ANJELIA KRISPILA
FAA 118 057
i
LEMBARAN PERSETUJUAN
Diajukan Oleh
ANJELIA KRISPILA
FAA 118 057
Pembimbing I Pembimbing II
DAFTAR ISI
ii
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
LEMBARAN PERSETUJUAN................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... vi
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Literature Review........................................ 1
1.2 Pertanyaan Penelitian........................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................. 3
1.3.2 Tujuan Khusus.......................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................ 3
1.4.1 Manfaat Ilmiah............................................................ 3
1.4.2 Manfaat Praktis............................................................ 3
iii
2.1.6.3 Pola Makan........................................................ 11
2.1.6.4 Status Gizi......................................................... 11
2.1.6.5 Kopi................................................................... 12
2.1.7 Diagnosis.................................................................. 12
2.1.8 Tatalaksana............................................................... 13
2.2 Tinjauan Kopi....................................................................... 17
2.2.1 Definisi Kopi............................................................ 17
2.2.2 Klasifikasi Jenis Kopi............................................... 17
2.2.2.1 Kopi Arabika................................................ 17
2.2.2.2 Kopi Robusta................................................ 17
2.2.3 Kandungan Kopi....................................................... 18
2.2.4 Hubungan Kopi Dengan Kadar Kolesterol............... 19
2.2.4.1 Kafein........................................................... 19
2.2.4.2 Kafestol dan Kahweol................................... 19
DAFTAR TABEL
iv
Tabel 2.1 Klasifikasi Kadar Kolesterol.......................................................... 10
Tabel 2.2 Tabel Diagnosis.............................................................................. 13
Tabel 2.3 Strategi Penurunan Kadar Kolesterol LDL.................................... 14
Tabel 2.4 Jenis dan Dosis Statin..................................................................... 15
Tabel 2.5 Rekomendasi Diet.......................................................................... 16
Tabel 3.1 Kriteria Inklusi............................................................................... 21
Tabel 3.2 Kriteria Eksklusi............................................................................. 22
Tabel 3.3 Analisis Data.................................................................................. 23
Tabel 3.4 Contoh Tabel Sintesis Data Jurnal................................................. 24
Tabel 3.5 Jadwal Studi Literature................................................................... 25
Tabel 3.6 Rencana Biaya Studi Literatur....................................................... 25
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 2.1 Ringkasan Jalur Metabolisme Utama Kilomikron .................... 7
Gambar 2.2 Perkembangan Plak Aterosklerotik............................................ 9
Gambar 2.3 Tanaman Kopi Arabika dan Robusta......................................... 18
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian..................................................................... 22
DAFTAR SINGKATAN
vi
ASCVD :Atherosclerotic Cardiovascular Disease
CYP :Sitokrom P450
HDL :Hight Density Lipoprotein
HMG-CoA :Hidroxymethylglutaryl Coenxyme A Reductase Inhibitor
ICO :International Coffe Organization
IDL :Intermediate Density Lipoprotein
KEMKES :Kementerian Kesehatan
LDL :Low Density Lipoprotein
mRNA :Messenger-RNA
MONICA :Multinational Monitoring Of Trend Determinants In
Cardiovascular Disease
PCSK9 :Proprotein Convertase Subtilisin/Kexin tipe 9
PRISMA :Preferred Reporting Items For Systematic Reviews and Meta
Analysis
TG :Trigliserida
VLDL :Very Low Density Lipoprotein
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2.1 Kolesterol
2.1.1 Definisi
Kolesterol adalah senyawa yang berbentuk lemak, lemak sendiri tergolong
dalam salah satu zat gizi yang juga diperlukan oleh tubuh layaknya seperti zat gizi
lainnya yaitu seperti protein,karbohidrat,vitamin dan mineral. Kolesterol adalah
salah satu komponen untuk membangun dinding atau membran sel pada tubuh
serta juga menjadi bahan pembentukan dari hormon steroid.10 Kolesterol total
adalah jumlah kolesterol yang dibawa komponen dalam darah yaitu
HDL,LDL,VLDL,dan IDL. Kolesterol dalam keadaan normal atau seimbang
didalam tubuh akan dinamis antara yang disintesiskan dan yang
dimetabolisasikan. Dislipidemia atau sering dikenal dengan hiperkolesterolemia
yaitu keadaan dimana terdapat gangguan atau kelainan metabolisme dari lipid atau
senyawa lemak yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol dalam
plasma.kelainan fraksi yang paling sering terjadi yaitu adalah kenaikan kadar
kolesterol total (K-total), trigliserida, LDL, dan penurunan kadar HDL 11.
Kolesterol 2/3 di produksi oleh hati sedangkan 1/3nya diserap oleh sistem
pencernaan dari makanan yang dikonsumsi. Biasanya kadar kolesterol meningkat
akibat dari makanan yang berasal dari hewani atau makanan cepat saji. Beberapa
faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol yaitu usia dan jenis
kelamin, keturunan, merokok,konsumsi kopi , obesitas,dan diabetes.
2.1.2 Etiologi
Kadar kolesterol didalam darah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut ini yaitu genetik, pola makan,obesitas,merokok,jenis kelamin, dan
konsumsi kopi yang berlebihan. Seseorang dengan riwayat keturunan penderita
kolesterol yang tinggi juga dapat mengalami kenaikan kadar kolesterol yang lebih
cepat pada saat mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu
kenaikan kadar kolesterol. Dan juga pola makan yang tidak baik dapat
mempengaruhi peningkatan kadar kolesterol total misal mengkonsumsi makanan
4
5
yang mengandung lemak jenuh dan energi yang tinggi sedangkan pola makan
yang sehat seperti mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak dapat
menurunkan 5-10% atau lebih dari kadar kolesterol total. Kebiasaan merokok
dapat meningkatkan penggumpalan pada sel-sel darah di dalam pembuluh darah,
dan juga dapat menurunkan kadar HDL(Hight Density Lipoprotein) yang
berfungsi untuk membersihkan LDL(Low Density Lipoprotein) dari pembuluh
darah.12 Obesitas atau kelebihan berat badan dapat mengakibatkan adanya
perubahan kadar lipid di dalam darah yang dapat menyebabkan timbulnya
aterosklerosis. Berdasarkan jenis kelamin kadar kolesterol pada wanita pada usia
manopause yaitu mencapai 5-19% sedangkan pada pria dengan usia 40-59
memiliki resiko mencapai 3,26 kali lebih besar dapat mengalami
hiperkolesterolemia dan pada usia lebih dari 60 tahun akan menurun menjadi 2,05
kali. Mengkonsumsi kopi berlebihan selain dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol total dalam darah
terutama kadar LDL, trigliserida hal ini dapat mengakibatkan penumpukan dan
pengendapan lemak pada pembuluh darah dan menyebabkan penyempitan.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa jenis kopi yang mengakibatkan
peningkatan pada kadar kolesterol adalah jenis kopi yang tidak disaring
(unfiltered) lebih tinggi jika di bandingkan dengan kopi yang disaring (filtered).
Jika mengkonsumsi 10 mg cafestol per hari selama 4 minggu maka dapat
menyebabkan peningkatan kadar kolesterol sekitar 2% dengan rata-rata
5,5mmol/L kolesterol.12
2.1.3 Epidemiologi
Prevalensi hiperkolesterolemia di Amerika Serikat pada tahun 2016
mencapai 12% terjadi pada orang dewasa dan mencapai angka 40% pada tahun
2017 (American Heart Assciation,2017), dan mengalami peningkatan pada tahun
2018 menjadi 48,6% (American Heart Association,2018). Menurut penelitian
yang dilakukan oleh MONICA I (Multinational Monitoring Of Trend
Determinants In Cardiovascular Disease) di Indonesia mencapai angka sebesar
11,4% pada pria dan pada wanita mencapai 13,4%.5 Berdasarkan data KEMKES
2016 tentang penyakit tidak menular didapatkan bahwa berdasarkan jenis kelamin
6
pada perempuan mencapai 54,3% sedangkan pada pria sebesar 48%, dan
persentase kolesterol berdasarkan usia yaitu pada usia 15-34 tahun mencapai
39,4%, usia 35-59 mencapai 52,9% dan yang persentasenya paling tinggi adalah
pada usia > 60 tahun mencapai 58,7%. Untuk data persentase setiap provinsi di
Indonesia yang memiliki persentase tertingga adalah provinsi Papua Barat yaitu
mencapai 70%. Dan untuk di Provinsi Kalimantan Tengah mencapai angka 54,2%
menduduki angka ke 5 tertinggi di Indonesia pada tahun 2016.14
2.1.4 Patofisiologi
2.1.4.1 Metabolisme Lipid
Hampir seluruh lemak diabsorbsi dari usus ke dalam limfe usus, kecuali
asam lemak rantai pendek. Selama sistem pencernaan berlangsung sebagian
trigliserida akan dipecahkan menjadi monogliserda dan asam lemak.
Monogliserida dan asam lemak akan disintesis kembali menjadi molekul
trigliseira baru yang masuk ke dalam limfe yang berbentuk droplet yang disebut
kilomikron dengan diameter 0,08 dan 0,6 mikron. Sejumlah kecil apoprotein B
diabsorbsi ke permukaan luar kilomikron. Kilomikron mengandung 9% fosfolipid,
3% kolesterol, dan 1% apoprotein B. Pengeluaran kilomikron dari darah
diperkirakan 1 jam setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung sejumlah
besar lemak, maka konsentrasi kilomikron akan meningkat 1-2% dari total plasma.
Kilomikron dikeluarkan dengan cara hidrolilis trigliserida kilomikron oleh lipase
lipoprotein dan lemak tersebut akan disimpan dalam jaringan adipos, otot skelet
dan hati (dilihat pada Gambar 2.1). Jaringan ini menyintesis enzim lipoprotein
lipase kemudian ditranspor ke permukaan kapiler sel endotel dan melepaskan
asam lemak. Asam lemak yang dilepaskan dari kilomikron menyatu dengan
membran sel, berdifusi ke dalam sel lemak jaringan adiposa dan sel-sel otot.
Asam lemak tersebut dapat disintesis kembali menjadi trigliserida. Setelah
trigliserida dilepaskan dari kilomikron sisa-sisa kilomikron yang kaya kolesterol
akan dibersihkan dari plasma dengan cara berikatan dengan reseptor sel endotel di
sinusoid hati.Apolipoprotein–E pada permukaan sisa kilomikron disekresikan oleh
sel hati yang juga berperan penting dalam pembersihan lipoprotein plasma. Asam
lemak akan mengalami ionisasi kuat dalam plasma dan gugus ioniknya berikatan
7
dengan albumin protein plasma yang disebut asam lemak bebas atau asam lemak
tidak terestrerifikasi untuk membedakannya dari asam lemak lain dalam plasma
terdapat dalam bentuk 1) ester gliserol, 2) kolesterol, 3) zat lainnya.15
2.1.6.5 Kopi
12
Kandungan kafestol dan kahwel pada kopi dapat memicu kenaikan pada
kadar kolesterol dalam darah. Senyawa kafestol dalam kopi memicu kenaikan
kadar trigliserida dengan menghambat mekanisme dari beta oksidasi dan
mencegah pemecahan trigliserida menjadi energi dan hal tesebut membuat
terjadinya penumpukan trigliserida dalam darah.13
2.1.7 Diagnosis
Sebelum penatalaksanaan hiperkolestereolemia maka perlu dilakukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui
apa penyebab dari terjadinya kenaikan kadar kolesterol tersebut apakah karena
kelainan lipoprotein dan genetik atau disebabkan oleh kelainan sekunder dan
segala komplikasi yang melibatkan aterosklerosis. Untuk melakukan diagnosis
harus memenuhi ketegori perlakuan skiring yang dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Anamnesis meliputi identitas lengkap pasien serta gejala-gejala yang dirasakan
pasien serta penting untuk mengetahui riwayat keluarga dan pekerjaan serta
kebiasaan merokok, mengkonsumsi alkohol, asupan makanan dan mengkonsumsi
kopi juga berguna untuk mengetahui faktor apa saja yang berkontribusi
meningkatkan kadar kolesterol. Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan adalah
pengecekan tekanan darah, berat badan, tinggi badan lingkar badan dan apakah
terdapat xanthoma. Pemeriksaan laboratorium dilakukan menggunakan sampel
darah setelah berpuasa selama 10 jam untuk menghindari pengaruh kenaikan
kadar kolesterol dari makanan yang dikonsumsi.
