Anda di halaman 1dari 10

37

mengkaji secara mendalam dan memaparkan dalam tulisan ini mengenai

proses komunikasi pada ritual yang terdapat pada film horor The Exorcist

1973.

Seperti yang telah disebutkan di atas, metode analisis yang digunakan

dalam penelitian ini ialah analisis wacana. Dalam buku Alex Sobur

(2006:10) yang berjudul Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk

Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, pembahasan

wacana pada dasarnya merupakan pembahasan terhadap hubungan antara

konteks-konteks yang terdapat di dalam teks. Pembahasan itu bertujuan

menjelaskan hubungan antara kalimat atau antar ujaran yang membentuk

wacana.

Istilah wacana menunjukan pada kesatuan bahasa yang lengkap yang

umumnya lebih besar dari kalimat, baik disampaikan secara lisan maupun

tulisan. Wacana adalah rangkaian kalimat yang serasi yang menghubungkan

kalimat satu dengan kalimat lainnya sehingga membentuk satu kesatuan

(Eriyanto,2006:3)

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2002:1709), terdapat tiga

makna dari kata wacana. Pertama, percakapan, ucapan, dan tutur. Kedua,

keseluruhan tutur atau cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga,satuan

bahasa terbesar, terlengkap, yang realisasinya pada bentuk karangan yang

utuh, seperti novel, buku dan artikel


38

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa wacana adalah

bentuk komunikasi bahasa baik lisan maupun tulisan yang disusun dengan

menggunakan kalimat yang teratur, sistematis dan terarah sehingga kalimat

yang satu dengan lainnya akan menjadi satu kesatuan yang mempunyai

makna. Hal ini juga tidak terlepas kaitannya antara teks dan konteks.

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan analisis wacana

deskriptif, yang mana analisis wacana tersebut akan menggambarkan secara

detail proses komunikasi dalam ritual film horror The Exorcist 1973 serta

melihat bagaimana perspektif Islam terhadap ritual pada film tersebut.

Peneliti juga akan mendeskripsikan proses komunikasi tersebut. Semakin

detail peneliti dalam mendeskripsikan proses komunikasi dari film tersebut

dari maka akan semakin baik.

Prosedur analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi

reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Prosesnya dibuat

perencanaan lalu dikumpulkan data dan setelah data terkumpul selanjutnya

dianalisis, kemudian disajikan dan diberi kesimpulan.

Analisis data melalui tiga tahap ini dilakukan secara berkesinambungan,

yang mana penyajian data ini dimaksud untuk memudahkan dan

menganalisis data, mengingat data yang akan dikumpulkan masih terpisah

dalam kelompok-kelompok sesuai dengan masalah yang diinginkan. Untuk

lebih jelasnya tahapan-tahapan analisis data dapat diuraikan sebagai berikut.


39

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pemilihan pemusatan perhatian dalam

penyederhanaan data yang akan muncul dari catatan-catatan yang tertulis

di lapangan. Data yang di reduksi disusun secara sistematis. Data dari

hasil reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil

pengamatan dan mempermudah untuk mencari kembali data yang

dikumpulkan serta membantu peneliti dalam memberikan kode pada

aspek tertentu. Selanjutnya data yang telah di peroleh ditulis dalam

bentuk uraian. Data yang di peroleh akan terus bertambah, sehingga

diperlukan reduksi data yaitu dengan menyisihkan data yang tidak

diperlukan.

Peneliti memiliki kemungkinan dapat menemukan kapan saja waktu

untuk mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu

menerapkan metode observasi atau berbagai dokumen yang berhubungan

dengan pesan-pesan budaya yang di tampilkan dalam Drama tersebut.

Selama proses reduksi data peneliti dapat melanjutkan ringkasan,

pengkodean, menemukan tema reduksi data berlangsung selama

penelitian dilapangan sampai pelaporan penelitian selesai.

2. Penyajian Data (Display Data)

Display data dilakukan untuk membantu agar data yang di peroleh

tidak terlalu menumpuk. Oleh karena itu, perlu di buat pengelompokan

hasil observasi, misalnya berdasarkan hal yang diamati agar dapat melihat
40

gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari peelitian. Dengan

demikian peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalam

penumpukan data. Peneliti menggunakan tabel sebagai alat untuk

penyajian data.

3. Verifikasi dan Kesimpulan

Verifikasi dan Kesimpulan merupakan upaya untuk mencari makna

data yang dikumpulkan atau dengan kata lain verifikasi merupakan upaya

untuk mengartikan data yang telah disajikan. Setelah dilakukan penyajian

data, peneliti menelaah kembali hasil dari data tersebut apakah layak atau

tidak, apabila layak maka peneliti melanjutkan data yang telah dianalisis

dan disajikan.

A. Data dan Sumber data

Data dalam penelitian ini adalah segala bentuk fakta dan informasi yang

didapat dari subjek penelitian yang berkenaan dengan pesan budaya dalam

film horor The Excorsit 1973. Dalam penelitian ini, sumber data yang

digunakan adalah data kualitatif. yaitu data yang bukan berupa angka-angka,

melainkan dalam bentuk kalimat. Adapun data yang di cari meliputi:

1. Data mengenai gambaran umum objek penelitian.

Gambaran umum objek penelitian berupa deskripisi dan sinopsis Film

Horror The Exorcist 1973 tersebut.


41

2. Data lain yang bukan berupa angka

Data ini berupa scene-scene yang di ambil dari Film tersebut yang

kemudian disajikan dalam bentuk tabel sebagai data dan dibahas dalam

bentuk deskripsi.

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Sumber data utama (primer)

Sumber data utama adalah sumber data yang dapat memberikan

informasi, fakta dan gambaran peristiwa yang diinginkan dalam

penelitian, atau sumber data utama yang dihasilkan. Sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu File MVF The

Exorcist 1973 yakni pada adegan dan scene pada saat proses ritual

pengusiran setan dengan mengetahui proses – proses komunikasi yang

terjadi pada ritual tersebut.

2. Sumber data tambahan (sekunder)

Sumber data tambahan adalah segala bentuk dokumen, baik dalam

bentuk tertulis maupun foto, atau sumber data kedua setelah data

primer. Sumber data ini tidak bisa diabaikan karena merupakan data

tambahan atau data pelengkap yang sifatnya untuk melengkapi

data yang sudah ada, seperti : buku-buku referensi buku-buku

referensi, kumpulan skripsi, jurnal, artikel serta internet yang berkaitan

dengan penelitian ini.


42

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data

yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

observasi dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan menurut Burhan Bungin (2010:115) adalah

kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata

sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga,

penciuman, mulut dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan

seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja

pancaindra mata serta dibantu dengan panca indra lainnya. Dari

pemahaman observasi atau pengamatan di atas, sesungguhnya yang

dimaksud dengan observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

pengindraan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan

secara detail dan mendalam terhadap objek kajian yang diteliti, yaitu

Film Horror The Exorcist 1973 dengan menonton langsung Film tersebut.

Observasi dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi yaitu

dengan daftar cek (checklist). Sudaryono, dkk. (2013:33) Dalam bukunya

menyebutkan bahwa checklist atau daftar cek adalah suatu daftar yang

berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati. Checklist dapat


43

menjamin bahwa peneliti mencatat setiap kejadian sekecil apapun yang

dianggap penting khususnya pada scene atau adegan yang ingin diteliti.

Bermacam-macam aspek perbuatan yang biasanya dicantumkan dalam

daftar cek sehingga pengamat tinggal memberikan cek (√) pada tiap-tiap

aspek tersebut sesuai dengan hasil pengamatan. Lembar observasi daftar

cek ini digunakan untuk mengetahui adegan di scene pada proses ritual

pengusiran setan serta perspektif Islam yang terkandung pada Film The

Exorcist 1973.

2. Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dalam penelitian.

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Dokumen yang berbentuk karya misalnya seni, yang dapat

berupa gambar, patung, film dan lain-lain (Sudaryono, dkk.2013:41).

Dalam hal ini peneliti mencari dan mempelajari dokumen-dokumen

atau literature yang berhubungan dengan fokus permasalahan yang diteliti

yaitu dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proses komunikasi pada

ritual dan juga seputar prespektif Islam dalam memandang proses ritual

tersebut pada Film Horor The Exorcist 1973. Peneliti menggunakan


44

dokumentasi data primer yang berupa File Mvf Film Horor The Exorcist

1973.

Peneliti akan menentukan scene untuk di klasifikasikan berdasarkan

proses berlangsungnya komunikasi pada ritual pengusiran setan pada

Film The Exorcist 1973 serta pandangan dalam prespektif dalam Film

tersebut. Selanjutnya scene-scene tersebut akan disajikan dalam bentuk

tabel yang berisikan cuplikan frame adegan yang dimaksud.

3. Wawancara / Interview

Interview (wawancara) digunakan sebaai teknik pnegumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit (Sugiyono, 2007:137). Dalam hal ini, peneliti

mewawancara beberapa narasumber yang relevan dengan isi penelitian,

metode ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang praktek ruqyah

serta pandangan dalam Islam, Peneliti menyiapkan beberapa pertanyaan

yang akan di ajukan ke narasumber


45

C. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan

untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang

mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak

terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitataif (Moleong,

2007:320)

Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang

dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus menguji data

yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji

credibility, transferability, dependability, dan confirmability (Sugiyono,

2007:270).

Agar data dalam peneliian kualitatif dapat dipertanggungjawabkan

sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji kebsahan data. Adapun uji

keabsahan data yang dapat dilaksanakan.

1. Credibility

Uji credibility (kredibilitas) atau uji kepercayaan terhadap data hasil

penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang

dilakukan tidak meragukan sebagai sebuah karya ilmiah yang

dilakukan

2. Transferabillity

Transferabillity merupakan validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif, Validitas eksternal menunjukan derajat ketepatan atau dapat


46

diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana samel tersebut

diambil (Sugiyono, 2007:276)

3. Depandability

Realibilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain

beberapa percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang

sama. Penelitian yang dependability tau reliabilitas adalah penelitian

apabila penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses

penelitian yang sama akan memperoleh hasil yang sama pula.

Pengujian depandibilitas dilakukan dengan cara melakukan audit

terhadap keseluruhan proses penelitian.

4. Confirmability

Obejektivitas pengujian kualitatif disebut juga dengan uji

confirmability penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila

hasil penelitian telah disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian

kualitatif uji confirmability berarti menguji menguji hasil penelitian

yang dikaitkan dengan proses penelitian yang dilakukan, maka

penelitian tersebut telah menemui standar confirmability.

Anda mungkin juga menyukai