Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH STRUKTUR KAYU

PENGGUNAAN KAYU DI BERBAGAI NEGARA

DISUSUN OLEH :

NAMA = AGUNG HARIYANTO


NIM = C.111.19.0096

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEMARANG
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kayu merupakan salah satu bahan material konstruksi yang banyak digunakan sampai saat
ini selain beton dan baja. Indonesia sendiri merupakan negara tropis yang sangat kaya akan kayu,
terutama pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi serta Papua yang masih
banyak mempunyai hutan sebagai penghasil kayu, Tetapi penebangan hutan secara liar yang
tidak terkendali terjadi selama puluhan tahun sehingga menyebabkan kerusakan dan penyusutan
hutan tropis secara besar-besaran yang mengakibatkan kurangnya pasokan kayu. Oleh karena itu,
harga kayu di pasaran semakin meningkat sehingga menyebabkan penggunaan material lain
seperti beton dan baja lebih dominan.
Kayu sebagai material konstruksi, saat ini masih banyak ditemui untuk pemakaian kuda-kuda
pada atap dan kusen saja. Sedangkan untuk struktur lain seperti balok, kolom, lantai sudah jarang
ditemui. Masing- masing dari jenis kayu tersebut memiliki karakteristik yang berbeda beda.
Dalam pemakaiannya, kayu tersebut harus memenuhi syarat, yaitu mampu menahan
bermacam-macam beban yang bekerja dengan aman dan dalam jangka waktu yang direncanakan,
serta mempunyai ketahanan dan keawetan yang memadai melebihi umur pakainya.
Kayu memiliki kelebihan antara lain mempunyai kekuatan yang tinggi dan berat yang
rendah, mempunyai daya tahan tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik, mempunyai nilai
estetika yang tinggi, dapat mudah dikerjakan, relatif murah, dapat diganti dengan mudah, dan
bisa didapat dalam waktu yang singkat.
Adapun kelemahan yang dimiliki oleh kayu, yaitu sifat kurang homogen karena adanya cacat
alam seperti arah serat yang berbentuk diagonal, wanflak atau pinggul, mata kayu, dan
sebagainya. Selain itu kayu juga tidak dapat didaur ulang dan mempunyai panjang yang terbatas.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengenal penggunaan-penggunaan kayu di
berbagai negara di seluruh dunia
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena
mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari
memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan
kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan
sebagainya.Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada
dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu perkayuan (dendrologi) mempelajari berbagai
aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai
kondisi penanganan. Kayu sebagian besar terdiri dari sel-sel pembuluh yang sumbu panjangnya
sejajar dengan sumbu panjang batang. Sel-sel ini tersusun atas selulosa dan diikat menjadi satu
oleh bahan penyemen yang disebut lignin. Arah sumbu panjang ini diacu sebagai arah serat kayu
dan penting untuk dikenal, karena sifat kayu yang sejajar serat sangat berbeda dengan yang tegak
lurus terhadap serat.
Struktur kayu merupakan suatu struktur yang elemen susunannya adalah kayu. Dalam
perkembangannya, struktur kayu banyak digunakan sebagai alternatif dalam perencanaan
pekerjaan-pekerjaan sipil, diantaranya adalah : rangka kuda-kuda, rangka dan gelagar jembatan,
struktur perancah, kolom, dan balok lantai bangunan.
Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang banyak memiliki kelemahan struktural,
sehingga pengunaan kayu sebagai bahan struktur perlu memperhatikan sifat-sifat tersebut. Oleh
sebab itu, maka struktur kayu kurang populer dibandingkan dengan beton dan baja. Akibatnya
saat ini terdapat kecenderungan beralihnya peran kayu dari bahan struktur menjadi bahan
dekoratif. Namun demikian pada kondisi tertentu (misalnya: pada daerah tertentu, dimana secara
ekonomis kayu lebih menguntungkan dari pada penggunaan bahan yang lain) peranan kayu
sebagai bahan struktur masih digunakan
2.2 Kelebihan dan kekurangan kayu
2.2.1 Kelebihan Kayu
 Banyak didapat di Indonesia dan bisa didaur ulang lagi ketersediaannya dengan
menanam kembali (Reboisasi).
 Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan kegunaannya serta harga
yang relatif murah
 Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan.
 Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia (kecuali bahan imia yang keras) cukup
tinggi/baik
 Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang indah, sehingga mempnyai nilai
dekoratif yang indah/baik.
 Kedap suara
2.2.2 Kekurangan Kayu
 Sifatnya kurang homogen
 Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.
 Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi.
 Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.
 Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : mata kayu dan pecah-pecah
 Agak mudah terbakar

2.3 Manfaat kayu secara umum


2.3.1 Bahan Bakar
Kayu telah lama digunakan sebagai bahan bakar hingga saat ini, terutama di pedesaan. Kayu
keras lebih dipilih sebagai bahan bakar karena mampu terbakar lebih lama dengan asap yang
lebih sedikit. Tungku pembakaran dengan cerobong asap (fireplace) banyak dibangun di rumah
di kawasan beriklim sedang yang bertujuan untuk memberikan kehangatan di dalam rumah.
Selain dibakar secara langsung, kayu dapat dijadikan biofuel dengan mengolah biomassa
lignoselulosa dengan gasifikasi, pirolisis, dan biokimia menghasilkan berbagai jenis bahan bakar
seperti syngas, biometanol, bioetanol, dimetil eter, dan butanol tergantung jenis proses yang
digunakan.
2.3.2 Karya seni
Kayu telah lama digunakan sebagai media seni untuk membuat pahatan kayu seperti pahatan
membuat patung,ukiran dan lain-lain. Selain itu berbagai jenis alat musik seperti biola, gitar dan
masih banyak lagi termasuk alat musik daerah yang pada umumnya terbuat dari kayu.

2.3.3 Olahraga
Berbagai peralatan olahraga seperti pemukul baseball dan lantai arena basket terbuat dari kayu.
Papan ski, tongkat hockey,busur panah juga biasanya terbuat dari kayu namun kini telah banyak
digantikan oleh bahan polimer dan logam.
2.3.4 Kedokteran
Pada dunia kedokteran kayu bisa digunakan sebagai penggani tulang atau sebagai kaki palsu.

2.4 Manfaat kayu dalam konstruksi


2.4.1 Kayu sebagai Konstruksi bangunan
Sampai abad ke-20 sebagian besar dari hampir semua bangunan perumahan dan struktur
bangunan komersial dibangun dari kayu. Karena masih berlimpahnya sumber kayu menyebakan
hampir semua struktur bangunan perumahan, jembatan, bangunan komersial ringan, pabrik dan
tiang menggunakan kayu solid. Sekarang bangunan tersebut lebih banyak menggunakan bahan
kayu struktural yang lebih modern. Misalnya lantai, dinding, atap untuk konstruksi ringan
umumnya dibuat dari papan kayu atau panel kayu. Kayu untuk keperluan bangunan umumnya
dari kelas kuat I, II dan III dengan rasio kekuatan terhadap berat yang cukup tinggi, serta
mempunyai kelas awet I atau II. Bila dari kelas awet III atau di bawahnya, maka kayu tersebut
harus diawetkan terlebih dahulu.Penggunaan kayu gergajian secara konvensional untuk bahan
bangunan hanya terbatas untuk dimensi tertentu dan tidak bisa digunakan untuk konstruksi
bangunan yang memerlukan bentangan yang lebar dan tinggi. Untuk mendapatkan kayu dengan
bentangan dan ukuran yang besar sangat sulit, karena bentang dan ukuran terbesar sesuai dengan
ukuran pohonnya. Untuk mengatasi hal itu perlu dibuat balok glulam yaitu gabungan dua atau
lebih papan kayu gergajian yang direkat dengan menggunakan perekat tertentu dengan arah serat
kayunya sejajar satu sama lain.

2.4.2 Lantai (Flooring)


Untuk keperluan lantai diperlukan kayu dengan kekerasan tinggi, beberapa industri
mensyaratkan kayu untuk lantai dipilih kayu yang bercorak indah, kelas kuat I-III dan kelas awet
I-II. Lantai kayu atau mozaik parquet flooring sangat disukai karena selain berkesan setetis yang
kental, juga memberikan kesan hangat pada ruangan. Untuk Hardwood atau kayu daun lebar
sangat disukai dan sering digunakan.

2.4.3 Dinding
Untuk dinding bagian luar (eksterior) selain digunakan papan kayu, saat ini lebih umum
digunakan kayu lapis eksterior, flakeboard atau papan partikel eksterior. Sedangkan untuk
dinding di bagian dalam ruangan (interior) tidak diperlukan persyaratan yang tinggi. Untuk
pembuatan dinding, selain diperlukan kayu yang bercorak indah, juga kayu yang stabil dan awet,
untuk berbagai keperluan dipersyaratkan mampu meredam suara (isolator).
 Kayu Gergajian
Kayu gergajian yang telah dicoba dibuat untuk partisi dinding antara lain kayu karet,
mindi, kelapa dan mangium. Partisi dinding yang dibuat dari kayu karet yang diawetkan
dengan boron menunjukkan penampilan yang mirip dengan ramin. Sedangkan yang
dibuat dari kayu mangium menunjukkan menampilan seperti jati.
 Kayu Lapis
Kayu lapis indah yang dibuat dari venir mangium, tusam, mindi dan mimba dapat
digunakan untuk dinding dengan penampilan yang cukup bagus.
 Papan Mineral
Papan mineral seperti papan gypsum dan papan mineral. Papan semen yang dibuat dari
kayu karet, jeungjing ternyata dapat digunakan untuk pembuatan dinding bangunan yang
tahan lama.
2.5 Jenis-jenis Kayu
Ada 131 Jenis Kayu yang ada di Indonesia,berikut daftar jenis tersebut :
1.agathis 16.Bongin 31.Gerunggang 46.Kedemba
2.Akasia 17.Bugis 32.Gia 47.Kelapa
3.Ampupu 18.Bungur 33.Giam 48.Kemenyan
4.Bakau 19.Cemara 34.Gisok 49.Kemiri
5.Balau 20.Cempaga 35.Gofasa 50.Kempas
6.Balsa 21.Cempaka 36.Jabon 51.Kenanga
7.Bangkirai 22.Cendana 37.Jangkang 52.Kenari
8.Bawang 23.Cengal 38.Jati 53.Keranji
9.Bayur 24.Dahu 39.Jelutung 54.Keruing
10.Bedaru 25.Damar 40.Jeungjing 55.Ketapang
11.Balangeran 26.Dungun 41.Johar 56.Kolaka
12.Benuang 27.Durian 42.Kamper 57.Kuku
13.Benuang laki 28.Eboni 43. Kapuk hutan 58.Kulim
14.Berumbung 29.Gadog 44.Kapur 59.Kupang
15.Bintangur 30.Gelam 45.Kecapi 60.Laban
61.Lara 63.Leda
62.Lasi
64.Mahang 93. Petaling 123. Teraling
65.Mahoni 94. Petanang 124. Terap
66.Malas 95. Pilang 125. Terentang
67.Matoa 96. Pimping 126. Tingi
68.Medang 97. Pinang 127. Trembesi
69.Melur 98. Pinus 128. Tualang
70.Membacang 99. Pulai100. Punak 129. Tusam
71.Mendarahan 101. Puspa 130. Ulin
72.Menjalin 102. Putat 131. Weru
73.Mensira 103. Ramin
74.Mentibu 104. Rengas
75.Merambung 105. Rengas burung
76.Meranti Merah 106. Resak
77 Meranti Kuning 107. Salimuli
78.Meranti Putih 108. Sampang
79.Merawan 109. Saninten
80.Merbau 110. Sawo
81.Merpayang 111. Sendok-sendok
82.Mersawa 112. Sengon
83.Mindi 113. Simpur
84.Nyatoh 114. Sindur
85.Nyirih 115. Sonokeling
86.Palapi 116. Sonokembang
87.Pasang 117. Sungkai
88.Patin 118. Surian
89.Pelawan 119. Tanjung
90.Perepat darat 120. Tembesu
91.Perepat laut 121. Tempinis
92. Perupuk 122. Tepis
PENGGUNAAN KAYU DI BERBAGAI NEGARA

PENGGUNAAN KAYU DI INDONESIA

Kayu merupakan salah satu material bahan bangunan yang sering digunakan dalam
konstruksi. Setiap kayu memiliki sifat dan ciri tersendiri baik dalam segi keindahan serat, kadar
air, keawetan, berat jenis, kerapatan, dan kekuatan. Maka dalam memilih kayu yang akan
dipergunakan ada baiknya kita mengenal Jenis dan Ciri Kayu Yang Sering Digunakan Sebagai
Bahan Konstruksi. Selain agar kita dapat mengetahui kayu yang cocok dengan kriteria dan
spesifikasi yang kita inginkan, tentunya juga agar kita tidak tertipu dengan jenis-jenis kayu
lainnya. Berikut beberapa macam kayu yang sering digunakan sebagai bahan konstruksi.

1 Kayu Jati
Kayu jati sering dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Karakteristiknya
yang stabil, kuat dan tahan lama membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan
bangunan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati juga terbukti
tahan terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu
sendiri. Tidak ada kayu lain yang memberikan kualitas dan penampilan sebanding dengan kayu
jati. Pohon Jati bukanlah jenis pohon yang berada di hutan hujan tropis yang ditandai dengan
curah hujan tinggi sepanjang tahun. Sebaliknya, hutan jati tumbuh dengan baik di daerah kering
dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon Jati
berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam oleh Pemerintah Belanda sejak tahun 1800 an, dan
sekarang berada di bawah pengelolaan PT Perum Perhutani. Semua kayu jati kami disupply
langsung dari Perhutani dari TPK daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dalam suatu konstruksi Kayu jati biasa digunakan sebagai rangka atap,lantai,kusen,balok
penyangga,dinding.
2 Kayu Merbau
Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif
pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga. Warna kayu
merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau memiliki tekstur
serat garis terputus putus. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Termasuk kayu
dengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin
warna gelap / tua. Pohon Merbau tumbuh subur di Indonesia, terutama di pulau Irian / Papua.
Adapun pemanfaatan kayu merbaupun dapat digunakan pada konstruksi berat seperti balok-
balok, tiang dan bantalan dibangunan rumah maupun jembatan. Oleh karena kekuatan, keawetan
dan penampilannya yang menarik, sekarang kayu merbau juga dimanfaatkan secara luas untuk
pembuatan kusen, pintu dan jendela, lantai parket, papan-papan dan panel, mabel, badan truk dan
lain-lain.
3 Kayu Bengkirai
Kayu Bangkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Termasuk kayu dengan Kelas
Awet I, II, III dan Kelas Kuat I, II. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi
sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bangkirai sering
dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pinhole ini dapat ditutupi dengan wood
filler. Secara struktural, pinhole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bangkirai itu sendiri.
Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu.
Kayu bangkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap cuaca sehingga sering menjadi pilihan
bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking,
dll. Pohon Bangkirai banyak ditemukan di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Kayu
berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau.
Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada
saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu keras kadang terlihat coklat kemerahan. Berat kayu
bengkirai inipun terbilang berat dari pada kayu jati.

4 Kayu Kamper
kayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan yang harganya lebih terjangkau.
Meskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki serat kayu yang
halus dan indah sehingga sering menjadi pilihan bahan membuat pintu panil dan jendela. Karena
tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang ditemui. Karena tidak sekeras bangkirai,
kecenderungan berubah bentuk juga besar, sehingga, tidak disarankan untuk pintu dan jendela
dengan desain terlalu lebar dan tinggi. Termasuk kayu dengan Kelas Awet II, III dan Kelas Kuat
II, I. Pohon kamper banyak ditemui di hutan hujan tropis di kalimantan. Samarinda adalah
daerah yang terkenal menghasilkan kamper dengan serat lebih halus dibandingkan daerah lain di
Kalimantan. Adapun kelebihan dari kayu kamper ini tekstur kayunya sangat halus dan lembut
dan tidak ditemui retak rambut karena tidak segetas kayu bangkirai dan harganya lebih
terjangkau walau tidak sekuat kayu jati dan kayu bengkirai. Adapun kekurangan dari kayu
kamper ini karena tidak sekuat kayu bengkirai kecendrungan berubah bentuk uga besar sehingga
tidak disarankan untuk pintu dan jendela yang terlalu besar dan kayu kamper juga tidak sekuat
jati dan tidak sekeras bengkirai.

PENGGUNAANKAYU DI AMERIKA SERIKAT

Di Amerika, sumber daya alam berupa kayu berlimpah ruah, sehingga memiliki
harga yang murah dan juga mudah didapat.
Lantas timbul sebuah pertanyaan, apakah rumah yang terbuat dari kayu akan gampang
hancur jika terkena
bancana alam seperti gempa bumi ataupun angin puting beliung?
Jawabannya yakni tidak selalu, bahkan rumah yang terbuat dari batu bata ataupun beton
tidak menjamin akan lebih kokoh jika terkena bencana alam.
Menurut beberapa riset, jika menyangkut bancana alam, rumah kayu dianggap memiliki
risiko yang lebih kecil untuk mencelakai orang-orang yang ada di sekitarnya.
Secara logika, ketika terjadi gempa, otomatis bangunan-bangunan akan gampang
mengalami keruntuhan.

Rumah yang terbuat dari kayu memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan
beton atau batu bata.
Sehingga rumah yang terbuat dari kayu dianggap lebih minim mencelakai
penghuninya
Begitupula dengan bancana kebakanaran ataupun angin ribut, rumah kayu dianggap
memiliki resiko yang lebih
kecil dibandingkan dengan rumah batu bata ataupun beton.

 Iklim

Amerika memiliki empat musim yakni musim semi, panas, gugur, dan dingin.
Saat musim dingin, di Amerika akan terasa sangat dingin, bisa menapai minus 30 derajat
celcius, khususnya di bagian utara dan timur.
Rumah yang terbuat dari kayu memiliki sifat menghangatkan.
Sementara jika cuaca sedang panas, maka rumah kayu dapat bersifat menyejukan.
Itulah mengapa banyak kabin-kabin di daerah pegunungan bersalju banyak yang terbuat
dari kayu.
Meskipun terbuat daru kayu, desain rumah-rumah di Amerika sangat elegan dan
modern.
Mulai dari kerangka, plafon, hingga dinding, semua terbuat dari kayu.
Biasanya kayu yang sering di gunakan di amerika untuk membangun rumah adalah kayu
walnut dan kayu oak
PENGGUNAAN KAYU DI JEPANG

Sama seperti di belahan bumi manapun, bahwa bahan bangunan yang paling
murah adalah bahan bangunan yang sumbernya paling banyak disekitar tempat tersebut.
Misalnya saja untuk orang Eskimo, karena yang paling banyak di sana adalah es, maka
membuat rumah dari bahan es akan lebih murah jika dibandingkan dengan material yang
lainnya. Hal ini sama seperti di tempat lain yang terdapat banyak bambu, maka rumah
mereka akan lebih banyak menggunakan bambu, jika banyak lumpur, maka rumah
mereka akan lebih banyak menggunakan batu bata.

Sedangkan untuk kasus masyarakat Jepang yang lebih senang menggunakan kayu, saya
rasa kondisinya mirip seperti yang terjadi pada masyarakat lain di muka bumi ini. Yaitu,
bahan kayu adalah material yang paling banyak tersedia di sekitar lingkungan mereka,
sehingga material kayu menjadi murah dan mudah didapat.

