Muhammadiyah tidak buta politik, tidak takut politik, tetapi Muhammadiyah bukan
organisasi politik. Muhammadiyah tidak mencampuri soal-soal politik , tetapiapabila
soal-soal politik masuk dalam Muhammadiyah, ataupun soal-soal politikmendesak-desak
urusan Agama Islam, maka Muhammadiyah akan bertindak menurutkemampuan, cara
dan irama Muhammadiyah sendiri.Sejak partai politik Islam Masyumi dibubarkan oleh
presiden Sukarno, makawarga Muhammadiyah yang selama ini berjuang dalam medan
politik praktis, merekamasuk kembali dalam Muhammadiyah. Namun karena sudah
terbiasa dengan perjuangan cara politik, maka dalam mereka berjuang dana beramal
dalamMuhammadiyah pun masih membawa cara dana nada politik cara partai.Oleh
almarhum K.H. Faqih Usman dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah padasaat itu, cara-cara
demikian dirasakan sebagai cara yang dapat merusak nada danirama Muhammadiyah.
Muhammadiyah telah mempunyai cara perjuangan yang khas.
Muhammadiyah bergerak bukan untuk “Muhammadiyah‟ sebagai golongan.
Muhammadiyah bergerak dan berjuang untuk tegaknya Islam, untukkemenangan
kalimah Allah, untuk terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmuryang diridlai Allah
Subhanah
u wata‟ala. Hanya saja Islam yang digerakkan oleh
Muhammadiyah adalah Islam yang sajadah, Islam yang lugas (apa adanya), Islamyang
menurut Al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw; dana menjalankannya
denganmenggunakan akal pikirannya yang sesuai dengan ruh Islam. ( Haedar Nashir :
2006 :106 )
Hakikat Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah persyarikatan gerakan islam. Sebagai suatu
gerakan,Muhammadiyah selalu bergerak maju dengan mengemban dua misi :1.
Menyebarluaskan cita
–
cita Muhammadiyah ke seluruh masyarakatIndonesia2.
Orang yang telah memeluk agama islamKepada orang yang telah memeluk agama Islam,
sifat dakwah yangdilancarkan oleh Muhammadiyah yaitu pembaruan sebagai usahauntuk
pemurnian agama islam yang telah mereka anut, sehinggakeislaman mereka benar
–
benar murni sebagai mana disebutkan dalamal
–
Quran dan al
–
Hadis al
–
Shahih. Adapun pemurnian ini meliputiaqidah, ibadah, dan akhlak b.
Kepada kelompok orang yang belum memeluk agama islamSifat dakwah yang dilakukan
oleh Muhammadiyah adalah Seruyan danajakan disertai dengan berbagai alasan dan
penjelasan yang penuhkebijaksanaan, sehingga atas kemauan sendiri menyadari, bahwa
satu
–
satunya jalan keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat ialahdengan memeluk
agama islam.2.
Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaranIslam itu satu-
satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untukkebahagiaan dunia akhirat.4.
Ittiba‟
kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad saw.6.
Hukum dan ajaran agama islam wajib dipegang teguh dan dijunjung tinggi. Tujuanyang
baik harus dicapai dengan jalan serta cara yang baik pula. Cita
cita yangdiridhoi Allah harus dicapai dengan cara serta usaha yang baik pula.Dalam hal
ini Rasullah pernah bersabda
yang artinya : “siapa menyuruh berbuat baik hendaklah dengancara yang baik pula”.
Orang Muhammadiyah berjuang tidak sekedar mencari
sungguh berjuang dengan cara yang diridhoi Allahatau dengan cara yang adil dan jujur
( Djindar dan Djarnawi, tanpa tahun : 47 )Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka
apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk
mencapai tujuan tunggalnya
Rosulullah pernah bersabda :”Siapa menyuruh berbuat baik hendaklah dengan carayang
baik pula”.
Sifat Muhammadiyah
1. ‘Beramal dan Berjuang Untuk Perdamaian dan Kesejahteraan".
Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengkigolongan lain.
Sebaliknya, Muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dankedengkian golongan
lain tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu,dan itu pun harus dilakukan
secara baik tanpa dipengaruhi perasaan aneh.
3. "Lapang Dada, Luas Pandang dan Dengan Memegang Teguh Ajaran Islam"
Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidupdalam
masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk sepertimasyarakat Indonesia.
Tanpa adanya lapang dada, kehidupan akan goncang. Dan prinsip "Memperbanyak
Kawan" tentu berubah menjadi "Memperbanyak Musuh". Namun bagaimana, pun dalam
berlapang dada, kita tidak boleh kehilanganidentitas sebagai warga Muhammadiyah yang
harus tetap memegang teguh ajaranIslam. Dengan demikian, bebas tetapi tetap terkendali
6. "Amar Maruf Nahi Munkar Dalam Segala Lapangan Serta Menjadi ContohTeladan
Yang Baik"Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma'ruf dan bernahi
munkar,yakni menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang
dimaksudkemunkaran ialah semua kejahatan yang merusak dan menjijikkan
dalamkehidupan manusia.Tanpa adanya amar ma'ruf dan nahi munkar, tidak akan
kebaikan dapatditegakkan, dan tidak akan kejahatan dapat diberantas. Untuk itu,
Muhammadiyahharus sanggup menjadi suri teladan dalam kegiatan ini, baik ke
dalam tubuhsendiri ataupun ke luar, ke tengah-tengah masyarakat ramai, dengan
penuhkebijaksanaan dan pendekatan yang simpatik.Amar ma'ruf nahi munkar,
bagaimanapun harus kita lakukan dengan cara yang baik, sebab kalau tidak
begitu,adalah Machiavellisme namanya.7.
10. "Bersifat Adil Serta Korektif Ke Dalam dan Keluar Dengan Bijaksana"
Dengan sifat adil dan korektif, Muhammadiyah tidak senang melihatsesuatu yang
tidak semestinya, dan ingin mengubahnya dengan yang lebih tepatdan lebih baik,
meskipun mengenai diri sendiri. Jadi Muhammadiyah tidak tinggaldiam saja dan
taqlid.Tetapi koreksi pada diri sendiri dan ke luar ini tidak boleh dilakukandengan
sembarangan, melainkan harus dengan adil dan bijaksana.
https://www.academia.edu/9019778/
MEMAHAMI_KEPRIBADIAN_MUHAMMADIYAH_MAKALAH_JURUSAN_MANAJEMEN_FAKULTAS_EKO
NOMI_DAN_BISNIS_UNIVERSITAS_MUHAMMADIYAH_MALANG_2012