Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


Seri Naskah Khutbah Jum’at Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Kota Prabumulih
Edisi 114 Jumat, 16 Rabi’ul Akhir 1444 Hijriyyah / 11 Nopember 2022

WASPADA GENERASI
YANG MENYIAKAN SHALAT

Oleh Ustadz Mohamad Mufid, M. Pd.I


(Ketua PD IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan)

KHUTBAH PERTAMA

ۙ ‫َ َ الْ َح ٰي َو ِل َ ْ ُ َ ُ ْ َا ُّي ُ ْ َا ْ َ ُ َ َ ۗاًل َ ُ َ الْ َ ِ ْ ُ الْ َ ُ ْ ُر‬ ْ ‫الْ َم‬ َ َ َ ْ ‫َالْ َح ْمدُ ِهلل ِذَّل ِاا‬
. ُ َ‫ْ دَ ُ َ َ ِ ْ َ َ ُ َ َأ ْ َدُ َأ ِذَّل َ َس ِ ّدَ َ ُ َح ِذَّلمدۗاًل ا َ ْ دُ ُ َ َر ُ ْ ُ ُ َ َ ِ ِذَّل َ ْ د‬ َ ُ ‫َأ ْ َدُ َأ ْ ِذَّل ا َ ا ِذَّل‬
ُ‫ َأ ِذَّل َ ْ د‬. ‫َ ْ ِ ِ َأ ْ ِ اللُّي ٰي َ الْ َ ٰي‬ ‫ِإ ِ ّ ِإ ٰي‬
َ ِ ِ ٓ ‫ا ُ ِذَّل َ ِ ّ َ َ ْ َ َ َح ِذَّلم ِد ِ لْ ُم ْ َل ٰي َ َ ٰي‬ ّ ‫َ ٰي‬
َ ‫َ لِ ِ َ َ ْد َ َز َ ِ ات ِذَّل‬ ‫ِس ِ َل ْ َ ى ِ َ َط‬ ْ ِ ْ َ َ ْ ُ ْ ِ ْ ُ ! َ ْ ‫َ َ َأ ُّي َ الْ ُم ْ ِ ُم‬
ِ ْ ‫ َ َ َا ُ تَ َ ٰيا ِ ْ ِ َل ِ ِ ْال َ ِر‬:
‫ٱ‬ ‫ٱ ٱ‬ ‫ٱ ٱ‬ ‫ٱ‬
َ ُ ‫َ ٓ َأ ُّي َ ِذَّل ِا َ َ ا َ ُ ۟اا ت ِذَّل ُ ۟اا ِذَّل َ َ لْ َل ُن ْر َ ْ ٌس ِذَّل َ ِذَّلد َ ْ ِل َ ٍدد ۖ َ ت ِذَّل ُ ۟اا ِذَّل َ ۚ ا ِذَّل ِذَّل َ َ ِ ٌۢري ِ َم تَ ْ َم‬
‫ِإ‬

Hadirin rahimakumullah!
Marilah kita memanjatkan rasa syukur kepada Allah swt dengan mengucapkan
'Alhamdulillahirabbil'alamiin', Allah swt Tuhan yang telah memberikan nikmat iman,
nikmat sehat dan nikmat istiqomah sehingga kita dapat hadir dalam rangka
menunaikan undangan dari spesial dari ALlah swt berupa shalat berjama'ah.
Shalawat dan salam semoga kita sampaikan kepada manusia mulia, Nabi
Muhammad saw, keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia
dengan baik sampai akhir zaman.
Selanjutnya marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kepada Allah swt dengan
cara menjalani perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-laranganNya.
Pada kesempatan yang mulia ini, khatib akan menyampaikan materi khutbah
tentang generasi akhir zaman yang meninggalkan shalat.

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


1
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


Sebagaimana jumpai bersama, saat ini banyak generasi muslim yang dengan
begitu mudahnya meninggalkan ibadah shalat dengan alasan pekerjaan, sibuk
mencari nafkah, atau alasan lainnya. Ternyata kondisi ini sudah diterangkan empat
belas abad lalu dalam surat Maryam ayat 59-60.