Alasan lain, material kayu banyak digunakan oleh masyarakat Jepang, yaitu karena
kondisi geografis daerahnya yang mengalami empat musim, maka untuk menyekat dingin
pada saat musim salju (winter), diperlukan material yang tidak menghantarkan dingin,
dan kayu adalah salah satu meterial yang cocok untuk tugas tersebut.

Alasan lain, yaitu karena Jepang daerahnya terletak pada daerah cincin api, atau
daerah yang dilalui oleh gunung-gunung berapi, maka wilayah Jepang sangat rentan
terhadap gempa bumi, selain itu wilayah Jepang juga sering dilanda badai topan yang
sangat kuat. Karena wilayahnya sering dihantam bencana itulah, maka bahan bangunan
yang murah dan mudah didapat menjadi sangat penting. Dan kayu adalah bahan
bangunan yang memenuhi semua kriteria tersebut.
Lalu, karena material kayu sudah digunakan sejak dahulu kala dan diturunkan pada
generasi-generasi selanjutnya, maka lama-kelamaan hal ini kemudian berubah menjadi
budaya leluhur, lalu untuk menjaga tradisi dan budaya tersebut maka, maka sampai saat
inipun material kayu tetap menjadi primadona bagi masyarakat Jepang.

Sugi (Cryptomeria japonica, Japanese cedar) juga merupakan kayu yang penting
di Jepang. Sugi banyak digunakan untuk furnitur, pembuatan vinir, peti, kerajinan kayu,
dan juga konstruksi ringan. Sugi yang digunakan biasanya sugi yang telah berumur 200–
250 tahun.

PENGGUNAAN KAYU DI CINA

Penggunaan sumpit di Cina sudah tidak asing lagi, di mana masyarakatnya lebih
umum menggunakan sumpit daripada sendok dan garpu untuk makan. Namun, tahukah
Anda berapa jumlah pohon yang ditebang setiap tahunnya di Cina hanya untuk bikin
sumpit?

Dilansir laman Telegraph, Cina membuang 80 miliar pasang sumpit kayu atau sama
jumlahnya dengan 20 juta pohon setiap tahunnya.

Sumpit merupakan alat makan yang berasal dari Asia Timur. Sumpit digunakan untuk
menjepit dan memindahkan makanan dari wadah, dari piring satu ke piring lain atau
memasukkan makanan ke dalam mulut.

Sumpit bisa dibuat dari bahan seperti bambu, logam, gading dan plastik yang
permukaannya sudah dihaluskan atau dilapis dengan bahan pelapis seperti pernis atau
catsupaya tidak melukai mulut dan terlihat bagus.

PENGGUNAAN KAYU DI KOREA


Hanok adalah rumah tradisional Korea yang dibangun dengan
menggunakan material – material alami seperti tanah liat, kayu, batu dan
material alami lainnya. Pada sekitar tahun 1930-an, Hanok mengalami
perubahan bentuk yang dikenal dengan sebutan Urban-type Hanok yaitu
rumah tradisional Korea yang telah mengalami akulturasi antara budaya
Korea dengan budaya barat

Hanok adalah budaya perumahan unik yang dapat mengatasi hawa panas dan juga
dingin pada saat yang bersamaan di dalam lingkungan alam Korea Selatan dengan empat
musim berbeda.

BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah mengenai kayu ini adalah bahwasanya banyak alternatif lain yang bisa
digunakan untuk konstruksi selain baja ataupun beton. Contohnya kayu yang juga bisa menjadi
alternatif pengganti untuk konstruksi yang kualitasnya hampir sama dengan bahan konstruksi
yang biasanya. Adapun masalah kekurangan dan kelebihan dalam bahan konstruksi semua bahan
memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing itu tergantung masyarakat yang akan
menggunakannya.
Adapun kayu yang digunakan sebagai bahan konstruksi ini terpilih selain karena kekuatan
kayunya dan kelebihan kayu yang dapat menyesuaikan suhu ruangan juga dilihat dari unsur
estetika yang timbul dari warna elgan kayu itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai