UtsSL4 - Celeng Wayunghyang - 18213016
UtsSL4 - Celeng Wayunghyang - 18213016
Dikisahkan (cerita sangkuriang) namun yang jarang disorot yaitu adalah cerita mengenai
Celeng Wayung Hyang atau Celeng Wayungyang. Ia merupakan seorang dewi dari kayangan
yang menjalani kisah cinta terlarang lalu dihukum oleh Batara Guru sebab dirasa telah
mengotori Kahyangan dengan nafsu cinta. Wayung Hyang dan sang Dewa menjalani hukuman
ke dunia dengan menjadi hewan. Wayunghyang menjelma menjadi seekor Celeng atau Babi
Rusa berwarna putih. Dengan kisah cinta rumitnya yang tidak terbalas.
Sebab ditengah hukuman yang sedang ia jalani, tiba-tiba disebuah hutan yang lebat, ia
merasakan dahaga yang sangat hebat. Kemudian ditemukanlah sebuah air didalam batok kelapa.
Yang ternyata adalah air seni Raja Sumbing Perbangkara. Atas kehendak Batara Guru
Wayunhyang diberi kesempatan untuk kembali ke kahyangan dengan syarat mengandung anak
dari raja selama 9 bulan. Kemudian anak dari celeng tersebut lahir dan diberi nama Rarasati atau
umumnya dikenal sebagai Dayang Sumbi. Anak yang kemudian besar dengan cantiknya.
Cikal bakal terlahirnya manusia-manusia di Tanah Sunda. Bagai adam dan Hawa versi sunda ini
menjadi subject matter yang menarik untuk saya angkat kedalam tugas seni lukis studio 4 yang
akan saya garap ini.
Proses
pengkaryaan
Deskripsi : Peristiwa Wayunghyang yang
sedang lari dari perburuan menemukan
sebuah air kelapa yang memancing dahaga.
Awal mula dari terlahirnya sosok wanita
utama dalam legenda Tangkuban Parahu
Pengajuan
Sketsa Karya 1 UTS STUDIO LUKIS
Progress
Karya 1
Hasil Akhir
Karya 1
Yang Tersisa Hanya Rindu. Potret Dayang
sumbi yang memegang kepala sang induk,
Celeng Wayunghyang. Bagaiamana bila
garis besar cerita bergeser menyoroti kisah
mereka? Itulah awal pembuatan dari
sketsaini.
Pengajuan
Karya 2
Progress
karya 2
Hasil Akhir
Karya 2
judul : Yang Tersisa Hanyalah Rindu
Media : Acrylic diatas Canvas
Dimensi :70x100cm