Oleh:
Nama : WIWIN WINARTI,M.Pd.I
Nomor Registrasi : 3203035709880013
Tempat, Tanggal Lahir : Cianjur, 17 September 1988
Bidang Spesialisasi : Pemberantasan Buta Huruf Al-Quran
Kecamatan : Cibeber
Menerangkan bahwa :
Telah nyata melakukan kegiatan bimbingan dan penyuluhan Agama Islam sesuai bidang
tugasnya sebanyak 8 kali pada bulan Mei tahun 2021
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
SURAT KETERANGAN
PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
Nama : NURHAYATI
Tempat dan Tanggal Lahir : Cianjur, 10 Mei 1955
Jabatan : Pimpinan
Alamat : Kp. Salagedang RT 06 RW 03 Desa Salagedang
Kec. Cibeber Kab. Cianjur
Telah melaksanakan bimbingan dan penyuluhan tatap muka di Majelis Taklim Al-Kautsar
pada:
Hari dan Tanggal : kamis , 06, 20, 27, dan 29 Mei 2021
Waktu : Mulai pukul 07.00 s.d. 09.00 WIB
Materi Pembahasan : Tajwid
NURHAYATI
*)
nama lembaga penyelenggara
(kelompok sasaran/binaan
MEJELIS TA’LIM AL-MUBAROKAH
DESA SALAGEDANG
KECAMATAN CIBEBER
Alamat: Kp. Lebak Muncang RT 03 RW 03 Desa Salagedang Kec. Cibeber kab. Cianjur 43262
SURAT KETERANGAN
PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN
Telah melaksanakan bimbingan dan penyuluhan tatap muka di Majelis Taklim Al-Mubarokah
pada :
Hari dan Tanggal : Jum’at, 07, 21, 28, dan 29 Mei 2021
Waktu : Mulai pukul 08.00 s.d. 09.30 WIB
Materi Pembahasan : Tajwid
RENA NURANI
*)
nama lembaga penyelenggara
(kelompok sasaran/binaan)
SURAT PERNYATAAN
KUNJUNGAN KEPADA TOKOH MASYARAKAT/PEJABAT PEMERINTAH
Menyatakan telah melaksanakan kunjungan dalam rangka koordinasi Penyuluh Agama Islam kepada
Tokoh Masyarakat/Pejabat Pemerintah, sebagai berikut;
a) Nama : Apipudin, M.Pd
Jabatan : Sekdes Desa Salagedang
Hari / Tanggal : Kamis, 06 Mei 2021
Materi Kunjungan : Koordinasi Program PAI
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
WIWIN WINARTI
LAPORAN BULANAN PENYULUH AGAMA NON PNS
Nama
Bentuk Waktu
NO. Kelompok Topik Bahasan Tujuan / Target
Kegiatan Pelaksanaan
Sasaran
A B C D E f
Majelis Kesalahan umum tilawah al-
Dakwah + konsisten dalam membaca 07.00 s/d
1. Ta’lim Al- Quran (tidak konsisten dalam
Kautsar
Praktek tanda panjang 09.00
membaca tanda panjang)
Majelis Kesalahan umum tilawah al-
Ta’lim Al- Dakwah + konsisten dalam membaca 08.00 s/d
2.
Praktek
Quran (tidak konsisten dalam 09.30
Mubarokah tanda panjang
membaca tanda panjang)
Kesalahan umum tilawah al-
Majelis
Dakwah + Quran (tidak seimbang dalam seimbang dalam membaca 07.00 s/d
3. Ta’lim Al-
Kautsar
Praktek membaca dengung atau dengung atau ghunnah 09.00
ghunnah)
Majelis Kesalahan umum tilawah al-
Ta’lim Al- Dakwah + Quran (tidak seimbang dalam seimbang dalam membaca 08.00 s/d
4. Mubarokah Praktek membaca dengung atau dengung atau ghunnah 09.30
ghunnah)
Majelis Kesalahan umum tilawah al-
Dakwah + memantulkan huruf sukun 07.00 s/d
5. Ta’lim Al- Quran (memantulkan huruf
Kautsar
Praktek selain huruf Qolqolah 09.00
sukun selain huruf Qolqolah)
Majelis Kesalahan umum tilawah al-
Ta’lim Al- Dakwah + memantulkan huruf sukun 08.00 s/d
6.
Praktek
Quran (memantulkan huruf 09.30
Mubarokah selain huruf Qolqolah
sukun selain huruf Qolqolah)
Majelis Kesalahan umum tilawah al-
Dakwah + pengucapan vocal yang 07.00 s/d
7. Ta’lim Al- Quran (pengucapan vocal
Kautsar
Praktek sempurna 09.00
yang tidak sempurna)
Majelis Kesalahan umum tilawah al-
Ta’lim Al- Dakwah + pengucapan vocal yang 08.00 s/d
8.
Praktek
Quran (pengucapan vocal 09.30
Mubarokah sempurna
yang tidak sempurna)
Dengan ini menyampaikan hasil evaluasi kegiatan bimbingan dan penyuluhan di lembaga
kelompok sasaran/binaan sebagai berikut :
Dengan ini menyampaikan hasil evaluasi kegiatan bimbingan dan penyuluhan di lembaga
kelompok sasaran/binaan sebagai berikut :
WIWIN WINARTI,M.Pd.I
MATERI PENYULUHAN
PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS
2. Kesalahan pada nada dengung (ghunnah) yang terdiri dari idzhar (halqi maupun
syafawi), idgham, ikhfa’ (haqiqi maupun syafawi), dan iqlab
Bentuk kesalahannya adalah tidak konsisten dalam mendengungkan atau yang
idzhar dibaca dengung. Contoh: Pertama. idzhar halqi. ( )من آمنnun mati bertemu hamzah,
sedangkan idzhar syafawi. ( )الحمدmim mati bertemu dal. Bentuk kesalahannya karena
didengungkan atau ditahan ketika membacanya.
Kedua. Idgham secara umum selain bilaghunnah, ( )من يعملnun mati bertemu ya.
Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu ketika membacanya.
Ketiga. ikhfa’ haqiqi. ( )أأنتمnun mati bertemu ta, adapun ikhfa’ syafawi. (ترميهم
) بحجارةmim mati ketemu ba’. Bentuk kesalahannya adalah kurang ditahan atau terburu
ketika membacanya atau mengubah bacaan nun mati dengan bacaan “ng” dan mim mati
dibaca idzhar.
Keempat, Iqlab, ( )من بعدnun mati bertemu ba’. Bentuk kesalahannya adalah
kurang ditahan atau terburu ketika membacanya atau menggantikan bacaan nun mati
langsung dengan ba’. Kesalahan ini walaupun tergolong dalam al-lahnul khafi namun
dapat menghilangkan ruh dari tilawatul qur’an (bacaan al-Qur’an), dan hukumnya
makruh bila dilakukannya dengan sengaja dan terus menerus dalam kesalahan yang sama.
Dan termasuk kesalahan di sini yang terjadi pada “ ”الsyamsiyah pada nun mati, contoh: (
)النّاس, atau nun tasydid dan mim tasydid, contoh: ( )إن-
ّ ()أ ّم. Bentuk kesalahannya adalah
kurang ditahannya suara pada saat membaca “ ”الsyamsiyah pada nun mati atau nun
tasydid dan mim tasydid.
WIWIN WINARTI,M.Pd.I
MATERI PENYULUHAN
PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS
3. Kesalahan pada hurufus sakinah (huruf-huruf sukun) atau tidak berharakat a-i-u
dan qalqalah
Bentuk kesalahan yang satu ini boleh dibilang cukup fatal dan tergolong dalam al-
lahnul jali yang haram hukumnya bila disengaja dan terus-menerus dalam kesalahan yang
sama.
Contoh: Pertama, kesalahan melafalkan hurufus sakinah (huruf-huruf sukun) ()أنعمت.
Bentuk kesalahannya adalah bacaan “an’amta” dibaca “ana’amta”. Dan masih banyak
lagi contoh yang lain.
Kedua, qalqalah secara umum yang terdiri dari ( )ب ج د ط قdan syiddatul qalqalah
(terdapat tasydid pada huruf qalqalah), contoh qalqalah: ()قل هو هللا أحد, dal adalah huruf
qalqalah. Bentuk kesalahannya adalah tidak dipantulkan pada saat dibaca sukun (tidak
berharakat a-i-u) maupun waqaf (berhenti) tepat pada huruf qalqalah tersebut seperti
huruf dal di atas. Adapun contoh syiddatul qalqalah (terdapat tasydid pada huruf
qalqalah) adalah: ( ّدى أبي لهب وتبzzz )تبت يpada kata “watabba” terdapat tasydid yang
seharusnya ditahan sesaat sebelum di pantulkan qalqalahnya, adapun bentuk
kesalahannya adalah dibaca seperti qalqalah biasa bahkan lebih parah lagi adalah tidak
adanya qalqalah atau dibaca pantul seperti bacaan “watab”.
Cibeber, 28 Mei 2021
Penyuluh Agama Islam Non PNS
WIWIN WINARTI,M.Pd.I
MATERI PENYULUHAN
PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS
Catatan: bentuk kesalahannya adalah adanya perubahan bacaan pada huruf “ ”عmenjadi
huruf “”ء. Termasuk di sini adalah huruf bertasydid, contoh “rabbi” dibaca “rabi”.
WIWIN WINARTI,M.Pd.I