Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Tindak pidana pencurian pada pokoknya diatur dalam Pasal 362 KUHP,
sedangkan tindak pidana pencurian dengan pemberatan diatur dalam Pasal 363
KUHP dan Pasal 365 KUHP. Tindak pidana yang penulis bahas dalam skripsi ini
adalah tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang diatur dalam Pasal 363
ayat (2) KUHP pada Putusan Nomor: 931/Pid.B/2020/PN.Pdg. Berdasarkan
realitas pencurian dengan pemberatan yang terjadi di Kota Padang, maka penulis
tertarik untuk mengangkatnya dalam suatu karya ilmiah yang berbentuk skripsi
dengan judul “Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Terdakwa Melakukan
Tindak Pidana Pencurian Dalam Keadaan Memberatkan (Studi Putusan Nomor:
931/Pid.B/2020/PN.Pdg)”.
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam skripsi ini adalah:
Pertama, Bagaimanakah Pertanggungjawaban Pidana terhadap Terdakwa
melakukan Tindak Pidana Pencurian dalam Keadaan Memberatkan Berdasarkan
Putusan Nomor: 931/Pid.B/2020/PN.Pdg.? Kedua, Bagaiamanakah Pertimbangan
Hakim terhadap Terdakwa melakukan Tindak Pidana Pencurian dalam Keadaan
Memberatkan Berdasarkan Putusan Nomor: 931/Pid.B/2020/PN.Pdg.?
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Deskriptif, dengan
menggunakan metode pendekatan Yuridis Normatif dan sumber data yang
digunakan adalah data Sekunder. Data yang didapat dianalisis secara Kualitatif
dan disajikan dalam bentuk Deskriptif Kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan,
Pertama, Pertanggungjawaban Pidana terhadap Terdakwa melakukan Tindak
Pidana Pencurian dalam Keadaan Memberatkan pada Putusan Nomor:
931/Pid.B/2020/PN.Pdg dalam bentuk sanksi pidana penjara selama 1 (satu) tahun
dan 6 (enam) bulan yang telah dijatuhkan oleh hakim terhadap terdakwa
merupakan sebuah keputusan yang telah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Terdakwa telah terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana
pecurian dalam keadaan memberatkan. Hukuman yang dijatukan tersebut memang
tidak terlalu besar karena jumlah kerugian yang disebabkan oleh terdakwa juga
tidak terlalu besar yaitu sebesar Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah). Kedua,
Pertimbangan Hakim terhadap Terdakwa melakukan Tindak Pidana Pencurian
dalam Keadaan Memberatkan pada Putusan Nomor: 931/Pid.B/2020/PN.Pdg telah
merujuk pada pertimbangan yuridis dan non-yuridis. Pertimbangan Yuridis
tersebut berkaitan dengan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan melalui
alat bukti keterangan saksi, petunjuk, keterangan terdakwa, dakwaan jaksa, dan
barang bukti yang telah disesuaikan satu sama lain serta pasal-pasal yang
didakwakan sedangkan pertimbangan non yuridis berkaitan dengan riwayat
terdakwa yang telah pernah dihukum sebelumnya, terdakwa mengakui
perbuatannya dan terdakwa bersikap sopan dipersidangan. Riwayat terdakwa yang
telah pernah dihukum sebelumnya tidak berpengaruh besar terhadap putusan
hakim karena sanksi yang dijatuhkan tidak terlalu besar. Hukuman yang tidak
terlalu besar ini menurut penulis dapat menyebabkan terdakwa akan mengulangi
kembali perbuatannya mengingat terdakwa telah melakukan perbuatan pidana
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai