[Term of Reference]
Pelatihan Mahasiswa Kehutanan Indonesia 2022
A. Latar Belakang
Perubahan iklim telah menjadi masalah global yang mengancam banyak jiwa
dalam tiga dekade terakhir. Beberapa peneliti memprediksi kenaikan suhu global akan naik
2,7°C pada abad ini. Berbagai konvensi seperti Perjanjian Paris telah disepakati oleh
banyak negara sebagai bentuk komitmen menangani dampak perubahan iklim global.
Momentum COP26 menjadi krusial sejak Perjanjian Paris yang terbentuk dalam agenda
COP21 pada tahun 2015. Hal tersebut karena untuk pertama kalinya ratusan negara
menyampaikan hasil kerja pemangkasan emisi mereka dalam lima tahun terakhir sesuai
dengan kesepakatan laporan rutin Perjanjian Paris.
Selain itu, COP26 menjadi pertemuan pertama untuk melakukan evaluasi setelah
Perjanjian Paris. Dalam Perjanjian Paris telah disepakati jika pemanasan global naik
hingga 1,5°C di atas suhu yang pernah dialami pada era pra-industri, maka akan terjadi
banyak perubahan yang tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, rencana yang telah
disusun sebelumnya harus dilaksanakan. Adapun target-target utama saat Perjanjian Paris
atau ketika COP21, yaitu sebagai berikut: (1) Melakukan pengurangan emisi Gas Rumah
Kaca (GRK); (2) Mendorong peningkatan produksi energi terbarukan; (3)
Mempertahankan suhu global di bawah 2°C atau idealnya maksimal 1,5°C; serta (4)
Komitmen menyumbangkan miliaran dolar untuk dampak perubahan iklim yang dihadapi
oleh negara-negara miskin.
Indonesia meratifikasi Perjanjian Paris pada 22 April 2016 melalui Undang-
Undang Nomor 16 tahun 2016 dan menyusun rencana penurunan emisi dalam Nationally
Determined Contribution (NDC). Indonesia telah berjanji untuk mengurangi emisi sebesar
29% dengan usaha sendiri dan sebesar 41% dengan dukungan internasional pada tahun
2030. Indonesia juga menyatakan komitmen untuk mengatasi perubahan iklim dan
mencegah kenaikan suhu di bawah 2°C pada rata-rata global atau 1,5°C di atas tingkat pra-
industri. Selain itu melakukan upaya dalam memenuhi target suhu yang ditetapkan dalam
Perjanjian Paris untuk mencapai net zero emission di tahun 2050.
Selain berkomitmen untuk mengendalikan emisi Gas Rumah Kaca (GRK)
sebagaimana tertuang di dalam Nationally Determined Contribution Republik Indonesia
dan Long-Term Strategy for Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) 2050,
Indonesia juga menetapkan ambisi carbon net sink pada tahun 2030 khusus sektor hutan
dan lahan. Komitmen ini merupakan rancangan capaian penurunan emisi GRK sektor
kehutanan dan penggunaan lahan lainnya atau FoLU (Forest and other Land Use). 2030
merupakan kondisi dimana tingkat serapan sudah berimbang atau bahkan lebih tinggi dari
tingkat emisi sektor FoLU terkait pada tahun 2030. Sektor kehutanan memiliki porsi
terbesar di dalam target penurunan emisi GRK sebesar 59,76% di tahun 2030. Untuk itu,
Pemerintah mengakselerasi penurunan emisi GRK menuju Net Sink FoLU yang
SYLVA INDONESIA
PELATIHAN MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA
“Forester Action for Climate Change Mitigation”
Gd. Tanoto Foundation Lt.3 Jl. Ulin Fakultas Kehutanan IPB
Dramaga 16680. CP: Sibgah (081298989108), Email: pmkisylvaindonesia@gmail.com
dituangkan dalam dokumen Long Term Strategy Low Carbon Climate Resilience (LTS-
LCCR).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan rencana operasional
FoLU Net Sink 2030 yang ditetapkan melalui SK.168/MENLHK/PKTL/PLA.1/2/2022.
Di dalam dokumen tersebut, setidaknya terdapat 8 kebijakan kunci FoLU Net Sink 2030,
yaitu kegiatan prakondisi kawasan hutan, pemanfaatan hutan alam untuk jasa lingkungan
ataupun Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), mendorong regenerasi hutan alam
terdegradasi, efisiensi penggunaan lahan dan optimalisasi lahan tidak produktif, akselerasi
kegiatan penyerapan karbon dalam kawasan hutan, pengembangan kebijakan fiskal,
penegakan hukum yang konsisten dan intensif, serta penguatan basis data sektor FoLU
yang memenuhi kaidah Measuring, Reporting, and Verification (MRV).
Peran dan partisipasi berbagai pihak (termasuk mahasiswa) merupakan bagian
penting dalam mewujudkan carbon net sink di sektor FoLU pada tahun 2030. Terlebih
berdasarkan hasil rumusan Kongres Kehutanan Indonesia (KKI) VII tahun 2022,
keterlibatan mahasiswa dalam pembangunan kehutanan menjadi salah satu isu strategis
yang perlu ditinjau ulang. Namun demikian, hal tersebut harus didukung oleh kapasitas
dan kapabilitas mahasiswa yang mumpuni. Situasi tersebut mendorong Sylva Indonesia
untuk berperan aktif dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mahasiswa
kehutanan demi terwujudnya pembangunan kehutanan yang berkelanjutan dan
berkeadilan.
B. Tujuan
Tujuan umum program PMKI 2022 adalah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas
mahasiswa kehutanan dalam upaya mendukung pembangunan kehutanan di Indonesia.
Adapun tujuan khusus program ini mencakup beberapa hal sebagai berikut:
a. Menguatkan kerangka berpikir dan pemahaman mahasiswa terhadap berbagai upaya
pembangunan kehutanan Indonesia.
b. Menjembatani dan memfasilitasi kontribusi pemikiran dan pandangan para pihak
terhadap peran serta mahasiswa dalam pembangunan kehutanan Indonesia.
c. Meningkatkan keterampilan mahasiswa kehutanan sebagai bentuk penguatan
kapabilitas SDM kehutanan.
C. Bentuk Kegiatan
Waktu Kegiatan Kegiatan Bentuk Kegiatan
G. Susunan Acara
Waktu
No. Kegiatan Tempat
(WIB)
Kamis, 24 November 2022
Audit Andi
1. 08.00-08.30 Registrasi
Hakim Nasution
Audit Andi
2. 08.30-08.35 Pembukaan
Hakim Nasution
Audit Andi
3. 08.35-08.45 Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Rimbawan
Hakim Nasution
1. Ketua Pelaksana PMKI
2. Ketua PCSI IPB
3. Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia Audit Andi
4. 08.45-09.15 Sambutan
4. Dekan Fakultas Kehutanan dan Hakim Nasution
Lingkungan IPB
5. Rektor IPB University
Agria Swara Audit Andi
5. 09.15-09.40 Penampilan
Tari Tradisional Hakim Nasution
Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M.
Keynote Audit Andi
6. 09.40-10.25 (Sekretaris Jenderal Kementerian
Speech Hakim Nasution
Lingkungan Hidup dan Kehutanan)
Seminar Nasional PMKI Sylva Indonesia: Indonesia
dalam Penurunan Emisi Global
Pembahas :
1. Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman,
Audit Andi
7. 10.25-12.05 M.Sc. (20’)
Hakim Nasution
2. Prof. Dr.Ir Dodik Ridho Nurrochmat,
M.Sc.F.Trop. (20’)
3. Sihol P. Aritonang, S.E., MBA. (20’)
Sesi tanya jawab (40’)
Audit Andi
8. 12.05-12.15 Penutupan
Hakim Nasution
SYLVA INDONESIA
PELATIHAN MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA
“Forester Action for Climate Change Mitigation”
Gd. Tanoto Foundation Lt.3 Jl. Ulin Fakultas Kehutanan IPB
Dramaga 16680. CP: Sibgah (081298989108), Email: pmkisylvaindonesia@gmail.com
8. 18.00-18.30 ISHOMA
H. Peserta
Peserta kegiatan Dialog Nasional Sylva Indonesia 2022: “Peran dan sinergitas
Indonesia dalam mewujudkan target FoLU Net Sink 2030” adalah mahasiswa kehutanan
dari 48 Perguruan Tinggi Kehutanan yang tergabung dalam Sylva Indonesia, serta
perwakilan organisasi mahasiswa lingkup IPB University. (daftar peserta disajikan pada
Lampiran 1).
I. Persyaratan Peserta
1. Setiap delegasi wajib membawa Bendera Pengurus Cabang dan Stempel
Pengurus Cabang
SYLVA INDONESIA
PELATIHAN MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA
“Forester Action for Climate Change Mitigation”
Gd. Tanoto Foundation Lt.3 Jl. Ulin Fakultas Kehutanan IPB
Dramaga 16680. CP: Sibgah (081298989108), Email: pmkisylvaindonesia@gmail.com
2. Setiap delegasi wajib membawa almamater kampus atau PDH pengurus cabang,
kartu mahasiswa dan alat tulis menulis
3. Jumlah delegasi maksimal 2 orang per PC (Apabila jumlah delegasi lebih dari
3 orang diharapkan mengkonfirmasi lebih awal kepada panitia 2 minggu
sebelum kegiatan)
4. Delegasi wajib membawa (Kebutuhan obat pribadi, papan Jalan, tumbler,
Sleeping bag, laptop dengan aplikasi Arcgis 10.8, topi lapang, baju lapang, dan
celana lapang.
5. Konfirmasi kehadiran paling lambat 2 Minggu Sebelum Kegiatan
6. Peserta PC diwajibkan untuk membayar registrasi per-orang sebesar Rp.
200,000 (Dua Ratus Ribu Rupiah)
Lampiran 1
Pesera Entitas # Lembaga
Sylva Indonesia 1 Dewan Perwakilan Sylva Indonesia
2 Dewan Pengawas PC Sylva Indonesia IPB
3 Dewan Kehormatan PC Sylva Indonesia IPB
4 Pengurus Pusat Sylva Indonesia
5 PC Sylva Indonesia STIK Aceh
6 PC Sylva Indonesia Universitas Sumut
7 PC Sylva Indonesia Universitas Riau
8 PC Sylva Indonesia Universitas Lancang Kuning Riau
9 PC Sylva Indonesia Universitas Simalungan
10 PC Sylva Indonesia UMSB Sumatera Barat
11 PC Sylva Indonesia UNIB Bengkulu
12 PC Sylva Indonesia Universitas Lampung
13 PCP Universitas Jambi
14 PCP Institut Teknologi Sumatera
15 PC Sylva Indonesia UMP Palembang
16 PC Sylva Indonesia Universitas IPB Bogor
17 PC Sylva Indonesia Universitas Kuningan
18 PC Sylva Indonesia UNWIM Bandung
19 PC Sylva Indonesia Universitas Nusa Bangsa Bogor
20 PC Sylva Indonesia Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
21 PC Sylva Indonesia Institut Pertanian Stiper Yogyakarta
22 PC Sylva Indonesia Institut Pertanian Intan Yogyakarta
23 PC Sylva Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang
24 PC Sylva Indonesia Universitas Mulawarman Samarinda
25 PC Sylva Indonesia Universitas Tanjungpura Pontianak
26 PC Sylva Indonesia Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
27 PC Sylva Indonesia Universitas Palangkaraya
28 PC Sylva Indonesia STIPER Kutai Timur
29 PC Sylva Indonesia Universitas Kapuas Sintang
30 PC Sylva Indonesia Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
31 PC Sylva Indonesia Universitas Tadulako Palu
32 PC Sylva Indonesia Universitas Gorontalo
33 PC Sylva Indonesia Universitas Sam Ratulangi Manado
34 PC Sylva Indonesia Universitas Dumoga Kotamobagu
35 PC Sylva Indonesia Universitas Muhammadiyah Palu
36 PC Sylva Indonesia Universitas Hasanuddin Makassar
37 PC Sylva Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar
SYLVA INDONESIA
PELATIHAN MAHASISWA KEHUTANAN INDONESIA
“Forester Action for Climate Change Mitigation”
Gd. Tanoto Foundation Lt.3 Jl. Ulin Fakultas Kehutanan IPB
Dramaga 16680. CP: Sibgah (081298989108), Email: pmkisylvaindonesia@gmail.com