4 – 6 Agustus 2016
Pendahuluan
1
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Secara garis besar bahwa Produksi Benih Jeruk Bermutu terdiri dari
6 kegiatan, yaitu :
1. Penyediaan Semai Batang Bawah
2. Penyediaan Mata Tempel
3. Penempelan (Okulasi)
4. Pemeliharaan Tanaman
5. Sertifikasi Benih
6. Distribusi/Penyaluran benih
3
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
4
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
5
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Ranting mata tempel aktif Ranting mata temple tumbuh mendatar dan dorman
6
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
3. Okulasi
Okulasi/penempelan merupakan metode perbanyakan yang umum
digunakan oleh penangkar jeruk komersial di Indonesia. Ada 3 metode
okulasi yang sering digunakan, yaitu:
1. Okulasi Forkert
7
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
4. Pemeliharaan Tanaman
Sejak menyemai benih batang bawah sampai dengan benih siap
distribusi/salur, tanaman harus harus dipelihara intensif. Pemeliharaan
berupa penyiraman, mewiwil, pengendalian OPT maupun penyiangan
disesuaikan dengan kondisi dan keperluannya. Selama dipesemaian,
serangan cendawan rebah kecambah/ damping off (lanas=bhs.jawa)
menjadi kendala utama, namun dapat dikendalikan dengan mencabut
kecambah yang terserang, memberi fungisida dan memberii naungan
atap plastik transparan.
8
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Diaphorina citri Sekresi Diaphorina citri Toxophthera sp. Ulat peliang daun
5. Sertifikasi Benih
Pembeda antara benih jeruk bersertifikat dengan benih jeruk liar
adalah identitas benih. Benih bersertifikat diberi identitas berupa label
dari BPSB yang dipasang pada setiap individu tanaman. Pemohon
sertifikasi benih adalah : 1). Produsen yang memiliki sertifikat
kompetensi dan belum memiliki sertifikat SMM, 2). Instansi pemerintah
yang menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi dibidang hortikultura
9
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
6. Distribusi/Penyaluran Benih
Rata-rata benih jeruk okulasi sudah dapat didistribusikan setelah
berumur 5 bulan sejak okulasi , pertumbuhan mengalami dua periode
pertunasan dengan tinggi tanaman mencapai lebih 50 cm dari titik
okulasi. Penyaluran benih jeruk dengan menyertakan label biru yang
diikatkan pada setiap individu tanaman. Saat pemasangan label
diawasi oleh petugas Pengawas Benih Tanaman. Berdasarkan
Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Tanaman Hortikultura, Tahun 2012
yang diterbitkan oleh Direktorat Perbenihan Hortikultura bahwa
berdasarkan persyaratan teknis minimal benih jeruk hasil okulasi yang
disalurkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Tinggi bidang okulasi dari leher akar = 20-25 cm
- Tinggi tanaman 50 cm ( 25-30 cm dari titik okulasi)
- Umur tanaman dari okulasi minimal 5 bulan
- Sehat, bebas vektor penyakit utama tanaman jeruk,
apabila persyaratan minimal yang sudah ditentukan tidak tercapai maka
dinyatakan tidak lulus dan tidak diterbitkan sertifikat dan nomer seri
label .
10
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Daftar Pustaka
11
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
12
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Pendahuluan
13
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
b. Ranting
Ranting merupakan bagian tanaman yang memiliki mata tempel
yang nantinya bermanfaat sebagai materi perbanyakan secara
konvensional melalui okulasi. Beberapa ciri spesifik pada ranting
mata tempel antara lain;
Berduri; jeruk nipis, jeruk limau, jeruk manis, Japanche citron
dan Rough Lemon
Tidak berduri; jeruk pamelo, jeruk kalamondin, jeruk keprok
dan jeruk siam
Warna ranting; hijau tua (jeruk manis, jeruk keprok Satsuma,
jeruk keprok Freemon) dan hijau muda (jeruk siam dan jeruk
keprok)
c. Sayap daun
Sayap daun merupakan bagian daun yang terletak di bawah helai
daun, melekat pada petiole daun.
Memiliki sayap daun; jeruk pamelo, jeruk grapefruit, jeruk
manis, dan jeruk purut.
