Anda di halaman 1dari 29

TIM BALITJESTRO

Disampaikan pada :
Kursus Inovasi, Balitjestro Innovation Technology Expo (BITE)
Batu, 06 Agustus 2016

Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika


Jl. Raya Tlekung No 1, Batu - Jawa Timur.
Telp. (0341) 592683 Fax. (0341) 593047.
PENDAHULUAN

 Tanaman lengkeng (Dimocarpus longan, Lour)


merupakan salah satu tanaman dari daerah
subtropik yang termasuk dalam famili
Sapindaceae.

 Tanaman lengkeng yang dibudidayakan di


Indonesia ada beberapa kultivar diantaranya
adalah lengkeng batu, Pringsurat, Itoh, Diamond
River, Ping Pong, dll.

 Balitjestro memiliki 33 koleksi Sumber


Daya Genetik Lengkeng yang ditanam di
dataran rendah dan dataran tinggi.
Lengkeng
Lengkeng
Pringsurat
Batu

Lengkeng
Sikep

Lengkeng Diamond River


Lengkeng Itoh

Lengkeng
Pingpong

Sumber : Balitjestro
KARAKTERISTIK TANAMAN LENGKENG
DAUN

BUNGA

POHON BUAH
BAKALBAKAL
DAUN DAUN BAKAL BUNGA
Bunga
LENGKENG

1 2

3 4 5
B.BETINA

B.JANTAN (M1)

B.JANTAN (M2)
 Bunga betina memiliki putik dan
dua lobus ovary yang mengandung
dua ovul. Biasanya hanya ada satu
1 lobus ovary yang akan berkembang
menjadi buah.
 Kepala putik (stigma) pada bunga
2 betina bercabang dua dan memiliki
4 6-10 benang sari dengan tangkai
5 sari (filament) pendek mengelilingi
putik dan ovary.
 Mahkota bunga (petal) dan kelopak
bunga (sepal) berwarna putih
kekuningan masing-masing
berjumlah sekitar 5 helai.
 Mahkota bunga dan tangkai sari
berbulu halus berwarna putih
dengan dasar bunga berwarna
3 3 kuning.
2  Bunga jenis ini memiliki putik yang
tidak berkembang, muncul di
dasar bunga seperti tonjolan kecil.
 Putik dikelilingi oleh 6-10 benang
sari yang memiliki tangkai lebih
tinggi dari bunga betina.
 Bunga tipe ini tidak terdapat
1
ovary. Mahkota bunga dan
kelopak bunga berwarna putih
kekuningan masing-masing
4 berjumlah sekitar +5 helai.
 Mahkota bunga dan tangkai sari
berbulu halus berwarna putih
3 dengan dasar bunga berwarna
kuning
 Putik ukurannya lebih besar
dibandingkan bunga jantan (M1)
tetapi lebih kecil dari bunga betina
(F).
 Putik dikelilingi oleh 6-10 benang sari
yang memiliki tangkai sari lebih tinggi
dari bunga betina. Mirip dengan
bunga betina, tipe M2 memiliki dua
lobus ovary yang membedakannya
dengan bunga jantan M1.
 Mahkota bunga dan kelopak bunga
berwarna putih kekuningan masing-
masing berjumlah sekitar 5 helai.
 Mahkota dan tangkai sari berbulu
halus berwarna putih dengan dasar
bunga berwarna kuning
KENDALA DALAM BUDIDAYA LENGKENG
PEMBUNGAAN

KETIDAKPASTIAN HASIL
LENGKENG

Karena tanaman lengkeng berasal dari daerah


subtropis yang menyebabkan faktor lingkungan
seperti suhu menjadi pembatas dalam mempengaruhi
pembungaannya.

Sulitnya pembungaan dan pembentukan buah

Agar tanaman lengkeng dapat berbunga lebat, tanaman


tersebut perlu diinduksi pembungaannya
STRATEGI PEMBUNGAAN

• Beberapa jenis lengkeng yang


berkembang di Indonesia ada
yang bisa berbunga secara alami
tanpa perlakuan khusus :
Diamond River, Pingpong, Kristal.

• Namun ada juga yang memerlukan


perlakuan khusus untuk
pembungaannya seperti Itoh, INDUKSI
Verny, No name dan PEMBUNGAAN
Phuangthong.
BAHAN AKTIF
KALIUM KLORAT
FISIK
(KClO3)
STRATEGI PEMBUNGAAN
LENGKENG

Kalium Klorat (KClO3).


• Bahan kimia merupakan
bahan peledak, berbentuk
bubuk berwarna putih, pada
dosis tertentu dapat
menginduksi bunga. lengkeng .
• Keberhasilan percobaan
pembungaan yang dilakukan di
Thailand, kini telah
dipergunakan secara massal
untuk komoditas lengkeng
(Dimocarpus longan, Lour)
Tim Balitjestro telah melakukan kajian untuk menginduksi bunga
lengkeng KClO3, pada tanaman lengkeng Itoh yang belum pernah
berbunga hingga umur + 4 tahun. Dari hasil kajian tersebut
didapatkan dosis terbaik dalam menginduksi bunga lengkeng 4-8
g/m2.
HASIL
Prasyarat untuk dilakukan perlakuan menggunakan
bahan penginduksi pembungaan KClO3 :

Tidak ada hujan setelah perlakuan. Hujan


akan mengakibatkan bahan kimia yang
diberikan akan tercuci sebelum terserap
tanaman sehingga tingkat keberhasilan
rendah.

Tanaman yang siap


diperlakukan pertama
kali adalah tanaman
yang berumur 2-3
tahun dengan tinggi
tanaman minimal 2 m
dan luas kanopi +1 m2.
Prasyarat untuk dilakukan perlakuan menggunakan
bahan penginduksi pembungaan KClO3 :

Posisi
daun
pada
saat
aplikasi
adalah
daun
tua,
Prasyarat untuk dilakukan perlakuan menggunakan
bahan penginduksi pembungaan KClO3 :

Jika
lengkeng
memiliki
daun muda
maka
kemungki-
nan
berbunga
akan rendah
Prasyarat untuk dilakukan perlakuan menggunakan
bahan penginduksi pembungaan KClO3 :

Tanaman yang akan dipergunakan


harus sehat

.Tanaman bisa
diperlakukan lagi setelah
2 masa vegetatif/flush
daun.
Bersihkan tanah dibawah kanopi dari kerikil, sampah dan gulma
TEKNIK APLIKASI
Jika ada beberapa ranting yang ujungnya daun muda maka dipangkas
ujung rantingnya.

Lakukan pemangkasan jika kanopi tanaman


terlalu rimbun agar sinar matahari masuk
dan sirkulasi udara bagus.
Persiapan Alat yang akan digunakan
untuk induksi pembungaan lengkeng

Ember gelas ukur beker glass timbangan


TEKNIS APLIKASI :
Siramkan larutan tersebut
ke bawah kanopi tanaman
bagian luar atau di pot
Dapat juga ditutup dengan mulsa
sehingga tidak terkena air hujan
(optional)

Seminggu setelah perlakuan


dilakukan pemupukan
menggunakan pupuk NPK
dengan dosis sesuai umur
tanaman (2-3 thn = 0,2-0,5 kg; 4-5
thn = 0,5-1 kg ; >5 thn = 1-1,5 kg)

Lakukan penyiraman secara rutin


PENUTUP

• Wilayah Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam


pengembangan tanaman lengkeng.
• Dalam prosesnya, pengembangan tanaman lengkeng di
Indonesia masih mempunyai kendala salah satunya dalam
ketidakpastian pembungaan dan pembuahan.
• Strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasinya yaitu
dengan memberikan perlakuan baik secara fisik maupun
kimia (aplikasi bahan penginduksi pembungaan).
• Diharapkan dengan strategi pembungaan ini, penyediaan
buah lengkeng bermutu yang dapat memenuhi pasar dalam
negeri dan mengurangi impor buah lengkeng dapat terwujud.

Anda mungkin juga menyukai