Anda di halaman 1dari 11

FRAUD &

INTERNAL AUDIT
Kelompok6.53
1
Enggar Galih Mitayani P. (20210103048)
Edi Hidayat (20210103057)
Rio Mubaraq Nazam (20210103076)
Malikulqadr M (20210103113)
Arung Himawan (20210103126)
DEFINISI FRAUD
Menurut Sawyer et al. (2006: 339) kecurangan merupakan
sebuah representasi yang salah atau penyembunyian fakta-fakta
yang material untuk mempengaruhi seseorang agar mau
mengambil bagian dalam suatu hal yang berharga.

Dalam Buku FRAUD Pencegahan dan Pengungkapannya Dalam


Perspektif Audit Internal, (Tedi Rustedi, 2018) Istilah fraud
diartikan sebagai penipuan atau kecurangan di bidang keuangan
untuk memperoleh keuntungan sepihak bagi pelakunya. Fraud
pada dasarnya merupakan konsep hukum yang memiliki cakupan
yang luas, The IIA (2016) mendefinisikan fraud sebagai tindakan
ilegal yang bercirikan penipuan, penyembunyian, atau
penyalahgunaan kepercayaan, yang dilakukan oleh pihak
tertentu dan organisasi dengan maksud untuk mendapatkan
uang, aset, atau jasa ; atau menghindari pembayaran atau
kerugian atas jasa; atau untuk memperoleh keuntungan pribadi
atau bisnis.

7/1/20XX Pitch deck title 2


KATEGORI FRAUD

Association of Certified Fraud Examiners Manual International Edition 2020


PEMICU FRAUD
Tekanan situasional (Unshareable pressure), yaitu kondisi yang
disebabkan oleh faktor keuangan dan atau nonkeuangan yang
dihadapi oleh pegawai atau manajemen yang sulit dipecahkan
dengan cara yang legal atau etis.

Kesempatan (Perceived Opportunity), yaitu peluang yang


dimiliki pegawai atau manajemen untuk melakukan tindak
kecurangan yang timbul karena tidak adanya atau lemahnya
pengendalian internal

Rasionalisasi kecurangan (fraud rationalization), yaitu


pemikiran (moral hazard) yang menjustifikasi tindak
kecurangan sebagai suatu perilaku yang ‘wajar’ karena
terdapat masalah buruknya atitude/rendahnya
integritas/mengabaikan nilai etika)

Fraud Examination, Albrecht, 2019

7/1/20XX Pitch deck title 4


SISTEM PENGENDALIAN
INTERN (SPI)
adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan, pengamana aset
negera, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.

7/1/20XX Pitch deck title 5


PENCEGAHAN FRAUD
Audit Internal
1. Audit Internal adalah suatu fungsi penilaian independen yang dibuat
dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi
berbagai kegiatan yang dilaksanakan organisasi (Hiro Tugiman
(2001). Standar Profesional Audit Internal.
2. Menurut Arens and Loebbecke (Auditing: An Integrated Approach,
eight edition, 2000:9), Audit adalah kegiatan mengumpulkan dan
mengevaluasi dari bukti-bukti mengenai informasi untuk menentukan
dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria
yang telah ditetapkan. Proses audit harus dilakukan oleh orang yang
kompeten dan independent.
3. Menurut The American Accounting Association’s Committee on Basic
Auditing Concepts (Auditing: Theory And Practice, edisi 9, 2001:1-2)
audit merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan umtuk menetapkan
tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan serta menyampaikan hasilnya kepada
pemakai yang berkepentingan.
4. Menurut Milton Stevens Fonorow dalam bukunya yang berjudul
Internal Audit Manual, mengatakan audit internal adalah salah satu
penilaian yang dilakukan oleh karyawan perusahaan yang sudah
terlatih dalam hal ketelitian, mampu dipercaya, efisiensi dan fungsi
7/1/20XX
catatan akuntansi perusahaan, serta pengendalian internal yang ada6 di
dalam perusahaan
Tujuan Audit Internal
Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen
organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang
efektif (Boynton, William C.; Johnson, Raymond N.; Kell, Walter
G. (2001). Yati Sumiharti, ed. Modern Auditing Jilid 1)

Secara garis besar, audit internal bertujuan untuk membantu


manajemen organisasi dalam memberikan
pertanggungjawaban yang efektif karena melaporkan data
secara mendetail. Audit Internal memberikan keyakinan pada
manajemen untuk melakukan perbaikan atas sistem
pengawasan perusahaan secara keseluruhan.

7/1/20XX 7
TAHAP AUDIT
INVESTIGASI
1. Tahap Pra Perencanaan.
Pengumpulan informasi awal untuk dianalisis atau ditelaah agar
permasalahaannya dianggap layak atau tidak untuk (selanjutnya)
dilaksanakan audit investigatif.

2. Tahap Perencanaan
Hipotesis ini disusun berdasarkan hasil analisis dari berbagai
kemungkinan penyimpangan yang dikembangkan berdasarkan hasil
analisis dari berbagai kemungkinan penyimpangan yang
dikembangkan berdasarkan informasi yang tersedia, dan atas
jawaban dari pertanyaan 5W+1H.

3. Tahap Pengumpulan Bukti


Audit investigatif biasanya akan bermuara pada proses hukum, maka
auditor investigasi diharapkan mampu memahami bukti-bukti apa saja
yang bisa dianggap sebagai bukti hukum.

7/1/20XX Pitch deck title 8


TAHAP AUDIT
INVESTIGASI
4. Tahap Evaluasi Bukti
Bukti yang telah dikumpulkan melalui penerapan berbagai teknik
audit selanjutnya akan dianalisis untuk melihat kesesuaian bukti
dengan hipotesis.

5. Tahap Pelaporan
Proses dokumentasi ini biasanya disusun dalam bentuk laporan
tertulis. Penyusunan Laporan Audit Investigatif ini juga merupakan
bukti bahwa auditor investigasi telah melakukan tugasnya sesuai
dengan prosedur yang telah berlaku.

6. Komunikasi Audit dan Tahap Tindak Lanjut


Tahap tindak lanjut ini bertujuan untuk memastikan apakah hasil
temuan audit investigasi tersebut telah ditindaklanjuti oleh pihak yang
bertanggungjawab dalam kasus tersebut.

7/1/20XX Pitch deck title 9


TUGAS AUDIT INTERNAL
Memastikan
pengelolaan data Menilai performa pekerja pada tiap bagian dalam
yang dilakukan melakukan tugas yang sudah diberikan oleh
pimpinan
Menilai dan menelaah,
Memastikan seberapa banyak
pada perusahaan
untuk melihat apakah
harta perusahaan mampu bisa dipercaya
telah dilakukan atau Memastikan perusahaan
dilindungi dan
tidaknya suatu sistem melakukan kebijakan, SOP, dan
dipertanggungjawabkan dari
pengendalian rencana yang sebelumnya
berbagai kemungkinan
manajemen, sudah ditetapkan pihak
terburuk, seperti pencurian,
pengendalian intern dan manajemen
penyalahgunaan, dan
pengendalian
kecurangan Memberikan saran perbaikan operasional untuk
operasional meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan

7/1/20XX Pitch deck title 10


THANK YOU

7/1/20XX Pitch deck title 11

Anda mungkin juga menyukai