PUSKESMAS BRATI
Latar belakang
Imunisasi yang telah diperoleh dari bayi belum cukup untuk melindungi terhadap penyakit, sejak
anak mulai memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan terhadap tingkat kekebalan yang
diperoleh saat imunisasi ketika bayi, pada usia sekolah anak-anak mulai berinteraksi dengan
lingkungan baru dan bertemu dengan lebih banyak orang sehingga beresiko tertular atau
menularkan penyakit, maka pemerintah melalui kementerian kesehatan republik indonesia
sejak tahun 1984 telah mulai melaksanakan program imunisasi pada anak sekolah. Program ini
kemudian dikenal dengan istilah Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang diresmikan pada
14 November 1987 melalui surat keputusan bersama dari Menteri Kesehatan, Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri. Sesuai dengan
keputusan menteri kesehatan republik indonesia Nomor 1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang
pedoman penyelenggaraan imunisasi. Bulan imunisasi anak sekolah yang selanjutnya disebut
BIAS adalah bentuk operasional dari imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang dilaksanakan
pada bulan tertentu.
PERMASALAHAN
Masih banyaknya ditemukan kasus tetanus pada semua kalangan di masyarakat sehingga
diharapkan dengan pemberian imunisasi tidak terjadi kasus tetanus dan dapat menekan kasus
tetanus
Gambaran Pelaksanaan
PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI
Kegiatan terlaksana pada hari Rabu, 30 November 2022 pukul 08.00-9.30 di SDN 3 Kronggen
yang dilaksanakan oleh 3 petugas puskesmas dan 1 dokter internship. Dilakukan pemberian
imunisasi DT pada anak kelas 1 dan imunisasi TD pada anak kelas 2 dan 5 SDN 2 Kronggen
PELAKSANAAN
Tanggal : Rabu, 30 November 2022
Waktu : 08.00 - 09.30
Tempat : SDN 2 Kronggen
Jumlah Peserta : 70 siswa
Pada saat pemberian imunisasi bias, dokter internsip/bidan menjelaskan kepada siswa
pentingnya imunisasi DT dan TD, kemudian siswa mempersiapkan diri dengan menggulung
seragam lengan kiri hingga pundak, setelah itu dokter internsip/bidan menjelaskan hal apa saja
yang harus dilakukan dan dihindari setelah dilakukannya imunisasi DT dan TD.
Selanjutnya dilakukan imunisasi DT/TD dengan dosis 0,5 ml dan dengan cara intramuskular.