Anda di halaman 1dari 25

D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL

LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN


MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

LAPORAN PRATIKUM ILMU BAHAN


PENGUJIAN KEKERASAN (HARDNESS TEST)

Disusun oleh:

Abdullah Waasi’ (0622040079)


Abraham Wahyu Pratama (0622040080)
Achmad Nur Cholis (0622040081)
Achmad Reza Harnanda (0622040082)
Akbar Bintang Berlian (0622040083)
Alan Budi Wardhana (0622040084)

D4 – TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2022

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 1 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan praktikum resmi ini disusun sebagai tugas dalam menyelesaikan


praktikum uji bahan merusak dan tidak merusak telah di sahkan dan setujui
pada :
Hari :
Tanggal :
Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Widya Emilia Rizal Indrawan

Ketua kelompok

Achmad Nur Cholis


(0622040081)

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 2 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadira tTuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum ini. Penyusunan laporan praktikum ini
merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Bahan
Praktek. Selain itu, makalah ini juga bertujuan menambah wawasan mengenai
pengujian bahan merusak dan pengujian bahan tidak merusak.. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Widya Emilia dan Bapak Rizal Indrawan
selaku dosen mata kuliah Ilmu Bahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya laporan praktikum
ini. Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat berharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan laporan praktikum ini. Penulis juga
berharap semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi penulis atau
orang lain yang telah membacanya.

Surabaya 11, Novemer 2022

Ketua kelompok 1 DM-1D

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 3 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…….......…………….………………………………..…………1
KATA PENGANTAR………………………..……………………………………………....2
DAFTAR ISI…………………………..…………………………………………………......3
DAFTAR GAMBAR……..…………………………......…………………………………....4
DAFTAR TABEL………………..…….………………………………...…………….……..5
BAB II……………..…….……………………………...…………….……....……...….……6
2.1 Sub kompetensi…….……………………………...…………….……....……….……6
2.1.1 Teori Pengujian HARDNESS ……………...…………….……....……….…...6
2.1.2 Praktek pengujian kekerasan atau HARDNESS ………….……....……….…..6
2.2 Dasar teori…..…….……………………………...…………….……....……….……..7
2.2.1 Dasar teori.……………………………...…………….……....……….…….. .7
2.2.2 Metode pengujian kekerasan Brinell…...…………….……....………..............8
2.2.3 Metode pengujian kekerasan Vickers ...…………….……....………................9
2.2.4 Metode pengujian kekerasan Rockwell …...…………….…...…....……….…11
2.3 Bahan habis ………………..……...………………………………...…………….…13
2.4 Peralatan ……..…….…………………………...…...…………….……....……...….14
2.4.1 Peralatan ….……………………………...……………..……....……...….…14
2.4.2 Perlengkapan …………………………...……………..……....…….....….…14
2.4.3 Deskripsi peralatan ………………………...……..……….……....……...….14
2.5 Langkah kerja ..…….…………………………...…...…………….……....……...….17
2.5.1 Metode Vickers ………………………...…...…………….……......……...…17
2.5.2 Merode Rockwell ……………………...…...…………….……......……....…19
2.6 Hasil dan analisa ….…………………………...…...…………….……....……......…21
2.6.1. Pengujian Hardness Rockwell ……...…...…………….……....……...…......21
2.6.2 Pengujian Hardness Vickers ……...…...…….……….……....……...…........21
2.7 Kesimpulan ….…………………………...…...…………….……....……...…...........22
2.7.1 Metode pengujian kekerasan Vickers...…….……....….……....……...….......22
2.7.2 Metode Rockwell ………………...…...…………..….……....……...….........22
2.7.3 Kesimpulan secara garis besar ...…...…………..….……....……...….............22

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 4 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

2.8 Daftar pustaka .…………………………...…...…………….……....……...…...........23


LAMPIRAN ………...…...…………….……....……….……...…...…………….……....…24

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 hubungan hardness dengan sifat material yang lain …………...…………….….7

Gambat 2.2 gambar sketsa mesin uji hardness. …………...…………….……………...….....8

Gambar 2.3 Penampang pengujian Brinell . …………...…………….……………...…..........9

Gambar 2.4 Metode pengujian kekerasan Vickers …...…………….……………...…...........10

Gambar 2.5 Hasil tapak tekan pengujian Vickers…...…………….……………....…............10

Gambar 2.6 Jenis indentor beban utama serta kombinasinya. …….……………....…..........12

Gambar 2.7 Metode pengujian Rockwell type C ………...…………….……………....…....13

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 5 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis-jenis skala pengujian kekerasan Rockwell. ..…………….……………....…12


Tabel 2.2 Daftar bahan..…………….……………....… ..…………….…………….....…....13
Tabel 2.3 Daftar peralatan ………….……………....… ..…………….…………….....…....14
Tabel 2.4 Hasil pengujian Rockwell………….……………....… ..…………….……............21

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 6 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

BAB 2
PENGUJIAN HARDNESS
2.1 Sub Kompetensi
2.1.1 Teori Pengujian HARDNESS

• Mendapat materi tentang pengujian kekerasan atau HARDNESS


• Mendapat materi tentang prinsip dasar pengujian kekerasan atau
HARDNESS
• Mendapat materi tentaLng pengujian kekerasan BRINELL, VICKERS,
ROCKWEL
• Mendapat tugas laporan pendahuluan teng pengujian kekerasan
• Mendapat materi tentang prosedur pengujian kekerasan
• Mendapat tugas laporan akhir atau laporan resmi
2.1.2 Praktek pengujian kekerasan atau HARDNESS
• Mendapat penjelasan persiapan benda uji
• Demostrasi dan praktek Interpretasi dan evaluasi hasil pengujian
• Mendapat tugas penulisan laporan

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 7 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Dasar teori
Kekerasan suatu material merupakan kemampuan material untuk
menerima suatu beban tanpa mengalami deformasi plastis, yaitu tahan
terhadap indentasi, tahan terhadap penggoresan, aus, dan pengikisan.
Kekerasan suatu material merupakan sifat mekanik yang paling penting,
karena kekerasan juga dapat digunakan untuk mengetahui sifat mekanik
yang lain, seperti kekuatan (strength).Bahkan nilai kekuatan tarik yang
dimiliki suatu material dapat dikonversi dengan dari kekerasannya.
Konversi hardness ke tensile strength ditunjukan pada tabel 2.1. Semakin
keras suatu material, maka semakin tinggi kekuatan tariknya, semakin tinggi
pula tingkat kegetasnnya (britless) dan semakin
rendah keuletannya (ductility). Sebaliknya, semakin lunak suatu material
maka akan semakin rendah tensile strengthnya dan semakin turun tingkat
kegetasannya (brittlenesss) serta semakin naik keuletannya(ductility).
Dengan kata lain hardness suatu material berbanding lurus dengan strength
dan britless dan berbanding terbalik dengan ductility. Beberapa sifat
material yang berhubungan dengan kekerasan (hardness) ditunjukan pada
gambar berikut.

Gambar 2.1 hubungan hardness dengan sifat material yang lain


Pengujian kekerasan dilakukan dengan mesin uji hardness yang
sketsnya ditunjukan pada gammbar 2.2. Ada beberapa jenis pengujian
kekerasan yang digunakan, yaitu:
1. Metode pengujian kekerasan Brinell
2. Metode pengujian kekerasan Vicker
3. Metode pengujian kekerasan Rockwell
4. Metode pengujian kekerasan Rockwell Superficiall
5. Metode pengujian kekerasan Knoop
6. Metode pengujian kekerasan Shore Scleroscope
7. Metode pengujian kekerasan Sonodur
8. Metode pengujian kekerasan Moh
9. Metode pengujian kekerasan file

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 8 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

Dari kesembilan pengujian kekerasan diatas, hanya tiga akan dibahas,


yaitu Brinell, Vickers, dan Rockwell.

Gambat 2.2 gambar sketsa mesin uji hardness.

