Anda di halaman 1dari 5

Vaksinasi Dasar/BIAS

1.

Judul Kegiatan : Kegiatan Vaksinasi Dasar di Posyandu Puskesmas Tondon

Identitas : By. JSM; Laki-laki; 2 bulan; BB 4.3 kg; PB 68 cm

Tanggal : 25 Juli 2022

Latar Belakang :

Pada masa awal kehidupannya, bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya, seperti penyakit
saluran pernapasan akut, Polio, kerusakan hati, Tetanus, Campak dan banyak lagi penyakit
berbahaya lainnya. Anak yang terkena penyakit-penyakit tersebut memiliki risiko kematian yang
tinggi. Jika tidak sampai meninggal dunia, serangan virus dan penyakit tersebut akan menyebabkan
derita fisik dan mental berkepanjangan dan bahkan bias menimbulkan cacat.

Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. Menurut Permenkes RI (2017), program imunisasi di Indonesia memiliki tujuan
umum untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Sedangkan, tujuan khusus dari imunisasi ini diantaranya,
tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target RPJMN (target tahun 2019
yaitu 93%), tercapainya Universal Child Immunization/UCI (prosentase minimal 80% bayi yang
mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di seluruh desa/kelurahan, dan tercapainya reduksi,
eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Imunisasi dasar merupakan imunisasi awal yang diberikan kepada bayi sebelum berusia satu tahun.
Pada kondisi ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara optimal. Setiap bayi (usia
0-11 bulan) diwajibkan untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis
Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak/MR (Kemenkes
RI, 2018).

Ringkasan Pelaksanaan :

Kegiatan posyandu dimulai pada tanggal 25 Juli 2022, jam 09.00 WITA diadakan di Posyandu Tondon,
dihadiri oleh tim posyandu Puskesmas Makale, dokter internship dan total bayi dan balita yang hadir
di posyandu berjumlah 20 orang. By. JSM diberikan vaksin DPT-HB-Hib I dan Polio 2. Pemberian
vaksin DPT-HB-HiB diberikan untuk mencegah terjadinya beberapa penyakit, yaitu: difteri, pertusis,
tetanus, hepatitis b dan radang pada paru (pneumonia) dan radang selaput otak (meningitis).
Sedangkan pemberian vaksin Polio 2 bertujuan untuk mencegah terjadinya polio (lumpuh
layu).Setelah pemberian vaksin, diminta untuk menunggu sebentar untuk memastikan tidak ada KIPI
dan ibu bayi diberikan edukasi mengenai KIPI. Kegiatan ini berjalan dengan baik, dan tidak ada
kendala saat kegiatan.

2.

Judul Kegiatan : Kegiatan Vaksinasi Dasar di Posyandu Puskesmas Tondon

Identitas : By. DT; Laki-laki; 4 bulan; BB 5.7 kg; PB 74 cm

Tanggal : 25 Juli 2022


Latar Belakang :

Pada masa awal kehidupannya, bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya, seperti penyakit
saluran pernapasan akut, Polio, kerusakan hati, Tetanus, Campak dan banyak lagi penyakit
berbahaya lainnya. Anak yang terkena penyakit-penyakit tersebut memiliki risiko kematian yang
tinggi. Jika tidak sampai meninggal dunia, serangan virus dan penyakit tersebut akan menyebabkan
derita fisik dan mental berkepanjangan dan bahkan bias menimbulkan cacat.

Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. Menurut Permenkes RI (2017), program imunisasi di Indonesia memiliki tujuan
umum untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Sedangkan, tujuan khusus dari imunisasi ini diantaranya,
tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target RPJMN (target tahun 2019
yaitu 93%), tercapainya Universal Child Immunization/UCI (prosentase minimal 80% bayi yang
mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di seluruh desa/kelurahan, dan tercapainya reduksi,
eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Imunisasi dasar merupakan imunisasi awal yang diberikan kepada bayi sebelum berusia satu tahun.
Pada kondisi ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara optimal. Setiap bayi (usia
0-11 bulan) diwajibkan untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis
Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak/MR (Kemenkes
RI, 2018).

Ringkasan Pelaksanaan :

Kegiatan posyandu dimulai pada 25 Juli 2022, jam 09.00 WITA diadakan di Posyandu Tondon,
dihadiri oleh tim posyandu Puskesmas Makale, dokter internship dan total bayi dan balita yang hadir
di posyandu berjumlah 20 orang. By. DT diberikan vaksin DPT-HB-Hib 3 dan Polio 4. Pemberian
vaksin DPT-HB-HiB diberikan untuk mencegah terjadinya beberapa penyakit, yaitu: difteri, pertusis,
tetanus, hepatitis b dan radang pada paru (pneumonia) dan radang selaput otak (meningitis).
Sedangkan pemberian vaksin Polio 2 bertujuan untuk mencegah terjadinya polio (lumpuh
layu).Setelah pemberian vaksin, diminta untuk menunggu sebentar untuk memastikan tidak ada KIPI
dan ibu bayi diberikan edukasi mengenai KIPI. Kegiatan ini berjalan dengan baik, dan tidak ada
kendala saat kegiatan.

3.

Judul Kegiatan : Kegiatan Vaksinasi Dasar di Posyandu Puskesmas Tondon

Identitas : By. ARM; Laki-laki; 9 bulan; BB 8.5 kg; PB 67.5 cm

Tanggal : 25 Juli 2022

Latar Belakang :

Pada masa awal kehidupannya, bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya, seperti penyakit
saluran pernapasan akut, Polio, kerusakan hati, Tetanus, Campak dan banyak lagi penyakit
berbahaya lainnya. Anak yang terkena penyakit-penyakit tersebut memiliki risiko kematian yang
tinggi. Jika tidak sampai meninggal dunia, serangan virus dan penyakit tersebut akan menyebabkan
derita fisik dan mental berkepanjangan dan bahkan bias menimbulkan cacat.
Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. Menurut Permenkes RI (2017), program imunisasi di Indonesia memiliki tujuan
umum untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Sedangkan, tujuan khusus dari imunisasi ini diantaranya,
tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target RPJMN (target tahun 2019
yaitu 93%), tercapainya Universal Child Immunization/UCI (prosentase minimal 80% bayi yang
mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di seluruh desa/kelurahan, dan tercapainya reduksi,
eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Imunisasi dasar merupakan imunisasi awal yang diberikan kepada bayi sebelum berusia satu tahun.
Pada kondisi ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara optimal. Setiap bayi (usia
0-11 bulan) diwajibkan untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis
Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak/MR (Kemenkes
RI, 2018).

Ringkasan Pelaksanaan :

Kegiatan posyandu dimulai pada 25 Juli 2022, jam 09.00 WITA diadakan di Posyandu Tondon,
dihadiri oleh tim posyandu Puskesmas Makale, dokter internship dan total bayi dan balita yang hadir
di posyandu berjumlah 20 orang. By. ARM diberikan vaksin MR. Pemberian vaksin MR bertujuan
untuk mencegah atau mengurangi angka morbiditas dan mortalitas terjadinya Campak (measles)
dan Campak Jerman (rubella). Setelah pemberian vaksin, diminta untuk menunggu sebentar untuk
memastikan tidak ada KIPI dan ibu bayi diberikan edukasi mengenai KIPI. Kegiatan ini berjalan
dengan baik, dan tidak ada kendala saat kegiatan.

4.

Judul Kegiatan : Kegiatan Vaksinasi Dasar di Posyandu Puskesmas Tondon

Identitas : By. BL; Laki-laki; 2 bulan; BB 6.0 kg; PB 61 cm

Tanggal : 25 Juli 2022

Latar Belakang :

Pada masa awal kehidupannya, bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya, seperti penyakit
saluran pernapasan akut, Polio, kerusakan hati, Tetanus, Campak dan banyak lagi penyakit
berbahaya lainnya. Anak yang terkena penyakit-penyakit tersebut memiliki risiko kematian yang
tinggi. Jika tidak sampai meninggal dunia, serangan virus dan penyakit tersebut akan menyebabkan
derita fisik dan mental berkepanjangan dan bahkan bias menimbulkan cacat.

Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. Menurut Permenkes RI (2017), program imunisasi di Indonesia memiliki tujuan
umum untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Sedangkan, tujuan khusus dari imunisasi ini diantaranya,
tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target RPJMN (target tahun 2019
yaitu 93%), tercapainya Universal Child Immunization/UCI (prosentase minimal 80% bayi yang
mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di seluruh desa/kelurahan, dan tercapainya reduksi,
eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Imunisasi dasar merupakan imunisasi awal yang diberikan kepada bayi sebelum berusia satu tahun.
Pada kondisi ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara optimal. Setiap bayi (usia
0-11 bulan) diwajibkan untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis
Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak/MR (Kemenkes
RI, 2018).

Ringkasan Pelaksanaan :

Kegiatan posyandu dimulai pada 25 Juli 2022, jam 09.00 WITA diadakan di Posyandu Tondon,
dihadiri oleh tim posyandu Puskesmas Makale, dokter internship dan total bayi dan balita yang hadir
di posyandu berjumlah 20 orang. By. BL diberikan vaksin DPT-HB-Hib I dan Polio 2. Pemberian vaksin
DPT-HB-HiB diberikan untuk mencegah terjadinya beberapa penyakit, yaitu: difteri, pertusis, tetanus,
hepatitis b dan radang pada paru (pneumonia) dan radang selaput otak (meningitis). Sedangkan
pemberian vaksin Polio 2 bertujuan untuk mencegah terjadinya polio (lumpuh layu).Setelah
pemberian vaksin, diminta untuk menunggu sebentar untuk memastikan tidak ada KIPI dan ibu bayi
diberikan edukasi mengenai KIPI. Kegiatan ini berjalan dengan baik, dan tidak ada kendala saat
kegiatan.

5.

Judul Kegiatan : Kegiatan Vaksinasi Dasar di Posyandu Puskesmas Tondon

Identitas : By. DB; Laki-laki; 2 bulan; BB 5.7 kg; PB 63 cm

Tanggal : 25 Juli 2022

Latar Belakang :

Pada masa awal kehidupannya, bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya, seperti penyakit
saluran pernapasan akut, Polio, kerusakan hati, Tetanus, Campak dan banyak lagi penyakit
berbahaya lainnya. Anak yang terkena penyakit-penyakit tersebut memiliki risiko kematian yang
tinggi. Jika tidak sampai meninggal dunia, serangan virus dan penyakit tersebut akan menyebabkan
derita fisik dan mental berkepanjangan dan bahkan bias menimbulkan cacat.

Tujuan imunisasi terutama untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi. Menurut Permenkes RI (2017), program imunisasi di Indonesia memiliki tujuan
umum untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat
Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Sedangkan, tujuan khusus dari imunisasi ini diantaranya,
tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target RPJMN (target tahun 2019
yaitu 93%), tercapainya Universal Child Immunization/UCI (prosentase minimal 80% bayi yang
mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di seluruh desa/kelurahan, dan tercapainya reduksi,
eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Imunisasi dasar merupakan imunisasi awal yang diberikan kepada bayi sebelum berusia satu tahun.
Pada kondisi ini, diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara optimal. Setiap bayi (usia
0-11 bulan) diwajibkan untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari 1 dosis
Hepatitis B, 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-HiB, 4 dosis polio tetes, dan 1 dosis campak/MR (Kemenkes
RI, 2018).

Ringkasan Pelaksanaan :
Kegiatan posyandu dimulai pada 25 Juli 2022, jam 09.00 WITA diadakan di Posyandu Tondon,
dihadiri oleh tim posyandu Puskesmas Makale, dokter internship dan total bayi dan balita yang hadir
di posyandu berjumlah 20 orang. By. DB diberikan vaksin DPT-HB-Hib I dan Polio 2. Pemberian vaksin
DPT-HB-HiB diberikan untuk mencegah terjadinya beberapa penyakit, yaitu: difteri, pertusis, tetanus,
hepatitis b dan radang pada paru (pneumonia) dan radang selaput otak (meningitis). Sedangkan
pemberian vaksin Polio 2 bertujuan untuk mencegah terjadinya polio (lumpuh layu).Setelah
pemberian vaksin, diminta untuk menunggu sebentar untuk memastikan tidak ada KIPI dan ibu bayi
diberikan edukasi mengenai KIPI. Kegiatan ini berjalan dengan baik, dan tidak ada kendala saat
kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai