Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Kebijakan Fiskal dan Moneter
Disusun Oleh:
Jl. Perjuangan, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45131
1
ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP STABILITAS
PEREKONOMIAN INDONESIA
Oleh
Fauzi Agustiansyah¹, Dody Maulana Mahdi²
Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati
Cirebon 2023
Jl. Perjuangan, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132
Email: ojidenggil@gmail.com¹, dodymouma08@gmail.com²
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebijakan fiskal dan moneter untuk
menjamin stabilitas perekonomian Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder
dengan mengumpulkan informasi dari Badan Pusat Statistik, buku, jurnal ilmiah, BI dan
Kantor Pajak. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Variabel bebas yang
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah investasi,
suku bunga, jumlah uang beredar dan pajak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
investasi, suku bunga, jumlah uang beredar dan pajak berpengaruh terhadap stabilitas
perekonomian Indonesia.
Kata Kunci: pertumbuhan ekonomi, kebijakan fiskal dan moneter, jumlah uang yang
beredar, suku bunga, investasi dan pajak.
2
PENDAHULUAN
3
berinvestasi di luar negeri. Sehingga dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian
(Kaveh et al., 2020).
Pangsa investasi swasta memiliki dampak yang lebih kuat terhadap stabilitas
ekonomi dibandingkan dengan investasi sektor publik, yang secara umum menunjukkan
bahwa sektor swasta merupakan kunci pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan. Investasi adalah kebijakan fiskal, kebijakan ini mengatur kegiatan
ekonomi secara makro, selain kebijakan fiskal dalam menjaga stabilitas ekonomi makro,
kebijakan fiskal juga terdapat kebijakan moneter yang merupakan mitra kebijakan fiskal
dalam pengelolaan APBN. Stabilitas ekonomi (Trisnu dan Sudiana, 2019).
Dengan demikian artikel ini membahas tentang analisis kebijakan fiskal dan
moneter dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dan strategi pemerintah dalam
menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Metode Penelitian
4
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kebijakan fiskal dan
moneter terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
PEMBAHASAN
1. Kebijakan Fiskal
Aturan kebijakan fiskal tertuang dalam UU Keuangan Publik No. 17 Tahun 2003.
Aturan tersebut menjelaskan bahwa kebijakan fiskal terkait anggaran (APBN) memiliki
fungsi otorisasi, perencanaan, pengendalian, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Fungsi
otorisasi menjelaskan bahwa APBN menjadi dasar realisasi pendapatan dan belanja
tahun ini.
Sengketa ini sesuai dengan Pasal 23 (1) UUD 1945 yang berbunyi sebagai
berikut. “Anggaran pendapatan dan belanja negara disahkan setiap tahun”. Dalam
kegiatan perencanaan, APBN menjadi pedoman bagi pemerintah dalam merencanakan
rencana tahun ini.
Setelah membahas pengertian kebijakan fiskal, kali ini kita akan membahas
beberapa tujuan kebijakan fiskal diciptakan. Selengkapnya tentang tujuan kebijakan
fiskal adalah sebagai berikut:
Poin pertama dari tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menjaga stabilitas dan
pada saat yang sama mengembangkan kondisi ekonomi negara. Dengan melaksanakan
5
kebijakan anggaran diharapkan dapat mempengaruhi seluruh sektor ekonomi negara
dan memperbaiki permasalahan internal negara, mulai dari sektor komersial, diakhiri
dengan perbankan dan diakhiri dengan usaha mikro.
Salah satu tujuan kebijakan fiskal adalah untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia publik, terutama dari segi teknologi dan finansial. Dengan semakin
baiknya kualitas personel, diharapkan SDM mampu bersaing dalam dunia kerja nasional
dan internasional, sehingga kesejahteraannya meningkat.
Banyak faktor yang mempengaruhi harga barang di pasar, mulai dari faktor positif
seperti peningkatan permintaan hingga faktor negatif seperti penimbunan dan monopoli.
Salah satu tujuan kebijakan fiskal Indonesia adalah untuk menjaga agar harga barang
tetap terjangkau oleh masyarakat dan menghindari fluktuasi yang disebabkan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab.
4. Mendorong Investasi
Tujuan akhir dari kebijakan fiskal adalah untuk menciptakan iklim investasi yang
lebih baik bagi pelaku pasar modal, khususnya investor. Sehingga negara mendapat
lebih banyak pendapatan dari pajak bisnis.