Tanpa tanpa sayap daun; jeruk siam dan jeruk keprok
14
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
15
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
16
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
i. Jumlah biji
Jumlah biji juga bisa menjadipembeda antar varietas dengan
jumlah yang beragam dari yang berbiji sedikit (seedless) sampai
berbiji banyak (seedy). Sebagian besar jeruk yang berkembang di
Indonesia termasuk jenis jeruk dengan jumlah biji yang banyak.
Buah jeruk dengan jumlah biji sedikit, misalnya pada jeruk keprok
Satsuma, jeruk pamelo Magetan, jeruk pamelo Bageng, jeruk
Santang, jeruk Valencia Road Red, jeruk manis Grovery, jeruk
Robertson Navel dll.
17
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
18
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
19
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
20
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
21
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
PENDAHULUAN
22
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
samai saat ini masih menghantui sebagian besar petani jeruk/yang akan
mengembangkan kebun jeruk.
23
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
PROGRAM PELATIHAN
24
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
25
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
26
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Gejala pada benih jeruk yang belum ditanam biasanya agak sulit
karena masa inkubasi penyakit cukup lama antara 4 – 8 bulan setelah
inokulasi. Cara pengamatan secara langsung terhadap gejala perlu
didampingi alat bantu identifikasi. Alat bantu tersebut berupa
pemeriksaan penumpukan amilum dengan UJI PATI YODIUM atau
dengan METODE PCR [POLYMERASE CHAIN REACTION ].
27
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
di uji lagi oleh Kawano, 2006 dan diacu secara Nasional oleh
Kementerian Pertanian Australia pada tahun 2014 sampai sekarang.
29
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
30
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
31
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
a b
c d
e f
Gambar Gejala defisiensi unsur hara jeruk vs gejala CVPD (a).Gejala
defisiensi hara mikro Zn, (b).gejala defisiensi hara mikro
Fe(c).gejala defisiensi hara mikro Mn, (d). gejala defisiensi
hara makro Mg, (e) & (f). Gejala belang-belang tidak merata
CVPD
32
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
a b
c d
e
Gambar 16. Gejala difisiensi hara jeruk (a) Gejala defisiensi hara
mikro boron, (b). Defisiensi hara Molybdenum (Mo),
(c).Gejala difisiensi Cu, mati ujung, (d). Gejala difisiensi
Cu, buah berkerak,Foto : dok.Pribadi dan dok.Dwiastuti
& Sutopo.2004)
33
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Peraga :
Alat bantu :
1. Lembar jawaban
2. Waktu 10 menit
Reagen :
1. 1 g Iodine
2. 2 g Potasium iodine (KI)
3. 100 ml H2O
Alat bantu :
Prosedur :
1. Koleksi sampel daun bergejala CVPD, difisiensi hara dan yang
tidak bergejala
2. Gores daun2 terpilih yang ingin diuji dengan kertas gosok yang
sudah dipotong, sebanyak 20 kali gores dengan tekanan yang
sama.
3. Masukkan tiap sampel daun yang telah digores dalam plastik dan
tambahkan dengan H2O 100 ml kemudian ratakan pada bagian
daun. Satu sampel satu plastik.
4. Tambahkan 30-50 ul Iodine dalam plastik
34
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
35
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Pendahuluan
36
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
1. Pot
Pemilihan pot harus memperhatikan kelebihan dan kekurangannya,
kemampuan/daya beli, tujuan, nilai dan jenis tanaman, serta ukuran
proporsional.
2. Tanaman
Memperhatikan syarat tumbuh, sesuai dengan agroklimat
Varietas unggul (produktivitas dan kulaitas buah tinggi, warna,
rasa dan aroma menarik, atau berkhasiat
Mempunyai daya tarik/estetika
Sedang ngetrend (trending tropic)
Kualitas benih tanaman menentukan keberhasilan budidaya
Tabulampot, oleh karena itu pilih pilih benih yang sehat, vigor, dan
berasal dari pohon yang jelas identitas asal-usulnya.Dan pilih benih
dari perbanyakan vegetative.
3. Media Tumbuh
Media tumbuh hendaknya gembur, porus, dan bebas hama penyakit.
