Lapres Hardness Dm1d Kelompok1
Lapres Hardness Dm1d Kelompok1
Disusun oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing I Pembimbing II
Ketua kelompok
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadira tTuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini. Penyusunan laporan praktikum ini
merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan
Praktek. Selain itu, makalah ini juga bertujuan menambah wawasan mengenai
pengujian bahan merusak dan pengujian bahan tidak merusak.. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Widya Emilia dan Bapak Rizal Indrawan
selaku dosen mata kuliah Ilmu Bahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya laporan praktikum
ini. Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat berharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan laporan praktikum ini. Penulis juga
berharap semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi penulis atau
orang lain yang telah membacanya.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…….......…………….………………………………..…………1
KATA PENGANTAR………………………..……………………………………………....2
DAFTAR ISI…………………………..…………………………………………………......3
DAFTAR GAMBAR……..…………………………......…………………………………....4
DAFTAR TABEL………………..…….………………………………...…………….……..5
BAB II……………..…….……………………………...…………….……....……...….……6
2.1 Sub kompetensi…….……………………………...…………….……....……….……6
2.1.1 Teori Pengujian HARDNESS ……………...…………….……....……….…...6
2.1.2 Praktek pengujian kekerasan atau HARDNESS ………….……....……….…..6
2.2 Dasar teori…..…….……………………………...…………….……....……….……..7
2.2.1 Dasar teori.……………………………...…………….……....……….…….. .7
2.2.2 Metode pengujian kekerasan Brinell…...…………….……....………..............8
2.2.3 Metode pengujian kekerasan Vickers ...…………….……....………................9
2.2.4 Metode pengujian kekerasan Rockwell …...…………….…...…....……….…11
2.3 Bahan habis ………………..……...………………………………...…………….…13
2.4 Peralatan ……..…….…………………………...…...…………….……....……...….14
2.4.1 Peralatan ….……………………………...……………..……....……...….…14
2.4.2 Perlengkapan …………………………...……………..……....…….....….…14
2.4.3 Deskripsi peralatan ………………………...……..……….……....……...….14
2.5 Langkah kerja ..…….…………………………...…...…………….……....……...….17
2.5.1 Metode Vickers ………………………...…...…………….……......……...…17
2.5.2 Merode Rockwell ……………………...…...…………….……......……....…19
2.6 Hasil dan analisa ….…………………………...…...…………….……....……......…21
2.6.1. Pengujian Hardness Rockwell ……...…...…………….……....……...…......21
2.6.2 Pengujian Hardness Vickers ……...…...…….……….……....……...…........21
2.7 Kesimpulan ….…………………………...…...…………….……....……...…...........22
2.7.1 Metode pengujian kekerasan Vickers...…….……....….……....……...….......22
2.7.2 Metode Rockwell ………………...…...…………..….……....……...….........22
2.7.3 Kesimpulan secara garis besar ...…...…………..….……....……...….............22
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 hubungan hardness dengan sifat material yang lain …………...…………….….7
DAFTAR TABEL
BAB 2
PENGUJIAN HARDNESS
2.1 Sub Kompetensi
2.1.1 Teori Pengujian HARDNESS
2. Indentor yang digunakan adalah bola baja yang telah dikeraskan, namun
untuk bahan yang sangan keras (sampai 650BHN) digunakan bola
karbida dari tungsten. Jarak antara titik pengujian minimal dua kali diameter
tapak andentasi.
3. Pemakaian beban (P) dan diameter (D) harus memenuhi syarat
𝑝
perbandingan 𝐷2 = D.
Dimana C untuk baja adalah 30, untuk tembaga dan paduannya adalah 10,
dan untuk aluminium dan paduannya adalah 5.
4. Pada pelaksanaannya, pengujian kekerasan ini dilakukan dengan
menekankan inedentor pada permukaaan spesimen selama 10-30 detik.
BHN:
Dimana :
P = Gaya tekan (kgf)
D = Diameter identor bola baja (mm)
3. Pada dasarnya semua beban bisa digunakan, kecuali untuk pelatyang tipis
harus digunakan beban yang ringan.
4. Pada pelaksanaannya, pengujian kekerasan ini dilakukan dengan menekan
identor pada permukaan spesimen selama 10 – 30 detik.
5. Nilai kekerasan pengujian ini dinyatakan dalam satuan DPH (Vickers
Diamond Pyramid Hardness) yang dihitung berdasarkan diagonal identasi
dengan persamaan sebagai berikut.
Untuk : α =136º
2.4 Peralatan
2.4.1 Peralatan
NO Nama peralatan Kode Spesifikasi Jumlah Satuan
1. Branell Hardness 200-500 1 Unit
HB
2. Vickers Hardness 50 Kgf 1 Unit
tester
3. Univesal Hardness 1 Unit
taster
4. Mesin poles 1 Unit
5. Stopwatch 1 Unit
6. Obeng 1 Unit
Tabel 2.3 Daftar peralatan
2.4.2 Perlengkapan
1. Sarung tangan
2. Masker.
4.Mesin poles
5. Stopwacth
6. Obeng
Mengatur handle
Hardness Test Machine
pada posisi Vickers.
Meletakkan identor
pyramid intan pada
tempatnya di Hardness
Test Machine dengan
menggunakan obeng
Menyiapkan material
berbahan baja.
Kemudian dihaluskan
permukaannya dengan
menggunakan polishing
machine. Setelah halus,
mengambil pensil dan
penggaris untuk membuat
titik yang sejajar.
NO BM
1. 15,00
2. 15,56
3. 12,88
Rata-rata 14,48
➢ Pengujian pertama
1. D1 : 290,24 mm
2. D2 : 284,77 mm
3. AVE : 287,505 mm
4. Hardness : 224,35VHN
➢ Pengujian kedua
5. D1 : 313,20 mm
6. D2 : 305,55 mm
7. AVE : 309,37 mm
8. Hardness : 193,75 VHN
➢ Pengujian ketiga
9. D1 : 325,23 mm
10. D2 : 296,80 mm
11. AVE : 311,01 mm
12. Hardness : 191,71 VHN
2.7 Kesimpulan
Pengujian kekerasan (hardness test) merupakan salah satu pengujian
yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kekerasan suatu material agar
material tersebut dapat digunakan dengan optimal. Pengujian ini dilakukan
dengan cara memberi beban (indentasi) pada material tersebut. Yang perlu
diperhatikan saat melakukan pengujian ini adalah material yang akan diuji
harus memiliki permukaan yang rata dan halus serta dapat ditempu dengan
baik. Yaitu sebagai berikut :
Lampiran