{ ‫﴾ ا ِذَّل َ َتَ َب‬٥٩﴿ ‫ِ َ َ ْ َف َ ْ َ ْ َ غَ ّ ۗاًل‬ ‫الص َ َو َ ات ِذَّل َ ُ ا ِذَّل‬


‫الش َ َ ا‬ ‫َأضَ ُ ا ِذَّل‬ ‫َ ْ ِد ِ ِْه َ ْ ٌسف‬ ِ ‫َ َخ َ َف‬
‫ِإ‬
﴾٦٠﴿ ‫َ يْئ ۗاًل‬ َ ‫َ َ ْد ُ ُ َ الْ َ ِذَّل َة َ َ ُ ْن َ ُم‬ ِ‫َ َ ِلح ۗاًل َ ُ ْ لَئ‬ ِ َ َ َ َٓ َ
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
shalat dan memper-turutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan
menemui kesesatan. Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal
saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan)
sedikitpun.” (terjemah QS. Maryam: 59-60).
Hadirin rahimakumullah!
Pada ayat tersebut, Allah swt ingin membandingkan generasi para pendahulu
seperti generasi para nabi, para sahabat, para tabi'in, tabi'it tabi'in dan generasi
shaleh yang begitu patuhnya pada ibadah shalat. Mereka begitu takut dan khawatir
jika kewajiban ibadah shalat lima waktu ditinggalkan, akan datang murka Allah swt.
Hidupnya tidak akan tenang dan bahagia.
Kemudian pada ayat tersebut, Allah swt menginformasikan secara tersurat
bahwa akan datang generasi yang jelek, yang tidak berkualitas dengan dua ciri
utama. Pertama, adho'ush-sholaah, menyia-nyiakan shalat. Kedua,
wattaba'usysyahawaat, mengikuti hawa nafsu.
Menyia-nyiakan ibadah shalat dan menuruti hawa nafsu ibarat dua sisi mata
uang yang saling terkait. Keduanya tidak daat dipisahkan. Sudah dapat dipastikan,
siapa yang menjaga shalat dengan baik pasti mampu mengendalikan hawa
nafsunya. Sebaliknya, orang yang menyia-nyiakan ibadah shalat pasti akan
tersandera oleh hawa nafsunya.
Ternyata apa yang disampaikan Allah swt dalam surat Maryam ayat 59 kini
benar-benar terjadi. Banyak sekali kaum muslimin saat ini yang begitu ringannya
menunda-nunda ibadah shalat. Lebih memprihatinkan lagi, mereka rela
meninggalkan ibadah shalat tanpa dengan seribu macam satu alasan. Alasan sibuk
kerja, belajar, kuliah, tidak sempat, dan sebagainya.
Padahal jika kita mau melaksanakan ibadah shalat, sebenarnya shalat yang
dikerjakan tidak sampai berjam-jam lamanya. Jika rata-rata setiap kali shalat kita
membutuhkan waktu 12 menit (sudah termasuk wudhu dan shalat sunnah), maka
dalam sehari semalam butuh waktu shalat sebanyak 60 menit atau satu jam saja.
Sementara kita diberikan jatah waktu Allah swt sebanyak 24 jam. Artinya, dari 24 jam

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


2
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


ini, hanya membutuhkan waktu satu jam saja untuk menunaikan ibadah shalat.
Namun sungguh ironi, betapa banyak kaum muslimin yang tidak mampu mengatur
waktu untuk menunaikan kewajiban shalat.

Hadirin rahimakumullah!
Pada surat Maryam ayat 60 berikutnya, Allah swt memberikan kabar gembira
bahwa manusia akan terbebas dari kesesatan apabila mereka mau bertobat dan
kembali memperbaiki kualitas iman dengan cara mengerjakan amal yang saleh.
Inilah bentuk kasih sayangnya Allah swt. Seandainya ada saudara, sahabat atau
keluarga tercinta yang sudah terlanjur meninggalkan ibadah shalat, marilah kita ajak
kembali ke jalan Allah swt.
Begitu juga, ketika ada seseorang telah berlarut-larut terjerumus ke dalam
jurang kemaksiatan karena tertipu dan teperdaya dengan kelezatan duniawi yang
fana, tetapi bila mereka insaf dan kembali ke jalan yang benar dan bertaubat kepada
Allah sebenar-benar taubat, yakinlah Allah swt akan menerima taubat mereka.
Untuk itulah pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita berikrar dan
berusaha sekuat tenaga agar jangan sampai kita dicap oleh Allah swt sebagai
generasi yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu. Marilah kita
berikhtiar dengan mengawali dan memperbaiki dua kondisi. Pertama, menjaga
kualitas ibadah shalat. Kedua, mengendalikan hawa nafsu.

Hadirin rahimakumullah!
Menjaga kualitas ibadah shalat dapat kita lakukan dengan mengerjakan ibadah
shalat bukan hanya sebagai penggugur kewajiban, tapi sebuah kebutuhan. Marilah
kita simak Nasihat Rasulullah saw tentang sholat.

“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat
adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan
keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal
dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa
Ta’ala mengatakan, ’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan
shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat
wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”

Dari nasihat di atas, kita dapat memahami bahwa ibadah shalat adalah satu-
satunya amalan yang pertama kali akan diaudit, dipertanyakan dan diperhitungkan
secara teliti oleh Allah pada hari kiamat. Mengingat pentingnya shalat ini, Allah tidak
menyebutkan amalan ibadah lain seperti sedekah, infaq, menyantuni kaum fakir
miskin, umrah atau pun ibadah haji.

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


3
KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin


Memang shalat begitu mudah diucapkan. Tetapi menjaga dan meningkatkan
kualitas ibadah shalat tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh
perjuangan esktra! Bagi sebagian orang, shalat adalah salah satu ibadah yang
begitu berat dilaksanakan, kecuali orang-orang yang khusyuk dan yakin mereka
akan berjumpa dengan Tuhannya.
Allah ta’ala berfirman dalam surat al Baqoroh ayat 45-46!
‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬ ‫ٱ‬
ُۡ ‫ ِذَّل ِا َ َ ُن ُّي َ َأَّنِذَّل ُ ُّي َ ُ ْا َر ِ ّ ِّب ۡ َ َأَّنِذَّل‬٤٥ ‫َ ۡ َس َل ِ ُ ْا ِ ِذَّللص ۡ ِۡب َ ِذَّللص َ ٰي ِ ۚ و َ اَّنِذَّل َ لَ َ ِ َ ٌسو ا ِذَّل َ َ لۡ َخ ِش ِ َني‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ٤٦ َ ُ ‫ال َ ۡ ِ َر ِج‬
‫ِإ‬
"Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang
demikian itu amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) orang-
orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa
mereka akan kembali kepada-Nya." (QS. Al Baqoroh 2 : 45-46).

Orang yang khusyuk dalam shalatnya akan selalu mencari kenikmatan


tambahan melalui ibadah shalat sunnah, seperti shalat sunah rawatib, shalat
Tahajjud, shalat dhuha, shalat tahiyyatul masjid dan shalat sunnah lainnya. Dengan
istilah lain, shalat dijadikan sebagai kebutuhan, bukan sekedar penggugur kewajiban!

Hadirin rahimakumullah!
Demikianlah khutbah Jum’at singkat ini kami sampaikan. Marilah kita berikhtiar
menjaga kualitas ibadah shalat dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan
hawa nafsu kita dengan beramal shaleh. Mudah-mudahan Allah swt selalu
memberikan bimbingan kepada kita semua untuk istiqomah di jalan-Nya. Aamiin Yaa
Rabbal’alamiin.

ْ ُ ْ ِ َ ‫ََب َركَ ِِل َ لَ ُ ْ ِ الْ ُ ْر ٓ ِ الْ َ ِن ِمي َ َ َ َ ِِن َ ا ِذَّلَّي ُ ْ ِ َم ِ ِ ِ َ ال ٓ ََّي ِ َ ِ ّاا ْ ِر الْ َح ِ ِمي َ تَ َ ِذَّل َ ِ ِ ِّن‬
‫ِإ‬ ‫ِت َ تَ ُ ا ِذَّل ُ ُ َ ال ِذَّل ِم ُي الْ َ ِ ُمي‬
‫ِإ‬

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan


4
‫‪KHUTBAH JUM’AT‬‬

‫‪Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin‬‬


‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫الش ْ ُر َ ُ َ َ تَ ْ ِ ْ ِ ِ َ ِا ْ ِ َ ِ ِ ‪.‬‬
‫َالْ َح ْمدُ ِهلل َ َ ا ْ َ ِ ِ َ ُّي‬
‫ِإ‬
‫َ َأ ْ َدُ َأ ْ َ ِا َ َ ا ِذَّل ُ َ ُ َ ْ دَ ُ َ َ ِ ْ َ َ ُ َ َأ ْ َدُ ٔ ِذَّل َ َس ِّدَ َ ُ َح ِذَّلمدۗاًل ا َ ْ دُ ُ َ َر ُ ْ ُ ُ‬
‫ِإ‬
‫ا ُ ِذَّل َ ِ ّ َ َ َ َس ِ ّ ِد َ ُ َح ِذَّلم ٍدد ِ َ َ َا ِ ِ َ َأ ْ َ ِ ِ َ َ ِ ّ ْ ت َ ْ ِ ْ ۗاًلم ِ ث ْ ۗاًل ا‬
‫َأ ِذَّل َ ْ دُ َ َ َا ُّي َ ال ِذَّل ُس ِات ِذَّل ُ ا َ ِ ْ َم َأ َ َر َ ا ْنَتَ ُ ْ ا َ ِذَّل َّنَ َى َ ا ْ َ ُم ْ ا َأ ِذَّل َ َأ َ َرُ ْ ِ َأ ْ ٍدر َدَ َأ ِ ْ ِ ِ َ ْ ِ ِ َ ثَ َـَن ِ َملٓ‬
‫ِ َ ِ ِ ِ ُدْ ِ ِ‬
‫َ َ َا تَ َ َا ا ِذَّل َ َ َ لٓ ِ َ َ ُ ُ َص ُّي ْ َ َ َ ال ِذَّل ِ ٓ َا ُّي َ ِذَّل ِاا ْ َ ٓ َ ُ ْ ا َ ُّي ْ ا َ َ ْ ِ َ َ ِ ّ ُم ْ ا ت َ ْ ِ ْ ۗاًلم ‪.‬‬
‫ِل َ َ لٓ ِ َ ِة‬ ‫ا ُ ِذَّل َ ِ ّ َ ِإ َ َ َس ِ ّ ِد َ ُ َح ِذَّلم ٍدد َ ِذَّل ُ َ َ ْ ِ َ َ ِ ّ ْ َ َ َ ٓاِ َ َس ِ ّ ِد َ ُ َح ِذَّلم ٍدد َ َ َ َا ْ ِب ٓئِ َ َ ُر ُ ِ َ‬
‫ْامل ُ َ ِذَّلر ْ َِني َ ْار َض ا ّ ُ ِذَّل َ ِ ْاخلُ َ َ ِ ِذَّلالرا ِ ِد ْ َ َأ ِِب بَ ْ ٍدر َ ُ َر َ ُ ثْ َم َ َ ِ َ َ ْ َ ِ ِذَّل ِة ِذَّل‬
‫الص َح َ ِة َ اللِذَّل ِ ِ ْ َني َ َتَ ِ ِ ي‬
‫اللِذَّل ِ ِ ْ َني لَ ُ ْ ِ َِب ْ َ ٍد ِالَ َ ْ ِ ّ ِاا ْ ِ َ ْار َض َ ِذَّل َ َ ُ ْ ِب َر ْ َا ِل َ ََّي َأ ْر َ َ ِذَّلالر ِ ِ‬
‫اا ْ َني‬
‫‪----------------------------------------------------‬‬

‫َا ُ ِذَّل ا ْغ ِ ْر ِ ْ ُم ْ ِ ِ ْ َني َ ْامل ُ ْ ِ َ ِ َ ْامل ُ ْ ِ ِم ْ َني َ ْامل ُ ْ ِ َم ِ َا َ ْ ٓ ُ ِ ْ ُ ْ َ ْا َ ْ َ ا ِ‬


‫َُص ّ ِاا ْ َ َ ا ُْذ ْا‬ ‫ُْص َ ْ َ َ‬ ‫ُْص ِ َ دَكَ ْامل ُ َ ِّ ِد ِذَّل َة َ ا ُ ْ‬‫ّش ِ ْ َني َ ا ُ ْ‬ ‫الّشكَ َ ْامل ُ ْ ِ‬ ‫ا ُ ِذَّل َأ ِ ِذَّل ْا ْ َ َ َ ْامل ُ ْ ِ ِم ْ َني َ َأ ِذ ِذَّلا ِ ّ ْ‬
‫َ ْ ََذ َا ْامل ِإُ ْ ِ ِم ْ َني َ َد ِّ ْر َأ ْدَ ا َ ّ ِاا ْ ِ َ ا ْ ِ َ َِك َم ِت َ ا َا َ ْ َ ّ ِْ‬
‫اا‬
‫ِإ‬
‫ا ُ ِذَّل ا ْد َ ْي َ ِذَّل ْال َ َ َ َ ْال َ ََب َ َ ال ِذَّل َ ِز َا َ ْا ِمل َح َ َ ُ ْ َ ْال ِ ْ َ ِة َ ْا ِمل َح َ َ َظ ََر ِ ْ َ َ َ َ َط َ َ ْ َ َ َِل َ ِا ْدُ ِ ْي ِ َس ِذَّل‬
‫ٓ ِذَّل ۗاًلة َ َ ِ ِر ْال ُ ْ ََلا ِ ْامل ُ ْ ِ ِم ْ َني ٓ ِذَّل ۗاًلة ََّي َر ِذَّلب ْال َ لَ ِم ْ َني‪.‬‬
‫اللَّهُ َّم ا ْج َع ْل َح ًّجا َم ْ ُْب ْو ًرا َو َس ْع ًيا َم ْش ُك ْو ًرا َو َذنْ ًبا َم ْغ ُف ْو ًرا‬
‫َر ِذَّل َ ٓ ِت َ ِ ااُّي ْ َ َ َ َس َ ۗاًلة َ ِ ْالٓ ِ َر ِو َ َ َس َ ۗاًلة َ ِ َ َ َذ َاب ال ِذَّل ِر‪.‬‬
‫‪--------------------------------------------------------------------------------‬‬
‫ِ َ َد ِ ٕا ِذَّل َ َ ْ ُ ُر َِبلْ َ دْ اِ َ ا ْ ٕ ْ َ ِ َ ا ْ َل ِ ِذ الْ ُ ْر َِب َ ْ َى َ ِ ال َ ْحشَ ِ َ الْ ُم ْ َ ِر َ ال َ ْ ِي َ ِ ُن ُ ْ‬
‫لَ َ ِذَّل ُ ْ ت ََذ ِذَّل ُر ْ َ ‪ َ .‬ذ ُ ُر ا َ الْ َ ِن ْ َمي َ ْذ ُ ْرُ ْ َ ِإ َ ِا ْ ُر ِ َأ ْ َ ُۡب‬
‫‪Salurkan sebagian rezeki Anda untuk keberlangsungan dakwah‬‬
‫‪IKADI Kota Prabumulih‬‬
‫)‪Rekening BSI IKADI Prabumulih (7180808986‬‬
‫‪CP. 0813 – 7331 – 2001, 0852-2701-7800‬‬

‫‪Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan‬‬


‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai