MTS NEGRI 2
BANJARNEGARA
Suku Yang Ada Di jawa barat
Suku Sunda
Suku Sunda berasal dari bagian Barat Pulau Jawa, Indonesia. Suku Sunda mayoritas
berasal dari Provinsi Jawa Barat. Suku Sunda adalah etnis kedua terbesar di Indonesia.
Mengutip buku Suku Bangsa Dunia dan Kebudayaannya (2013) karya Pram, dalam
percakapan sehari-hari suku Sunda banyak menggunakan bahasa Sunda. Ada beberapa
dialek dalam bahasa Sunda, yaitu dialek Barat (bahasa Banten), dialek Utara, dialek
Selatan, dialek Tengah Timur, dialek Timur Laut, dan dialek Tenggara. Selain itu, suku
Sunda juga menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Betawi. Bahasa Betawi
biasanya digunakan oleh suku Sunda dari daerah berbatasan dengan Jakarta, seperti
Bekasi. Mayoritas orang Sunda beragama Islam, tetapi ada juga sebagian kecil yang
beragam Kristen, Hindu, dan Sunda Wiwitan/ Jati Sunda.
Bahasa Sunda adalah sebuah bahasa dari cabang Melayu-Polinesia dalam rumpun
bahasa Austronesia. Bahasa ini lazimnya dituturkan oleh penduduk bersuku Sunda dan
memiliki penutur setidaknya 42 juta orang
Rumah Adat yang ada di jawa barat
Nama rumah adat Jawa Barat ini adalah Imah Badak Heuay yang berarti badak
menguap. Pemberian nama pada rumah adat Jawa Barat ini tidak berlaku. Nama ini
digunakan karena bagian atap pada rumah adat Jawa Barat ini tampak seperti badak,
sedangkan bagian bawah seperti mulut badak yang sedang menguapkan.
Selain atap yang menyerupai badak, ada juga atap kecil pada rumah adat Jawa Barat ini
berfungsi untuk melindungi area teras di depan rumah . Teras yang lengkap
dengan kursi teras ini biasanya digunakan untuk menerima tamu laki-laki. Rumah adat
Jawa Barat ini banyak ditemui di daerah Sukabumi. Masyarakat modern yang baru
membangun rumah tetap menggunakan bentuk atap dari rumah adat Jawa Barat Imah
Badak Heuay sebagai bentuk pelestarian budaya.
Pakaian adat yang ada di jawa barat
Mojang Jajaka
Pakaian ini biasanya digunakan dalam acara-acara tertentu di Jawa Barat. Baju mojang
jajaka ini dipakai oleh anak-anak muda untuk menampilkan kebudayaan Jawa Barat
kepada masyarakat luas. Tampilannya pun sangat segar dan lebih luwes untuk ukuran
pakaian adat.
Di sisi lain, baju sang mojang menggunakan beskap atau jas tertutup dan celana
panjang bahan. Pilihan warna mojang dan jajaka biasanya serupa untuk membuatnya
serasi saat tampil di hadapan masyarakat. Pria juga biasanya menggunakan penutup
kepala dan sepatu supaya tetap terlihat pantas tampil dalam acara formal.
Tari daerah Jawa Barat
Tari merak
Adapun dua seniman tari ternama Dra. Irawati Durban Arjon dan Romanita
Santoso pernah menambahkan koreografer dalam tari merak pada tahun 1993.
Selain itu, gerakan tari merak mengandung berbagai nilai religi dan kehalusan
budi. Nilai religi digambarkan dari rasa syukur atas keindahan alam, termasuk
keindahan makhluk ciptaan Tuhan. Sedangkan nilai kehalusan budi tergambar
dalam gerakan yang terstruktur secara rapi, indah, dan baik oleh penari.
Lagu Daerah Jawa Barat
Tokecang
Lirik lagu tokecang menurut kepercayaan masyarakat sunda berasal dari penggabungan
kata yaitu tokek makan kacang. Makna dari kata tokek makan kacang tersebut yaitu
sikap rakus. Secara universal dapat diartikan yaitu sebagai manusia tidak boleh
bersikap rakus atau memakan semuanya, karena secara harfiah manusia merupakan
makhluk sosial.
Lirik lagu tokecang menggunakan bahasa Sunda (Jawa barat), pada kesempatan ini
kami belum dapat memberikan terjemahan lirik lagu tokecang dalam bahasa Indonesia.
Mungkin di lain kesempatan akan kami lengkapi dengan terjemahan lagu tokecang
dalam bahasa Indonesia. Namun, bagi pembaca yang ingin menyanyikan lagu tokecang
dan mengiringinya dengan alat musik tradisional Jawa Barat maupun alat musik
modern lainnya, kami telah melengkapi artikel ini dengan not angka dan chord gitar
lagu tokecang sehingga dapat memudahkan pembaca dalam mengiringi lagu tokecang
ini. Berikut ini lirik lagu tokecang beserta not angka dan chord gitarnya.
Karedok adalah makanan khas Jawa Barat berisikan macam-macam sayuran. Hidangan
sederhana dan sehat ini menggunakan bahan-bahan segar dan mentah, yang diiris dan
disajikan dengan saus kacang tradisional.
Senjata Tradisional jawa Barat
Kujang
Kujang adalah senjata tradisional khas Jawa Barat yang bentuknya sering dijatdikan
motif batik, patung, maupun lambang yang mencerminkan Suku Sunda. Dilansir dari
situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, istilah
kujang berasal dari bahasa sunda kuno “kudi” yang berarti senjata atau jimat dengan
kekuatan gaib dan “hyang” yang berarti dewa. Sehingga secara harfiah kujang dapat
diartikan sebagai suatu jimat ataupun senjata yang memiliki kekuatan magis dewa di
dalamnya. Aris Kurniawan dalam jurnal Kajian Historis dan Filosofis Kujang (2014)
menyebutkan bahwa kujang memiliki nilai sakral dan mistis digunakan menjadi
medium mistik, simbol status (pangkat), penghormatan (pada orang yang berjasa besar
bagi kerajaan), dan ajimat atau pusaka para petinggi dan bangsawan kerjaan Pajajaran.
Kujang digunakan sebagai perkakas multifungsi yang tidak bisa lepas dari kehidupan
masyarakat suku Sunda. Kujang yang digunakan rakyat memiliki bentuk yang
sederhana dan terbuat dari bahan yang tidak terlalu mahal. Sedangkan kujang yang
digunakan oleh para petinggi memiliki bahan yang mahan dan desain yang mewah.
Baca juga: Beragam Senjata Tradisional Khas Jakarta Bagian-bagian Kujang Kujang
terdiri dari empat bagian utama yaitu: Papatuk atau congo adalah bagian pada ujung
kujang yang lancip dan tajam. Silih atau eluk adalah tubuh kujang yang bentuknya
melengkung seperti sebelah sayap burung yang merentang. Tadah adalah bagian
menonjol pada perut kujang Mata adalah lubang pada kujang. Kujang bukanlah sekedar
senjata berbentuk melengkung. Kujang dibuat oleh pandai besi dengan berbagai ritual
adat dan dipelihara juga dengan ritual adat. Kujang merupakan senjata estetis yang
dibentuk dengan ukiran unik dan indah, sehingga kujang bisa disebut sebagai bentuk
karya seni.