Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 1 Karanglewas


Matapelajaran : Bahasa Jawa
Kelas/Semester : VII/Genap
Materi Pokok : dialog
Alokasi Waktu : 4x40 Menit (2x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait dengan fenomena dan
kejadian tampak mata,
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.4 Menelaah dialog/percakapan 3.4.1 Membaca dialog/percakapan
3.4.2 Mengajukan dan menjawab pertanyaan
tentang isi dialog
3.4.3 Menulis pokok- pokok isi dialog
3.4.4 Menceritakan kembali isi dialog

4.4 Menulis teks dialog sederhana 4.4.1 Mencermati contoh teks dialog
bertemakan konservasi air di 4.4.2 Menyusun kembali pokok-pokok
lingkungan sekolah. pikiran teks dialog yang dibaca
4.4.3 Menyusun pokok-pokok pikiran
sebagai kerangka untuk membuat teks
dialog
4.4.4 Mengembangkan pokok-pokok pikiran
menjadi teks dialog bertemakan
konservasi air di lingkungan sekolah.

C. Deskripsi Materi Pembelajaran


Dialog berbahasa Jawa (Pachelaton)
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan
 Peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai danmenyampaikan
salam
 Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru (10 menit )
berkaitan dengan kehadiran, kondisi, dan kesiapannya dalam
belajar
 Apersepsi: menunjukkan contoh teks atau dialog untuk
menarik perhatian peserta didik
 Peserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, peserta didik melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
Mengamati
 Peserta didik membaca dialog/percakapan.
 Peserta didik diajak ke lingkungan sekolah yang sekiranya bisa (60 menit)
memunculkan ide tentang konservasi air : tempat wudu, kamar mandi,
saluran pembuangan air, kolam ikan.
Menanya
 Peserta didik mengajukan dan menjawab pertanyaan
tentang format teks dialog.
 Peserta didik mengajukan dan menjawab tentang konservasi air.
Mengumpulkan informasi
 Peserta didik bertanya jawab, mengumpulkan informasi kemungkinan
pemanfaatan air bekas.
Mengasosiasi
 Peserta didik berlatih menulis pokok-pokok isi dialog/percakapan secara
tertulis.
 Peserta didik berlatih menulis dialog/percakapan dan membuat dialog
sendiri yang bertema konservasi air di lingkungan sekolah.
Mengomunikasikan
 Peserta didik mempresentasikan teks dialog yang telah dibuat
bertemakan konservasi air di lingkungan sekolah.

Penutup
Kegiatan penutup mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan pembelajaran (10 menit)
 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi tentang proses dan hasil
pembelajaran yang telah dicapai.
 Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat teks dialog
dengan tema “Manfaat air leri (konservasi air di lingkungan tempat
tinggal)”

Pertemuan 2
RINCIAN KEGIATAN WAKTU

Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
 Peserta didik berdoa bersama dan menyampaikan salam
 Peserta didik merespon salam dan pertanyaan dari guru (10 menit )
berkaitan dengan kehadiran, kondisi, dan kesiapannya dalam
belajar
 Guru mengingatkan pembelajaran sebelumnya
 Peserta didik menerima informasi tentang tujuan dan manfaat
pembelajaran
Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, peserta didik melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
Mengamati
 Peserta didik membaca contoh teks dialog.
Menanya
(60 menit)
 Peserta didik bertanya jawab tentang pokok- pokok pikiran teks dialog
yang dibaca.
Mengumpulkan informasi
 Peserta didik berdiskusi membahas cara menyusun pokok-
pokok pikiran sebagai kerangka untuk membuat teks dialog
 Mengkritisi isi teks dialog

Mengasosiasi
 Peserta didik berlatih menyusun pokok-pokok pikiran
sebagai kerangka untuk membuat teks dialog.
 Peserta didik berlatih mengembangkan pokok-pokok pikiranmenjadi
teks dialog
Mengomunikasikan
 Peserta didik mengembangkan pokok-pokok pikiran menjadi teks
dialog yang bertemakan “Manfaat air leri (konservasi air di
lingkungan tempat tinggal)”
Penutup
Kegiatan penutup mencakup langkah-langkah sebagai berikut:
 Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. (10 menit)
 Guru bersama peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
dan hasil pembelajaran.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya

E. Penilaian
1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Penilaian diri
b. Bentuk Instrumen : Skala
c. Instrumen :
Instrumen Penilaian Sikap Spiritual
Nama :
Kelas :

Petunjuk
Berilah tanda silang (v) sesuai dengan pendapat Anda. (Diisi oleh peserta didik)

No Pernyataan TP KD SR SL
Saya berdoa sebelum dan sesudah
1
melakukan sesuatu kegiatan
Saya mengucapkan rasa syukur atas segala
2
karunia Tuhan
Saya memberi salam sebelum dan sesudah
3
mengungkapkan pendapat di depan umum
Saya menghargai adanya bahasa Jawa untuk
4
berkomunikasi sebagai anugerah Tuhan
Saya mengungkapkan keagungan Tuhan
5
apabila melihat kebesaranNya
Jumlah
Keterangan:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan (SL) 3
= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan (SR)
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan (KD)
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan (TP)

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir :
Skor Maksimal
Nilai =
5
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100)
Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79)
Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69)
Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)

2. Penilaian Sikap Sosial


a. Teknik Penilaian : Pengamatan
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
c. Intrumen :
Lembar Pengamatan Siswa

Kerja Percaya Jumlah


No. Nama Disiplin Bangga Santun Jujur Skor
sama diri skor

Perhitungan skor akhir :


Skor tertinggi x 4=Skor Akhir
3. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Tes isian singkat
c. Intrumen :
Instrumen Penilaian Pengetahuan (K3)
Nama :
Kelas :

Soal
A. Gatekna pacelathon nang ngisor banjur wangsulana pitakon-pitakon ngisor kiye nganggo ragam
krama kanthi patitis!

Andi : “Wis padha siap? Ayuh siki demolaih bae.”


Astuti : “Engko dhisit, kiye sing arep degarap sing endi dhisit?”
Rina : “Lho, jere masalah nulis karangan dhisit. Kiye lho dhawuhe Pak Jono, nulis
karangan bab pengalaman sing nyenengna, lucu apa unik.”
Aji : “Ben bisa Mandan cepet rampung, aku setuju usule Rina. Yuh siki depikir
bareng, kira-kira pengalaman sing nyenengna kuwe contone apa bae.”
Bonar : “Gampang lah, umpamane melu lomba, menang.”
Rina : “Lha ya ko Nar, sing wis tau melu lomba pingpong menang tingkat kabupaten.
Lha aku sing urung tau melu lomba apa-apa jajal, terus kepriwe?”
Budi : “Kuwe mbok mung conto Rin, dadi ora kudu kaya kuwe. Apa maning,
karangane dhewek mengko aja padha. Lha angger kabeh padha, ngko bijine kepriwe
jajal?”
Andi : “Sing penting kiye cara-carane nulis, dudu materi tulisane, iya mbok? Dadi
mengko karangane ya jelas sejen alias ora padha!”

Wangsulana pitakonan ana ngisor iki!


1. Ana apa Aji dolan maring umahe Andi?
2. Kenangapa Andi nalika Aji tekan umahe ora ketemu, nanging malah ketemu mung
ibune?
3. Apa sing dadi bahan dhiskusi klompok antarane Aji lan kanca-kancane?
4. Manut katrangane Bomar, apa kuwe sing dikarepna pengalaman sing nyenengna?
5. Manut katrangane Budi, apa kuwe sing dikarepna pengalaman sing nyenengna?

Kunci Jawaban:
1. Badhe sinau sesarengan
2. Amargi Andi saweg dipunutus Bapake tumbas obat dhateng apotek
3. Pengalaman ingkang damel remen
4. kadosdene angsal juwara menawi dherek lomba-lomba
5. pengalaman ingkang nggadahi kesan sae tumrap tiyang

Pedoman Penskoran:
A. Setiap jawaban benar sempurna diberi skor maksimal 5. Jumlah
skor yang diperoleh x 4 = skor akir

4. Penilaian Keterampilan
Gawea pachelaton kang nganggo tema konservasi air di lingkungan sekolah!
Rubrik Penilaian
Jumlah
No Aspek dan Kriteria Skor
Skor
1 Kesesuaian isi dengan tema 1–4
2 Bahasa, struktur kalimat, diksi 1–3
3 Kerapihan, kebersihan 1–3
Skor maksimal 10

Jumlah skor yang diperoleh x 10 = skor akhir


F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran
Media dan alat : LCD, Laptop, Speaker

G. Sumber Belajar
a. Mangunsuwito, S.A. 2002. Kamus Bahasa Jawa (Jawa- Jawa). Bandung: Yrama
Widya.
b. Sinau Basa lan Sastra Panginyongan kangge kelas VII

Karanglewas, Juli 2021


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ari Driyaningsih, S.Pd., M.Pd. Wini Widiastuti, S.Pd.


NIP. 197301211999032004 NIP.

Lampiran 1 : Pengembangan Materi Ajar


Mertamu

Aji : “Kula Nuwun …!”


Bu Harti : “Manggaaa! Ee Nak Aji, ngeneh, ngeneh mlebu!”
Aji : “Enggih Bu, matur nuwun. Nuwun sewu napa Andi wonten nggriya, Bu?” Bu
Harti : “Sedhela Ji, Andi lagi diutus bapake tuku obat neng apotek prapatan kae lho.
Enteni sedhela, ora suwe koh!”
Aji : “Bapak gerah napa, Bu?”
Bu Harti : “Biasa koh, wong angger kesayahen ya kaya kuwe. Siki sida padha arep sinau
klompok apa?”
Aji : “Enggih Bu, ko Ibu priksa?”
Bu Harti : “Andi mau wis matur Ibu.”
Aji : Menawi bapak gerah, napa mboten ngganggu, Bu?”
Bu Harti : “Ora, malah bapak sing dhawuh, sinaune klompok neng kene bae. Lha kae
Andi wis bali.”
Andi : “Ji, wis suwe ngenteni yaa?”
Aji : “Urung koh Ndi. Tuku obat apa sih, Ndi?”
Andi : “Diutus bapak, obat kesel. Lha kanca liyane endi, Ji?”
Aji : “Ndi, angger sinaune neng teras bae, nggelar klasa bae priwe? Dadi Mandan
bebas, angger rame ora nganggu bapakmu sing lagi gerah.”
Andi : “Ide bagus, Ji. Dela ya tek njukut klasa.”

Sinau Klompok

Andi : “Wis padha siap? Ayuh siki demolaih bae.”


Astuti : “Engko dhisit, kiye sing arep degarap sing endi dhisit?”
Rina : “Lho, jere masalah nulis karangan dhisit. Kiye lho dhawuhe Pak Jono, nulis
karangan bab pengalaman sing nyenengna, lucu apa unik.”
Aji : “Ben bisa Mandan cepet rampung, aku setuju usule Rina. Yuh siki depikir
bareng, kira-kira pengalaman sing nyenengna kuwe contone apa bae.”
Bonar : “Gampang lah, umpamane melu lomba, menang.”
Rina : “Lha ya ko Nar, sing wis tau melu lomba pingpong menang tingkat kabupaten.
Lha aku sing urung tau melu lomba apa-apa jajal, terus kepriwe?”
Budi : “Kuwe mbok mung conto Rin, dadi ora kudu kaya kuwe. Apa maning, karangane
dhewek mengko aja padha. Lha angger kabeh padha, ngko bijine kepriwe jajal?”
Andi : “Sing penting kiye cara-carane nulis, dudu materi tulisane, iya mbok? Dadi mengko
karangane ya jelas sejen alias ora padha!”
Astuti : “Ayuh, siki demolaih. Pisanan nulis apa, terus apa?”
Aji : “Lha, ngger bab teori, Budi sing paling pinter nerangna. Yuh Bud, diterangna,
liyane ngrungokna karo nulis nggo perlune dhewek-dhewek, oke?”
Rina : “Ya ayuh Bud. Aku tek ngrungokna karo nyathet, ko gurune!”
Budi : “Ngeneh, pisanan kudu ana materi utawa bahan sing arep detulis. Aja kelalen, kiye
topike pengalaman sing nyenengna. Bener omongane Bonar mau. Awake
dhewek kiye duwe pengalaman apa bae sing nyenengna? Akeh banget, ketemu
kanca lawas bae mbok nyenengna?”
Astuti : “Heh heh heh, ngko dhisit. Aku wis duwe materi, pengalaman melu MOS, bisa
Bud?
Budi : “Ya bisa bae lah!”
Rina : “Lha ko padha karo idheku, Tut? Primen, olih apa ora, Bud?”
Budi : “Olih bae, sing penting kan pengalamane ora padha. Jelase sing berkesan utawa
sing nyenengnane nggo Astuti urung mesthi padha karo sing derasakna Rina.
Kabeh mesthi duwe kenangan dhewek-dhewek, sing penting supaya karanganmu
apik, judhule aja degawe padha!”
Astuti + Rina: “Judhulku melu MOS …”
Budi : “Lha kuwe mbok temenan? Melu MOS kuwe nggo temane bae, soal judhul, ben
apik dewei isine critamu. Umpamane: ana kancamu sing nangis sebab diukum pas
melu MOS, padhahal ukumane ya mung sepele, kon nembang apa njoged, judhule
bisa “Wis Gedhe Esih Gambreng”. Ana maning, umpamane kancamu telat malah
ora nganggo atribut, dadine diukum, judhule bisa “Esih Enom Linglung”. Akeh
banget judhule mbok? Pokoke judhule kuwe apik angger setleraman, gawe
penasaran sing maca.”
Andi : Wis, wis aku wis paham masalah judhul, kabeh ya wis paham lah yaa. Siki nulis
isine wiwitane kepriwe, Bud?”
Bonar : “Lha iya, kuwe sing arep tek takokna!”
Budi : “Kuwe ya werna-werna. Umpamane demolaih sekang rasa senengmu bisa ketampa
neng sekolahan anyar, terus melu MOS, lan seteruse. Sing penting critamu kuwe
urut, runtut, cetha lan nggambarna swasana sing pas. Kaya angger ko padha mlaku
sekang ngumah maring sekolahan, mbok ora bola- bali!”
Astuti : “Wis jelas Aku siki, ko keprimen Rin? Mbok ya wis cetha?”
Rina : “Jebule nulis karangan kuwe ora angel. Sing penting ana bahane crita, urut, runtut,
jelas lan nggambarna swasana.”
Budi : “Terus nggo nggampangna nulise, degawe kerangka dhasare dhisit. Kaya arep mlaku
mau, ko arep maring endi, wektune kapan, sekang endi, numpak apa, lungane karo
sapa, neng ndalan ana pristiwa apa, banjur akhire keprimen. Kabeh ditulis
nganggo basa sing apik tegese pas. Sewise detulis terus dewaca, kuwe jenenge
ngedhit, mbenerna sing salah utawa kurang pas.”
Bonar : “Bud, angger konsepe sing maca wong liya, umpamane klompoke dhewek kiye,
terus deedhit bareng-bareng, olih ora?”
Budi : “Lha ya kiye tujuwane sinau klompok, bisa ngiras ngirus dhiskusi. Dadi asile kudu
lewih apik.Yuh siki molaih gawe kerangkane crita dhisit, terus derembug bareng.”

Anda mungkin juga menyukai