Rekomendasi Point
Kategori perlakuan skrining
- Pria usia > 40 tahun dan wanita >50 tahun atau setelah III
mencapai masa manopause
- Pada anak-anak dengan riwayat keluarga dapat dilakukan III
pada usia 11 tahun atau paling cepat 12 bulan
- Setelah dilakukan skrining plasma dapat dilakukan II
skrining kaskade pada keluarga pasien
Familial hypercholesterolemia
- Pasien dengan prematur ASCVD dengan kadar LDL III
plasma > 5mmol/L harus dicurigai menderita FH
Diagnosis FH III
- Pasien tanpa penyebab sekunder ( diabetes melitus,
sindrom nefrotik, hipotoidsme,penyakit hati obstruktif,
atau pengaruh dari obat-obatan seperti
kortikosteroid,diuretik, konsumsi alkohol,pola makan II
buruk, kurang olah raga dan konsumsi kopi berlebihan
- Diagnosis menggunakan kriteria Ducth Lipid Network
2.1.8 Tatalaksana
Target penatalaksaan ini dibagi menjadi dua yaitu terget primer adalah
penurunan kadar kolesterol LDL dan target sekunder adalah penurunan kadar
kolesterol non-HDL pada orang yang memiliki resiko kardiovaskular tinggi dan
sangat tinggi dapat dilihat pada Tabel 2.3. Resiko yang sangat tinggi, target kadar
kolesterol LDL adalah < 70mg/dL atau mengalami penurunan sebanyak 50% jika
kadar kolesterol LDL diawal bernilain 70 dan 135mg/dL. Resiko tinggi, target
kadar kolesterol LDL yaitu <100mg/dL dengan penurunan setidaknya 50% jika
kolesterol diawal berkisar antara 100-200mg/dL. Resiko menengah atau rendah,
dengan pertimbangan target kadar kolesterol LDL <115mg/dL. untuk target kadar
kolesterol non-HDL yaitu 30mg/dL.
<1 Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Intervensi
intervensi intervensi intervensi intervensi gaya
lipid lipid lipid lipid hidup,
pertimban
gan obat
bila tidak
terkontrol
≥1- < 5 Tidak ada Tidak ada Intervensi Intervensi Intervensi
intervensi intervensi gaya hidup, gaya gaya
lipid lipid pertimbangan hidup, hidup,
obat bila pertimban pertimban
tidak gan obat gan obat
terkontrol bila tidak bila tidak
terkontrol terkontrol
>5-<10 Tidak ada Intervensi Intervensi Intervensi Intervensi
(resiko intervensi gaya hidup, gaya hidup gaya hidup gaya
tinggi) lipid pertimbangan dan dan hidup dan
obat bila pemberian pemberian pemberian
tidak obat segera obat obat
terkontrol segera segera
≥10 Intervensi Intervensi Intervensi Intervensi Intervensi
(resiko gaya hidup, gaya hidup gaya hidup gaya hidup gaya hidup
sangat pertimbangan dan dan dan dan
tinggi) obat bila pemberian pemberian pemberian pemberian
tidak obat segera obat segera obat obat segera
terkontrol segera
mencapai target penurunan kadar LDL 50%. Pada kondisi ini dianjurkan untuk
menggunakan kombinasi ezetimibe yang dapat meningkatkan efektivitas dari
statin monoterapi hingga 23-24%.18
Tabel 2. 4 Jenis dan dosis statin18
2.2 Kopi
2.2.1 Definisi
Kopi adalah salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran yang
tergolong penting dalam menunjang peningkatan ekspor non-migas di Indonesia.
Kopi jenis Robusta (Coffea Canephora) dan jenis Arabika (Coffea Arabika)
17
adalah 2 jenis kopi yang di budidaya di Indonesia. Kopi banyak digemari oleh
masyarakat di dunia termasuk juga di Indonesia, aroma yang khas juga semakin
membuat penikmat kopi semakin bertambah dari tahun ke tahun. Data dari
International Coffe Organization (ICO) menjelaskan bahwa jumlah konsumsi
kopi di dunia terus menerus meningkat dari tahun ke tahun hal tersebut juga
berdampak pada peningkatan produksi kopi di Indonesia.22 Kopi yang telah di
roasted mengandung banyak komponen senyawa bioactive seperti fenolik,
vitamin B3, mineral (amgnesium), alkaloid, kafein, kafestol, kahweol, dan
chlorogenergik acid Yang berhubungan dengan potensi terapeutik, antioksidan,
anti-inflamasi antifribrotik bahkan anti kanker.5
21
22
Kriteria Eksklusi
Jenis jurnal Jurnal berupa review artikel
Jurnal hanya berupa abstrak
Bahasa Tidak menggunakan bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris
Jangka waktu Rentang waktu penerbitan jurnal diluar
tahun 2012-2021
Hasil penelusuran jurnal menggunakan kata kunci pada situs Research Gate dan
Google Scholar dengan rentang waktu 2011-2021 ditemukan sebanyak 21.740 jurnal
(4.440 jurnal nasional dan 17.300 jurnal internasional)
25
26
30
31
BAB IV
32
33
Tiho, M., & Kaligis, S. sesuai kriteria (fossa cubiti) dalam penelitian ini, yaitu
H23 dan bersedia dimana responden sebanyak 27 orang (51,92%),
menjadi puasa 10-12 jam. dan Distribusi responden
responden. Sampel darah yang menurut usia, menunjukkan
Metode diperoleh dibawa bahwa responden dengan usia
pemilihan ke laboratorium <45 tahun merupakan
sampel untuk memperoleh responden terbanyak
menggunakan hasil yang lebih (76,92%).