Macam media:
Tanah liat/lempung berat + pupuk kandang/humus/kompos +
Pasir sungai dengan perbandingan 4:2:3
Tanah liat + pupuk kandang/humus/kompos + pasir sungai
dengan perbandingan 2:1:1
Tanah ringan + pupuk kandang/humus/kompos + sekam dengan
perbandingan 1:1:2
37
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
CARA PENANAMAN
38
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
PEMELIHARAAN
39
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
40
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
A B C
Gambar 2. A. Pucuk daun dorman, B, Daun layu semi permanen,
dan C. Bunga yang muncul setelah dilakukan stress air
Hampir semua jenis tanaman jeruk bisa ditanam dalam pot namun ada
beberapa jenis yang umum adalah :
Jenis jeruk hias (Ornament) : jeruk Kalamondin , Kalamondin daun
variegata, Nagamik Kumquat, Jeruk Limau (untuk sambal).
Jeruk keprok : Siam Pontianak, Keprok Terigas, Keprok Batu 55,
Keprok Madura, keprok Uwik ragi dll.
Jeruk besar (Pamelo) : pamelo Nambangan, pamelo Raja, pamelo
Srinyonya, pamelo Ratu dll.
Jeruk manis (jeruk peras) : manis Pacitan, manis Valencia, manis
Punten, manis Waturejo dll.
Harga jual tabulampot jeruk bervariasi tergantung
jenis/varietasnya, umur tanaman dan keragaan buah. Pada saat
tertentu ( Imlek ) permintaan tabulampot jeruk Kalamondin dan
jeruk Pamelo permintaannya meningkat sehingga harga jualnya
lebih mahal dibanding hari biasa, sedangkan jeuk Limau
permintaanya terus menerus.
41
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Tanaman jeruk dalam pot hidup pada media tumbuh yang terbatas
sehingga pada waktu tertentu (1-2 tahun) akan mengalami kondisi yang
kritis yaitu pertumbuhannya terhenti karena kandungan unsur haranya
sudah habis dan perakarannya sudah memenuhi media dalam pot,
sehingga harus dilakukan penambahan/penggantian media tumbuh.
42
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
CATATAN TAMBAHAN
44
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kendala produksi dan kualitas rendah buah pamelo yang
disebabkan oleh:
B. TUJUAN
Peserta kursus dapat mengerti dan bisa menerapkan
panduan dengan baik dan benar
Peserta kursus dapat memperoleh hasil yang maksimal
Peserta kursus dapat memproses dan memproduksi
secara mandiri dalam pembuatan manisan kulit pamelo.
45
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
C. MANFAAT
Limbah yang terbuang akan termanfaatkan dengan baik
Memupuk jiwa kretivitas untuk berkarya
Meningkatkan nilai tambah
Meningkatkan nilai gizi dan kesehatan.
46
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Hand Refroctometer
Pisau dapur
Telenan
Ember
Panci stanlis
Kompor
Entong kayu
Oven
Buah pamelo
Gula pasir
Garam
Citroen zuur
Cuka makan
47
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
48
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
I. Hasil Kurmelo
1. Gula masuk merata kedalam pori-
pori kulit
2. Warna manisan mengkilab seperti
emas atau permen FOX
3. Daya simpam lama ± 120 hari/ 4
bulan
4. Dikemas secara menarik
5. Menjadi Produk Khas daerah
49
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
PENDAHULUAN
Pada umumnya perbanyakan tanaman anggur dilakukan dengan
stek cabang atau ranting dengan tingkat keberhasilan di atas 80%.Cabang
atau ranting yang digunakan berasal dari hasil pemangkasan produksi
(lanjutan), yaitu pemangkasan pada tanaman anggur setelah fase panen
buah selesai.Cara membuat benih anggur dengan stek cabang atau
ranting, yaitu dengan mengambil stek cabang yang dipotong sepanjang 20-
25 cm (3-4 mata tunas), atau bergantung dari varietas tanaman anggur
0
yang diperbanyak. Bagian atas dipotong miring 35 untuk membedakan
antara sisi atas dengan sisi bawah stek, dengan jarak dari mata 5 cm.
Bagian bawah di potong rata dengan jarak 1 cm dari mata tunas. Tanaman
yang berasal dari stek akan menghasilkan perakaran serabut.
