Anda di halaman 1dari 1

MONETARY POLICY AND FINANCIAL CONDITIONS IN INDONESIA

Pada jurnal yang berjudul MONETARY POLICY AND FINANCIAL CONDITIONS


IN INDONESIA yang ditulis oleh Solikin M. Juhro & Bernard Njindan Iyke disebutkan bahwa
mereka membuat indeks kondisi keuangan baru (FCI) dan menganalisis pengaruh kebijakan
moneter terhadap kondisi keuangan di Indonesia. FCI adalah indikator tunggal yang dibangun
untuk menangkap aspek sektor keuangan. Perubahan kondisi keuangan penting bagi pembuat
kebijakan dan investor FCI baru dan menganalisis pengaruh kebijakan moneter terhadap
kondisi keuangan di Indonesia. Sejauh ini, hanya ada studi FCI terbatas pada ekonomi Asia.
Studi-studi ini didasarkan pada panel ekonomi Asia, namun, negara-negara ini saling terkait
melalui perdagangan dan, oleh karena itu, analisis atribut unik FCI mereka menjadi tugas yang
berat dalam satu kerangka kerja.
Yang dibuat penulis mengatasi masalah ini dengan hanya berfokus pada Indonesia.
Kondisi keuangan kemudian membaik selama hampir tiga perempat, sebelum menurun.
Temuan ini kuat untuk strategi identifikasi alternatif. Temuan yang dibuat penulis menyoroti
peran penting otoritas moneter dalam membentuk kondisi keuangan di Indonesia. Dalam hal
ini, dampak kebijakan moneter countercyclical yang signifikan terhadap kondisi keuangan
membuka ruang untuk menambah aturan kebijakan moneter standar dengan memasukkan
perkembangan (penyimpangan) kondisi keuangan yang tidak terduga. Blanchard, O., &
Watson, M. (1986). Apakah Semua Siklus Bisnis Sama? Dalam: Gordon, RJ (Ed.), Siklus
Bisnis Amerika. Universitas Chicago Press, Chicago, Indonesia telah mengalami perubahan
substansial dalam hal kondisi keuangan, sehingga menarik untuk penelitian ini. Negara ini
termasuk di antara tiga negara yang paling terpengaruh oleh AFC. Ia juga, belakangan ini,
mengalami depresiasi paling tajam dalam mata uangnya sejak puncak AFC. FCI yang baik
akan meningkatkan kemampuan otoritas untuk mencegah penurunan kondisi keuangan di masa
depan. Selain itu, masih sedikit pemahaman tentang dampak kebijakan moneter terhadap
kondisi keuangan di Indonesia dan perekonomian Asia lainnya. Upaya sebelumnya telah
menggunakan data tahunan, yang mungkin tidak menarik, karena pembuat kebijakan dan
investor lebih tertarik pada reaksi pasar terhadap kejutan kebijakan pada frekuensi yang lebih
tinggi, sebagaimana dibuktikan dalam keputusan mereka. Yang dibuat penulis membahas poin
ini dengan menggunakan data triwulanan.
Yang dibuat penulis menemukan bahwa FCI yang dibuat penulis melacak kondisi
keuangan dengan cukup baik. Misalnya, menangkap puncak AFC dan krisis perbankan
Indonesia, periode yang relatif stabil dari tahun 2000 hingga 2008, serta krisis keuangan global
dan akibatnya. Ini konsisten dengan FCI sebelumnya. Fitur unik dari FCI yang dibuat penulis
adalah setiap tiga bulan dan dengan demikian menawarkan perkembangan yang hampir real-
time dalam kondisi keuangan. Yang dibuat penulis juga menemukan bahwa kebijakan moneter
membentuk FCI. Kebijakan moneter kontraktif menyebabkan kondisi keuangan yang tidak
menguntungkan antara kuartal pertama
Kondisi keuangan kemudian membaik selama hampir tiga perempat, sebelum menurun.
Temuan ini kuat untuk strategi identifikasi alternatif. Temuan kami menyoroti peran penting
otoritas moneter dalam membentuk kondisi keuangan di Indonesia. Dalam hal ini, dampak
kebijakan moneter countercyclical yang signifikan terhadap kondisi keuangan membuka ruang
untuk menambah aturan kebijakan moneter standar dengan memasukkan perkembangan
(penyimpangan) kondisi keuangan yang tidak terduga.

Anda mungkin juga menyukai