cara total lanjut. Hasil pengukuran kadar
sampling. kolesterol total darah
didapatkan nilai ratarata yaitu
198 mg/dL, nilai median 201
mg/dL, nilai modus 214
mg/dL, nilai minimal 143
mg/dL, nilai maksimal 273
mg/dL, dan standar deviasi
29,22.
pada hasil penelitian
responden dengan kadar
kolesterol tinggi menunjukkan
37
6 Judul : Analisa kadar Lansia yang Menggunakan Tidak ada Hasil dari penelitian imi Cross
kolesterol total pada mengkonsumsi darah kapiler ujung kelopok didapatkan hasil yang beragam sectional
lansia yang kopi di Posyandu jari tengah dan control pada dari beberapa responden dan
mengkonsumsi kopi di Kelurahan sampel darah penelitian ini. beberapa factor yang
Posyandu Kelurahan Tlogopatut tersebut dibaca mempengaruhi. Dari hasil
Tlogopatut Kabupaten Kecamatan menggunakan easy penelitian yang telah
Gresik Gresik berjumlah touch. dilakukan tentang analisa
Penulis : Anggraini, D.25 30 sampel. kadar kolesterol total pada
lansia dapat ditarik
kesimpulan kadar kolesterol
total pada lansia yang
mengkonsumsi kopi
diposyandu Kelurahan
Tlogopatut Kabupaten Gresik
39
kebiasaan minum kopi kopi Hitam yang pengambilan darah mempengaruhi menunjukan bahwa sebelum
terhadap kadar asam ada di Desa Pijot kapiler sebelum kadar minum kopi hitam
urat dan kadar Kabupaten dan setelah minum kolesterol dan menunjukkan kadar asam urat
kolesterol pada Lombok Timur kopi hitam yang kopi yang normal berjumlah 26
peminum kopi hitam di berjumlah 150 sesuai dengan mempengaruhi orang dengan persentase
desa pijot kabupaten orang kriteria inklusi kadar asam (86,7%), dari 30 sampel
lombok timur urat. sebelum responden minum
kopi hitam didapatkan hasil
Penulis :Khotimah, A28 abnormal sebanyak 4 orang
dengan persentase (13,3%).
41
Kadar kolesterol LDL adalah orang digunakan yaitu mengkonsumsi lapangan data umum meliputi
(Low Density yang fotometer, spuit kopi dan karakteristik responden seperti
Lipoprotein) Pada mengkonsumsi dan needle, tabung kebiasaan umur, jumlah kopi yang
Peminum Kopi di kopi dengan vacuum tutup merokok diminum sehari, kebiasaan
dusun Ketapang Lor menggunakan merah, tourniquet, minum kopi dalam sehari,
RT 17/RW 007 Desa Teknik purposive tabung jenis kelamin dan jenis
Kudubanjar Kecamatan sampling serologi,mikropipe kelamin. Berdasarkan usia
Kudu Kabupaten t blue tip dan kisaran usia 41-47 memiliki
jombang yellow, rak tabung, kadar kolesterol abnormal,
dan label berdasarkan kebiasaan minum
Penulis : Meiga, T. sedangkan bahan kopi dalam sehari >3 gelas
W.30 yang digunakan membuat 13 responden
43
kolesterol total pada penelitian ini kolesterol total kelompok wilayah kerja Puskesmas
pecandu kopi merupakan menggunakan alat control pada Psoasia Kecamatan Psoasia
Kecamatan Poasia masyarakat di autoklik (Nesco), penelitian ini dari 38 orang pecandu dengan
Kota Kendari. Kecamatan alat pengukur mengkonsumsi kopi lebih dari
Poasia yang kadar kolesterol 5 tahun di perulah hasil
Penulis : Darmayani, mengkonsumsi (Nesco), strip pecandu kopi dengan kadar
S., Rosanty, A., & kopi secara kolesterol (Nesco), kolesterol total tinggi memiliki
Rahmayani, D.18 berlebihan kapas alkohol presentasi 63,16% dan kadar
berjumlah 254 70%, lanset, kolesterol total normal dengan
orang, yaitu mikropipet volume presentase 36,84%
45
12 Judul : Kadar Lansia berusia Prosedur penelitian Tidak ada Hasil yang didapatkan pada Cross sectional
kolesterol total pada 60-70 tahun yang dengan mengambil kelompok penelitian ini adalah kadar
lansia yang mengkonsumsi sampel darah vena control pada kolesterol total dalam jumlah
mengkonsumsi kopi kopi murni cubiti kemudian penelitian ini responden keseluruhan yang
46
utama kadar
penelitian ini pada penelitian ini yang hubungan dengan kadar
trigliserida abnormal
47
Pada penduduk dewasa yaitu sampel yaitu menggunakan mempengaruhi trigliserida adalah
di indonesia
yang memenuhi kuisioner pola kadar jenis kelamin
kriteria inklusi konsumsi makanan trigliserida (p=0,000), status menikah
Penulis : Siregar, M.
yaitu berusia 26- berlemak dan pola abnormal (p=0,010), obesitas sentral
H., Fatmah, F., &
45 tahun konsumsi kopi, mengkonsumsi (p=0,000), pola
Sartika, R35
konsumsi sayur makanan konsumsi makanan
dan buah dan berlemak, berlemak (p=0,005),
merokok atau mengkonsumsi pola konsumsi kopi
tidak. Kemudian kopi, (p=0,000), dan
hasil dari kuisioner mengkonsumsi merokok
itu akan dilakukan buah dan sayur (p=0,000).
Sedangkan variabel
analisis data dan merokok
konsumsi sayur dan buah,
menggunakan atau tidak.
aktivitas fisik,
perangkat lunak uji
dan stres tidak memiliki
Chi Square.
hubungan dengan
kadar trigliserida ((p>0,05).
Hasil penelitian
menunjukkan
jenis kelamin, obesitas sentral,
48
14 Judul : Change in Peserta yang Metode yang Tidak ada Hasil dari penelitian ini Cross sectional
High-Density memenuhi digunakan kelompok adalah mengonsumsi kopi
Lipoprotein cholesterol kriteria yang menggunakan control pada hitam dengan zat aditif dan
49
levels in relation to berusia diatas 30 kuisioner tentang penelitian ini. 60,37 mg/dL di antara
coffe consumption tahun yang riwayat kesehatan mereka yang hanya
among Taiwanese keseluruhannya gaya hidup dan mengonsumsi kopi hitam
adult. berjumlah 1.272 diet. Kemudian biasa (p = 0,0007). Asosiasi
Penulis : Chang, H. C., peserta yang di penilaian kebiasaan HDL-C dengan konsumsi
Nfor, O. N., Ho, C. C., rekrut antara mengkonsumsi kopi secara keseluruhan
Chen, P. H., Kung, Y. tahun 2006 dan kopi dan jumlah disajikan dalam.
Y., Hsu, S. Y., ... & 2019 cangkir yang di Dibandingkan dengan
Liaw, Y. P.37 konsumsi, tingkat konsumsi kopi
pemeriksaan kadar terendah (<1
lipid serum cangkir/minggu), konsumsi
kemudian kopi 5 cangkir/minggu
dilakukan analisis dikaitkan dengan HDL-C
statistic. yang lebih tinggi (β =
1,9586, p=0,0442). Namun,
konsumsi kopi 1-4
cangkir/minggu tidak
berhubungan dengan HDL-
C (β = 1,5635, p=0,0919).
Tingkat HDL-C lebih
50
rendah (β = 2,3558,
p=0,0021) pada peserta
dengan tingkat non-HDL
yang lebih tinggi (≥ 130
mg/dl) dibandingkan dengan
tingkat yang lebih rendah
(≤130mg/dl). Kami juga
mengamati bahwa pria
memiliki HDL-C lebih
rendah dari pada wanita (β =
11,7347, p<0,0001).
4.1 Pembahasan
4.1.1 Pengaruh Konsumsi Kopi Terhadap Kadar Kolesterol
Berdasarkan data hasil analisis pada table 4.1 terdapat 14 jurnal penelitian
(10 jurnal nasional dan 4 jurnal internasional) yang membahas mengenai
pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar kolesterol. 12 jurnal (85,2%) menyatakan
bahwa mengkonsumsi kopi dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Diarti.M.W.,dkk., Waani,O.T., Agudelo-Ochoa, G. M.,
Anggraini,D., Verina.N.PGO,dkk., Meiga,T.W,dkk., Darmayani,S.,dkk.,
Oktavianti., Chang,H., dkk Khotimah,A. Siregar,M,dkk., menjelaskan bahwa
responden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi 3-5 gelas sehari dan
dalam jangka waktu yang lama dapat memicu perubahan signifikan pada kadar
kolesterol total yaitu 221 mg/dl dimana kadar kolesterol total normal adalah 150-
200mg/dl. Hasil tersebut terjadi karena terdapat kandungan kafestol dan kahweol.
