksi berulang ini akibat lanjut dari infeksi bakteri

dapat berasal dari re-infeksi atau bakteriuria berkepanjangan atau infeksi sejak masa kecil.

persisten. Pada re-infeksi kuman berasal dari Obstruksi saluran kemih serta refluk

luar saluran kemih, sedangkan bakteriuria vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria

persisten bakteri penyebab berasal dari dalam kronik sering diikuti pembentukan jaringan

saluran kemih itu sendiri. ikat parenkim ginjal yang ditandai


pielonefritis kronik yang spesifik.

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA Juli 2018 2


LAPORAN KASUS

Epidemiologi atau steril. Infeksi saluran kemih terjadi pada


saat mikroorganisme masuk ke dalam saluran
Infeksi saluran kemih tergantung
kemih dan berkembang biak di dalam media
banyak faktor seperti usia, gender, prevalensi
urin. Mikroorganisme memasuki saluran
bakteriuria, dan faktor predisposisi yang
kemih melalui 4 cara, yaitu :6,13
menyebabkan perubahan struktur saluran
kemih termasuk ginjal. ISK lebih sering 1. Ascending
diderita oleh perempuan. ISK pada laki-laki
2. Hematogen
jarang dilaporkan, kecuali disertai faktor
predisposisi (pencetus).6 Faktor predisposisi 3. Limfogen
ISK adalah :
4. Langsung dari organ sekitar yang
1. Batu saluran kemih sebelumnya sudah terinfeksi atau eksogen
2. Obstruksi saluran kemih sebagai akibat dari pemakaian intrumen.
3. Penyakit ginjal polikistik
Sebagian besar mikroorganisme
4. Senggama
memasuki saluran kemih melalui cara
5. Kehamilan
ascending. Kuman penyebab ISK pada
6. Kateterisasi6
umumnya adalah kuman yang berasal dari
Etiologi
flora normal usus dan hidup secara komensal
Penyebab terbanyak adalah bakteri di introitus vagina, prepusium penis, kulit
gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya perineum, dan sekitar anus. Mikroorganisme
menghuni usus kemudian naik ke sistem memasuki saluran kemih melalui uretra –
saluran kemih. Dari gram negatif tersebut, prostat – vas deferens – testis (pada pria) –
ternyata Escherichia coli menduduki tempat buli-buli – ureter dan sampai ke ginjal.
teratas kemudian diikuti oleh :
Dua jalur utama terjadinya ISK
- Proteus sp adalah hematogen dan ascending, tetapi dari
kedua cara ini ascending-lah yang paling
- Klebsiella
sering terjadi :4
- Enterobacter
1. Hematogen
- Pseudomonas Infeksi hematogen kebanyakan terjadi
pada pasien dengan daya tahan tubuh yang
Patogenesis
rendah, karena menderita sesuatu penyakit
Sejauh ini diketahui bahwa saluran kronis, atau pada pasien yang mendapatkan
kemih atau urin bebas dari mikroorganisme pengobatan imunosupresif. Penyebaran
hematogen bisa juga timbul akibat adanya

