+

REGULASI HORMON

Pembimbing : dr. H. R.M

Ryadi Fadil, Sp.A(K), M.Kes
+
DEFINISI

Hormon adalah zat

kimia yang disekresikan
kedalam cairan tubuh
oleh satu atau kelompok
sel yang menimbulkan
efek fisiologis pada
jaringan lain.
+
FUNGSI HORMON

Pertumbuhan

Reproduksi

Homeostatis
Metabolisme
Energi
+
CARA KERJA HORMON

• Hormon mengatur fungsi organ

Endokrin target yang letaknya jauh dari
organ penghasil

• Hormon bekerja pada sel yang

Parakrin berdekatan yang tidak
memproduksi hormon

• Hormon dilepaskan dan bekerja

Autokrin pada reseptor yang berlokasi
pada sel yang sama
+

Parakrin Endokrin
JENIS HORMON

Kategori Contoh
Struktural
Protein & Peptida Anterior dan posterior pituitary gland,
pancreas (insulin dan glucagon),
parathyroid gland (parathyroid hormon)

Steroid Adrenal cortex (cortisol dan aldosterone),

ovarium (estrogen dan progesterone),
testis (testosterone), placenta (estrogen
dan progesterone)

Asam Amino Thyroid (thyroxine dan triiodothyronine)

dan medula adrenal (epinephrine and
norepinephrine).
HORMON & ORGAN ENDOKRIN
+MEKANISME KERJA HORMON 9

• Berikatan dengan protein pembawa : hormon

steroid, tiroid, hormon pertumbuhan
• Hormon yang larut dalam air akan beredar
secara bebas : golongan amin, peptide,
protein

Kelenjar endokrin
menghasilkan
Reseptor sel target
hormon  beredar
menangkap sinyal
ke seluruh tubuh
hormon
melalui pembuluh
darah

Hormon bekerja Hormon berikatan

pada sel target dengan reseptor
+
REGULASI PELEPASAN HORMON

Pelepasa • Respon terhadap gangguan

lingkungan selular
n • Mempertahankan  kadar
hormon: hormon tertentu

• Kimiawi
Diatur • Endokrin / hormonal
oleh: • Saraf
+ Sistem Umpan Balik
 Umpan balik negatif
 Hypothalamic-pituitary-gonadal axis
 Hormon tiroid
 Umpan balik panjang  hipotalamus
 Umpan balik pendek  hipofise
 Penting untuk mempertahankan kadar
fisiologis hormon
 Umpan balik positif
 Wanita ketika menstruasi  Hypothalamic-
pituitary-ovarian axis
+
Siklus Endokrin
 Pulsatile secretion
 Irama Sirkardian
 Long-term cyclicity
+
Pulsatile secretion
 SSP Input
(+) (-)
(-) (-) atau (+)
HIPOTALAMUS

Pelepasan hormon dan faktor

Pelepasan hormon dan faktor penghambat
pendek (-) (-)
Hipofise anterior
sangat panjang
pendek
Hormon “trophic”
(-) pendek
Target organ
sangat (-)
pendek Hormon

Efek fisiologis
+
TRANSPOR HORMON
• Thyroid hormone  thyroxine-binding globulin
(TBG)
• Cortisol  cortisol binding globulin
• testosterone and estrogen  sex hormone binding
Terikat globulin (SHBG); insulin-like growth factors bind to
the IGF-binding proteins; and growth hormone
Protein circulates bound to GH-binding protein

• Insulin, paratiroid
• Larut air
• Sirkulasi  tidak terikat
Hormon • Waktu paruh : detik – menit
bebas
+
RESEPTOR HORMON

Hormon: sirkulasi  sel (berikatan

reseptor tertentu)

2 fungsi
utama Memulai
Mengenali
sinyal bagi
reseptor dan
efektor
hormon pada mengikat
intrasel
sel target:
Reseptor
Reseptor
Reseptor Nukleus
Membran
Hormon (Larut
(Larut Air)
Lemak)
+
Reseptor Membran
+
G-protein coupled receptors
(GPCR)
+
+ Reseptor Tirosin Kinase 20

Pada keadaan
reseptor inaktif (kiri),
Tyr1162 menutup
bagian yang aktif
sehingga substrat
tidak dapat berikatan.
Sebaliknya dalam
keadaan residu tirosin
(termasuk Tyr1162)
terfosforilasi, Tyr1162
bergerak keluar dan
terjadi perubahan
bentuk
sehinggaterjadi ikatan
dengan ATP dan
substrat protein.
Dengan terjadinya
Mekanisme aktivasi reseptor tirosin proses ini maka reaksi
kinase oleh hormon insulin kinase dapat berjalan.
+
Reseptor Sitokin
+ 22

Reseptor Serin Kinase

 Merupakan reseptor dari aktivin, trasforming

growth factor-B, Millerian inhibitting
substance, bone morphogenic protein (BMP).
 Reseptormenyalurkan sinyalnya melalui
protein smad.
 Proteinsmad mempunyai peran ganda yaitu
melanjutkan sinyal dari reseptor dan sebagai
faktor transkripsi.
+
Reseptor Nukleus
+ Interaksi Hormon protein, peptida, asam amino
dengan reseptor
+Interaksi Hormon Steroid dengan
Reseptor
+
Efek hormon terhadap sel target:
• Direk  perubahan sel yang nyata akibat kerja
hormon
• Permisif  perubahan kurang jelas
• Contoh:
• Direk  sel otot rangka  transpor glukosa ke
intrasel ↑
Efek farmakologis
• Permisif  sel mammae  prolaktin
• Ekskresi pada kadar suprafisiologis
• Pemberian hormon eksogen dosis tinggi
• Respon sel  kadar hormon yang sangat tinggi
• Contoh: ADH  absorpsi air ↑, suprafisiologis 
vasokontriktor
+
STRUKTUR DAN FUNGSI
KELENJAR ENDOKRIN
 Sistem hipotalamus – hipofise
 Kelenjar tiroid dan paratiroid
 Pankreas

 Kelenjar adrenal
+
HIPOTALAMUS DAN HIPOFISE
 Regulasi sekresi hipofise :
 Anterior : releasing and inhibitory hormone

Hipotalamus  Corticotropin releasing

hormon (CRH)  pembuluh darah porta
hipofise  hipofise anterior  merangsang
sekresi hormon trophic seperti ACTH
 Posterior : neuro endocrine

Hipotalamus ADH dan oksitosin  sintesis

traktus hipotalamohipofisial  hipofise
posterior  disimpan dan disekresikan
+

• Tyrotropin releasing
hormone (TRH)
Hormon yang • Growth hormone releasing
disintesis oleh factor (GRF)
hipotalamus  • Gonadotropin releasing
releasing/inhib
hormone (GnRH)
itory 
hormon • Somastatin
hipofisiotropik • Prolactin inhibition factor
(PIF)
• Substansi P
+
HORMON TIROID
+
HORMON PARATIROID
Ca serum ↓
Substansi ↑ cAMP

Sekresi PTH ↑

Substansi ↓ cAMP Hipermagnesemia

Tulang, ginjal, usus

Hipomagnesemia

Sekresi PTH ↓ Ca serum ↑

+
INSULIN DAN GLUKAGON
KELENJAR ADRENAL
 Glukokortikoid
(-)
HIPOTALAMUS Ritme diurnal
(+)

Stress
CRF
(+) (-) Somatostatin
Hipofise anterior Lesi hipotalamus
Hipoksia
(+)
Hipoglikemi
ACTH
Hipertermi
Latihan
Korteks adrenal
Insufiensi kortisol

Glukokortikoid
+
ALDOSTERON (+)
cAMP, diuretik,
epinefrin,
(+) norepinefrin, pagi
Aliran darah ginjal ↓ hari, posisi berdiri

(+) (-) Angiotensin II,

Simpatis Pelepasan Renin
adrenergic
blocking agents,
posisi berbaring,
sore hari
Angiotensinogen Angiotensin I Angiotensin II

ACE

Volume darah ↑ Aldosteron ↑

(+)

Hiponatremia Hiperkalemia Kadar ACTH

Terima Kasih