Setelah membahas tentang tujuan kebijakan fiskal, kali ini kita akan melihat
beberapa contoh kebijakan fiskal yang dibuat. Rincian contoh kebijakan anggaran
adalah sebagai berikut:
1. Tax Amnesty
Contoh kebijakan fiskal lainnya adalah subsidi BBM dan gas. Kebijakan fiskal
sektor BBM ini bertujuan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dan transaksi
keuangan.
6
3. Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET)
Contoh terakhir dari kebijakan fiskal adalah penetapan harga jual maksimum
untuk barang tertentu yang dikenal dengan kebijakan HET. Barang HET biasanya
berupa obat-obatan dan kebutuhan sehari-hari.
Pada dasarnya ada dua jenis kebijakan fiskal. Pertama, kebijakan fiskal ekspansif
yaitu peningkatan pengeluaran pemerintah dan penurunan tarif pajak bersih. Kebijakan
ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Kedua, kebijakan fiskal
kontraktif, yaitu kebijakan yang mengurangi pengeluaran pemerintah dan menaikkan
tarif pajak. Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan
mengalahkan inflasi.
7
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur pasokan uang suatu negara untuk
mencapai tujuan tertentu, seperti mengendalikan inflasi, meningkatkan kesempatan
kerja penuh, atau meningkatkan kekayaan. Kebijakan moneter dapat mencakup
penetapan standar pinjaman, “persyaratan margin”, kapitalisasi bank atau bahkan
bertindak sebagai upaya terakhir atau melalui perjanjian dengan pemerintah lain.
• Suku Bunga.
Menurut Karl dan Fair (2001), suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan
dari pinjaman, yaitu persentase pinjaman yang diterima dibagi dengan tingkat bunga
tahunan yang diterima dengan jumlah pinjaman. Menurut Sunariyah (2004), pengertian
bunga adalah biaya pinjaman. Bunga dinyatakan sebagai persentase modal per satuan
waktu. Bunga adalah ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang
harus dibayarkan kepada kreditur. Menurut Lipsey, Ragan dan Courant (1997), bunga
adalah harga yang dibayarkan untuk satu unit mata uang yang dipinjam selama periode
ttertentu
1. Suku bunga dapat mendorong arus investasi yang sangat bermanfaat bagi
pertumbuhan ekonomi.
4. Suku bunga dapat menjadi alat kebijakan pemerintah untuk meningkatkan tabungan
dan investasi.
Seperti namanya, suku bunga tetap tidak berubah selama periode kredit atau
hingga tanggal jatuh tempo. Suku bunga tetap banyak digunakan dalam produk kredit
pemilikan rumah untuk yang bersubsidi. Suku bunga tetap juga biasa digunakan dalam
produk pinjaman mobil dan motor.
8
2. Suku Bunga Mengambang (Floating Interest Rate)
Suku bunga tetap dihitung dengan menggunakan jumlah pinjaman asli dari
setiap pembayaran. Perhitungannya sangat sederhana. Pinjaman jangka pendek,
seperti kredit tanpa agunan (KTA), biasanya menggunakan bunga tetap.
Perhitungan bunga efektif didasarkan pada sisa utang nasabah. Oleh karena
itu, jumlah pembayaran bulanan bervariasi. Karena bunga simpanan akan berkurang,
sedangkan jumlah cicilan akan tetap sama. Penerapan suku bunga efektif dinilai lebih
adil bagi nasabah. Hal ini karena semakin kecil pokok pinjaman maka semakin sedikit
pula bunga yang harus dibayarkan.
Dalam perhitungan bunga anuitas, porsi bunga yang dibayarkan di awal sangat
besar, sedangkan porsi modal sangat kecil. Namun, situasinya berubah pada akhir
periode kredit atau ketika tanggal jatuh tempo tiba. Sistem bunga anuitas biasanya
diterapkan pada pinjaman jangka panjang, seperti KPR atau pinjaman investasi.
Menurut Ritonga (2003:74), jumlah uang beredar adalah jumlah uang dalam
perekonomian pada saat tertentu. Pada dasarnya penawaran uang ditentukan oleh
penawaran uang (dari bank sentral) dan permintaan uang (dari masyarakat). Sementara
itu, menurut Boediono (1998:3), uang beredar pada dasarnya memiliki dua pengertian,
yaitu uang yang beredar dalam arti sempit (narrow money) dan uang yang beredar
dalam arti luas (broad money).
9
• Jenis Kebijakan Moneter
Dengan kata lain, kebijakan kontraktif adalah jenis kebijakan yang menekankan
pengurangan jumlah uang beredar untuk kemudian mengurangi konsumsi dan investasi,
sehingga memperlambat perekonomian.
Selain itu, menurut undang-undang No. 3 Tahun 2004 tentang Kebijakan Moneter
Bank Indonesia, tujuan kebijakan moneter adalah untuk menjaga kestabilan nilai rupiah.
Adapaun beberapa tujuan lain dari kebijakan moneter seperti;
10
1. mengendalikan Inflasi
Tujuan lain dari kebijakan moneter adalah untuk menjaga stabilitas harga barang
di pasar. Harga komoditas yang stabil meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
tingkat harga saat ini dan masa mendatang, hal ini dapat digunakan untuk menjaga
tingkat daya beli antar periode tetap sama. Kestabilan harga barang di pasar dapat
diatur dengan kebijakan moneter, misalnya menjaga keseimbangan peredaran uang,
permintaan barang dan produksi barang.
11
3. Analisis Kebijakan Fiskal terhadap Stabilitas perekonomian Indonesia
Literatur saat ini mengklasifikasikan dampak kebijakan fiskal menjadi dua bagian,
yaitu. sisi permintaan (demand side effect) dan sisi penawaran (supply side effect).
Pengaruh kebijakan fiskal pada sisi penawaran memiliki efek jangka panjang. Kebijakan
fiskal yang ditujukan untuk meningkatkan sisi penawaran dapat mengatasi masalah
keterbatasan kapasitas produksi sehingga berdampak dalam jangka panjang.
Menurut Ina Heliany dalam jurnal "Peran Kebijakan Fiskal dalam mengatasi
stabilitas ekonomi di Indonesia" peran kebijakan fiskal dalam mempengaruhi
12
perekonomian di Indonesia berpengaruh signifikan dalam sistem pembangunan
Indonesia.
Menurut Nurlina Nurlina, Zurjani Zurjani yang berjudul "Dampak Kebijakan Fiskal
dan Monter dalam Perekonomian Indonesia"berpengaruh signifikan terhadap
perekonomian Indonesia.
1. Pajak
13
Berikut merupakan data pajak yang terealisasi dari tahun 2021 hingga
2023. Data tersebut menunjukkan peningkatan penerimaan pajak dari tahun ke
tahun. Hal ini berdampak positif bagi negara, dimana negara dapat
menggunakan pendapatan tersebut untuk membangun berbagai fasilitas, dll.
Tanpa melupakan wajib pajak, sangat penting untuk ikut serta dalam
pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik di bidang perpajakan, karena
masyarakat (dalam hal ini wajib pajak) merupakan cabang ekonomi yang ikut
membentuk budaya hukum yang berlandaskan pada budaya hukum. Menjaga
perpajakan. Sistem yang legal.
2. Obligasi Publik
Investasi obligasi yang paling banyak diminati saat ini adalah obligasi
pemerintah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). Pasca merebaknya
virus corona atau Covid-19, pemerintah berulang kali memberikan SBN sebagai
14
sumber pembiayaan keuangan negara dalam penanganan pandemi. Selain itu,
surat utang negara diterbitkan untuk umum guna membiayai pembangunan dan
infrastruktur.
Jika Anda memilih investasi obligasi seri FR, Anda memiliki kesempatan
untuk mendapatkan persentase yang sama hingga jatuh tempo. Nilai imbal hasil
obligasi suku bunga mengambang, atau yang biasa disebut kupon mengambang,
bervariasi berdasarkan harga pasar hingga tanggal penebusan. Kupon kinerja
biasanya dibagikan selama 3 bulan, 6 bulan atau setahun tergantung
kesepakatan awal.
15
Data ini menunjukan beberapa obligasi di Indonesia yang perdagangkan
di pasar sekunder dari tahun 2014-2017.
3. Pengeluaran Belanja
16
pengeluaran pemerintah (canons of public spending) sebagaimana dikemukakan
oleh Adam Smith dalam Aries Djaenuri (2016), yaitu: (1). Asas moralitas,
pengeluaran pemerintah harus sesuai dengan nilai-nilai moral yang baik; (2). Asas
nasionalita, pengeluaran pemerintah harus memperhatikan kepentingan rakyat pada
umumnya dan bersifat nasional; (3). Asas kerakyatan atau asas demokrasi,
pengeluaran pemerintah harus memperhatikan kepentingan rakyat pada umumnya
dan mendukung kedaulatan rakyat; (4). Asas rasionalita, pengeluaran pemerintah
harus wajar, dengan mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi konsumsi,
berdasarkan akal sehat (5) asas fungsionalita, belanja pemerintah harus
berdasarkan fungsi yang diberikan; (6). Asas perkembangan, pengeluaran
pemerintah harus sesuai dengan perkembangan negara dan dunia; (7). Asas
keseimbangan dan keadilan, mensyaratkan bahwa pengeluaran pemerintah harus
memperhatikan keseimbangan kegiatan fisik dan non fisik untuk menciptakan
keserasian dan hubungan yang serasi antar pemerintah.
17
Akibatnya, lapangan kerja tercipta dan kebutuhan akan pekerja baru meningkat,
yang mengurangi pengangguran.
2. Menyelenggarakan peradilan
A. Peranan Alokasi
B. Peranan Distribusi
C. Peranan Stabilitasi
18
Kesimpulan
Kebijakan moneter adalah proses mengatur pasokan uang suatu negara untuk
mencapai tujuan tertentu, seperti mengendalikan inflasi, meningkatkan kesempatan
kerja penuh, atau meningkatkan kekayaan. Kebijakan moneter dapat mencakup
penetapan standar pinjaman, “persyaratan margin”, kapitalisasi bank atau bahkan
bertindak sebagai upaya terakhir atau melalui perjanjian dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal juga tidak dapat bekerja secara terpisah, karena
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal diperlukan untuk mencapai perekonomian yang
stabil. Kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter penting bagi berjalannya suatu
negara. Namun menurut kelompok kami kebijakan Moneter harus lebih di kedepankan,
karena kebijakan moneter mengatur tentang sumber keuangan negara.
Daftar Pustaka
Lina Septi Kriswanti 2021, ANALISIS KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Miskhin, F.s.2018. The Economics of money, Banking and Financial Markets, 12th
edition. Essex: Pearson Education
Syairozi, M. I., & Fatah, A. (2017). Analisis pajak dan variabel makroekonomi terhadap
penerimaan pajak penghasilan. Seminar Nasional Sistem Informasi, 1(1), 338–
350.
19
Rahmawati, H. F., & Setyowati, E. (2018). Pengaruh Ekspor, Impor, Jumlah Uang
Beredar Dan Inflasi terhadap Cadangan Devisa Indonesia Periode April 2012-Juni 2017.
The National Conferences Management and Business (NCMAB), 6(6), 503–519.
Romi, S., & Umiyati, E. (2018). Pengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah minimum
terhadap kemiskinan di Kota Jambi. e-Jurnal Perspektif Ekonomi dan
Pembangunan Daerah Vol. 7. No.1
Setiawan, H. (2018). Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Dan Moneter Terhadap Kinerja
Makroekonomi Di Indonesia Dengan Model Structural Vector Autoregression
(Svar). Jurnal Ilmu Ekonomi Terapan, 3(2).
Simanjuntak, M., Ulmardi, & Bhakti, A. (2018). Pengaruh PDRB Sektor Pertanian
, Nilai Tukar Petani dan Investasi Sektor Pertanian terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Sektor Pertanian Provinsi Jambi. E-Jurnal Ekonomi Sumberdaya Dan
Lingkungan, 7(1), 1–12.
Sudirman, S., & Alhudhori, M. (2018). Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jambi.
Sukirno, Sadono. 2011. Makro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Rajawali Pers,
Jakarta
Susilawati, & Putri, D. Z. (2019). Analisis Pengaruh Transaksi Non Tunai dan Suku
Bunga BI Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi
Dan Pembangunan, 1(2), 667–678.
Alfaruqi, H. A., Sugiharti, D. K., & Cahyadini, A. (2019). Peran pemerintah dalam
mencegah tindakan penghindaran pajak sebagai aktualisasi penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dalam bidang perpajakan. Acta diurnal Jurnal Ilmu
Hukum Kenotariatan, 3(1), 113-133.
20
https://fiskal.kemenkeu.go.id/baca/2022/02/22/4337-kerja-keras-apbn-berlanjut-
ditahun-2022-pemulihan-ekonomi-semakin-menguat
https://fiskal.kemenkeu.go.id/baca/2022/02/18/4334-pertemuan-pertama-
tingkatmenteri-keuangan-dan-gubernur-bank-sentral-g20-usai-ini-6-agenda-
hasilkesepakatannya
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220112165556-532-
745782/reformasistruktural-jadi-fokus-kebijakan-fiskal-pemerintah-di-
https://fiskal.kemenkeu.go.id/analisis/laporan-ekonomi-dan-keuangan-mingguan
https://www.kemenkeu.go.id/media/18316/advertorial-rapbn-2022.pdf
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/08/12/kebijakan-fiskal-adalah
https://amp.kompas.com/money/read/2022/01/09/061611126/apa-itu-distribusi-
pengertian-jenis-tujuannya-bagi-kegiatan-ekonomi
21