Anda di halaman 1dari 11

Similarity Report ID: oid:8135:24755681

PAPER NAME AUTHOR

jurnal 22.docx asriyani cek 1

WORD COUNT CHARACTER COUNT

2728 Words 18179 Characters

PAGE COUNT FILE SIZE

6 Pages 28.0KB

SUBMISSION DATE REPORT DATE

Oct 10, 2022 2:42 PM GMT+7 Oct 10, 2022 2:45 PM GMT+7

59% Overall Similarity


The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
59% Internet database 37% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database

Summary
9
PROBLEMATIKA MENGAJAR PADA 16
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV
DALAM MASA PANDEMI COVID-19
DI SD INTEGRAL LUQMAN AL-HAKIM SITUBONDO
TAHUN AJARAN 2020/2021

Asriyani1, Nur
23
Holifatuz Zahro, M.Pd2, Reky Lidyawati, M.Pd.I3
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Abdurachman Saleh Situbondo
Email: asriyani230699@gmail.com

2
Abstrak: Problematika adalah suatu permasalahan yang bersumber atau berasal dari hubungan dua
faktor, sehingga menimbulkan situasi yang sangat menyulitkan dan memerlukan adanya suatu
2
penyelesaian atau pemecahan. Problematika pembelajaran merupakan kesukaran atau hambatan
yang menghalangi terjadinya belajar. Di SD Integral Luqman Al-Hakim Situbondo permasalahan
32
dalam mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV karena kurangnya minat baca siswa
dan waktu mengajar yang terbatas. Dimasa pandemi ini kegiatan belajar mengajar di SD Integral
Luqman Al-Hakim dilaksanakan dengan dua sistem online dan tatap muka yaitu dengan prosedur dan
protokol kesehatan. Pembelajaran luring dilaksanakan dengan cara membagi kelas menjadi dua
kelompok dan siswa masuk dua kali pertemuan dengan memaksimalkan waktu belajar yaitu 3 Jam
yang dilaksanakan setiap dua hari sekali dengan mengeshare materi melalui grup WhAtsapp. Hasil
1
penelitian ini mengungkapkan keterbatasan fasilitas dan penguasaan teknologi yang dimiliki guru dan
juga siswa menyebabkan pembelajaran daring (online) hanya mampu dilaksanakan melalui
pemanfaatan aplikasi WhAtsapp. Aktivitas belajarnya melalui proses pemberian tugas tertulis melalui
foto dan terkadang juga melalui praktek melalui vidio. Dengan adanya sistem seperti ini membuat
siswa terkadang kurang memahami materi pelajaran karena keterbatasan komonikasi dengan guru.
1
Karena biasanya siswa melakukan pembelajaran dengan tatap muka secara langsung. Pembelajaran
daring (online) juga terkendala dengan jaringan internet yang tidak stabil dan juga harga kouta yang
sangat mahal selama pandemi. Letak rumah siswa juga berpengaruh pada koneksi internet. Ada
yang berada didataran tinggi yang mendapatkan koneksi lancar dan ada juga di dataran rendah yang
11
terkadang menyebabkan jaringan internet buruk. Orang tua tidak bisa mendampingi siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa tidak benar-benar memperhatikan materi yang
guru sampaikan. Kurangnya minat baca dari siswa termasuk dalam persoalan yang harus dipecahkan
oleh guru saat melaksanakan pembelajaran daring. Karena biasanya guru dapat memantau langsung
saat tatap muka ketika pelaksanaan literasi sehingga minat baca siswa meningkat. Guru tidak bisa
mengontrol siswa dari tempat jauh karena guru tidak mengetahui apakah siswa telah siap menerima
materi pembelajaran atau tidak, sedangkan ada beberapa siswa yang mematikan kamera.

Kata kunci: Problematika mengajar, Bahasa Indonesia, Pandemi Covid-19


7
Pendahuluan

Dalam dunia pendidikan terdapat berbagai macam metode mengajar, yang dalam
penggunaannya harus disesuaikan dengan berbagai hal, seperti situasi dan kondisi kegiatan belajar
mengajar sedang berlangsung, fasilitas yang tersedia, dan sebagainya harus disesuaikan dengan
tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Para guru tentu saja ingin senantiasa meningkatkan diri,
untuk meningkatkan mutu mengajar, serta menyampaikan bahan pengajaran kepada siswa sehingga
mudah dipahami. Selain itu para guru ingin membuat proses pengajaran menjadi fungsional, ini
berarti seorang guru harus menguasai metode menagajar.
4
Djamarah dan Zain (2010) menyebutkan bahwa kedudukan metode adalah sebagai alat
motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran dan juga sebagai alat untuk mencapai tujuan. Metode
pembelajaran sangat dibutuhkan dalam sekolah, khususnya bagi pembelajaran didalam kelas.
13
Belajar Bahasa adalah belajar bagaimana mengungkapkan maksud sesuai dengan konteks
lingkungan orang tua, kerabat, dan kebudayaan terdapat interdependensi antara pengembangan
kognitif dan perkembangan kemampuan bahasa yang meliputi pikiran bergantung kepada bahasa
dan bahasa bergantung kepada pikiran. Akhadiah (dalam Deni, 2013:10-11)
18
Pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis. Keempat aspek tersebut sebaiknya mendapat porsi yang seimbang dan pelaksanaannya
sebaiknya dilaksanakan secara terpadu.

Fokus Penelitian
9
Fokus 14
penelitian ini adalah Problematika mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas IV dalam masa pandemi Covid-19. Hal ini didasarkan pada situasi pembelajaran daring/luring
pada sekolah dasar yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar di SD Integral Luqman Al-
Hakim Situbondo.
20
Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas adapun permasalahan yang harus diselesaikan dalam
penelitian ini, 16
yaitu Bagaimana Problematika mengajar dalam mata pelaajaran bahasa indonesia
kelas IV dalam masa pandemi Covid-19 di SD Integral Luqman Al-Hakim Situbondo?
26
Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Problematika
22
mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di SD Integral Luqman AL-Hakim
Situbondo Tahun Ajaran 2020/2021.

Kajian Pustaka
3
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komonukasi. Pendidikan Bahasa Indonesia
merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa disekolah. Maka mata
pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih dibangku SD karena dari situ diharapkan siswa mampu
menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca,
menyimak, menulis, dan berbicara. Permendiknas NO.22 Tahun 2006, Bahasa memiliki peran sentral
dalam perkembangan intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu
peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan
serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
1
Problematika

Istilah problema/problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu “problematic” yang berarti
persoalan atau masalah. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) problema dapat
diartikan hal belum yang dapat dipecahkan; yang menimbulkan permasalahan (Debdikbud,2002, hal
276).
2
Adapun pengertian masalah itu sendiri adalah suatu kendala atau persoalan yang harus
dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang
diharapkan dengan baik demi tercapainya hasil yang maksimal.

Problematika menurut Oka (1974: 15) adalah persoalan dengan berbagai kemungkinan cara
pemecahan yang mungkin diterapkan tanpa mengevaluasi manakah yang lebih baik dari bentuk-
bentuk yang ada. Problematika adalah sesuatu yang masih menimbulkan perdebatan, masih
menimbulkan suatu masalah yang harus dipecahkan (Dendy,2008: 1 103).

Sedangkan menurut Moleong (1998: 62), masalah adalah suatu keadaan yang bersumber
dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan sesuatu yang membingungkan. Dari
beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa problematika/permasalahan adalah suatu
permasalahan yang bersumber atau berasal dari hubungan dua faktor, sehingga menimbulkan situasi
yang sangat menyulitkan dan memerlukan adanya suatu penyelesaian atau pemecahan.
2
Problematika pembelajaran merupakan kesukaran atau hambatan yang menghalangi
terjadinya belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2010: 296).
6
Problematika Mengajar Bahasa Indonesia Masa Pandemi Covid-19

