Anda di halaman 1dari 4

HASIL DISKUSI MK FILOSOFI PENDIDIKAN NASIONAL

1. Apa praktik Pendidikan saat ini yang ‘membelenggu’ kemerdekaan peserta didik dalam belajar
dengan melihat Perjalanan Pendidikan Nasional sebelum kemerdekaan dan sesudah
kemerdekaaan?

Jawaban :
1. Satuan Pendidikan hanya berfokus kepada ranah kognitif (pengetahuan) atau akademik peserta
didik saja, namun kurang memandang dari ranah minat bakat /non akademik yang dimiliki oleh
peserta didik yang sebenarnya itu adalah potensi dirinya.

“Terlalu banyak materi dan waktu kelas membuat peserta didik merasa stres. Peserta didik
akan berada di bawah tekanan akademis. Beban belajar peserta didik terlalu berat dan waktu belajar di
sekolah terlalu lama. Sekalipun peserta didik memiliki batas waktu terlama untuk konsentrasi, mereka
harus menguasai terlalu banyak materi” (Amelia, 2017 :3)

“Beban mata pelajaran yang harus diikuti siswa juga sangat banyak, bisa 17 mata pelajaran
untuk SMA, tetapi tidak membawa pengaruh apa-apa pada pengetahuan, cara berpikir, dan perilaku
siswa.” (Kompas.com diakses pada tanggal 12 Oktober 2022 pada pukul 18.27)

“Tujuan Pendidikan colonial adalah menjadi pegawai. sistem Pendidikan sekarang juga
mendidik siswa menjadi pegawai” Kata HAR Tilaar (Kompas.com diakses pada tanggal 12 Oktober
2022 pada pukul 18.27)

2. Adakah model-model Pendidikan saat ini yang Anda lihat dapat melepaskan ‘belenggu’ yang
belum memerdekakan peserta didik?
Jawaban :
Untuk menuntas peserta didik dari belenggu Satuan Pendidikan hanya berfokus kepada ranah
kognitif (pengetahuan) atau akademik peserta didik saja, namun kurang memandang dari ranah minat
bakat /non akademik yang dimiliki oleh peserta didik yang sebenarnya itu adalah potensi dirinya. yakni
dengan model Pendidikan yang disebut dengan Kurikulum Merdeka.
Esensi Kurikulum Merdeka itu sendiri adalah menciptakan ruang bagi setiap individu untuk
tumbuh dan berkembang sesuai fitrah keunikannya masing-masing. (dikutip dari Kompas.com di akses
pada tanggal 12 Oktober 2022 pada pukul 18.00 WITA).
Selanjutnya dalam kurikulum merdeka juga satuan Pendidikan dalam hal ini guru yang
berperan sebagai pendidik diberikan kebebasan untuk memilih materi esensial saja yang cocok untuk
di ajarkan kepada peserta didik. sehingga guru memiliki banyak waktu untuk mengkesplorasi potensi
diri dan keunikan yang dimiliki oleh peserta didik begitu juga peserta didik memiliki kesempatan untuk
mengembangkan potensi diri mereka.
Oleh karena itu, dalam Kurikulum Merdeka, guru diberikan kebebasan untuk memilih format,
pengalaman, dan materi esensial yang cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan dari sisi
siswa, mereka punya ruang seluas mungkin untuk mengekplorasi keunikan dirinya masing-masing
(dikutip dari Kompas.com di akses pada tanggal 12 Oktober 2022 pada pukul 18.14 WITA).

3. Apa yang Anda tawarkan sebagai model Pendidikan yang dapat melepaskan belenggu dan
memerdekakan peserta didik?
Jawaban :
Dari kelompok kami juga menawarkan sebuah model Pendidikan yang mampu melepas
peserta didik dari belenggu praktik pendidik Satuan Pendidikan hanya berfokus kepada ranah kognitif
(pengetahuan) atau akademik peserta didik saja, namun kurang memandang dari ranah minat bakat
/non akademik yang dimiliki oleh peserta didik yang sebenarnya itu adalah potensi dirinya. Yakni
dengan menerapakan model Pendidikan yang disebut dengan Pendidikan Berbasis Fitrah (Fitrah
Based Education).
Fitrah sendiri adalah bawaan baik pada anak yang ada sejak lahir. Di mana setiap anak terlahir
dalam keadaan fitrah. Pendidikan berbasis fitrah atau Fitrah Based Education (FBE) pada dasarnya
adalah mendidik anak sesuai dengan fitrah yang dimiliki. Sesungguhnya setiap anak telah Allah instal
fitrah, yang apabila dididik dengan benar sesuai fitrahnya maka kelak fitrah itu akan menjadi peran
peradaban terbaiknya. (homeschoolingalam.com diakses pada tanggal 12 Oktober 2022 pada pukul
18.48 WITA).

Dalam situs yasminafoundation.org menyatakan bahwa, Ada empat fitrah utama yang
diperhatikan dalam penerapan FBE, yaitu fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat, dan fitrah
seksualitas.
1. Fitrah Keimanan
Fitrah keimanan meliputi fitrah beragama, fitrah bertuhan, fitrah kesucian, fitrah “malu”,
fitrah “harga diri”, fitrah spiritual, fitrah berakhlak dan fitrah moral. Masa keemasan fitrah ini adalah
pada usia 0-7 tahun.
Pada usia tersebut anak berada pada masa di mana imajinasi dan abstraksi berada pada
puncaknya, alam bawah sadar masih terbuka lebar, sehingga imaji tentang Allah, tentang Rasulullah,
tentang kebajikan mudah dibangkitkan pada usia ini.
2. Fitrah Belajar
Setiap anak adalah pembelajar tangguh dan hebat. Usia emas fitrah belajar berada pada usia
7-12 tahun. Usia 7-12 tahun secara perkembangan, anak berada pada masa di mana otak kanan dan
otak kiri sudah tumbuh seimbang.
3. Fitrah Bakat
Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki sifat bawaan masing-masing. Sifat bawaan yang
unik ini berkaitan dengan keperibadian karena sifatnya melekat dan menjadi karakter kinerja.
Kepribadian yang produktif inilah yang disebut dengan bakat. Fitrah bakat mencapai puncak
keemasan pada usia 10-14 tahun. Secara fitrah perkembangan usia 10-14 tahun anak berada pada masa
menjelang dewasa.
4. Fitrah Seksualitas
Fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai dengan
fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. Pendidikan fitrah seksualitas tentu
berbeda dengan pendidikan seks.
Tujuan pendidikan fitrah seksualitas ini adalah membuat anak mengetahui identitas
seksualnya, anak mampu berperan sesuai dengan identitasnya dan membuat anak mampu melindungi
dirinya dari kejahatan seksual. (di akses pada tanggal 12 Oktober 2022 pada pukul 18.56 WITA)
Pendidikan Berbasis Fitrah menjadi solusi untuk praktik Pendidikan yang membelenggu
peserta didik karena pada Pendidikan Berbasis Fitrah ini lebih mengutamakan potensi diri yang
bersumber dari fitrah dan tidak memaksanakan peserta didik untuk mengejar kognitif terlalu
berlebihan tetapi adanya keseimbangan antara fitrah iman, belajar, bakat dan seksualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Apa itu Pendidikan Fitrah. (12 Oktober 2022). Homscoolingalam.com.
https://homeschoolingalam.com/2021/11/27/apa-itu-pendidikan-berbasis-
fitrah/#:~:text=Pendidikan%20berbasis%20fitrah%20atau%20Fitrah,akan%20menjadi%20peran
%20peradaban%20terbaiknya.
Apa itu Pendidikan Berbasis Fitrah untuk Anak Usia Dini. Yasmina Foundation.org.
https://yasminafoundation.org/apa-itu-pendidikan-berbasis-fitrah-untuk-anak-usia-dini/
Caesaria, D.S. (12 Oktober 2022). Kurikulum Merdeka Bebas Guru Berkreasi Membuat Ajar.
Kompas.com. https://www.kompas.com/edu/read/2022/02/21/203752471/kurikulum-merdeka-
bebaskan-guru-berkreasi-membuat-bahan-ajar#page2.
Viona, A. (2017). Artikel Online. Dampak Kurikulum 2013 Bagi Peserta Didik. Diakses pada
tanggal 12/10/2022 pada jam 18.50 WITA.
Wedhaswary, D.I. (12 Oktober 2022). Beban Mata Pelajaran Siswa Terlalu Banyak. Kompas.com.
https://edukasi.kompas.com/read/2012/02/23/08273070/~Edukasi~News.

Anda mungkin juga menyukai