Perbanyakan tanaman anggur dengan cara sambung (grafting)
sudah dilakukan sejak tahun 1931 di New Zealand. Alasan perbanyakan
dengan cara sambung adalah untuk memperoleh kebaikan dari batang
bawah tertentu, memperbaiki jenis-jenis anggur yang sulit pertumbuhan
dan produksinya, memperoleh ketahanan terhadap tanah yang tidak
menguntungkan, dan mengubah kebiasaan pertumbuhanya (Winkler, 1973
dalam Baswarsiati et.al, 1992). Perbanyakan dengan cara sambung untuk
tanaman anggur yang banyak dilakukan adalah pada bagian tunas muda
(tunas pucuk). Tahapan penyambungannya adalah dengan memotong
tunas anggur sepanjang 5-10 cm, membelah bagian tengah tunas
sedalam 1-2 cm, memotong tunas (entres) sepanjang 5-10 cm (2-3 mata),
menyayat tunas bagian bawah membentuk huruf V, memasukkan entres
dalam belahan tunas batang bawah, mengikat dengan tali plastik mulai dari
bawah sampai diatas, dan menyungkup dengan plastik untuk menjaga
kelembaban bidang sambungan. Kendala yang dialami dalam perbanyakan
penyambungan adalah dua kali dalam pelaksanaan, karena harus
menyiapkan tanaman batang bawah terlebih dahulu sehingga memerlukan
waktu yang lebih lama.
Perbanyakan secara stek maupun sambung memiliki kelebihan
dan kekurangan. Dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing,
50
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
51
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
C. Pelaksanaan Stekbung
Stek batang bawah dan batang atas disiapkan, dengan memilih
berdasarkan ukuran diameter cabang/ranting yang sama.
Stek batang bawah dibelah sedalam 2-3 cm tepat pada bagian
tengah cabang
52
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
53
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
DAFTAR PUSTAKA
54
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Pendahuluan
Banyak orang berpendapat bahwa perbanyakan tanaman lengkeng
secara vegetatif sangat sulit dikarenakan kambium yang tipis dan mudah
kering. Pendapat ini benar jika kita belum tahu teknologi yang tepat untuk
melakukannya, namun jika kita sudah tahu teknologinya maka sangat
mudah untuk menghasilkan benih lengkeng.Kuncinya adalah kita harus
tahu media yang tepat, umur entres yang diambil, waktu pengambilan
entres serta pengaturan suhu dan kelembaban lingkungan.
Para penangkar tanaman lengkeng biasanya menanam biji,
mencangkok atau menyambung untuk mendapatkan benih lengkeng.
Namun, setiap perbanyakan tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Pertimbangan utama untuk memilih teknik perbanyakan
adalah tingkat keberhasilan yang tinggi. Selain teknik perbanyakan
tersebut, ada satu lagi cara perbanyakan vegetatif yang mudah dan
mempunyai tingkat keberhasilan yang tinggi, yaitu stek batang.
Stek batang pada tanaman lengkeng bukanlah sebuah
kemustahilan seperti yang banyak dibayangkan orang.Cara ini memang
belum banyak dilakukan penangkar di Indonesia, namun di luar negeri
sudah dikembangkan sejak lama.Minimnya pengetahuan dan dan
pengalaman yang menyebabkan di Indonesia belum berkembang teknik
perbanyakan ini. Balitjestro sudah melakukan penelitian tentang
perbanyakan ini dan sudah ditemukan teknologinya sehingga perlu disebar
luaskan agar bisa diaplikasikan oleh para penangkar di seluruh Indonesia.
Faktor yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan tingkat
keberhasilan yang tinggi dalam perbanyakan tanaman lengkeng dengan
cara stek batang adalah sebagai berikut :
1. Jenis varietas. Semua varietas dapat diperbanyak dengan cara
stek batang, namun masing-masing mempunyai tingkat
keberhasilan yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian, varietas
diamond river tingkat keberhasilannya tertinggi dibanding varietas
lainnya.
55
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
56
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
terbentuknya kalus akar dan setelah tunas menjadi daun sempurna maka
akar di dalam media juga sudah terbentuk secara sempurna. Pembukaan
sungkup bisa dilakukan setelah akar terbentuk sempurna.Selamat
mencoba.
58
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Pendahuluan
a b
Penyambungan
60
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Pemeliharaan
61
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
PENDAHULUAN
Tanaman lengkeng (Dimocarpus longan, Lour) merupakan salah
satu tanaman dari daerah subtropik yang termasuk dalam famili
Sapindaceae. Tanaman lengkeng yang dibudidayakan di Indonesia ada
dua macam yaitu lengkeng lokal dan lengkeng introduksi. Lengkeng lokal
ada beberapa kultivar diantaranya adalah lengkeng batu dan lengkeng
kopyor sedangkan lengkeng introduksi ada yang berasal dari Thailand
misalnya lengkeng Diamond river, dan yang berasal dari Vietnam adalah
Pingpong (Prawitasari, 2001 dan Kuntarsih et al., 2005).
Buah lengkeng memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan dan
kecantikan, rasa buahnya pun manis sehingga sangat disukai masyarakat.
Oleh karena itu permintaan akan buah lengkeng dalam negeri meningkat.
Menurut data BPS (2014), impor buah lengkeng pada pada bulan Januari-
Desember 2014 mencapai 72.036.158 kg dengan nilai sebesar 90.230.031
US$. Impor buah lengkeng segar menduduki peringkat ke-4 sebesar 14,1%
setelah buah Apel (27,5%), jeruk Mandarin/Clementin (22,9%) dan Pir
(16,8%). Adanya volume impor buah lengkeng yang kontinu dapat
dijadikan peluang pasar sekaligus sebagai peluang pengembangan
tanaman lengkeng.
Peluang pengembangan tanaman lengkeng di Indonesia memiliki
kendala karena terkait dengan pembungaan dan pembuahan tanaman
lengkeng. Kendala ini salah satunya disebabkan karena tanaman lengkeng
berasal dari daerah subtropis yang menyebabkan faktor lingkungan seperti
suhu menjadi pembatas dalam mempengaruhi pembungaannya. Oleh
karena itu diperlukan strategi yang dilakukan agar tanaman lengkeng dapat
berbunga dan berbuah lebat.
KARAKTERISTIK BUNGA LENGKENG
Pembungaan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang
keberhasilan dalam pengembangan tanaman lengkeng. Bunga merupakan
salah satu bagian pada tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan generatif (organum reproducticum) yang akan
62
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
63
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
(a (b (c
Gambar 2. Tipe bunga pada lengkeng dataran rendah (a) betina; (b) Jantan
(M1);(c) Jantan (M2)
Tipe bunga lengkeng yang ketiga adalah bunga jantan (M2).Putik
yang terdapat pada tipe bunga ini ukurannya lebih besar dibandingkan
bunga jantan (M1) tetapi lebih kecil dari bunga betina (F).Putik dikelilingi
oleh 6-10 benang sari yang memiliki tangkai sari lebih tinggi dari bunga
betina.Mirip dengan bunga betina, tipe M2 memiliki dua lobus ovary yang
membedakannya dengan bunga jantan M1.Mahkota bunga dan kelopak
bunga berwarna putih kekuningan masing-masing berjumlah sekitar 5
helai.Mahkota dan tangkai sari berbulu halus berwarna putih dengan dasar
bunga berwarna kuning (Gambar 2c.).
64
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
66
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
PENUTUP
Wilayah Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam
pengembangan tanaman lengkeng. Beberapa varietas lengkeng yang
berpotensi untuk dikembangkan baik yang belum maupun sudah dilepas
oleh Kementerian Pertanian antara lain lengkeng Pingpong, Diamond
River, Itoh, Kinglong, Kristal, New Kristal, Noname dan Puang Ray.
Masing-masing varietas lengkeng ini memiliki karakteristik yang berbeda-
beda.Dalam prosesnya, pengembangan tanaman lengkeng di Indonesia
masih mempunyai kendala salah satunya dalam ketidakpastian
pembungaan dan pembuahan.Strategi yang dapat dilakukan untuk
mengatasinya yaitu dengan memberikan perlakuan baik secara fisik
maupun kimia (aplikasi bahan penginduksi pembungaan).Diharapkan
dengan strategi pengembangan ini, penyediaan buah lengkeng bermutu
yang dapat memenuhi pasar dalam negeri dan mengurangi impor buah
lengkeng dapat terwujud.
67
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
DAFTAR PUSTAKA
68
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Pendahuluan
Alat :
- Pot plastik/polybag.
- Tempat perendam cocopeat.
- Timba.
- Pengaduk pupuk,
- Dll.
