Abstrak
132
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
masyarakat rela mengeluarkan uang jutaan atau tidak, pendidikan saat ini telah menjadi
rupiah hanya untuk mendapatkan ijasah dan partner kerja industri. Hal ini dapat dibuktikan
prestasi sosial. Maklum, lembaga pendidikan dengan potret kebijakan yang lebih pro pasar
Indonesia telah ”berselingkuh” dengan industri, dari pada menjadi wadah transformasi sosial.
anehnya bukan industri yang ikut ”birahi” Sebut saja privatisasi pendidikan dan
pendidikan, malah sebaliknya, pendidikan telah dikeluarkannya Undang-Undang Badan Hukum
dicecoki teori-teori industrialisasi tentang Pendidikan (BHP). Pada kenyataannya, proses
efektivitas dan efisiensi. Dan jadilah pendidikan tidak lagi hadir sebagai wahana
pendidikan Indonesia seperti perusahan yang pembebasan meminjam istilah Paulo Freire 5 ,
setiap tahunnya memproduksi ”robot-robot melainkan menjelma menjadi mesin industri
bernyawa” yang siap bekerja untuk memenuhi yang kerjanya hanyalah menyediakan manusia-
hasrat kapitalisme. Pendidikan tidak manusia mekanistik serta melupakan subtansi
menjadikan masyarakat Indonesia maju, kemanusiaan yang kian teraleniasi oleh sistem
bermutu dan memiliki sumber daya manusia dan dan struktur sosial yang menindas.
yang mumpuni dalam mengisi kemerdekaan 2 ,
malah mendorong pada ketidakmerdekaan, Orientasi pendidikan mestinya tidak
karena menghamba pada sekian mitos-mitos sekedar untuk memenuhi pangsa pasar tenaga
prestasi sosial dan kilapan materi. Manusia kerja, tetapi lebih dari itu, sebagai
memiliki kebutuhan dan keinginan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, penanaman
berkembang menjadi lebih baik. Kebutuhan nilai-nilai dan pengalaman, pengembangan
serta keinginan tersebut selalu diupayakan ketrampilan, kebudayaan peserta didik.
dengan berbagai cara, salah satunya adalah Kemampun mengartikulasikan pendidikan
melalui kegiatan pendidikan. Sangat Islam yang membebaskan dalam konsep yang
disayangkan, apabila pendidikan lebih jelas menjadi keharusan, mengingat Islam
cenderung dan dominan menggunakan gaya bukan agama yang statis melainkan sistem nilai
pendidikan bercerita 3 . Ketimbang gaya yang dinamis, humanis dan transformatif.
pendidikan kritis seperti dialog, diskusi, debat Kehadiran konsep pendidikan pemebebasan
dan problem solving. Yang sejatinya akan sangat relevan bagi khasanah pendidikan Islam,
membawa perubahan positif dalam laku hidup penyebabnya adalah, Islam mempunyai potensi
manusia sehari-hari. Pendidikan disadari atau sebagai agama pembebas, hal ini dapat dilihat
tidak adalah instrumen utama dalam pada ajaran-ajaran Islam yang revolusioner,
mentranformasikan pengetahuan dan seperti ajaran tentang keadilan, anti
membentuk kesadaran sosial budaya, ekonomi, diskriminasi, pluralisme, perlindungan terhadap
politik dan agama, dan yang paling utama yang lemah dan anti kekerasan. Selain itu,
adalah terbentuknya paradigma kritis dalam Islam sebagai agama besar mempunyai
membaca dan mengekspresikan perilaku dalam pengikut yang harus diselamatkan dari
masyarakat, serta menciptakan manusia- kehancuran, karena kaum penindas (para
manusia yang merdeka, bebas dari semua pelaku yang sewenang-wenang, lalim, pejabat
bentuk penindasan baik, dengan interes yang pro status quo) 6 kian hari semakin
material maupun ideologi tertentu 4 . Disadari bertambah. Selanjutya, Menggali dan
mengembangkan paradigma pendidikan Islam
yang membebaskan dalam menyiapkan
2
Arif Rohman, Politik Ideologi
Pendidikan, (Yogyakarta: LaksBaang Mediatama,
5
2009), h. 3. Pendapat Paulo Freire ini dapat dilihat
3
Paulo Freire, Pendidikan Kaum dalam Paulo Freire, Pendidikan Kaum Tertindas,
Tertindas, (Jakarta : LP3S, 2008), h.52. h.52.