2.2.2 Metode pengujian kekerasan Brinell


Brinell merupakan metode pengujian kekerasan yang paling tua,
meskipun demukian Brinell masih banyak digunakan. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada pengujian kekerasan Brinell adalah sebagai berikut:
1. Spesimen harus memenuhi beberapa persyaratan :
• Halus dan rata
• Ketebalan minimal 6 mm
• Dapat ditumpu dengan baik dan permukaan uji harus horizontal

2. Indentor yang digunakan adalah bola baja yang telah dikeraskan, namun
untuk bahan yang sangan keras (sampai 650BHN) digunakan bola
karbida dari tungsten. Jarak antara titik pengujian minimal dua kali diameter
tapak andentasi.
3. Pemakaian beban (P) dan diameter (D) harus memenuhi syarat
𝑝
perbandingan 𝐷2 = D.
Dimana C untuk baja adalah 30, untuk tembaga dan paduannya adalah 10,
dan untuk aluminium dan paduannya adalah 5.
4. Pada pelaksanaannya, pengujian kekerasan ini dilakukan dengan
menekankan inedentor pada permukaaan spesimen selama 10-30 detik.

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 9 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

Gambar 2.3 Penampang pengujian Brinell


5. Nilai kekerasan pengujian ini dinyatakan dalam satuan BHN (Brinells
Hardness Number) yang dihitung berdasarkan diameter identasi dengan
persamaan sebagai berikut:

BHN:

Dimana :
P = Gaya tekan (kgf)
D = Diameter identor bola baja (mm)

d = Diameter hasil identasi (mm)


6. Penulisan nilai kekerasan seperti contoh berikut :
150 BH 2,5/150–10
Dimana:
150 = Nilai kekerasan.
BHN = Metode Pengujian Brinell
2,5 = Diameter Identor
150 = Gaya pembebanan (N)
10 = Waktu pembebanan (detik)
7. Karena pengukuran dilakukan secara manual, maka terdapat peluang
untuk terjadinya kesalahan ukur. Kesalahan itu mungkin terjadi pada saat
pemfokusan objek pada layar, peletakan alat ukur pada objek dan
pembacaan pengukurannya.

2.2.3 Metode pengujian kekerasan Vickers


Pada dasarnya metode pengujian kekerasan Vickers hampir sama
dengan Brinells hanya identornya saja yang berbeda. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada metode pengujian kekerasan Vickers adalah sebagai
berikut:
1. Spesimen harus memenuhi persyaratan:
Permukaan harus rata dan halus, dapat ditumpu dengan baik dan permukaan
horizontal.
2. Identor yang digunakan adalah pyramid intan ya beralas bujursangkar
dengan sudut puncak antara dua sisi yang berhadapan adalah 136º.

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 10 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

Gambar 2.4 Metode pengujian kekerasan Vickers

3. Pada dasarnya semua beban bisa digunakan, kecuali untuk pelatyang tipis
harus digunakan beban yang ringan.
4. Pada pelaksanaannya, pengujian kekerasan ini dilakukan dengan menekan
identor pada permukaan spesimen selama 10 – 30 detik.
5. Nilai kekerasan pengujian ini dinyatakan dalam satuan DPH (Vickers
Diamond Pyramid Hardness) yang dihitung berdasarkan diagonal identasi
dengan persamaan sebagai berikut.

Untuk : α =136º

Dimana : P = Gaya tekan (kgf)


d = diagonal identasi (mm)

Gambar 2.5 Hasil tapak tekan pengujian Vickers

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 11 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

Persamaan tersebut didapatkan dari :


d = 𝑑1+𝑑2 2
X = d Cos 45º
= ½ d 2º
Y = ½ X / Cos 22º

= (½d 2 ) / Cos 22º


L AOB= ½ X.Y

= (½ .½ d√ 2 . ½ d√2 ) / Cos 22º


= (1/8 d² ) / Cos 22º
A = 4 L AOBo
= 4 (1/8 d² ) / Cos 22º
= (½ d² ) / Cos 22º
HVN = P/A
= 1,854 P/d
6. Penulisan nilai kekerasan seperti contoh berikut :
150 DPH 150/10
Dimana :
150 = Nilai Kekerasan
DPH = Metode Pengujian Vickers
150 = Gaya Pembebanan (kgf)
10 = Waktu Pembebanan (detik)
7. Sama dengan pengujian kekerasan dengan Brinells, karena pengukuran
dilakukan secara manual maka terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan
ukur. Kesalahan itu mungkin terjadi pada saat pemfokusan objek pada layar,
peletakan alat ukur pada objek dan pembacaan pengukurannya.

