Anda di halaman 1dari 6

Kelompok VII:

1. Ainul Muhaidir
2. Rina Ayu Lestari
3. Erlyn Tri Vita Rizky
4. Ni Kadek Yana Septia Lusi
5. Fardyanto Amal Hamzah
6. Miranti Esti Hutami

Kasus 1 :
Berdasarkan uraian kasus di atas, peserta diklat diharapkan untuk:
1. Mengidentifikasi siapa saja pengelola keuangan daerah yang yang terkait dalam
pengelolaan aset (kas dan setara kas, persediaan, dan aset tetap) di Pemerintah Kabupaten
X.
Jawaban :
Sesuai dengan uraian kasus yang ada di kabupaten X, pengelolaan keuangan di
kabupaten X berada di tanggung jawab Bupati sesuai dengan fungsinya sebagai kepada
daerah kabupaten dimana dalam pengelolaannya wewenang ada pada BPPKAD (Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah).
Kaitannya dalam pengelolaan kas dan setara kas, persediaan dan aset tetap, secara
khusus di RSUD yang merupakan Badan Layanan Umum Daerah, pengelolaannya
diserahkan kepada masing pejabat pengelolaan, seperti Bendahara penerimaan dan
Bendahara pengeluaran yang bertanggung jawab atas kas dan setara kas untuk mencatat
kas keluar dan masuk.
Lalu untuk persediaan di RSUD tersebut belum ada penanggung jawabnya,
sehingga dalam hal pemeriksaan diserahkan kepada Dinas Kesehatan yang membawahi
RSUD. Sedangkan untuk aset tetap menjadi tanggung jawab Bidang Aset di BPPKAD untuk
mengelola tanah yang menjadi aset tetap di dalam uraian kasus tersebut.

2. Menguraikan kelemahan pengendalian yang dilakukan oleh masing-masing pengelola


keuangan daerah terkait.
Jawaban :
● Pengelolaan aset (kas dan setara kas, persediaan, dan aset tetap) masih belum
sesuai dengan Peraturan Kepala Daerah (Bupati) dan panduan teknis tata kelola
yang berlaku meliputi pelaporan yang tidak memadai dan kurangnya koordinasi
antara OPD dengan BUD dan Kepala Daerah (Bupati) selaku Pemegang Kekuasaan
Pengelolaan Keuangan Daerah
● Pengawasan dan pengendalian OPD dan BLUD oleh Kepala Dinas dan Kepala
RSUD masih belum optimal
● Pengelolaan, pencatatan, dan pelaporan di level OPD, khususnya Bendahara
Penerimaan yang masih belum tertib karena tidak memahami kompetensi dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
● Tidak segera menyetorkan penerimaan yang diperoleh setiap akhir hari
● Tidak ada sanksi/teguran yang diberikan terkait pengelolaan yang tidak sesuai
dengan Peraturan Kepala Daerah dan/atau panduan teknis tata kelola yang berlaku
● Tidak ada pihak pengelola langsung di RSUD yang bertanggung jawab atas
persediaan dan otorisasi barang persediaan yang masuk dan keluar sehingga stock
opname bisa diminimalisir selisihnya.
3. Mengusulkan perbaikan atas kelemahan pengendalian yang terjadi dalam pengelolaan
aset (kas dan setara kas, persediaan, dan aset tetap).
Jawaban :
● Melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) agar ada kesepahaman dan setiap
perangkat daerah bisa menjalankan pengelolaan keuangan yang lebih efisien dan
mengikuti sistem terkini serta tertib terhadap peraturan yang berlaku
● Kepala Daerah segera menetapkan ke 60 rekening tersebut melalui SK penetapan
Bupati melalui pengajuan dari masing-masing OPD
● OPD segera menutup rekening yang tidak digunakan dan melaporkan kepada BUD,
memindahkan saldo tersisa di rekening yang ditutup ke Rekening Kas Umum
Daerah, mencantumkan bukti penutupan, pemindahbukuan saldo, dan pencabutan
Surat Keputusan Bupati
● Bendahara Penerimaan RSUD Y harus segera membuat dan menyelenggarakan
pencatatan BKU
● Terkait penyetoran penerimaan dan penatausahaan, perlu diadakan pembinaan agar
sesuai dengan peraturan tata kelola keuangan daerah yang berlaku
● Perlu adanya konsultan/ahli yang memahami penatausahaan dan pelaporan
keuangan daerah sehingga terjadi transfer knowledge langsung kepada OPD yang
terkait
● Menyusun SOP pengelolaan barang persediaan, mekanisme pencatatannya, dan
menunjuk tim/petugas penanggung jawab sehingga kegiatan harian terkait
pengelolaan persediaan serta operasional dari mulai serah terima, proses
penyimpanan hingga pendistribusian dapat dilakukan dengan baik dan termonitor.

Kasus 2 :
Berdasarkan uraian kasus di atas diharapkan kepada peserta diklat untuk:
1. Mengidentifikasi siapa saja pengelola keuangan daerah yang terlibat dalam pengelolaan
pajak daerah pada Pemerintah Kota X.
Jawaban :
● Kepala Daerah yang menganggarkan Pendapatan Pajak Daerah TA 2021
● Sekretaris daerah yang memimpin TAPD dan bertugas menyusun APBD TA 2021
● Kepala SKPKD yang bertugas mengelola Pajak Daerah yaitu Badan Pendapatan
Daerah (Bapenda)
● Pada Badan pendapatan daerah terdapat beberapa struktur organisasi seperti
Kepala Badan, Sekretariat, Bidang Pendataan dan Penetapan, Bidang Penagihan
dan Pemeriksaan, Bidang Pengendalian dan Pelaporan, Unit Pelaksana Teknis
Daerah.

2. Jelaskan kelemahan masing-masing pihak tersebut dalam mengelolaa pendapatan pajak


daerah.
Jawaban:
● Kepala Daerah dalam menganggarkan Pendapatan Pajak Daerah TA 2021 tidak
memanfaatkan hasil kajian potensi pajak sehingga realisasi penerimaan pajak
daerah tidak tercapai.
● Kepala TAPD pada saat penyusunan APBD TA 2021 tidak mengumpulkan informasi
mengenai potensi pajak dan retribusi daerah.
● Kepala Bapenda belum melakukan pendataan kembali data wajib pajak hotel
sehingga menyebabkan selisih wajib pajak khususnya pada perhotelan yang
mengakibatkan kehilangan penerimaan pajak daerah.
○ SPPT yang diterbitkan Tahun 2021 tidak sesuai dengan database WP
PBB-P2 karena subjek pajaknya tidak dapat ditemui saat pendistribusian
SPPT
○ SPPT yang telah diterbitkan belum seluruhnya terdistribusi kepada WP
○ Terdapat Penerimaan PBB-P2 yang Belum Disetorkan Ke Kas Daerah
○ Pencatatan realisasi Pajak Reklame lebih besar dari jumlah yang seharusnya

3. Usulkan perbaikan yang harus dilakukan oleh masing-masing pengelola keuangan daerah
tersebut agar pengelolaan pajak daerah pada Kota X menjadi lebih optimal.
Jawaban:
● Memperbaiki sistem informasi dan klasifikasi jenis penerimaan pajak yang ditetapkan
oleh pemerintah daerah.
● Melakukan pembaharuan atas data Wajib Pajak yang diadakan setiap minimal
setahun sekali, sehingga tidak ada WP yang terlewat untuk didata yang
menyebabkan daerah kehilangan potensi penerimaan pajak.
● Melakukan kajian atas penentuan anggaran dari berbagai aspek, tidak hanya dari
anggaran tahun sebelumnya untuk mengetahui keadaan riil yang ada di lapangan.
Penentuan anggaran tanpa adanya kajian dengan kondisi yang sebenarnya
mengakibatkan pencapaian anggaran bisa selisih yang terlalu signifikan.
● Melakukan proses verifikasi dan validasi atas distribusi penyampaian SPPT kepada
WP sehingga bisa mengurangi piutang pajak PBB-P2 yang tidak tertagih.
● Melakukan survey atas subjek pajak PBB-P2 yang dilakukan petugas dari Bapenda
dengan WP sehingga apabila memang tidak terdapat subjek pajak yang terkait, akan
langsung dihapuskan dan disesuaikan dengan jumlah SPPT yang terbit.
● Melakukan pencatatan atas penerimaan setoran pajak daerah secara terintegrasi
dan memberlakukan peraturan bahwa hasil penerimaan pajak daerah harus
dilaporkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk pembiayaan UPTD.
● Melakukan klasifikasi atas pajak reklame serta pemisahan antara pendapatan pajak
reklame dengan deposit yang masih harus dikembalikan kepada WP ketika masa
reklame telah selesai.
● Melakukan rekonsiliasi secara rutin dengan Kepala Bidang Pengendalian dan
Pelaporan Pajak untuk mendata WP yang habis masa tayang reklame sehingga
pendapatan pajak bisa sesuai dengan laporan penerimaan pajak reklame.

