Anda di halaman 1dari 2

JUDUL : Pelaksanaan Imunisasi Dasar pada Anak Usia 0-2 tahun di Desa Temon

Borang Imunisasi Dasar

Identitas penerima vaksin

Pelaksanaan imunisasi dasar anak usia 0-2 tahun di balai desa Temon sebanyak 42 bayi. Untuk imunisasi
BCG sebanyak 5 bayi, imunisasi DPT1 + PCV1 sebanyak 12 bayi imunisasi DPT2 + PCV 2 sebanyak 9 bayi,
imunisasi DPT3 + IPV sebanyak 7 bayi, imunisasi campak sebanyak 9 bayi

Latar Belakang

Salah satu upaya dalam pencegahan kematian neonatal, bayi maupun balita yaitu melalui pemberian
imunisasi. Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan penyakit menular khususnya PD3I atau
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi seperti TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis,
Campak, Polio, radang selaput otak dan radang paru. Menurut Kementerian Kesehatan imunisasi dasar
di Indonesia diantaranya pemberian imunisasi pada bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi
Hepatitis B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan
Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HBHib 3, Polio 4
dan IPV atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR). Cakupan imunisasi dasar
lengkap di Indonesia menurut data Riskesdas tahun 2018 mencapai 57,9%. Hal ini menunjukkan bahwa
di Indonesia masih banyak anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Selain itu pandemi
COVID-19 juga berdampak terhadap terhambatnya pelaksanaan program pemberian imunisasi dasar di
Indonesia, dibuktikan melalui data cakupan imunisasi dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 yang
menunjukan terjadi penurunan presentase dari tahun sebelumnya. Contohnya cakupan imunisasi DPT-
HB-Hib mengalami penurunan menjadi 51% pada tahun 2020 yang sebelumya 98% di tahun 2019. WHO
menilai dampak dari penurunan cakupan imunisasi menyebabkan sekitar 80 juta anak dari 68 negara
dapat berisiko terinfeksi PD3I.

Permasalahan

Kurangnya kesadaran masyarakat tertutama para ibu untuk melakukan imunisasi pada anak mereka
tepat pada waktunya. Sehingga jadwal imunisasi pada beberapa anak ada yang terlambat. Hal ini juga
dipengaruhi oleh kondisi pandemi yang menyebabkan para ibu malas untuk melakukan imunisasi pada
anak. Selain itu beberapa ibu tidak membawa buku imunisasi anaknya, sehingga pencatatan tidak
dapat dilakukan.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi

Sasaran : Bayi dan Balita usia 0-2 tahun di Desa Temon

Lokasi : Balai Desa Temon

Waktu : Selasa, 20 Desember 2022


Metode : Imunisasi dasar Bayi dan Balita dan melakukan edukasi pada ibu untuk tetap membawa anak
ke puskesmas untuk imunisasi bila tidak ada posyandu namun jadwal imunisasi sudah tiba. Jangan
ditunda bila anak tidak sakit.

Pelaksanaan :

Kegiatan terlaksana pada hari Selasa, 20 Desemberr 2022 pukul 08.00-11.00 di Balai desa Temon
kecamatan Brati yang dilaksanakan oleh 2 petugas puskesmas (Bu Amel dan bu Nita), dan 2 dokter
internship. Kegiatan diawali dengan pendaftaran bayi dan balita yang telah datang di Balai desa ,
kemudian para Ibu balita diberikan Penyuluhan mengenai Pentingnya Imunisasi Dasar bagi Anak serta
penjelasan mengenai jenis imunisasi yang akan didapatkan. Pada saat penyuluhan para Ibu bayi dan
balita tampak antusias serta sudah menyadari pentingnya imunisasi bagi anak mereka, beberapa
diantaranya juga mengetahui vaksin apa yang akan diberikan kepada anaknya. Kemudian kegiatan
dilanjutkan dengan pemberian imunisasi terhadap 42 bayi. Untuk imunisasi BCG sebanyak 5 bayi,
imunisasi DPT1 + PCV1 sebanyak 12 bayi imunisasi DPT2 + PCV 2 sebanyak 9 bayi, imunisasi DPT3 + IPV
sebanyak 7 bayi, imunisasi campak sebanyak 9 bayi

Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan imunisasi dasar untuk Bayi dan Balita usia 0-2 tahun di desa Temon berjalan dengan baik,
antusiasme para Ibu sangat tinggi. Setelah dilakukan imunisasi, ibu bayi dan balita dijelaskan agar
meminumkan obat parasetamol ¼ tablet sampai rumah guna untuk mencegah KIPI. Bagi bayi dan balita
yang belum dilakukan imunisasi makan akan dilaukan pendataan dan bisa mengikuti posyandu/ kegiatan
imunisasi dasar di desa terdekat yang belum dilaksanakan imunisasi.

Anda mungkin juga menyukai