Kafestol dah kahweol adalah alkohol diterpene pentasiklik, dimana senyawa ini
memiliki kadar yang berbeda pada biji kopi akibat dari pemanggangan biji kopi.
Kedua senyawa ini memiliki efek positif bagi tubuh yaitu sebagai antioksidan,
anti-inflamasi dan hepatoproktektor dan dapat juga memiliki efek negative yaitu
sebagai faktor penyebab Hypecolesterolemia.7,18,22-25,27,28,30,33,34,36
Berbeda dengan 10 jurnal penelitian diatas 2 jurnal (14,2%) yang diteliti
oleh Karbudak,E,dkk Naidoo N,dkk., menyatakan bahwa kebiasaan
mengkonsumsi kopi tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol total. Tingkat
lipid serum dibandingkan dengan berbagai kebiasaan konsumsi kopi tidak
terdapat perbedaan signifikan yang diamati secara statistik.8,20
4.1.2 Jumlah Konsumsi Kopi Yang Dapat Mempengaruhi Kadar Kolesterol
Berdasarkan data hasil analisis pada table 4.1 terdapat 14 jurnal penelitian
(10 jurnal nasional dan 4 jurnal internasional) yang membahas mengenai
pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar kolesterol. 12 jurnal (85,2%) menyatakan
bahwa mengkonsumsi kopi dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Diarti.M.W.,dkk., Waani,O.T., Agudelo-Ochoa, G. M.,
Anggraini,D., Verina.N.PGO,dkk., Meiga,T.W,dkk., Darmayani,S.,dkk.,
Oktavianti., Chang,H., dkk Khotimah,A.Siregar,M,dkk., menjelaskan bahwa
51
52
signifikan secara statistik yang diamati antara konsumsi kopi dengan kadar lipid
serum (P>0,05).8,20
4.1.3 Pengaruh Konsumsi Kopi Terhadap Kadar LDL
Berdasarkan data hasil analisis pada table 4.1 terdapat 14 jurnal penelitian
(10 jurnal nasional dan 4 jurnal internasional) yang membahas mengenai
pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar kolesterol. 10 jurnal (71,4%) menyatakan
bahwa mengkonsumsi kopi dapat mempengaruhi kadar kolesterol. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Karbudak,E,dkk, Diarti.M.W.,dkk., Waani,O.T., Agudelo-
Ochoa,G.M.,Anggraini,D.,Verina.N.PGO,dkk.,Meiga,T.W,dkk.,Darmayani,S.,dkk
.,Oktavianti., Chang,H., dkk menyatakan bahwa dari hasil penelitian bahwa
mengkonsumsi 3-5 gelas kopi/hari dapat meningkatkan kadar kolesterol . hasil
yang diperoleh sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa salah satu faktor
resiko dari peningkatan kadar kolesterol adalah kebiasaan minum kopi yang
berlebihan. Satu cangkir kopi mengandung 3-6 mg kafestol percangkir atau pada
penelitian lainnya menjelaskan bahwa kopi tanpa filter mengandung kafestol
sebanyak 6-12 mg/cangkir dan kopi yang filter yaitu 0,2-0,6 mg/cangkir.
Perubahan kadar kolesterol LDL juga berpengaruh pada kopi filter (0,85mg/dl)
lebih tinggi jika dibandingkan dengan kopi tanpa filter (0,15mg/dl).
Penelitian yang dilakukan oleh Diarti.M.W., dkk menyatakan bahwa
Kandungan kafestol dan kahweol bekerja menghambat serapan, pengikatan dan
degradasi dari LDL pada sel hepatosit pada manusia. Kafestol juga mensupresi
sintesis dari asam empedu dengan melakukan efek inihibisi pada aktivitas 7α-
hydroxylase dengan penurunan regulasi dari mRNA kolesterol 7α-hydroxylase
dan sterol 27-hydroxylase. Mengakibatkan reseptor LDL, HMG-CoA sintase
mengalami penurunan kadar secara stimulan akibat dari penurunan sintesis
empedu. Kafestol lebih poten berpengaruh menurunkan sintesis garam empedu.
Akibat dari penurunan regulasi dari reseptor LDL dan penurunan sintesisi garam
empedu setelah mengkonsumsi kopi mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol
dalam darah. 7,18,22,23,24,25,27,28,30,33,34,36
menggumpal di dalam pembuluh darah dan melekat pada lapisan dalam pembuluh
darah menbentuk plak, hal tersebut dikarenakan rokok dapat menurunkan kadar
High Density Lipoprotein (HDL). Dimana HDL berfungsi untuk membersihkan
pembuluh darah dari kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) yang berlebihan
dalam darah.23 Selain kebiasaan merokok kebiasaan mengkonsumsi kopi Pecandu
kopi dengan usia > 36 tahun, laju metabolisme dalam tubuh melambat, dan
semakin melemahnya organ-organ dalam tubuh sehingga dapat menyebabkan
kemampuan atau aktivitas reseptor kolesterol menjadi berkurang dan peningkatan
kadar kolesterol total dalam darah semakin cepat.32Berolahraga secara teratur juga
akan meningkatkan aktivitas berbagai enzim yang bertanggung jawab terhadap
oksidasi lemak sehingga banyak lemak yang digunakan sebagai sumber energi.27
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil literature review dan pembahasan mengenai pengaruh
konsumsi kopi terhadap kadar kolesterol pada pengkonsumsi kopi didapatkan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara mengkonsumsi kopi terhadap kadar
kolesterol
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah mengkonsumsi kopi dengan
kadar kolesterol
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara mengkonsumsi kopi dengan kadar
LDL.
5.2 Saran
Berdasarkan pada kesimpulan maka saran dari penulis adalah :
1. Kepada masyarakat diharapkan agar tidak mengkonsumsi kopi secara
berlebihan karena dapat memicu dampak negative bagi Kesehatan, yaitu
dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
2. Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi
mengenai masalah kesehatan terkait pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar
kolesterol pada pengkonsumsi kopi.
3. Bagi penelitian selanjutnya agar hasil dari penelitian literature review ini
dapat dijadikan sebagai acuan dasar penelitian selanjutnya dengan
menghubungkan variable penelitian denganvariabel lain serta memperdalam
kajian tentang pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar kolesterol pada
pengkonsumsi kopi.
DAFTAR PUSTAKA
57
58
29. Laila, A. Z. N., Winarni, S., & Anam, A. K. Gaya Hidup Sehat Remaja
Yang Mempunyai Hiperkolesterolemia Di Man 1 Blitar.
30. Meiga, T. W. Gambaran Kadar Kolesterol LDL (Low Density
Lipoprotein) Pada Peminum Kopi di Dusun Ketapang Lor RT 17/RW 007
Desa Kudubanjar Kecamatan Kudu Kabupaten Jombang (Doctoral
dissertation, STIKES Insan Cendekia Medika Jombang).2018.
31. Mulyani, N. S., Al Rahmad, A. H., & Jannah, R.Faktor resiko kadar
kolesterol darah pada pasien rawat jalan penderita jantung koroner di
RSUD Meuraxa. AcTion: Aceh Nutrition Journal, 2018;3(2), 132-140.
32. Darmayani, S., Rosanty, A., & Rahmayani, D. Gambaran Kadar
Kolesterol Total pada Pecandu Kopi Kecamatan Poasia Kota
Kendari. Health Information: Jurnal Penelitian, 2018;10(1), 33-41.
33. Ma’Isya, A. M., Angelia, F., Gusman, G. G., Lihayati, L., Al Zaref, M.,
Defani, N. M., ... & Ilmiawati, C. Potensi kopi sebagai zat gizi fungsional
untuk kesehatan kardiovaskuler. Majalah Kedokteran
Andalas, 2019;43(1), 47-56.
34. MEDIKA, I. C. Kadar Kolesterol Total Pada Lansia Yang Mengkonsumsi
Kopi Murni Tradisional.2019.
35. Siregar, M. H., Fatmah, F., & Sartika, R. Analisis Faktor Utama Kadar
Trigliserida Abnormal Pada Penduduk Dewasa Di Indonesia. Jurnal
Delima Harapan, 2020;7(2), 118-127.
36. Zhou, A., & Hyppönen, E. Habitual coffee intake and plasma lipid profile:
Evidence from UK Biobank. Clinical Nutrition.2021.
37. Chang, H. C., Nfor, O. N., Ho, C. C., Chen, P. H., Kung, Y. Y., Hsu, S.
Y., ... & Liaw, Y. P. Changes in High-Density Lipoprotein Cholesterol
Levels in Relation to Coffee Consumption Among Taiwanese
Adults. Journal of Multidisciplinary Healthcare, 2020;13, 1427.
38. Kalel, A., Almutairi, A. H., Alyahiwi, A. M., Jalaluddin, A. A., Aljohani,
M. A., Marzouq, R., & Aloufi, R. M. A. Effect of coffee consumption on
serum lipid profile among adult population in Madinah, Saudi Arabia. Age
(years), 2020;18(40), 102.