Kasus 3 :
Berdasarkan uraian kasus di atas diharapkan kepada peserta diklat untuk:
1. Identifikasi siapa saja pengelola keuangan daerah yang terlibat dalam pengelolaan
belanja daerah pada Pemerintah Provinsi Y!
Jawaban:
● Kepala Daerah Pemprov Y yang diwakili oleh Sekda Pemprov Y dalam hal
penyusunan rancangan APBD, rancangan perubahan APBD, dan rancangan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
● Kepala SKPD Pemprov Y bertugas melakukan pengujian atas tagihan dan
memerintahkan pembayaran
● PPK SKPD Pemprov Y yang bertugas melakukan verifikasi SPP beserta bukti
kelengkapannya
● Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pembantu masing-masing SKPD bertugas
melaksanakan pembayaran, meneliti kelengkapan dokumen pembayaran, menolak
perintah bayar dari PA yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan)

2. Jelaskan kelemahan masing-masing pengelola keuangan daerah beserta usulan


perbaikan yang harus dilakukan oleh masing-masing pengelola keuangan daerah tersebut!
Jawaban:
● Kepala Daerah Pemprov Y yang diwakili oleh Sekda Pemprov Y tidak berkoordinasi
dengan seluruh SKPD terkait adanya perubahan atas ketentuan perjalanan dinas TA
2021
● Kepala SKPD kurang teliti dalam melakukan pengujian atas tagihan perjalanan dinas
yang akan dibayar sehingga ditemukan beberapa pembayaran ganda atas satu
perjalanan dinas
● PPK SKPD Pemprov Y khususnya Sekretariat Daerah tidak melakukan prosedur
verifikasi atas dokumen pertanggungjawaban perjalanan dinas untuk TA 2021
● Bendahara Pengeluaran tidak memperhitungkan adanya selisih kelebihan
pembayaran atas biaya perjalanan dinas dan tidak menolak perintah bayar dari PA
SKPD atas biaya transportasi yang tidak diatur dalam Keputusan Gubernur Provinsi
Y Nomor 123/111.3/2020 yang kemudian diubah dengan Keputusan Gubernur
Provinsi Y Nomor 158/111.3/2021 tanggal 11 Juni 2021 tentang Standar Satuan
Harga Perjalanan Dinas bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap.
Usulan perbaikan:
Jawaban:
● Kepala Daerah Pemprov Y yang diwakili oleh Sekda Pemprov Y seharusnya
meningkatkan koordinasi dan sosialisasi dengan para SKPD agar perubahan atas
ketentuan perjalanan dinas TA 2021 bisa diketahui oleh seluruh SKPD dan
meminimalisir terjadinya kesalahan penggunaan APBD yang tidak tepat
● Kepala SKPD Pemprov Y seharusnya lebih teliti dalam melakukan pengujian atas
tagihan yang akan dibayarkan agar tidak terjadi pembayaran ganda atas biaya tiket
pesawat, kelebihan pembayaran uang harian dan uang penginapan, serta
● PPK SKPD Pemprov Y seharusnya meningkatkan sistem pengendalian internal nya
dengan menempatkan verifikator pada masing-masing SKPD sebagai upaya dalam
melakukan double-verification dan lebih memperhatikan aturan-aturan yang berlaku
terkait dengan ketentuan biaya perjalanan dinas
● Bendahara Pengeluaran seharusnya memperhitungkan adanya kelebihan
pembayaran atas biaya perjalanan dinas yang dikeluarkan, dan mengecek kembali
setoran pengembalian apakah sudah sesuai dengan nilai selisihnya. Bendahara
Pengeluaran juga harus mengecek ketentuan perjalanan dinas terbaru sebelum
melakukan pembayaran kepada SKPD.

Kasus 4 :
Berdasarkan uraian kasus di atas diharapkan kepada peserta diklat untuk:
1. Mengidentifikasi siapa saja pengelola keuangan daerah yang terlibat dalam kondisi
penganggaran pada Pemerintah Kota Minas Tirith.
Jawaban:
● Gubernur
● Sekretaris Daerah
● Walikota Minas Tirith
● Kepala Operasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Minas Tirith
● Ketua TAPD Kota Minas Tirith
2. Jelaskan kelemahan masing-masing pihak tersebut dalam penganggaran APBD TA 2019.
Jawaban:
● Gubernur selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah tidak
memberikan pertimbangan atau solusi atas permasalahan penganggaran. Dimana
seharusnya Walikota dapat mengajukan rancangan Perkada yang disahkan oleh
Gubernur yang kemudian diinformasikan kepada DPRD dan diampaikan pada
Laporan Realisasi Anggaran.
● Walikota Minas Tirith, dalam perubahan pergeseran anggaran ke-1 tidak melakukan
penyusunan perubahan DPA-SKPD sebagai dasar pergeseran anggaran sebab
pergeseran anggaran yang dilakukan menyebabkan perubahan APBD. Terjadinya
pergeseran anggaran ini seharusnya terbit Perda Perubahan ABPD TA 2019 dengan
menyusun rancangan perubahan KUA dan PPAS.
● Sekretaris Daerah selaku Koordinator Pengelola Keuangan Daerah tidak
memberikan koordinasi yang baik sebagai ketua Tim TAPD dalam penyusunan
rancangan perubahan APBD sehingga pada perubahan ke-1 tidak terbitnya Perda
Perubahan APBD TA 2019.
● Kepala Operasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Minas Tirith selaku PPKD belum
memiliki kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah yang mampu mengatasi
permasalahan terkait pergeseran anggaran.
● Ketua TAPD Kota Minas Tirith kurang berkoordinasi dengan Walikota Minas Tirith
dan Sekretaris Daerah dalam penyusunan rancangan perubahan KUA dan PPAS
dalam perubahan APBD TA 2019.

3. Usulkan perbaikan yang harus dilakukan oleh masing-masing pengelola keuangan daerah
tersebut agar penganggaran APBD menjadi lebih optimal.
Jawaban:
● Gubernur Bumi Tengah: Gubernur dapat mengambil kebijakan terkait kondisi
mendesak yang dihadapi oleh Walikota Minas Tirith dalam Pengelolaan Keuangan
Daerah sehingga dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selain itu,
Gubernur dapat menetapkan Perda perihal perubahan APBD Pemerintahan Kota
Minas Tirith.
● Walikota Minas Tirith: Meningkatkan koordinasi dengan Pengelola Keuangan Daerah
dalam pelaksanaan APBD serta perubahan terkait pergeseran atau penambahan
anggaran dimana tetap berpedoman pada peraturan yang berlaku sehingga kegiatan
realisasi APBD dapat berjalan dengan baik. Dalam masalah ini Walikota juga dapat
melakukan perubahan peraturan Walikota tentang penjabaran APBD TA 2019 untuk
menampung kegiatan yang belum tercukupi sesuai dengan arahan Menteri Dalam
Negeri.
● Sekretaris Daerah: Meningkatkan koordinasi dengan TAPD dalam penerapan
kebijakan Pengelola Keuangan Daerah dan lebih tanggap terkait adanya perubahan
APBD dalam hal koordinasi penyusunan rancangan perubahan APBD.
● Kepala Operasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Minas Tirith: Meningkatkan koordinasi
dalam penyusunan rancangan Perda tentang Perubahan APBD ketika terjadi usulan
pergeseran anggaran yang dapat merubah APBD.
● Ketua TAPD Kota Minas Tirith: Meningkatkan koordinasi dengan Sekretaris Daerah
dalam pelaksanaan Pengelolaan Kebijakan Daerah dan penyusunan rancangan
perubahan KUA dan PPAS pada saat adanya perubahan APBD.

Anda mungkin juga menyukai