Anda di halaman 1dari 7

Dinamika Politik dan Hubungan

Internasional Pada Masa Reformasi


II ( Era Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono dan Joko Widodo)”

KELOMPOK 11
ASIH SELMA AL
KARAMY(2288210037)
PUTRI FRILLY NATASYA (2288210059)
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan presiden pertama yang
dipilih secara langsung oleh rakyat dalam proses Pemilu Presiden
putaran II 20 September 2004. Presiden SBY memiliki pedoman
tersendiri dalam merumuskan kepentingan nasional Indonesia
ditingkat internasional, tindakan politik luar negeri Indonesia
diarahkan untuk aktif di tataran regional maupun global.
Lalu Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dilantik pada 20
Oktober 2014.

Selama 10 tahun SBY berkuasa dengan gaya high profile serta


memberikan tempat Indonesia di panggung dunia. Berbeda
dengan gaya Jokowi yang low profile memberikan fokus utama
kepada menyelesaikan masalah dalam negeri dan mengurangi
“terlalu banyak tampil” di forum internasional. Jokowi berfokus
pada pembangunan dan stabilitas

ekonomi nasional agar dapat
bersaing secara global.

Presiden Jokowi memiliki orientasi kepada fokus


kebijakan dalam negeri atau bersifat (inward looking) yang
berfokus pada pembangunan sarana ekonomi statis dan
dinamis. Sehingga sedikit mengabaikan percaturan politik
luar negeri yang dibangun dimasa SBY
Secara umum Presiden SBY yang menjabat
selama 10 tahun memiliki gaya yang high
profile dan memiliki orientasi politik luar
negeri yang outward looking. Kepemimpinan
SBY memberikan citra positif bagi Indonesia
A. Perbedaan pasca peristiwa Bom Bali II, Indonesia sigap
Politik Pada Masa melakukan penanganan dan kerjasama
Sosilo bambang dengan negara –negara pelopor war on

Hal itu menyebabkan Indonesia dapat
terror.
Yudhoyono (SBY)
memulihkan citra Indonesia dimata
dan Joko Widodo internasional ditambah Amerika Serikat
mencabut embargo militer. Kedekatan
Indonesia dengan Amerika dan sekutunya
(Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia
Baru dan Uni Eropa) dimasa SBY memberikan
cerminan bahwa SBY lebih dekat dengan
barat.
Kepemimpinan Jokowi lebih bersifat low profile dan
memiliki orientasi politik luar negeri yang cenderung
minim atau bersifat inward looking. Jokowi berfokus pada
pembangunan infrastruktur dan menekankan pertumbuhan
ekonomi nasional.

Kepemimpinan Jokowi di ASEAN dikatakan oleh Connelly


menurun dan terjadi sikap-sikap skeptic. Secara prestasi
yang dihasilkan Indonesia di masa pemerintahan Jokowi
dapat dikatakan sudah melampaui batas yang ditetapkan
oleh Renstra. Pencapaian
yang tidak akan terlupakan ialah
Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB periode 2019-2020. Dan Indonesia menjadi tuan
rumah pertemuan IMF dan World Bank di Bali.
Tujuan kebijakan luar negeri Jokowi-JK
yaitu:
Misi Politik Pada Masa 1.Mengedepankan identitas sebagai negara
Sosilo bambang kepulauan dalam pelaksanaan diplomasi
Yudhoyono (SBY) dan dan membangun kerjasama internasional;
Joko Widodo 2. Meningkatkan peran global melalui
diplomasi middle power yang
menempatkan Indonesia sebagai kekuatan
regional dan kekuatan global secara
selektif
3.Memperluas mandala keterlibatan
regional di Indo- Pasifik

tujuan kebijakan luar negeri Susilo Bambang Yudhoyono


(SBY) yaitu:
1. Opportunity Driven
2. Win Win Solution
3. Constructive
4. Rasional dan Pragmatis
5. Soft Power
6. Personal

Hubungan Bilateral Pada Masa Sosilo bambang


Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo

Indonesia berkontribusi dalam menjaga


stabilitas keamanan regional melalui
diplomasi penyelesaian masalah
Rakhine State bersama dengan
Myanmar dan Bangladesh dengan cara
shuttle diplomacy, selain pengiriman 10
kontainer bantuan kemanusiaan.
Secara bilateral era SBY memiliki
hubungan yang erat dengan Amerika
Serikat dan Jepang pada bidang militer
dan ekonomi, namun pada era Jokowi
lebih intens memiliki hubungan dengan
Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar
Indonesia.
Mengenai masalah regional dan global,
SBY mendukung Jepang yang ingin
lebih berperan dalam kerjasama Asia
Timur atau East Asia Forum.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai