Anda di halaman 1dari 4

PELANGGARAN ETIKA PADA BIDAN

(MELAKUKAN PERSALINAN SUNGSANG)

Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan
yaitu bidan X dan bidan Y yang sama – sama memiliki PMB dan ada persaingan di antara
dua bidan tersebut.
            Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan melahirkan di PMB bidan X yang
lokasinya tidak jauh dengan PMB bidan Y. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata
pembukaan masih belum lengkap dan bidan X menemukan letak sungsang dan bidan tersebut
tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar
wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan
bidan Y. Sedangkan bidan Y mengetahui hal tersebut. Bidan X tetap akan menolong
persalinan tersebut, kemudian bidan Y melaporkan bidan X karena di anggap melanggar
wewenang profesi bidan.
Ibu Hamil merasakan kontraksi yang sangat sakit ketika sedang berada dirumah
bersama dengan suaminya. Dan mengajak suaminya langsung untuk datang ke PMB bidan X.
Ibu Hamil : aduuh mas, kok aku keluar lendir darah yah, kenapa ini yah mas? (dengan
perasaan cemas).
Suami : keluar ledir darah? (dengan perasaan cemas) ayoo langsung kita pergi ke
bidan X…takut terjadi apa-apa dengan kandungan kamu.
Ibu Hamil : ayooo mas, cepetan aku sudah tidak tahan lagi dengan rasa sakitnya.

(Sampai di PMB bidan X)


Suami : Assalamualaikuum… Assalamualaikum bu Bidan
Asisten : Waalaikumsalam, Iya Pak ayo silahkan masuk.
Suami : ini bu tolong istri saya.
Bidan : ada apa dengan istri bapak ?
Suami :ini bu istri saya keluar lendir darah, saya takut kenapa-kenapa jadi
saya langsung bawa istri saya ke sini bu.
Bidan : baiklah pak kalau begitu saya periksa terlebih dahulu
Suami : iya, silahkan bu bidan.
Bidan : Mari bu kita periksa, silahkan ibu berbaring terlebih dahulu.
Istri : baik bu bidan.
(Sebelum melakukan pemeriksaan bidan mencuci tangan terlebih dahulu.)
Bidan : ibu kita periksa detak jantung janin ibu dulu yah, ( menggunakan lineks).
  Setelah itu dilanjut dengan pemeriksaan VT untuk mengetahui ibu sudah              
pembukaan ke berapa bu. DJJ ibu normal, bagus, tidak terjadi apa-apa                       
dengan bayi ibu, ibu sudah pembukaan kedua bu, dan untuk masalah ibu                      tadi
mengeluarkan lendir darah itu tidak apa-apa bu itu merupakan tanda-               tanda
bahwa waktu persalinan ibu sebentar lagi.
Istri : Alhamdulillah kalau begitu bu bidan
Bidan : iyah bu
Suam : Alhamdulillah terimakasih yah bu bidan, sekarang rasa khawatir saya
sudah hilang.
Bidan : iyah sama-sama pak senang bisa membantu, nanti kalau istri bapak sudah
sering merasakan mules-mules, bapak dan istri datang kesini lagi yah pak.
Suami : baik bu bidan, kalau begitu sekarang saya pamit dulu yah bu.
Bidan : baik pak
Suami & istri : Assalamualaikum
Bidan : waalaikumsalam
Di PMB Bidan X tejadi percakapan rahasia antara bidan dan Asisten yang bekerja di
PMB tersebut. Mereka membicarakan ibu hamil yang datang untuk memeriksaan
kandungannya tadi. Mereka merahasiakan bahwa letak bayi ibu yang tadi datang
memeriksaan kandungan adalah sungsang. Yang seharusnya jika mengetahui letak bayi
tersebut sungsang maka bidan seharusnya merujuk ibu tersebut ke Rumah Sakit.
Bidan Beta :sus, sekarang kamu mulai persiapkan alat yang akan digunakan untuk
persalinan ibu yang periksa tadi. Jangan sampai ada alat-alat yang                       terlupakan.
Asisten : loh kenapa persiapkan alatnya dari sekarang bu?
Bidan  X :(sambil tengok kanan kiri dan menutup hordeng yang terbuka) begini,
pasien yang tadi datang adalah pasien yang letak bayinya sungsang.
Asisten :loh kok bu kalau sungsang kenapa tidak di buatkan surat rujukan saja
ke Rumah Sakit?
Bidan X :ssssstttt, dengarkan dulu. Jika kita berhasil menolong ibu hamil yang
datang tadi, dengan berpura-pura tidak tahu bahwa bayi yang di kandung                 dengan
letak sungsang maka PMB kita akan ramai di datangi banyak                       pasien dari pada
PMB bidan sebelah, hehehe (tertawa jahat).
Asisten :tapi bu membantu persalinan dengan letak bayi yang sungsang itu bukan
wewenang kita lagi.
Bidan X :kamu ini bagaimana, ini kesempatan agar PMB ini ramai kita harus bisa
mengalahkan PMB Bidan Y.
Asisten :tapi bu jika kita gagal menolong bayi tersebut kita bisa terjerat hukum.
Bidan X :sudaah, kamu tidak usah khawatir pasti berhasil menolong persalinan
nanti.  
Keesokan harinya kemudian ibu hamil tersebut merasakan mules yang sangat luar biasa dan
kemudian suami membawanya ke bidan X.
Ibu Hamil : aduuuh mas sakiitt,,,,
Suami : iyaa kamu sabaar yaah,,, asssalamualaikum bu bidan
Asisten : waalaikumsalam, ayoo segera masuk pak.
Suami : bu bidan ini istri saya sepertinya sudah mau melahirkan
Bidan X :iya pak, ayoo segera masuk ruangan. Suster segera bersiap untuk
menolong persalinan ini.
Asisten   : baik bu,,,
Saat berlangsungnya pertolongan persalinan, sang suami menemukan kejanggalan
dari ekspresi bidan yang gelisah dan terus bercucuran keringat.
Suami    : bagimana ini bu bidan dari tadi tidak selesai selesai.
Bidan X : iyah ini pak susah sekali untuk keluar.
Sang suami sangat khawatir sekali dengan keselamatan anak dan istrinya, akhirnya
sang suami melihat proses persalinan lewat posisi di samping sang bidan dan melihat bahwa
bayi yang dilahirkan dalam keadaan sungsang.
Suami   :bagaimana ini bu bidan kenapa bayinya bisa sungsang seperti ini ?
minggu lalu ketika memeriksakan kandungan ibu bilang bayinya baik-                      baik saja.
Bidan X : iya maaf pak
Suami    : bagaimana ibu bidan ini, ibu harus bisa menolong anak saya.
Ternyata kepala bayi tidak bisa keluar karena masih terjepit di dalam, itu bisa
mengakibatkan kematian dan ternyata benar anak dari pasangan ini tidak bisa tertolongkan.
Bidan :ibu, bapak maaf anak ini tidak bisa saya tolong (langsung menunduk
merasa bersalah).
Suami :bagaimana ini ibu harus bertanggung jawab.
Bidan :(terdiam sejenak) tapi ini bukan salah saya pak.
Istri  : bagaimana ini mas bayinya masih terasa belum keluar.
Saat itu juga Asisten yang terpaksa membantu bidan menolong proses persalinan
tersebut langsung menelepon ambulan untuk membawa pasien tersebut pergi ke Rumah
Sakit. Dan berita ini di ketahui oleh bidan Y lewat asisten yang bercerita kepadanya dan
langsung setelah itu bidan y melapor kejadian itu pada pihak yang berwenang.

Anda mungkin juga menyukai