Pencampuran media :
- Buatlah media tanam dengan mencampur cocopeat dan arang
sekam dengan perbandingan volume 60 % : 40%.
70
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
C. Penyiapan Benih
Benih stroberi bisa disiapkan sebagai berikut :
1. Membeli di Balitjestro atau penangkar stroberi. Varietas stroberi
yang tersedia di Balitjestro antara lain Dorit, Lokal Berastagi, Sweet
Charlie, Erlybright, Rosa Linda, Chandler, California, Holibert,
Aerut, Festival, dll.
2. Membuat sendiri dengan stolon atau anakan.
Induk yang digunakan untuk perbanyakan benih sebaiknya
disiapkan khusus, bukan diambil dari tanaman untuk produksi.
Induk tanaman harus sehat, unggul, produksi dan mutu buah baik,
dan berumur 6-10 bulan.
Cara menyiapkan benih dari anakan :
Benih dari anakan disiapkan dengan memisahkan anakan dalam
rumpun tanaman induk menjadi beberapa bagian (1 benih = 1
anakan). Selanjutnya, masing-masing anakan bisa ditanam lansung
pada media tanam atau ditanam di dalam polibag kecil.
Cara menyiapkan benih dari stolon (geragih) :
Stolon yang telah memiliki akar 1-2 cm dipotong dari tanaman induk,
kemudian ditanam dalam tray (baki) yang berisi media tanah endapan
pasir halus : sekam (pasir) : pupuk kandang/kompos halus = 1 : 1 : 1.
Agar benih cepat tumbuh, tray dipasang penaung (sungkup) plastik
dan dijaga agar tanah dan ruang di dalam sungkup tetap lembab
dengan cara disemprot air.
D. Penanaman
- Buatlah lubang tanam sedalam 3-5 cm atau disesuaikan dengan
perakaran benih stroberi.
- Ambilah benih yang sudah disiapkan secara hati-hati.
- Masukkan benih ke dalam lubang tanam dan aturlah agar akarnya
menyebar ke segala arah.
- Timbunlah akar benih dengan media tanam dan jangan sampai titik
tumbuhnya tertimbun.
71
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
E. Pemupukan
Pembuatan teh pupuk kandang
- Masukkan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 1/3
bagian isi timba
- Tambahkan air ke dalam timba hingga batas kurang 5 cm dari
permukaan timba. Sebaiknya digunakan air sumur atau bila
digunakan air PDAM sebaiknya air tersebut dibiarkan dulu
semalam sebelum digunakan.
- Biarkan rendaman selama 3-4 hari dan aduk pada pagi dan sore.
- Saringnglah teh pupuk melalui kain tipis atau kain lainnya berpori
(goni, kemeja bekas) ke dalam wadah lain.
Aplikasi pupuk
- Encerkan hasil saringan dngan air hingga warnanya lemah
(perbaindingan 1 hasil saringan : 5-10 air untuk teh).
- Siramkan teh pupuk kandang ± pupuk 200 – 250 ml di daerah akar
seminggu sekali.
- Semprot tanaman dengan 1-2 ml citromik/lt dua minggu sekali
a. Fase pembesaran dan pematangan buah
Lakukan penyemprotan dengan pupuk yang kandungan
kaliumya tinggi (KNO3) untuk memperbesar ukuran buah, dan
untuk meningkatkan rasa manis semprotlah dengan pupuk
yang mengandung magnesium (kiserit).
b. Untuk mencegah defisiensi unsur mikro, semprot tanaman
dengan pupuk mikro lengkap (multi mikro, mikrota, dll)
terutama saat pertumbuhan vegetatif, dosis seuaikan dengan
anjran di kemasan pupuk.
F. Pemangkasan daun
Pangkas daun yang terseang penyakit, daun tua, dan daun yang
terlalu rimbun agar tanaman efisien melakukan fotosintesis dan
penyakit tidak menular sehingga produksi dan mutu uahnya prima.
Pemangkasan daun tua juga akan mendorong tumbuhnya daun
baru.
72
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
G. Pemangkasan stolon
Pangkas/kurangi jumlah stolon yang terlalu banyak agar hasil
fotosintesis lebih difokuskan untuk menghasilkan buah, bukan untuk
pertumbuhan stolon.
H. Penjarangan bunga/buah
Buanglah bunga pertama dan buah stadium pentil yang jumlahnya
terlalu banyak. Semakin cepat dilakukan penjarangan, semakin baik
pengaruhnya terhadap ukuran buah dan pertumbuhan tanaman.
I. Penyiangan gulma
Perakaran stroberi relatif dangkal sehingga adanya gulma
menyebabkan persaingan nutrisi dalam tanah. Karena itu, gulma
harus selalu dibersihkan secara mekanis dengan dicabut.
Pestisida Alami :
1. Bubur Kalifornia (Kapur belerang)
Sasaran : jamur (fungi),
Tungau (Mite)
Bahan dan alat :
• 1 kg bubuk belerang • 10 liter air
• 2 kg batu kapur • Wadah (ember)
bangunan aktif • Pengaduk kayu
(gamping)
• 250 g detergen
(Sabun colek)
Cara membuat :
Masukkan 1 kg belerang + 10 liter air + 250 g deterjen lalu
aduk hingga belerang dan deterjen tercampur semua
Tambahkan 2 kg batu kapur aktif sedikit demi sedikit sambil
diaduk hingga larut semua dan perubahan warna larutan
menjadi kemerahan (terjadi reaksi antara kapur dan
belerang)
Biarkan selama 12 jam lalu aduk kembali.
Biarkan selama 12-24 jam lagi hingga bahan yang tidak larut
73
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
mengendap.
Pisahkan larutan yang berwarna coklat kemerahan
(pestisida) dengan endapan
Aplikasi : disemprotkan ke seluruh bagian tanaman (konsentrasi 10
ml larutan bubur kalifornia/1 liter air)
Cara membuat :
• Tumbuk/blender daun sirsak dan daun sirih
• Masukkan kedalam ember + 10 liter air panas
• Tambahkan 2 sendok makan deterjen, lalu aduk
74
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Bawang Putih
Bahan aktif : Allisin.
Sasaran : Fungi, bakteri, serangga
Cara membuat :
• Tumbuk/blender bawang putih
• Tambah sabun cuci piring dan 10 lt air dan aduk hingga
rata
• Biarkan selama 24 jam dalam emeber yang ditutup rapat
• Lakukan pengadukan, kemudian disaring.
Aplikasi :
• Dosis aplikasi 60 ml liter air
Cabe Rawit
Sasaran : Ulat
75
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Cara membuat :
• Haluskan cabai, bawang putih dan bawang merah,
• Tambahkan air, aduk hingga rata.
• Rendam selama 6-12 jam di dalam ember yang ditutup.
• Lakukan penyaringan.
Aplikasi :
• Semprotkan hasil saringan pada tanaman
Baking soda
Sasaran : Embun tepung
Cara membuat :
• Siapkan air 15 liter (1 tangki)
• Campurkan 1 sendok makan baking soda, 1 sendok
makan minyak sayur dan 1 sendok makan cairan sabun
pencuci piring .
Aplikasi :
Semprotkan hasil saringan pada tanaman dan hindari terik sinar
matahari yg terlalu panas
76
Panduan Aneka kursus gratis dalam rangka BITE I 4-6 Agustus 2016 di Balitjestro
Cara membuat :
• Kupas kulit biji mimba, lalu blender/tumbuk bijinya
• Tambahkan 1 liter alkohol sambil diaduk, tutup rapat dan
biarkan selama 24-48 jam
• Lakukan penyaringan .
Aplikasi :
• Semprotkan larutan mimba ke sluruh bagian tanaman denga
konsentrasi 1 liter larutan mimba/1,5 liter air.
Biji Mimba
Sirsak, Cabai,Mimba (SCM)
Sasaran : Kutudaun, tungau merah, dan kumbang
Cara membuat :
• Haluskan biji mimba dengan blender/ditumbuk, rendam
dalam 1 liter air selama 48 jam
• Haluskan cabai merah kering, rendam dalam 500 ml air
selama 24 jam.
• Haluskan daun srikaya, rendam dalam 500 ml air. Saring.
• Campurkan ketiga bahan tadi dan tambahkan 50 ml sabun
pncuci piring, aduk hingga rata
Aplikasi :
• Semprotkan larutan SCM ke sluruh bagian tanaman
dengan konsentrasi 40 ml/1 liter air
77