Dalam suatu wawancara sejumlah guru di sekolah mengakui bahwa pembelajaran daring ini
kurang efektif apabila dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka langsung, karena beberapa
alasan, yaitu:

Pertama, konten materi yang disampaikan secara luring belum tentu bisa dipahami semua
peserta didik. Sebab konten materi ini disajikan dalam bentuk e-book yang disajikan per bab, materi
berbentuk powerpoint, dan dalam bentuk vidio pembelajaran. Mungkin materi dapat dipahami, tetapi
pemahaman peserta didik 10
tidak komprehensif. Mereka memahami bedasarkan tafsiran atau sudut
pandang mereka sendiri. Berdasarkan pengalaman mengajar secara luring, sistem ini hanya efektif
untuk memberi penugasan dan materi ajar. Artinya ketika dalam suatu pertemuan, peserta didik
diberikan tugas/ materi ajar, mereka ada ketekunan untuk menelaah bahan ajar yang tersedia di
aplikasi atau mencari dari sumber-sumber lain, sehingga ada “kegelisahan” jika tugas/materi ajar
belum diselesaikan.

Kedua, kemampuan guru terbatas dalam menjelaskan materi dua


17
kali saat mengajar. Tidak
semua guru mampu menjelaskan materi dengan sama24kepada siswa. Memang ada sebagian guru
mampu, tetapi dalam hal mengajar diberikan waktu yang terbatas.

ketiga, ketrbatasan guru dalam melakukan


10
kontrol saat berlangsungnya pembelajaran. Hal ini
antara lain disebabkan karena guru menyajikan forum diskusi untuk menjelaskan atau menanyakan
17
materi dikarenakan minimnya waktu belajar saat di sekolah. Kalaupun ada banyak peserta didik tidak
memanfaatkannya dengan baik. Sebab lainnya, peserta didik pada saat awal pembelajaran mengisi
daftar hadir.
4
Metode Penelitian

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007: 6).
8
Menurut
14
Nana (2011: 72), Adapun jenis pendekatan penelitian ini adalah deskriptif.
Merupakan suatu bentuk penelitian yang ditunjukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa
9
manusia. Tujuan dari
penelitian ini bertujuan untuk
30
mengetahui Problematika Mengajar Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas IV Dalam Masa Pandemi Covid-19.

Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti pada penelitian kualitatif sangat diperlukan guna memperoleh data8 yang
objektif dan valid. Kehadiran peneliti sangat penting dalam pencarian data dan informasi siswa. Untuk
menjawab dan menelaah secara mendalam permasalahan yang diajukan peneliti, maka peneliti
sendiri kehadirannya adalah sebagai instrument utama. Sehingga dalam penelitian ini peneliti harus
hadir sebagai pelaku penelitian, dengan menggunakan pendekatan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Maka kehadiran peneliti adalah sebagai pengamat partisipan yang kehadirannya
diketahui statusnya sebagai peneliti oleh informan peneliti.
Lokasi Penelitian

Adapun penelitian ini dilaksanakan di SD Integral Luqman Al-Hakim Situbondo. Peneliti


9
memilih lokasi penelitian tersebut dengan alasan untuk mengetahui Problematika Mengajar Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV Dalam Masa Pandemi Covid-19.

Data dan Sumber Data


12
Menurut Sugiyono (2011: 225) Bila dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data
dapat menggunakan sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpulan data dan sumber-sumber, sekunder yaitu sumber
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Prosedur Pengumpulan Data

Menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi.


5
Analisis Data

Metode analisis data menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2018: 129)
dilaksanakan dengan: 1) Periode pengumpulan data, dilakukan melalui instrumen-instrumen yang
telah dibuat kemudian dipilih data yang penting, 2) Mereduksi data, merupakan proses mengurangi
data yang kurang relevan dengan fokus penelitian, 3) Men-display data, hasil reduksi data disajikan
dalam berbagai cara visual sehingga data dapat memperjelas data, yaitu dengan grafik dan diagram,
4) Menarik kesimpulan dan verifikasi, dilakukan dengan melihat kembali laporan yang ingin dicapai.
berikut merupakan gambaran model analsis data Miles Huberman (Interaktive Model).

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil observasi yang diamati yaitu konten materi, penggunaan teknologi pembelajaran daring,
dan melakukan kontrol saat pembelajaran daring.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Integral Luqman Al-Hakim tentang


8
Problematika Mengajar pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 16
Kelas IV. Problematika Mengajar
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1
IV dalam Masa Pandemi Covid-19 di SD Integral
Luqman Al-Hakim Situbondo, mengalami keterbatasan fasilitas dan penguasaan teknologi yang
dimiliki guru dan juga siswa menyebabkan pembelajaran daring (online) hanya mampu dilaksanakan
melalui aplikasi WhatsaAp. Yang hanya melalui proses pemberian tugas tertulis melalui foto dan
terkadang juga melalui praktek video. Dengan adanya sistem seperti ini membuat siswa terkadang
kurang memahami materi pelajaran karena keterbatasan komunikasi dengan 1
guru. Karena biasanya
siswa melakukan pembelajaran dengan tatap muka secara langsung. Pembelajaran daring (online)
juga terkendala dengan jaringan internet yang tidak stabil dan juga harga kouta yang sangat mahal
selama masa pandemi. Dan letak rumah siswa juga berpengaruh pada koneksi internet. Karena
berada di dataran tinggi yang mendapatkan koneksi lancar dan ada juga di dataran rendah yang
terkadang
11
menyebabkan jaringan internet tidak lancar. Dan juga orang tua yang tidak bisa menemani
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga membuat siswa tidak benar-benar
memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Kurangnya minat baca siswa termasuk dalam
persoalan yang harus dipecahkan oleh guru saat melaksanakan pembelajaran daring, karena
biasanya guru dapat memantau langsung saat tatap muka ketika pelaksanaan literasi sehingga minat
baca siswa meningkat. Guru tidak bisa menontrol siswa langusng dari tempat jauh karena guru tidak
33
mengetahui apakah siswa telah siap untuk menerima materi pembelajaran atau tidak, sedangkan ada
beberapa siswa yang mematikan kamera.

Guru menguasai penggunaan teknologi pembelajaran secara baik dan benar, dimana dari hasil
observasi guru mampu menguasai pengunaan laptop, lalu membuat video pembelajaran, zoom
meeting serta guru juga melakukan pengajaran melalui video call kepada siswa. Kesulitan yang di
alami siswa saat pembelajaran adalah memahami soal, karena didalam bahasa indonesia biasanya
dalam bentuk teks bacaan, sehingga teks bacaan tersebut harus dipahami terlebih dahulu. Setelah
siswa memahami teks bacaan, siswa dapat menjawab soal tersebut. Faktor yang menyebabkan
kesulitan belajar siswa adalah karena siswa malas membaca dan minat bacanya kurang sehingga
siswa merasa kesulitan dalam belajar. Kurangnya minat baca dari siswa termasuk dalam persoalan
yang harus dipecahkan oleh guru saat melaksanakan pembelajaran daring, karena biasanya guru
dapat memantau
28
langsung saat tatap muka ketika pelaksanaan literasi sehingga minat baca siswa
meningkat. Respon siswa ketika tidak dapat memahami materi yang guru sampaikan adalah siswa
merasa kebingungan saat mengerjakan soal, yang mana menyebabkan jawaban dari siswa tidak
sesuai dengan 35
jawaban yang tersedia pada teks bacaan. Meskipun siswa mengalami kesulitan, siswa
tetap menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun bahasa indonesia lebih fokus pada bacaan
sehingga siswa harus benar-benar meningkatkan literasi pada teks bacaan yang mana dapat
membantu siswa dalam memahami makna dari teks bacaan. Guru menggunakan metode
pembelajaran virtual learning menggunakan aplikasi gogle meeting yang mana membantu guru
dalam menyampaikan materi berupa teks bacaan maupun berupa gambar yang ditampilkan pada
siswa. Siswa menyukai metode yang digunakan guru, karena metode virtual learning berpotensi
dalam meningkatkan literasi siswa. dalam mengerjakan beberapa soal siswa dapat dikatakan bisa
namun, masih ada siswa yang harus dilatih kembali dalam membaca. Cara guru mengatasi kesulitan
34
belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan mengganti metode dan mengajak siswa
membiasakan membaca setiap pagi kemudian menulisnya dengan bentuk curhatan di note book.

Terbatasnya jaringan internet dalam melaksanakan pembelajaran daring juga menjadi kendala
tersendiri bagi guru. Sehingga mengalami kesulitan ketika guru akan memulai pembelajaran. Selain
itu, fasiltas guru berupa kuota internet juga merupakan hal8 yang membuat pelaksanaan pembelajaran
tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga banyak siswa yang beralasan tidak memiliki kuota
dan jaringan internet yang kurang stabil dalam mengikuti pembelajaran daring.

Luaran Yang Di Capai


9
1. Terdapat beberapa problematika mengajar pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas IV seperti
kurangnya minat baca siswa, dan kendala jaringan internet
31
2. Guru melibatkan siswa didalam proses pembelajaran pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas
IV

Temuan penelitian

1. Pembelajaran daring yang terkendala dengan jaringan internet


11
2. Orangtua tidak bisa mendampingi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga
siswa tidak benar-benar memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru
3. Kurangnya minat baca dari siswa termasuk dalam persoalan yang harus dipecahkan oleh guru
saat melaksanaa pembelajaran daring, karena biasanya guru dapat memantau langsung saat
tatap muka ketika pelaksanaan literasi sehingga minat baca meningkat
4. Guru tidak dapat mengontrol siswa dari tempat jauh karena guru tidak mengetahui apakah siswa
telah siap menerima materi pembelajaran atau tidak sedangkan ada siswa yang mematikan
kamera

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
22
menunjukan bahwa di SD Integral Luqman Al-Hakim telah
ditemukan Problematika mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV. Kenyataan
tersebut diperkuat dengan hasil wawancara guru dan siswa dan ditunjang
9
hasil pengamatan peneliti
secara langsung, menyatakan bahwa telah terdapat permasalahan pada mata pelajaran Bahasa
20
Indonesia kelas IV pada masa pandemi. Dari hasil penelitian telah ditemukan Problematika pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Problematika yang dihadapi pada saat pembelajaran daring
berlangsung
1
adalah:
1. Keterbatasan fasilitas dan penguasaan teknologi yang dimiliki guru dan juga siswa
menyebabkan pembelajaran daring (online) hanya mampu dilaksanakan melalui aplikasi
WhatsApp. yang hanya melalui proses pemberian tugas tertulis melalui foto dan juga praktek
melalui video. Dengan adanya sistem seperti ini membuat siswa terkadang kurang
memahami materi pembelajaran karena keterbatasan komonikasi dengan guru. Dan
1
biasanya siswa melaksanakan pembelajaran dengan tatap muka secara langsung.
2. Pembelajaran daring (online) juga terkendala dengan jaringan internet yang tidak stabil dan
juga harga kouta yang sangat mahal selama masa pandemi. Dan letak rumah siswa juga
berpengaruh pada koneksi internet. Karena ada yang berada didataran rendah yang
terkadang menyebabkan jaringan internet tidak lancar.
11
3. Orang tua tidak dapat terus mendampingi anaknya saat proses pembelajaran berlangsung
sehingga siswa tidak benar-benar memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru.
4. Kurangnya minat baca dari siswa termasuk dalam persoalan yang harus dipecahkan oleh
guru saat melaksanakan pembelajaran daring, karena biasanya guru dapat memantau
langsung saat tatap muka ketika pelaksanaan literasi sehingga minat baca siswa meningkat.
5. Guru tidak bisa mengontrol siswa dari tempat jauh karena guru tidak mengetahui apakah
siswa telah siap menerima materi pembelajaran atau tidak, sedangkan ada beberaa siswa
yang mematikan kamera.
5
Ucapan Terimakasih
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berperan menyelesaikan
19
jurnal ini: Nur Holifatuz Zahro, M.Pd selaku dosen pembimbing 1 dan Reky Lidyawati, M.Pd.I selaku
dosen pembimbing 2 yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan fikiran
27
untuk mengarahkan peneliti
dalam menyusun jurnal ini dan pihak SD Integral Luqman Al-Hakim yang telah banyak membantu
dalam usaha memperoleh data yang peneliti butuhkan.