2.2.4 Metode pengujian kekerasan Rockwell


Berbeda dengan metode Brinell dan Vickers yang masih
mmenggunakan pengukuran manual, dengan metode Rockwell nilai
kekerasan langsung dapat dibaca pada skala yang terdapat pada
mesin.Dengan metode ini nilai kekerasan spesimen langsung dapat dibaca
dari skala yang terdapat pada skala yang terdpat pada mesin. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan metode pengujian kekerasan Rockwell adalah
sebagai berikut.
1. Spesimen harus memenuhi persyaratan:
• Rata dan halus.
• Dapat ditumpu dengan baik dan permukaan uji harus horizontal

2. Metode Rockwell mempunyai beberapa skala pengukuran, dimana


pemakaiannya tergantung pada kombinasi jenis identor dan beban utama
yang digunakan. Ada tiga jenis identor dengan tiga jenis beban utama,

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 12 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

sehingga terdapat sembilan kombinasi sebagaimana ditunjukkan pada


(Gambar 2.6) Sedangkan jenis skala dan kombinasi jenis identor dengan
beban utama.

Gambar 2.6 Jenis indentor beban utama serta kombinasinya.

Tabel 2.1 Jenis-jenis skala pengujian kekerasan Rockwell.

3. Pada pelaksanaan metode ini, mula-mula spesimen diberi identasi awal


dengan beban minor 10 kg, setelah itu baru diberi beban utama (60 kg, 100
kg atau 150 kg) selama 10 – 30 detik.
4. Setelah spesimen dibebaskan dari kedua beban tersebut maka jarum skala
akan menunjukkan berapa nilai kekerasan dari spesimen tersebut.

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 13 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

5. Penulisan nilai kekerasan seperti contoh berikut :


73 Rc,
dimana :
73 nilai kekerasannya,
Rc adalah skala yang digunakan.

Gambar 2.7 Metode pengujian Rockwell type C


6. Selain tergantung kombinasi jenis identor dan jenis beban, maka
pemakaian skala dalam Rockwell juga tergantung pada jenis material
yang akan diuji. Sebagai contoh, Rockwell B untuk logam secara umum,
Rockwell C untuk logam yang keras dan Rockwell A untuk logam yang
sangat keras. Kesalahan pemakaian kombinasi identor dan beban dengan
jenis material yang diuji akan menyebabkan tidak akuratnya hasil pengujian.

2.3 Bahan Habis


NO Nama Jumlah Satuan
Bahan
1. Kertas
gosok
2. Alkohol
3. NHO3
4. HCL
5. HF
6. H2O

Tabel 2.2 Daftar bahan

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 14 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

2.4 Peralatan
2.4.1 Peralatan
NO Nama peralatan Kode Spesifikasi Jumlah Satuan
1. Branell Hardness 200-500 1 Unit
HB
2. Vickers Hardness 50 Kgf 1 Unit
tester
3. Univesal Hardness 1 Unit
taster
4. Mesin poles 1 Unit
5. Stopwatch 1 Unit
6. Obeng 1 Unit
Tabel 2.3 Daftar peralatan

2.4.2 Perlengkapan
1. Sarung tangan
2. Masker.

2.4.3 Deskripsi peralatan


1. Brinell hardness tester

2. Vicekrs hardness taster

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 15 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

3. Universal hardness taster

4.Mesin poles

5. Stopwacth

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 16 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

6. Obeng

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 17 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

2.5 Langkah Kerja


2.5.1 Metode Vickers

Mempersiapkan material uji


yang meliputi : a. Material
uji dihaluskan permukaannya
yang akan diamati dengan
menggunakan Polishing
Machine dengan grid 320.

b. Apabila material uji


dirasa belum halus
dapat dihaluskan
kembali dengan
menggunakan grid 320
atau 400 dengan arah
yang berbeda 900 dari
arah semula. c. Jika
sudah selesai, material
dikeringkan dengan
menggunakan tissue.
Membuat beberapa titik
dengan menggunakan
pensil untuk tiap-tiap
daerah (BM1 dan
BM2) yang akan
diamati. Menentukan
beban identor yang
akan digunakan
berdasarkan jenis dan
diameter identor.

Mengatur handle
Hardness Test Machine
pada posisi Vickers.

Meletakkan identor
pyramid intan pada
tempatnya di Hardness
Test Machine dengan
menggunakan obeng

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 18 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

Meletakkan spesimen dan


atur dengan tepat pada titik
penetrasi yang telah
ditentukan. (a)

Menggeser handle beban


dengan tangan kanan pada
posisi siap untuk penetrasi.

Menggeser handle beban


dengan tangan kanan pada
posisi siap untuk penetrasi.

Menyalakan lampu dan atur


posisi spesimen serta fokus
lensa sehingga bekas identasi
tampak pada layar.

Mengukur diameter identasi


dan catat pada worksheet
yang ada.

Melakukan prosedur (a)


sampai dengan (b) untuk
masing- masing titik yang
telah ditentukan.

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 19 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

2.5.2 Merode Rockwell

Menyiapkan material
berbahan baja.

Kemudian dihaluskan
permukaannya dengan
menggunakan polishing
machine. Setelah halus,
mengambil pensil dan
penggaris untuk membuat
titik yang sejajar.

Mengatur handle pada posisi


Rockwell C. Setelah itu
ambil Identor untuk
Rockwell C.

Menekan pen beban 150 kg


kemudian mencatat pada
lembar kerja

Meletakkan spesimen pada


anvile dan mengatur tepat
pada titik penetrasi.

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 20 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

Memutar hand wheel


sehingga permukaan
spesimen menyentuh ujung
identor dan melanjutkan
memutar hand wheel untuk
pembebanan minor hingga
jarum kecil menunjukkan
angka 0.
Mengambil stopwatch
dengan tangan kiri dan
menyalakan ketika tangan
kanan melepaskan handle
beban. Setelah 20 detik,
menarik handle beban dan
mengunci pada tempatnya.

Mencatat pada lembar kerja


nilai kekerasan yang ada
pada mesin.

Mengulangi lagi untuk titik


kedua dan ketiga. Apabila
sudah selesai, melepas
kembali identor dan
meletakkan pada tempatnya

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 21 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

2.6 Hasil dan Analisis


2.6.1. Pengujian Hardness Rockwell
Pada pengujian rockwell tidak ada rumus untuk menghitung angka
kekerasannya, karena pada pengujian kekerasan rockwell nilai angka
kekerasan langsung tampil pada dial alat uji kekerasannya.
Pada pengujian kekerasan rockwell yang telah dilakukan dengan indentor
kerucut intan (Load(P) :150 kgf) dan dengan waktu 10 sekon diperoleh hasil
sebagai berikut :

Tabel 2.4 Hasil pengujian Rockwell

NO BM
1. 15,00
2. 15,56
3. 12,88
Rata-rata 14,48

2.6.2 Pengujian Hardness Vickers


Angka kekerasan yang menyatakan kekerasan dalam hasil pengujian
kekerasanVickers biasa disebut VHN (Vickers Hardness Number).
Pada pengujian yang telah dilakukan dengan beban/gaya tekan sebesar
10kgf,diperoleh data dari monitor sebagai berikut:

➢ Pengujian pertama
1. D1 : 290,24 mm
2. D2 : 284,77 mm
3. AVE : 287,505 mm
4. Hardness : 224,35VHN

➢ Pengujian kedua
5. D1 : 313,20 mm
6. D2 : 305,55 mm
7. AVE : 309,37 mm
8. Hardness : 193,75 VHN

➢ Pengujian ketiga
9. D1 : 325,23 mm
10. D2 : 296,80 mm
11. AVE : 311,01 mm
12. Hardness : 191,71 VHN

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 22 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

2.7 Kesimpulan
Pengujian kekerasan (hardness test) merupakan salah satu pengujian
yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kekerasan suatu material agar
material tersebut dapat digunakan dengan optimal. Pengujian ini dilakukan
dengan cara memberi beban (indentasi) pada material tersebut. Yang perlu
diperhatikan saat melakukan pengujian ini adalah material yang akan diuji
harus memiliki permukaan yang rata dan halus serta dapat ditempu dengan
baik. Yaitu sebagai berikut :

2.7.1 Metode pengujian kekerasan Vickers


Metode pengujian Vickers mengacu pada ASTM E92. Metode
pengujian ini sama mudahnya dengan metode pengujian Brinell, Namun
waktu yang dibutuhkan lebih cepat karena tidak ada perhitungan terlebih
dahulu untuk menentukan beban yang nantinya akan digunakan. Bekas
indentasi yang relatif kecil mengharuskan penguji lebih teliti dalam
membaca hasil pengujian. Setelah diuji dengan metode Vickers.

2.7.2 Metode Rockwell


Pengujian dengan metode Rockwell merupakan pengujian yang paling
akurat karena pembacaan otomatis dilakukan secara langsung oleh mesin, -
sedangkan pada metode Brinell dan Vickers pembacaan dilakukan secara
manual. Hal tersebut menyebabkan kemungkinan terjadinya kesalahan
pembacaan semakin besar, sehingga akan berdampak juga pada kesalahan
perhitungan dan akan menghasilkan nilai kekerasan yang kurang tepat.
Setelah diuji dengan metode Rockwell.

2.7.3 Kesimpulan secara garis besar


Setelah pengujian hardness rockwell dan Vickers dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai kekerasan suatu material dapat diketahui melalui pengujian hardness
rockwell dan Vickers
2. Pada pengujian rockwell terdapat 2 tahap pembebanan yaitu beban awal
(minor load) dan beban utama (major load)
3. Terdapat berbagai macam skala pengujian pada rockwell test, dan skala C
digunakan untuk material yang memiliki kekerasan tinggi, seperti intan.
4. Pada pengujian rockwell tidak terdapat rumus perhitungan kekerasan
karena
hasilnya langsung keluar pada display monitor.
5. Pada pengujian Vickers indentor telah terpasang permanen pada mesin
sehingga tidak bisa diganti. Indentor yang digunakan ialah piramida intan
dengan sudut kemiringan pada indentornya sebesar 136 derajat.
6. Waktu pembebanan pengujian kekerasan Vickers berkisar antara 10-15
detik
7. Kelebihan pengujian Vickers salah satunya ialah mampu mengujiberbagai
macam material.

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 23 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

2.8 Daftar Pustaka


1. Modul prakter DT dan NDT
2. Muhammad, F. (2016). Laporan Praktikum Ilmu Pengetahuan Bahan
3. Aryasa, Y. (2017). Laporan Resmi Praktikum Uji Bahan Hardness
Test
4. ASTM 10-14, Standart Test Method For Briell Hardness Of Metalic
Materials, 2003 Edition
5. ASTM 15-18, Standart Test Method For Rockwell Hardness Of
Metalic Materials, 2003 Edition
6. ASTM 92-82, Standart Test Method For Vickers Hardness Of
Metalic Materials, 2003 Edition

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 24 of 9


D4 TEKNIK PERMESINAN KAPAL
LAB. UJI BAHAN PRODI TEKNIK DESAIN DAN
MANUFAKTUR

ILMU BAHAN DM42023

Lampiran

Tanggal : Nama Kelompok : Dosen Pembimbing : Revisi ke: Page: 25 of 9

Anda mungkin juga menyukai