4 6
Choirul Mahfud, Pendidikan Lihat dalam
Multikultural, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar, http://kamus.cektkp.com/?s=tindas, di akses pada
2008), cet ke-2, h. 3. tanggal 4 Juli 2016.
133
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
generasi Islam di masa depan, disaat wajah Tocles Freire. 9 Freire berada dalam didikan
pendidikan baik umum mapupun Islam di orang tuanya dengan sikap yang demokratis,
Indonesia sangat membelenggu 7 Adalah terbuka dan dialogis. Dalam pengakuannya,
keniscayaan yang mesti terjadi. Secara bahwa orang tuanyalah yang membuat ia selalu
idealistik melalui ajaran normatif dan menghormati setiap dialog serta pendapat-
historinya, Islam sangat menekankan pendapat orang lain. Pada tahun 1929, krisis
pendidikan pembebasan. Namun secara realita ekonomi melanda brazilia dan ternyata
masih perlu perjuangan, tekad dan kemauan berdampak pada jatuh miskinnya masyarakat
mewujudkan pendidikan Islam yang Brasil, termasuk keluarga Freire 10 . Dari
membebaskan. Hal ini dapat melalui beberapa literatur tentang biografi Freire,
perombakan paradigmatik, maupun teknis disebutkan bahwa masa kecilnya berada pada
seperti perubahan kurikulum pendidikan yang situasi yang serba sulit, khususnya secara
kondusif bagi tumbuhnya semangat ekonomi. Bahkan, ketika ia berusia delapan
pembebasan, demokrasi dan tahun harus merasakan kelaparan yang luar
humanisme. Kurikulum pendidikan Islam harus biasa. Tanpa disadari, kondisi tersebut turut
dinamis dan memberi ruang bagi terwujudnya berpengaruh pada karakter Freire dalam
kreatifitas peserta didik, mempunyai semangat merspon setiap kenyataan yang muncul. Freire
untuk melakukan perubahan sosial, kritis menjadi sangat peka dan kritis dengan setiap
terhadap kekuasaan yang tiran. Kurikulum kenyataan yang dihadapinya. Bahkan masih
pendidikan Islam harus integral dengan kondisi pada usia yang sama, Freire kecil bertekad
sosial masyarakat. Sehingga pendidikan dapat untuk memperjuangkan hak-hak orang-orang
dijadikan sebagai energi dan spirit perubahan yang kelaparan. Menurutnya, jangan sampai
sosial. Tujuan pendidikan harus diarahkan pada kelaparan yang ia dan keluarganya rasakan
pembentukan pribadi yang bermental menimpa anak-anak lain yang sebaya
pembebas, humanis dan demokratis. dengannya.
B. Biografi Paulo Freire Pada tahun 1931, ayah Freire
Sebagai seorang pendidik, sikap hidup meninggal dunia. Pada saat itu usia Freire
dan karya-karya Freire adalah optimistik, menginjak sepuluh tahun. Tepatnya pada usia
sekalipun berada dalam kemiskinan, penjara, 13 tahun Freire menginjakkan kakinya di
dan diasingkan. Bagi Freire Misalnya, masa bangku sekolah, hingga ahirnya dapat
pengasingan adalah masa yang kreatif. Paulo melanjutkan studinya di Universitas Recife dan
Reglus Neves Freire lebih sering di panggil mengambil fakultas hukum. Pada jenjang studi
Paulo Freire, dan dalam penelititan ini akan berikut, Freire mengambil disiplin ilmu yang
sering disebut Freire, lahir pada tanggal 19 berbeda dengan studi awalnya, yaitu filsafat
September 1921 di Recife, sebuah kota kecil di pendidikan. pada tahun 1959 meraih gelar
daratan Amerika Latin. Kota Recife adalah doktor di bidang sejarah dan filsafat
adalah salah satu pusat kemiskinan dan pendidikan, yang juga merupakan saat pertama
keterbelakangan di kawasan Brazilia bgian Freire mengemukakan pikirannya tentang
Timur Laut 8 . Freire lahir dari seorang rahim
ibu bernama Edeltrus Neves Freire. Ayahnya
adalah seorang polisi bernama Joaquim Tomis
9
Siti Murtiningsih, Pendidikan Seabagai
Alat Perlawanan; Teori Pendidikan Radikal Paulo
7
Freire. (Yogyakarta; Insis Pres, Cet I 2004), h. 15
Asghar Ali Engineer, Islam dan 10
Dharma Kesuma, Teguh Ibrahim,
Pembebasan, Yogjakarta : LKiS, 1993 h. 33. Struktur Fundamental Paedagogik : Membedah
8
Mu‟arif, Wacana Pendidikan Kritis, Pemikiran Paulo Freire, (Bandung, Refika
(Yogyakarta: IRCiSoD,2005)., h. 68. Aditama, 2016) h. 53
134
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
filsafat pendidikan. 11 Tahun 1944 ketika mengajar di pusat pengkajian pendidikan dan
usianya tepat dua puluh tiga tahun, menikahi pembangunan Harvard dan merangkap sebagai
seorang guru sekolah dasar yang tinggal satu anggota pusat studi pembangunan dan
kota dengannya. Seorang gadis yang memikat perubahan sosial. Di Amerika Serikat kala itu
hatinya itu bernama Elza Maria. Bersamanya, tengah berlangusng huru-hararasialis yang
Freire dikaruniai tiga orang anak laki-laki dan meletus sejak tahun 1965. berbagai
dua orang anak perempuan. Freire yang pengalamannya di negeri paman sam tersebut
kemudian berkarir dibidang pendidikan menjadi bagian-bagian penting kebangkitan
masyarakat, memberi perhatian yang besar pemikirannya. Freire mendapati bahwa ternyata
pada awal tahun 60-an pada berjuta-juta rakyat tekanan dan penindasan terhadap kaum lemah
Brazil yang tidak berhak ikut pemilihan umum yang tidak memiliki kapasitas politis, tidak
karena tidak mampu membaca dan menulis. hanya terjadi pada dunia ketiga atau negara-
Kenyataan itu kemudian mendorongnya terlibat negara yang memiliki ketergantungan
aktif dalam gerakan pemberantasan buta huruf, kebudayaan saja. Pengenalan ini memperluas
walaupun sebagian lawan-lawannya pandangan Freire tentang dunia ketiga dan
menganggap apa yang dilakukannya adalah tidak lagi berkutat pada pengertian geografis
upaya untuk menghimpun kekuatan untuk belaka. Namun mulai merambah pada
melawan pemerintah saat itu. 12 Pada tahun presfektif-presfektif yang bersifat politis.
1964 pikiran-pikiran Freire dianggap Tematema kekerasan lantas menjadi sangat
membahayakan eksistensi pemerintah, bahkan menonjol di dalam karya-karya Freire di
freire dituduh oleh pemerintah Brazil kemudian hari. 14 Dari gambaran singkat
melakukan tindakan subversif. Akhirnya tersebut, perjalanan hidup Paulo Freire dapat
konflik tersebut membuat Freire di jebloskan disimpulkan bahwa kepribadian dan bangunan
ke dalam penjara selama tujuh puluh hari dan teori-teori pendidikan Freire salah satunya
menjadi pesakitan karena diinterogasi dikonstruksi dari konteks zaman dan kenyataan
berulang-ulang. Keluar dari penjara Freire obyektif yang melingkupinya. Freire yang
langsung diusir dari negerinya. Ia lantas hidupnya selalu diakrabi oleh kesulitan-
memutuskan untuk pindah ke Chili. Selama kesulitan hidup dan penindasan oleh negara,
lima tahun berada di Chili freire terlibat dalam dengan sendirinya menjadikannya seorang
program pemberantasan buta huruf yang teoritisi yang berpraksis. Freire menjadi
diselenggarakan oleh pemerintah Chili sampai intelektual organik 15 melahirkan gagasan-
akhirnya menarik perhatian dunai internasional. gagasan pengetahuan yang juga turun langsung
UNESCO mengakui bahwa chili merupakan ke lapangan perjuangan membela kaum buta
salah satu bangsa di dunia yang berhasil huruf di Brazil teraleniasi oleh proses
mengatasi masalah pendidikan dasar. Dan hegemoni kesadaran yang telah melahirkan
sampai akhirnya Freire ditarik ke UNECSO ”kebudayaan bisu”.
untuk bekerja dalam bidang pendidikan. di
sinilah kemudian sosok Freire mulai menarik C. Pengertian Pendidikan Pembebasan
perhatian.13 Menjelang akhir tahun 1950, Freire Sebelum menjelaskan pengertian
diundang ke Amerika Serikat dan pendidikan pembebasan, alangkah baiknya
diperkenankan menjabat sebagai guru besar dijelaskan pendidikan dan pembebasan.
tamu pada Universitas Harvard. Freire
11 14
Muhammad Hanif Dakhiri, Paulo Ibid., h. 18-19
15
Freire, Islam dan Pembebasan, (Jakarta : Pena, Intelektual organik berasal dari gagasan
2000), h, 18. Antonio Gramsci yang digunakan untuk menunjuk
12
Ibid., h, 20. para teoritisi-teoritisi yang tidak hanya
13
Siti Murtiningsih, Pendidikan Seabagai menghabiskan waktu di belakang meja, melainkan
Alat Perlawanan, h, 18. turut dalam proses pembelaan kaum tertindas.
135
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
136
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
137
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
Marx 27 . Karena dalam moto teori ini, bahwa dengan cara menamainya. Selain itu, dialog
sesungguhnya manusia lahir ke dunia bukan juga menghubungkan antara kata dan aksi.
sekedar mengetahui dunia, melainkan harus
merubah dunia. Olehnya, jika seseorang pasrah c. Pandangan Freire tentang Aksiologi
dengan keadaan, apalagi tidak ada ikhtiar,
Bangunan pengetahuan yang baik
sesungguhnya sedang berada dalam “penjara” menurut Freire adalah ketika mengetahui,
dehumanisasi. Penulis melihat kekuatan teori manusia harusnya mampu melakukan.
Freire ada pada keberpihakannya terhadap Keselarasan teori dan praktik menjadi kunci
realitas masyarakat yang tertindas. Disinilah
ajarannya. Freire juga memandang perlu
keberpihakan pengetahuan yang menjadi dasar tindakan yang sesuai dengan norma-norma. Hal
terterimanya Freire bagi masyarakat yang itu didasari oleh pandangannya tentang etika.
situasi kehidupannya membutuhkan Asumsi Freire tentang kesetaraan manusia
pertolongan.
adalah hal mutlak. Meskipun terdapat
b. Pandangan Freire tentang Epistimologi pembedaan-pembedaan dalam hubungan suatu
manusia yang bermasyarakat. Penegasannya
Yang dimaksud epistimologi dalam adalah karena manusia makhluk yang bebas,
penelitian ini adalah pandangan mendasar berperan sebagai subjek pembuat keputusan
tentang pengetahuan serta bagaimana atas dunianya. Akan tetapi putusan tersebut
pengetahuan manusia muncul. Freire menolak harus bermuara pada etika dalam artian
dualisme epistimologi. Dualisme dalam kerendahan hati, keyakinan diri, cinta, saling
pengetahuan yang dimaksud Freire adalah percaya dan membangun harapan serta
pemisahan antara subyektivitas dan pemikiran yang kritis. Nilai-nilai etis yang
obyektivitas dalam memahami realitas. nampak adalah humanisasi. Oleh sebab itulah
Subyektifitas dan obyektifitas menurut Freire etika fundamental Freire bukanlah
bertemu dalam satu dialektika yang instrumental, melainkan fundamental. Dalam
menghasilkan pengetahuan yang diperkukuh situasi apapun di kehidupan sosial, diperlukan
oleh tindakan, begitu juga sebaliknya. 28 tegaknya humanisasi. Manusia harus menjadi
Pengetahuan yang dibangun melalui praktik tuan bagi dirinya sendiri, dan begitu juga
dan berakar dalam situasi-situasi konkrit. manusia-manusia yang lain. Yang pada tahapan
Tanpa praktik pengetahuan akan sulit. berikutnya bekerja sama dengan dasar cinta
Sehingganya, epistimologi Freire yang pertama dan kerendahan hati untuk menntransformasi
adalah praksis. Selanjutnya Freire berasumsi dunia yang lebih baik.
bahwa, pengetahuan didapat dari dialog. Dialog
yang dimaksud dalam pandangannya adalah D. Model Pendidikan Pembebasan Paulo
sarana epistimologis pencarian pengetahuan Freire
yang benar, sekaligus kehidupan yang lebih Pendidikan adalah penyokong utama
baik. Hal itu berdasarkan asumsinya bahwa kesadaran dalam diri setiap manusia, maka dari
dialog bukanlah sekedar metode atau tekhnik situlah konsepsi pembebasan dibutuhkan.
agar peserta didik berpartisipasi aktif dalam Freire bertutur:
sebuah proses pembelajaran. Dialog bukanlah
obrolan kosong, lawakan atau sejenisnya. Akan “Proses pembebasan melibatkan
tetapi dialog adalah laku penciptaan dunia arkeologi kesadaran, sehingga secara
alamiah manusia dapat membangun
27
Muhammad Yamin, menggugat
pendidikan Indonesia, h. 159.
28
Siti Murtiningsih, Pendidikan Alat
Perlawanan, h. 42.
138
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
139
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
mahasiswa dan Ornop, ketimbang dipraksiskan fokus pemahaman mengenai kesadaran akan
bentuk perjuangan pendidikan dalam kerangka berpengaruh pada pemahaman tentang hakikat
membangkitkan kesadaran kritis dari proses pendidikan konsientisasinya Freire. Namun
masifikasi kelas penguasa dan ideologi demikian, Bagi penganut mazhab Freirean,
dominan. Penulis berpandangan bahwa yang hakekat pendidikan adalah demi
menyebabkan orang merasa tertindas adalah membangkitkan kesadaran kritis sebagai
kurang/tidak adanya kesempatan sehingga prasyarat proses humanisasi atau
ketika ingin berbuat tapi tidak memiliki memanusiakan manusia. Kunci bagi proses
kemampuan. Hal inilah yang kemudian pendidikan ialah “konsientisasi” atau proses
menjadi kristaliasi pemikiran Freire bahwa, pembangkitan kesadaran kritis. Dalam
proses pendidikan subyek-subyek (pendidik- pandangan Freire pendidikan tidak lain adalah
peserta didik) melahirkan dialog dan berbuah proses pemanusiaan manusia kembali atau
pada kesadaran bersama. Kesadaran merupakan menjadikan manusia yang utuh. Gagasan ini
suatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada sesungguhnya berangkat dari suatu analisis
pada ciptaan Tuhan yang lain. Kesadaran yang bahwa sistem kehidupan sosial, politik,
dimiliki oleh manusia merupakan bentuk unik ekonomi dan budaya membuat masyarakat
dimana dirinya dapat menempatkan posisi mengalami proses “dehumanisasi”. 35 Freire
sesuai dengan yang diyakininya. Refleksi mengatakan bahwa
merupakan bentuk dari penggungkapan
kesadaran, yang dapat memberikan keyakinan “…dehumanisasi, meskipun
serta bertahan dalam situasi dan kondisi merupakan sebuah fakta sejarah yang
tertentu dalam lingkungan. Setiap teori yang kongret, bukanlah takdir yang turun
dihasilkan oleh seseorang merupakan refleksi dari langit, tetapi akibat dari tatanan
tentang realitas. Menurut Freire, kesadaran yang tidak adil yang melahirkan
adalah melakukan kritik. Melakukan pencarian kekerasan dari tangan-tangan para
makna baru, makna yang lebih baik. Karena itu penindas, yang pada gilirannya
sifat dari kesadaaran adalah transformatif. mendehumanisasikan kaum tertindas”.
36
Baginya, keadaran harus bersifat total. Tidak
hanya mengenai pemikiran atau rasio tetapi Konsientisasi menurut Freire
adalah juga tubuh manusia, perasaan dan sebagaimana yang dikutip oleh Smith adalah
tindakan dari diri manusia itu sendiri. proses penyadaran yang mengarah pada konsep
Sejalan dengan pemikiran diatas, Islam pembebasan yang dinamis dan mendorong
juga menyerukan manusia untuk sadar diri,
pada penciptaan manusia yang lebih utuh.
kesadaran mengenai kemuliaan yang telah Konsientisasi juga dapat dipahami sebagai
Allah swt berikan kepada manusia melebihi gambaran tingkat kesadaran di mana setiap
makhluk-makhluk lainya. Allah swt Berfirman individu mampu melihat sistem sosial secara
: kritis.37 Model pendidikan konsientisasi adalah
ِِاْل ًْسَاىَ ِفِي ِأَحْ َس ِي model pendidikan yang mengarahkan pendidik
ِ ْ لَقَ ْد ِ َخلَ ْقٌَا
ِتَ ْق ِى ٍين dan peserta didik menjadi relasi subyek-
subyek, bukan subyek-obyek.
Terjemahan:"Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. (Qs.at-Tin: 4)34. 35
Paulo Freire, Pendidikan Kaum
Melihat kesadaran menjadi bagian Tertindas, h. 121
36
terpenting bagi manusia, sebab itulah titik Willian A. Smith, Conzienticacao :
Tujuan Pendidikan Paulo Freire, ( Yogjakarta :
Pustaka Pelajar, 2001)., h 1.
34 37
Q.S. at-Tin, 95:4. Ibid., h, 2.
140
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
141
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
tersebut sangat menekankan pada terbentuknya kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-
suatu tatanan masyarakat yang adil di bidang orang yang beruntung”.(Qs. Al-A‟raf 157)42.
sosial, ekonomi dan persamaan esensial. Semua
legislasi Al-Qur‟an dalam bidang kehidupan Ayat ini tampak secara jelas upaya
peribadi dan masyarakat bahwa lima rukun pembebasan mannusia, bahwa Allah swt.
Islam yang dipandang sebagai pas memerintahkan kepada Nabi Muhamad saw.
excellence mempunyai tujuan keadialan sosial untuk melepaskan umat manusia dari belenggu-
dan pengembangan masyarakat yang belenggu dan kekuatan tirani lainnya. Di sini
egalitarian. Salah satu ayat yang menaruh betapa Islam bukan sekedar agama formal,
perhatian besar pada pembebasan manusia tetapi juga risalah yang sangat agung bagi
ialah tampak dalam Firman Allah surat Al- transformasi sosial dan tantangan bagi
A‟raf ayat 157. kepentingn-kepentingan pribadi. Dalam
pandangan yang lain Hasan Hanafi 43
Mengatakan bahwa Islam adalah Agama
ِِ ِ ِ ِ
protes, oposisi dan revolusi. Baginya Islam
memiliki makna ganda, pertama, Islam sebagai
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ketundukan, yang diberlakukan oleh kekuatan
politik kelas atas, dan kedua Islam sebagai
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ revolusi, yang diberlakukan oleh mayoritas
yang tidak berkuasa dan kelas miskin.
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
Berdasarkan beberapa penyataan di
atas, dapat dikatakan bahwa Islam mampu
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ melakukan terobosan yang mengarah pada
kondisi pembebasan, namun tetap menyatu
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ pada agama. Kalau diteliti secara seksama,
sebenarnya terdapat dua pengaruh pokok yang
ِ ِِِِِِ sangat erat hubungannya yang menunjukan
bahwa antar Islam dengan pendidikan tidak
bisa di pisah-pisahkan dan keduanya ini dapat
Terjemahan:”(yaitu) orang-orang yang dijadikan kaca mata untuk melihat mengapa
mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang Islam begitu berjaya dimasa lalu. Kedua
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam pengaruh tersebut dapat dijelaskan sebagai
Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang berikut. pertama, senantiasa melakukan
menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf rekonstruksi dan reinterpretasi pemilkiran
dan melarang mereka dari mengerjakan yang Islam dengan memakai berbagai pendekatan
mungkar dan menghalalkan bagi mereka disiplin ilmu, termasuk didalamnya ilmu
segala yang baik dan mengharamkan bagi filsafat. kedua, senantiasa melakukan
mereka segala yang buruk dan membuang dari revormasi sistem pendidikan, baik yang
mereka beban-beban dan belenggu-belenggu bersifat institusional Maupun yang bersifat
yang ada pada mereka[574]. Maka orang- konseptual. Ketika Islam dilihat sebagai upaya
orang yang beriman kepadanya. pembebasan manusia, melalui pendidikan maka
memuliakannya, menolongnya dan mengikuti terdapat dua konteks pemaknaan
cahaya yang terang yang diturunkan yaitu: pertama, pendidikan harus dipahami
42
Q.S al-A‟raf, 7:157.
43
Seorang Tokoh pemikir Islam yang
terkenal dengan gerakan new left, di timur tengah.
142
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
45
Dharma Kesuma, Teguh Ibrahim,
44
Paulo Freire, Pendidikan Kaum Struktur Fundamental Paedagogik, h.127.
46
Tertindas, h. 53. Q.S. al-Hujarat, 49: 10.
143
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
ِ ِِِِ
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
Terjemahan: “dan tolong-menolonglah
kamu dalam (mengerjakan) kebajikan ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
dan takwa, dan jangan tolong-
menolong dalam berbuat dosa dan ِِ ِ ِ ِ ِ
pelanggaran. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Amat berat siksa-Nya”. (Q.s. al-
Maidah:2) ِ ِِِ
Ayat di atas menjadi pedoman bagi seseorang Terjemahan:”ingatlah ketika Tuhanmu
dalam rangka melakukan kebaikan sebab berfirman kepada Para Malaikat:
dengan tolong menolong kearah kebaikan "Sesungguhnya aku hendak menjadikan
niscaya akan menjadikan manusia menjadi seorang khalifah di muka bumi." mereka
mulia. Dari sumber ajaran Islam di atas dapat berkata: "Mengapa Engkau hendak
dipahami bahwa, seruan tentang berbuat baik menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
menjadi perhatidan dalam Islam. Sebab akan membuat kerusakan padanya dan
manusia yang paling mulia adalah yang menumpahkan darah, Padahal Kami
berguna bagi manusia yang lain. Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
b. Konsientisasi dalam perspektif Islam dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
Kesadaran diri dewasa ini menjadi kamu ketahui." (Q.S.al-Baqara 30.)47
wacana yang telah ditinggalkan. Hal itu
disebabkan oleh masuknya manusia kedalam Ayat di atas memiliki makna yang
era globalisasi yang menonjolkan akal semata relevan dengan pendidikan dalam Islam, bahwa
dalam proses kehidupan. Padahal tema manusia mestilah menjadi pemimpin di muka
kesadaran adalah merupakan hal penting bagi bumi. Kemudian dari pada itu, Freire
manusia. Melihat kesadaran menjadi bagian merumuskan pendidikan sebagai suatu latihan
terpenting bagi manusia, sebab itulah titik kebebasan, tindakan mengetahui, pendekatan
fokus pemahaman mengenai kesadaran akan kritis terhadap realitas, serta dorongan untuk
berpengaruh pada pemahaman tentang hakikat merubahnya. Konsientisasi adalah
pendidikan konsientisasinya Freire. Namun perkembangan kesadaran kritis yang dicapai
demikian, Bagi penganut mazhab Freirean,
47
Q.S. al-Baqara 2:30.
144
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
melalui praktik pendidikan yang dialogis seta pentingnya kesadaran kritis dalam melihat
berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan realitas dunia. proses penyadaran yang
politik. Tujuanya ialah membentuk sikap kritis mengarah pada konsep pembebasan yang
masyarakat. Sikap kritis ini diharapkan dinamis akan mendorong pada penciptaan
menuntun mereka dalam mewujudkan manusia yang lebih utuh. Model selanjutnya
tranformasi dunia. Pendidikan Islam pun adalah hadap masalah dimana Freire
demikian halnya, dalam prosesnya mengkiritisi pendidikan ”gaya bank: yang
menginginkan kesadaran terbentuk bagi peserta menjadikan peserta didik untuk sekedar hafal-
didik. Sebab Islam menjadi spirit dalam hafalan tanpa mengenal secara kritis realias di
tindakan pendidikan. sekitarnya.
Daftar Pustaka
F. Penutup
Konsep pendidikan pembebasan menurut Bertens, K. Etika, Jakarta : PT. Gramedia,
Pulo Freire adalah pendidikan yang 2004.
memanusiakan manusia. Hal ini didasari dari Darmaningtiyas, Pendidikan Rusak-
pandangannya melihat kenyataan manusia
Rusakan, Yogyakarta : LKiS, 2005.
mengalami proses penindasan yang
Engineer, Asghar Ali Islam dan
tersistematis, selain itu pendidikan harusnya
membebaskan manusia dari perlakuan- Pembebasan, Yogjakarta : LKiS,
perlakuan yang membelenggu dan cenderung 1993.
menginjak-injak kemanusiaan (dehumanisasi). Freire, Paulo, The Politic Education :
manusia harus menjadi subyek yang Culture, Power, adn Liberation,
menentukan keputusan-keputusan yang Terj. Agung Prihantono dan Fuad
diambil. Bukan tenggelam dengan keadaan Arif Fudiyartanti, Jakarta : Pustaka
yang menindas. Dibutuhkan kesadaran kritis Pelajar, 1999.
untuk terbebas dari belenggu sistem yang Fakih, Mansour. Jalan Lain, Manivesto
menindas. Pendidikan pembebasan melihat Intelektual Organik, Yogyakarta :
kenyataan yang timpang itu mesti dilawan
Insit Press, 2002.
dengan penyadaran bagi manusia. Termasuk di
Freire, Paulo Pendidikan Kaum Tertindas,
dalamnya pendidik, peserta didik, sekolah,
madrasah dan lembaga pendidikan baik umum Jakarta : LP3S, 2008.
maupun lembaga pendidikan Islam serta Hanif Dakhiri, Muhammad, Paulo Freire,
masyarakat. Pendidikan yang membebaskan Islam dan Pembebasan, Jakarta :
dapat ditempuh melalui model pendidikan Pena, 2000.
hadap masalah, konsientisasi dan humanisasi. http://satrioarismunandar6.blogspot.co.id/
Model pendidikan pembebasan 2010/11/berbagai-jenis-kebebasan-
menurut Paulo Freire adalah model pendidikan dalam.html di akses pada senin 4
konsientisasi, hadap masalah dan humanisasi. juli 2016.
Humanisasi merupakan model pendidikan yang https://ansoriok.wordpress.com/2008/03/17
memandang Pendidik juga menjadi peserta
/muhammad-diutus-untuk-
didik dan peserta didik sebagai pendidik dalam
menyempurnakan-akhlak-mulia-2/
proses pembelajaran. Hal ini menjadikan
proses pembelajaran subyek-subyek, bukan di akses pada 11 Juli 2016.
suyek-obyek. Proses belajar haruslah kreasi http://kamus.cektkp.com/?s=tindas, di
dan re-kreasi pengetahuan bukan memorisasi akses pada tanggal 4 Juli 2016.
pengetahuan. model selanjutnya adalah model Kesuma, Dharma. Teguh Ibrahim, Struktur
pendidikan konsientisasi yang bermakna Fundamental Paedagogik :
145
TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 5, Nomor 1 : Februari 2017
146