Pengolahan data adalah manipulasi data agar menjadi bentuk yang lebih berguna.
Pengolahan data ini tidak hanya berupa perhitungan numeris tetapi juga operasi-operasi
seperti klasifikasi data dan perpindahan data dari satu tempat ke tempat lain, secara umum,
kita asumsikan bahwa operasi-operasi tersebut dilaksanakan oleh beberapa tipe mesin atau
komputer, meskipun beberapa diantaranya dapat juga dilakukan secara manual. Prosedur
pengolahan data biasanya terdiri dari sejumlah operasi pengolahan dasar yang dilaksanakan
atau dokumen. Hal ini terjadi tidak hanya selama tahap originasi (pada dokumen
sumber) dan tahap distribusi (pada dokumen laporan) akan tetapi terjadi pada seluruh
siklus pengolahan.
formulir atau dokumen. Duplikasi mungkin saja dikerjakan sewaktu data tersebut
dicatat secara manual, atau mungkin saja duplikasi dikerjakan setelahnya dengan
adalah penting bahwa data yang telah dicatat tersebut diperiksa secara teliti,
4. Klasifikasi. Operasi ini memisahkan data data ke dalam berbagai kategori. Klasifikasi
biasanya dapat dikerjakan lebih dari satu cara. Sebagai contoh, sekumpulan daftar
pertanyaan mahasiswa dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis kelamin mahasiswa,
5. Sorting. Mengatur data dalam urutan tertentu. Operasi ini sering terjadi di dalam
data pegawai disorting menurut nomor induk pegawai. Sorting data dapat dilakukan
6. Merging.Operasi ini adalah mencampur dua atau lebih kumpulan data, semua
kumpulan tersebut telah disort dengan kunci yang sama, dan meletakkan kumpulan
data tersebut bersama-sama menjadi kumpulan data tunggal yang telah disort.
Metode yang digunakan untuk mencocokkan garis tren pada serangkaian data masa
lalu, kemudian memproyeksikan garis pada masa depan untuk peramalan jangka menengah
atau jangka panjang terhadap periode, dalam pratikum modul 2 digunakan metode dengan
Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan salah satu fungsi yang terpenting
dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Yang dimaksud dengan perencanaan dan
pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah
direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk
menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus
selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi adalah aktivitas yang
produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material, peralatan, routing
menentukan item-item akhir (end item) yang diharapkan diproduksi pada tiap periode,
dimana end item dapat berupa produk jadi atau item yang merupakan sub
jumlah permintaan berupa peramalan/forecast dan backlog (order konsumen yang telah
Adalah proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk,
mengalir, dan keluar dari sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan
jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat, dan biaya produksi yang minimum. Dengan
demikian pekerjaan yang terkandung dalam PPC secara garis besar dapat dibedakan menjadi
dua hal yang saling berkaitan, yaitu Perencanaan Produksi dan Pengendalian Produksi.
Proses merubah rencana produksi atau Master Production Schedule (MPS) ke dalam
kapasitas yang dibutuhkan seperti sumber-sumber daya yang krusial seperti tenaga kerja,
mesin dan peralatan, kapasitas gudang, kapabilitas pemasok material dan parts, dan sumber
daya keuangan. Tahapan untuk melakukan Rough Cut Capacity Planning adalah seperti
berikut:
1. Identifikasi sumber daya yang digunakan dalam produksi (work center, tenaga kerja,
material)
underload atau overload), Adjustment / revisi kapasitas atau jadwal bila terjadi.
menentukan item-item akhir (end item) yang diharapkan diproduksi pada tiap periode,
dimana end item dapat berupa produk jadi atau item yang merupakan sub
jumlah permintaan berupa peramalan/forecast dan backlog (order konsumen yang telah
Rough Cut Capasity Planning (RCCP) yaitu urutan kedua dari hirarki perencanaan
Rough Cut Capasity Planning melakukan validasi terhadap Master Production Schedule yang
juga menempati urutan kedua hirarki perencanaan prioritas produksi. Guna menempatkan
sumber-sumber spesifik tertentu, khususnya yang diperkirakan akan menjadi hambatan
Schedule. Dengan demikian kita dapat membantu manajemen untuk melaksanakan Rough
Cut Capacity Planning, dengan memberikan informasi tentang tingkat produksi dimasa
Analisis data adalah sebuah proses untuk memeriksa, membersihkan, mengubah, dan
membuat pemodelan data dengan maksud untuk menemukan informasi yang bermanfaat
sehingga dapat memberikan petunjuk bagi peneliti untuk mengambil keputusan terhadap
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan salah satu fungsi yang terpenting
dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Yang dimaksud dengan perencanaan dan
pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah
direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk
menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus
selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi adalah aktivitas yang
produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material, peralatan, routing
Adalah proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material yang masuk,
mengalir, dan keluar dari sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan
jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat, dan biaya produksi yang minimum. Dengan
demikian pekerjaan yang terkandung dalam PPC secara garis besar dapat dibedakan menjadi
dua hal yang saling berkaitan, yaitu Perencanaan Produksi dan Pengendalian Produksi. Dari
menentukan item-item akhir (end item) yang diharapkan diproduksi pada tiap periode,
dimana end item dapat berupa produk jadi atau item yang merupakan sub
assembly/komponen dalam struktur produk. Master Production Schedule menunjukkan
jumlah permintaan berupa peramalan/forecast dan backlog (order konsumen yang telah
diterima), jadwal produksi, inventory dan ATP (Available To Promise). Dari analisa yang
Rough Cut Capacity Planning (RCCP) yaitu urutan kedua dari hirarki perencanaan prioritas
kapasitas yang berperan dalam mengembangkan Master Production Schedule. Rough Cut
Capasity Planning melakukan validasi terhadap Master Production Schedule yang juga
menempati urutan kedua hirarki perencanaan prioritas produksi. Guna menempatkan sumber-
sumber spesifik tertentu, khususnya yang diperkirakan akan menjadi hambatan potensial
Dengan demikian kita dapat membantu manajemen untuk melaksanakan Rough Cut Capasity
Planning, dengan memberikan informasi tentang tingkat produksi dimasa mendatang yang
akan memenuhi permintaan total itu. Dari analisa data yang telah dilakukan dapat dilihat dari
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
permintaan tersebut terkait ketersediaan bahan baku yang dimiliki. Ketepatan waktu produksi
menjadi suatu yang benilai dikarenakan fungsi dari produk itu sendiri.
5.2 Saran
Dalam penyusunan laporan ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, namun
kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan teman sekitar, sehingga kendala kendala yang penulis hadapi
Produksi”,Jakarta.
Jurusan Tekink Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.