Daftar Pustaka 15
Akhadiah (dalam Deni,2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
15
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Djamarah dan Zain. 25
2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Debdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Dendy. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke 4. Jakarta: Gramedia
23
Moleong. 2007. Penelitian Kualitatif. Bandung:Remaja Karya.
21
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian kualitatif untuk penelitian yang bersifat: eksploratif, enterpretif,
interaktif dan konstruktif. Bandung:Alfabeta. 29
Moleong. 1998. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Nana. 2011. Penilaian Hasil dan Proses Belajar
2
Mengajar. Bandung: Rosda Karya
Oka (dalam Prihatin Y dan Hafiidha R). 2021. Problematika Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era
9
Pandemi Covid 19.
Sugiyono. 2011. Metode Penilaian Kuantitati, Kualitatif dan R&D. Bandung: Remaja Rosda Karya
Similarity Report ID: oid:8135:24755681

59% Overall Similarity


Top sources found in the following databases:
59% Internet database 37% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database

TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be
displayed.

repository.uinjambi.ac.id
1 13%
Internet

jptam.org
2 6%
Internet

scribd.com
3 4%
Internet

core.ac.uk
4 4%
Internet

media.neliti.com
5 3%
Internet

proceeding.iainpekalongan.ac.id
6 3%
Internet

firyalhaifa.blogspot.com
7 3%
Internet

etheses.uin-malang.ac.id
8 3%
Internet

repository.usd.ac.id
9 2%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:8135:24755681

ojs.ikipmataram.ac.id
10 2%
Internet

text-id.123dok.com
11 2%
Internet

e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id
12 1%
Internet

must-august.blogspot.com
13 1%
Internet

repository.umsu.ac.id
14 1%
Internet

123dok.com
15 1%
Internet

repository.unugiri.ac.id
16 1%
Internet

etheses.iainponorogo.ac.id
17 <1%
Internet

repository.radenintan.ac.id
18 <1%
Internet

id.123dok.com
19 <1%
Internet

repository.uin-suska.ac.id
20 <1%
Internet

Saryadi Saryadi, Yasir Arafat, Destiniar Destiniar. "Pengaruh Gaya Kepe...


21 <1%
Crossref

Sources overview
Similarity Report ID: oid:8135:24755681

repositori.uin-alauddin.ac.id
22 <1%
Internet

id.scribd.com
23 <1%
Internet

digilib.iainkendari.ac.id
24 <1%
Internet

jurnal.ustjogja.ac.id
25 <1%
Internet

repository.iainpurwokerto.ac.id
26 <1%
Internet

repository.stei.ac.id
27 <1%
Internet

repository.uinsu.ac.id
28 <1%
Internet

staisukabumi.ac.id
29 <1%
Internet

repo.uinsatu.ac.id
30 <1%
Internet

repository.metrouniv.ac.id
31 <1%
Internet

Musnar Indra Daulay, Nurmnalina. "Pengembangan Media Komik untu...


32 <1%
Crossref

dayanasweet137.blogspot.com
33 <1%
Internet

Sources overview
Similarity Report ID: oid:8135:24755681

lambitu.wordpress.com
34 <1%
Internet

Ummul Khair. "Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Sastra (BASASTR...


35 <1%
Crossref

Sources overview

Anda mungkin juga menyukai