Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS KATOLIK SEOEGIJAPARANATA

SEMARANG

DESAIN DAN BUDAYA

UJIAN AKHIR
SEMESTER GASAL

Muhamad Aji Firdaus / 21.A1.0090

2 JANUARI 2023
REVITALISASI

GEDUNG WAYANG ORANG


SRIWEDARI

AWICARITA SRIWEDARI
Wayang Orang Sriwedari merupakan salah satu kesenian yang terkenal di Kota
Surakarta. Eksistensinya dimulai dari tahun 1901 bersamaan dengan berdirinya
taman hiburan Sriwedari. Wayang Orang Sriwedari merupakan salah satu
kesenian yang dilindungi dan dilestarikan oleh Pemerintah Kota Surakarta yang
memiliki peran besar dalam melestarikannya. Hasil dari kegigihan Pemerintah Kota
Surakarta dalam berbagai upaya untuk mempertahankan eksistensi Wayang Orang
Sriwedari dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pengunjung setiap tahunnya,
namun tidak disertai dengan fasilitas, sarana, dan prasarana yang memadai.
ASPEK KEARIFAN LOKAL
Pada mulanya pagelaran wayang Konsep Baru yang diusulkan dibuat
orang atau wong diadakan di dengan format procenium stage, dan
lingkungan Keraton sebagai desain sedemikian kuat untuk
kegiatan ritual dan biasanya diadakan mempertahankan aktifitas
di pendopo. masyarakat yang memiliki kegiatan
Kemudian pertunjukan wayang yang bersifat tradisi yang dapat
orang dibawa keluar keraton dan dilakukan di ruang terbuka, seperti
ceritanya dibuat lebih populer dengan panahan tradisional, dan kegiatan lain.
format pertunjukan seperti format
opera Eropa karena pengaruh Belanda.
BUDAYA
Salah satu kota yang sangat kental
dengan kebudayaan Jawa adalah
Kota Surakarta. Dalam menjalankan
aspek kehidupan, masyarakat
Surakarta sangat menjunjung
pandangan hidup dan nilai-nilai
luhur yang sudah melekat erat
dalam kehidupan mereka. Lahir
dan berkembang di kota yang penuh
nilai historis serta nilai adiluhung,
kesenian di Kota Surakarta juga
menjadi salah satu aspek kehidupan
yang sangat mengangkat tinggi nilai
budaya.

Konsep karya redesain Gedung


Wayang Orang Sriwedari ini
mengadaptasi bentuk rumah joglo
sebagai bentuk massa utama
bangunan. Bukan tidak lain adalah
karena apa yang dipertahankan di
dalam fungsi gedung tersebut
merupakan kekayaan budaya
masyarakat Jawa.

Penerapan bagian rumah joglo dalam


desain karya tersebut adalah pada
bagian pendhopo. Pendhopo dalam
pandangan orang Jawa difungsikan
untuk menerima tamu resmi,
pertemuan, pesta maupun untuk
pertunjukan dan juga tempat gamelan
tradisional ditempatkan
RESPON TERHADAP IKLIM
Untuk menciptakan kontinuitas spasial dan sirkulasi udara dengan baik, maka
dilakukan peninggian dasar lantai, sehingga menciptakan split level pada bagian
perpustakaan dan museum. Hal ini mengakibatkan sirkulasi udara dapat mengalir
dengan maksimal melalui celah tersebut.

Selain itu sebagai respon terhadap iklim dan cuaca di Surakarta yang panas,
bangunan ini menerapkan ventilasi terbuka dengan memanfaatkan celah balok pada
struktur atap yang dengan sengaja tidak ditutup, untuk mengalirkan udara masuk
sehingga terjadi keseimbangan suhu antara dalam dan luar bangunan

Karena desain menggunakan bentuk berupa joglo, maka atap mempunyai


kemiringan yang mencukupi untuk mengurangi intensitas radiasi matahari serta
pengaliran air hujan. Material atap dipilih yang memungkinkan aliran udara
panas, isolasi panas serta meredam bunyi ketika hujan. Overstek atau pelindung
penting untuk pembayangan, air hujan dan penahan silau
DENAH KOSMOLOGI
KOSMOLOGI
KERATON SURAKARTA
Seperti halnya kota-kota yang
mempunyai pusat budaya seperti
kertaon, Kota Surakarta mempinyai
pola aktifitas yang memusat dari
layer yang terluar sampai yang paling
dalam, bagian paling dalam
memepunyai hirarki kegiatan yang
DALEM paling utama daibandingkan layer
PRABASUYASA
yang berada di luar.

NAGARA AGUNG
Hal ini di implementasikan ke bentuk
MANCA NEGARA massa bangunan yang menggunung
melambnagkan pola memusat seperti
PESISIR
tatanan kosmik Surakarta yang
SAMUDRA memusat.

Konsep punden berundak juga


diterapkan pada bangunan ini. Seperti
TOKO BESI yang diketahui konsep punden
berundak adalah salah satu stuktur
GEDUNG SRIWEDARI tertua buatan manusia, beberapa dari
PERPUSTAKAAN stuktur tersebut merupakan bagian
dari tradisi megalit (batu besar) yang
TRIBUN
berkembang pada zaman neolitik. Di
Indonesia, punden berundak ini
FOOD STALL
RESTORAN

STADION
TAMAN

TRIBUN

GALERI

TAMAN
TRIBUN

THEATER
WAYANG bahkan menjadi ciri dari bangunan-
ORANG
bangunan pada periode klasik.
TRIBUN Seperti di pahami pundek berundak
ini adalah simbol dari 3 tahapan
MUSEUM
kehidupan yang dijalani oleh
GEDUNG SRIWEDARI manusai yaitu: alam, rahim, dunia
dan alam setelah kehidupan dunia
MASJID
(akhirat). Hal ini diimplementasikan
APLIKASI DALAM DESAIN
juga pada organisasi ruang gedung
ini.
Respon
terhadap
Lingkungan
Punden berundak adalah salah satu struktur
tertua buatan manusia, beberapa dari struktur
tersebut merupakan bagian
dari tradisi megalit (batu besar) yang
berkembang pada zaman neolitik. Di
Indonesia, punden berundak ini bahkan
menjadi ciri dari bangunan-bangunan pada
periode klasik. Seperti kita pahami punden
berundak ini adalah simbol dari 3
tahapan kehidupan yang di jalani oleh
manusia yaitu: alam rahim, dunia dan alam
setelah kehidupan dunia (akhirat).
Implementasi konsep punden berundak di
terapkan pada organisasi ruang gedung
pertunjukan wayang orang ini.

SUMBER : "Awacarita Sriwedari Gedung wayang Orang Surakarta" https://urbane.co.id/project/awicarita-sriwedari-gedung-


wayang-orang-surakarta/. Diakses pada 1 Januari 2023

Anda mungkin juga menyukai