TINJAUAN PUSTAKA
A. Lumpia
Lumpia dijadikan salah satu Signature Dish kuliner kota Semarang. Lumpia
Semarang memiliki kekhasan sendiri, terlihat dari tampilan ukurannya yang lebih
besar dan cita rasanya dibandingkan daerah lain. Lumpia adalah makanan yang
berupa dadar yang berisi daging, rebung dan sebagainya lalu digulung dan
digoreng namun juga ada yang direbus. Lumpia berasal dari kata lun bing, yang
berbunyi lun pia berarti kue bulat. Lumpia Semarang diberi nama berdasarkan
bentuk makanannya yaitu lun artinya gulung (Bahasa Jawa) dan pia artinya kue
(bahasa Hokkien). Jadi, lun pia atau lumpia adalah kue yang berbentuk gulung
(Susanti, 2015).
utamanya dan daging ayam, udang atau telur ayam sebagai campurannya. Lumpia
disajikan dengan cara basah atau digoreng lalu disajikan bersama saus lumpia dan
Lumpia Semarang tinggi akan serat karena terbuat dari rebung, namun juga tinggi
akan karbohidrat, lemak dan protein karena kulit Lumpia Semarang dibuat dari
tepung terigu, isi yang menggunakan daging ayam dan telur, tambahan bumbu
seperti gula pasir dan kecap manis, dan juga saus lumpia yang terbuat dari tepung
4
5
1. Rebung
Rebung atau tunas muda bambu merupakan bahan utama yang digunakan
Kabupaten Demak dan Wonosobo (Widiarti, 2013). Salah satu pedagang lumpia
diperlukan pada hari biasa dan pada hari libur rebung yang dibutuhkan dapat
glutamat, glisine, dan lisin. Lisin berperan penting dalam perkembangan dan
2. Udang
Udang merupakan salah satu golongan binatang air yang termasuk dalam
terbungkus oleh kerangka luar atau eksoskeleton dari zat tanduk atau kitin dan
diperkuat oleh bahan kapur kalsium karbonat (Soetomo, 1990). Cangkang udang
(Marganov, 2003). Limbah udang yang berupa cangkang (kepala,ekor, dan kulit)
3. Telur
Telur merupakan bahan pangan yang sempurna. Hal ini karena telur
memiliki kandungan gizi yang lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh dalam
6
sebagai lauk pauk, bahan pencampuran berbagai makanan, tepung telur, obat dan
lain sebagainya. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuningnya. Kuning
telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti
besi, fosfor, sedikit kalsium dan vitamin B kompleks. Sebagian protein (50%)
dan semua lemak terdapat pada kuning telur (Pentadi, 2009 dalam penelitian
Hikma, 2010 ).
B. Pengemasan
maupun tidak langsung dengan pangan (Juwita, 2012). Menurut Sutardi dan
pangan juga mempunyai berbagai fungsi lain, diantaranya untuk menjaga pangan
memberikan informasi mengenai produk pangan dan instruksi lain pada label;
menyeragamkan volume atau berat produk dan membuat tampilan produk lebih
kertas dan kemasan logam. Pemilihan jenis kemasan yang akan digunakan sangat
tergantung pada karakteristik dan jenis bahan pangan yang akan dikemas.
C. Penyimpanan
Penyimpanan bahan makanan dilakukan agar memiliki shelf life yang cukup
dipengaruhi berbagai faktor yaitu suhu, kelembaban dan kekeringan, udara dan
mikroorganisme (bakteri, jamur, yeast, alga, protozoa, dan lainnya), enzim yang
bahan baku yang digunakan, metode dan keefektifan pengolahan, jenis dan
dikemas selama distribusi dan penyimpanan, dan pengaruh yang ditimbulkan oleh
suhu dan kelembaban penyimpanan. Oleh karena itu diperlukan pemilihan jenis
dan kondisi pengolahan yang sesuai, pengemasan dan penyimpanan yang tepat
dikehendaki.
8
D. Pemanasan
pemanasan yang relative cukup rendah (umumnya dilakukan pada suhu di bawah
sehingga bahan pangan yang di-pasteurisasi tersebut akan mempunyai daya awet
beberapa hari (seperti produk susu pasteurisasi) sampai beberapa bulan (seperti
mutu.
dan pengawetan lain ini di antaranya diaplikasikan dalam proses hot filling.
9
sensitif terhadap panas (terutama khamir, kapang dan beberapa bakteri yang
peningkatan daya awet yang dihasilkan dari proses pasteurisasi ini dipengaruhi
air dilepaskan dari struktur tiga dimensi protein. Tingkat hidrasi protein dan
viskositas sistem cairan dalam makanan saling terkait. Retensi air adalah air
yang diserap atau ditahan oleh campuran komponen basah atau kering,
misalnya protein atau pati. Ini adalah salah satu sifat hidrasi yang menentukan
WHC ditandai dengan jumlah air yang dipegang oleh bubuk protein atau
bahan padat dengan adanya air berlebih. Interaksi protein-air dalam makanan
10
menunjukkan jumlah air yang diserap oleh protein (g H20 / g protein) sebagai
2. Tekstur
Man (1999), tekstur adalah cara bagaimana berbagai unsur komponen dan
struktur ditata dan digabung menjadi mikro dan makro struktur dan
pernyataan struktur ini keluar dari segi aliran dan deformasi. Ada hubungan
langsung antara susunan kimia makanan, struktur fisiknya, dan sifat fisiknya
tekstur merupakan sifat suatu bahan pangan yang berhubungan dengan sifat
penting pada makanan lunak dan makanan rangup atau renyah. Ciri yang
tekstur.
11
a. Kerapuhan
kepatahan.
b. Konsistensi
dan deformasi.
c. Kelekatan
Kelekatan menyangkut daya tarik materi yang sejauh mana materi dapat
ditarik.
d. Kekerasan
F. Analisis Kimia
1. Kadar Air
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering
(dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis
sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih
dari 100 persen (Syarif dan Halid, 1993). Kadar air merupakan pemegang
tersebut memerlukan air dimana kini telah diketahui bahwa hanya air bebas
Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang
dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat
tekstur, dan cita rasa pada bahan pangan. Kadar air dalam bahan pangan ikut
menentukan kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut, kadar air yang
(Winarno, 1997). Kadar air perlu diukur untuk menentukan umur simpan
suatu bahan pangan. Dengan demikian, suatu produsen makanan olahan dapat
produknya busuk.
G. Analisis Sensori
produk melalui lima panca indra manusia yaitu indra penglihatan, penciuman,
1. Uji Hedonik
Uji kesukaan atau uji hedonik merupakan suatu cara pengujian untuk
ini disebut skala hedonik. Contohnya: amat sangat suka, sangat suka, agak
suka, netral, tidak suka, dan sebagainya. Skala hedonik ini dapat direntangkan
numerik dengan angka menarik sesuai dengan tingkat kesukaan (Sofiah dan
Achyar, 2008).
a. Tekstur
pernyataan struktur ke luar dalam segi aliran dan deformasi. Kartika, dkk.
pangan, karena setiap produk pangan memiliki perbedaan yang sangat luas