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA Juli 2018 3


LAPORAN KASUS

fokus infeksi di tempat lain, misalnya infeksi Gambar 4. Masuknya kuman secara
S. aureus pada ginjal bisa terjadi akibat ascending ke dalam saluran kemih.
penyebaran hematogen dari fokus infeksi di (1)kolonisasi kuman di sekitar uretra,
tulang, kulit, endotel, atau tempat lain. M. (2)masuknya kuman melaui uretra ke buli-buli
Tuberculosis, Salmonella, pseudomonas,
(3)penempelan kuman pada dinding buli-buli
Candida, dan Proteus sp termasuk jenis
bakteri/ jamur yang dapat menyebar secara (4)masuknya kumanmelaui ureter ke ginjal.13
hematogen.5,13 Walaupun jarang terjadi,
Terjadinya infeksi saluran kemih
penyebaran hematogen ini dapat
karena adanya gangguan keseimbangan antara
mengakibatkan infeksi ginjal yang berat,
mikroorganisme penyebab infeksi
misal infeksi Staphylococcus dapat
(uropatogen) sebagai agent dan epitel saluran
menimbulkan abses pada ginjal.
kemih sebagai host. Gangguan keseimbangan
2. Infeksi Ascending ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh
dari host yang menurun atau karena virulensi
Infeksi secara ascending (naik) dapat
agen yang meningkat.13
terjadi melalui 4 tahapan, yaitu :
A. Faktor host
- Kolonisasi mikroorganisme pada uretra dan
daerah introitus vagina Kemampuan host untuk menahan
mikroorganisme masuk ke dalam saluran
- Masuknya mikroorganisme ke dalam buli-
kemih disebabkan oleh beberapa faktor, antara
buli.
lain :
- Multiplikasi dan penempelan
- Pertahanan lokal dari host
mikroorganisme dalam kandung kemih
- Peranan sistem kekebalan tubuh yang terdiri
- Naiknya mikroorganisme dari kandung
dari imunitas selular dan humoral. Pertahanan
kemih ke ginjal.
lokal sistem saluran kemih yang paling baik
adalah mekanisme wash out urin, yaitu aliran
urin yang mampu membersihkan kuman-
kuman yang ada di dalam urin. Gangguan dari
sistem ini akan mengakibatkan kuman mudah
sekali untuk bereplikasi dan menempel pada
urotelium. Agar aliran urin adekuat dan
mampu menjamin mekanisme wash out
adalah jika :

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA Juli 2018 4


LAPORAN KASUS

- Jumlah urin cukup Diagnosis

- Tidak ada hambatan didalam saluran Gambaran klinis


13
kemih.
Gambaran klinis infeksi saluran kemih sangat
Oleh karena itu kebiasaan jarang bervariasi mulai dari tanpa gejala hingga
minum dan gagal ginjal menghasilkan urin menunjukkan gejala yang sangat berat.13
yang tidak adekuat, sehingga memudahkan Gejala yang sering timbul ialah disuria,
terjadinya infeksi saluran kemih. Keadaan lain polakisuria, dan terdesak kencing yang
yang dapat mempengaruhi aliran urin dan biasanya terjadi bersamaan, disertai nyeri
menghalangi mekanisme wash out adalah suprapubik dan daerah pelvis. Gejala klinis
adanya : ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang
terinfeksi, yaitu :5,12
- Stagnansi atau stasis urin (miksi yang tidak
teratur atau sering menahan kencing, obstruksi 1. Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien
saluran kemih, adanya kantong-kantong pada biasanya berupa nyeri supra pubik, disuria,
saluran kemih yang tidak dapat mengalir polakisuria, hematuri, urgensi, dan stranguria.
dengan baik misalnya pada divertikula, dan
2. Pada ISK bagian atas, dapat ditemukan
adanya dilatasi atau refluk sistem urinaria.
gejala demam tinggi menggigil dan nyeri
- Didapatkannya benda asing di dalam saluran pinggang.
kemih yang dipakai sebagai
Pemeriksaan Penunjang
tempat persembunyian kuman.13
Laboratorium
B. Faktor mikroorganisme
Pemeriksaan laboratorium yang dapat
Bakteri dilengkapi dengan pili atau dilakukan untuk menunjang menegakkan
fimbriae yang terdapat di permukaannya. Pili diagnosis infeksi saluran kemih, antara lain :
4,15
berfungsi untuk menempel pada urotelium
melalui reseptor yang ada dipermukaan
1. Urinalisis
urotelium.
- Eritrosit, ditemukannya eritrosit dalam urin
Selain itu beberapa bakteri
(hematuria) dapat merupakan penanda bagi
mempunyai sifat dapat membentuk antigen,
berbagai penyakit glomeruler maupun non-
menghasilkan toksin (hemolisin), dan
gromeruler. Penyakit nongromeluler seperti
menghasilkan enzim urease yang dapat
batu saluran kemih dan infeksi saluran kemih.
merubah suasana urin menjadi basa.13

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA Juli 2018 5


LAPORAN KASUS

- Piuria, Sedimen leukosit dalam urin yang - Biakan bakteri, pembiakan bakteri sedimen
didefinisikan oleh Stamm, bila ditemukan urin dimaksudkan untuk memastikan
paling sedikit 8000 leukosit per ml urin yang diagnosis ISK (gold standart).
tidak disentrifus atau setara dengan 2-5
Radiologis dan Pemeriksaan penunjang
leukosit per lapangan pandang besar pada urin
lainnya
yang di sentrifus. Infeksi saluran kemih dapat
dipastikan bila terdapat leukosit sebanyak > Pemeriksaan radiologis pada ISK
10 per mikroliter urin atau > 10.000 per ml dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu
urin. atau kelainan anatomis yang merupakan
faktor predisposisi ISK. Pemeriksaan ini dapat
- Silinder,
berupa foto polos abdomen, pielonegrafi
Silinder dalam urin dapat memiliki arti dalam intravena, demikian pula dengan pemeriksaan
15
diagnosis penyakit ginjal, antara lain : lainnya, misalnya ultrasonografi dan CT
Scan.6
 Silinder eritrosit, sangat diagnostik
untuk glomerulonefritis atau vaskulitis ginjal Penatalaksanaan
 Silinder leukosit bersama dengan
Prinsip umum penatalaksanaan ISK adalah :
hanya piuria, diagnostik untuk pielonefritis
 Silinder epitel, dapat ditemukan pada - Eradikasi bakteri penyebab dengan
nekrosis tubuler akut atau pada menggunakan antibiotik yang sesuai.
gromerulonefritis akut
- Mengkoreksi kelainan anatomis yang
 Silinder lemak, merupakan penanda
merupakan faktor predisposisi.4
untuk sindroma nefrotik bila ditemukan
bersaman dengan proteinuria nefrotik. Penatalaksanaan Infeksi saluran kemih
(ISK) bawah
- Bakteri, Bakteri dalam urin yang ditemukan
dalam urinalisis tidak identik dengan infeksi Prinsip penatalaksanaan ISK bawah meliputi
saluran kemih, lebih sering hanya disebabkan intake cairan yang banyak dan antibiotik yang
oleh kontaminasi. adekuat.

2. Bakteriologis - Hampir 80% pasien akan memberikan


respon setelah 48 jam dengan antibiotika
- Mikroskopis, pada pemeriksaan mikroskopis
tunggal, seperti ampisilin 3 gram,
dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau
trimetroprim 200 mg.
pewarnaan gram. Bakteri dinyatakan positif
bila dijumpai satu bakteri lapangan pandang
minyak emersi.

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA Juli 2018 6


LAPORAN KASUS

- Bila infeksi menetap disertai kelainan memelihara status hidrasi dan terapi
urinalisis (leukosuria) diperlukan terapi antibiotika parenteral paling sedikit 48 jam.6
konvensional selama 5-10 hari.
Adapun indikasi rawat inap pada
- Pemeriksaan mikroskopis urin dan biakan pasien dengan pielonefritis akut :
urin tidak diperlukan bila semua gejala hilang
1. Kegagalan mempertahankan hidrasi
dan tanpa leukosuria.
normal atau perlu antibiotik intravena
Pada pasien reinfeksi berulang 2. Pasien sakit berat
(frequent re-infection) : 3. Terapai AB oral selama rawat jalan
gagal
- Disertai faktor predisposisi, terapi
4. Perlu investigasi lebih lanjut
antimikroba yang intensif diikuti dengan
5. ISK berkomplikasi
koreksi faktor predisposisi.
6. Ada komorbiditas7
- Tanpa faktor predisposisi, terapi yang dapat The Infection Disease Society of
dilakukan adalah asupan cairan yang banyak, America menganjurkan satu dari tiga
cuci setelah melakukan senggama diikuti alternatif terapi antibiotika sebagai terapi
terapi antimikroba dosis tunggal (misal awal selama 48-72 jam sebelum diketahui
trimentoprim 200 mg) mikroorganisme penyebabnya :6

- Terapi antimikroba jangka lama sampai 6 - Florokuinolon


bulan.6 - Aminoglikosida dengan atau tanpa
ampisilin
Tabel 4. Antimikroba pada ISK bawah tak
- Sefalosporin berspektrum luas dengan
berkomplikasi.12
atau tanpa aminoglikosida

Tabel 6. Obat parental pada ISK atas.14

Penatalaksanaan Infeksi saluran kemih


(ISK) atas
Komplikasi
Pada umumnya pasien dengan pielonefritis
akut memerlukan rawat inap untuk

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA Juli 2018 7


LAPORAN KASUS

Komplikasi yang dapat terjadi pada


infeksi saluran kemih antara lain batu saluran
kemih, sepsis, dan gangguan fungsi ginjal.12

Laporan Kasus

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA Juli 2018 8


LAPORAN KASUS

1. Brady H.R., Brenner B.M. 9. Kellum J.A et al. KDIGO Clinical


Harrison’s Principles of Internal Practice Guideline for Acute Kidney
Medicine, 15th Edition. McGraw- Injury. Kidney International

Hill Companies, USA; 2001. Supplements, 2012: 2: 1

2. Watnick S., Morrison G. Current 10. Anonymous. Uremia: Topic


Medical Diagnosis and Treatment. Overview. 2013. Available from
Mc Graw-Hill Companies, USA; :www.webmd.com/a-to-z-
2003. guides/uremia-topic-overview
3. Ricci Z., Cruz D., Ronco. The 11. Brouns R., De Deyn P.P.
RIFLE Criteria and Mortality in Neurogical Complications in Renal
Acute Kidney Injury: A Systematic Failure: A Review. Clinical
Review. Kidney International, Neurology and Neurosurgery,
2008: 73: 538 – 546. 2004: 107:1 – 16.
4. Sukandar E. Infeksi Saluran Kemih 12. Rani HAA, Soegondo S, Nasir AU
Pasien Dewasa. Dalam : Buku Ajar et al. Standar Pelayanan Medik
Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi V. Ilmu Penyaki Dalam. Edisi 2004.
Jakarta : Pusat Penerbit IPD FK UI; Jakarta : Pusat Penerbitan IPD
2009. FKUI; 2004.
5. Gardjito W, Puruhito, Iwan A et all. 13. Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi.
Saluran Kemih dan Alat Kelamin Lelaki. Edisi 2. Jakarta : Sagung Seto; 2009.
Dalam : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. 14. Pattman R, Snow M, Handy P et al.
Jakarta : Penerbit EGC;2005. Oxford Handbook of Genitourinary
6. Markum, HMS. Gangguan ginjal akut. Medicine, HIV, and AIDS. 1st Edition.
Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Newcastle : Oxford University Press;
Dalam Jilid II. Edisi V. Jakarta : Pusat 2009
Penerbit IPD FK UI; 2009. 15. Siregar P. Manfaat Klinis Urinalisis
7. Bellomo R., Kellum J.A., Ronco C. dalam Nefrologi. Disampaikan pada :
Acute Kidney Injury. Lancet, 2012: Pertemuan Ilmiah Nasional VII PB.
380: 756 – 766. PABDI. Medan; 2009.
8. Rahman M., Shad F., Smith M.C. Acute 16. C. Nicodemo and J. I. Garcia Paez.
Kidney Injury: A Guide to Diagnosis Antimicrobial therapy for
and Management. Am Fam Physician, Stenotrophomonas maltophilia
2012: 86(7): 631 – 639.

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA Juli 2018 9


LAPORAN KASUS

infections. Eur J Clin Microbiol Infect


Dis, 2007:26:229-237

Ilmu Penyakit Dalam FK UR-RSUD AA Juli 2018 10

Anda mungkin juga menyukai