Anda di halaman 1dari 3

Kepribadian Muhammadiyah

Latar belakang muhammadiyah

Muhammadiyah sebagai organisasi dan gerakan sosial keagamaan didirikan oleh KH. Ahmad
Dahlan (1868-1923) pada awal abad kedua puluh, tepatnya pada 8 Dzulhijjah 1330 H,
bersesuaian dengan tanggal 18 Nopember 1912. Pendirian organisasi ini, antara lain, dipengaruhi
oleh gerakan tajdîd (reformasi, pembaruan pemikiran Islam) yang digelorakan oleh Muhammad
ibn ‘Abd al-Wahhab (1703-1792) di Arab Saudi, Muhammad ‘Abduh (1849-1905), Muhammad
Rasyîd Ridhâ (1865-1935) di Mesir, dan lain-lain. Masing-masing tokoh tersebut memiliki corak
pemikiran yang khas, berbeda satu dengan yang lain. Jika Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhâb
menekankan pemurnian akidah, sehingga gerakannya lebih bersifat puritan (purifikasi), maka
Muhammad ‘Abduh lebih menekankan pemanfaatan budaya modern dan menempuh jalur
pendidikan, dan karena itu, gerakannya lebih bersifat modernis dan populis. Sementara itu,
Rasyîd Ridhâ menekankan pentingnya keterikatan pada teks-teks al-Qurân dalam kerangka
pemahaman Islam, yang dikenal dengan al-Rujû’ ilâ alQur’ân wa al-Sunnah (kembali kepada al-
Qur’an dan al-Sunnah). Oleh karena itu, gerakannya lebih bersifat skriptualis (tekstual), yang
kelak menjadi akar fundamentalisme (al-ushûliyyah) di Timur Tengah (Syafiq A. Mughni,
1998).

Pengertian kepribadian muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakekat Muhammadiyah,


serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, serta
sifat-sifat yang dimilikinya.

Fungsi dan sifat kepribadian muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah berfungsi sebagai Landasan, Pedoman, dan Pegangan bagi gerak
Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarbenarnya.
Kepribadian Muhammadiyah itu mengandung empat pokok pikiran :

1. Apakah Muhammadiyah itu?

2. Dasar dan amal usaha Muhammadiyah.

3. Pedoman amal usaha dan perjuang Muhammadiyah.

4. Sifat-sifat Muhammadiyah.
Apakah muhammadiyah itu?

Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”. Maksud

geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma’ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua

bidang: perseorangan dan masyarakat. Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma’ruf nahi
munkar dengan caranya masing-masingyang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat
menuju tujuannya, ialah “terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

Dasar Dan Amal Usaha Muhammadiyah

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam

yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata,

Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang

tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:

1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.

2. Hidup manusia bermasyarakat.

3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satusatunya
landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.

4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban

sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.

5. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi

Pedoman Amal Usaha Dan Perjuangan Muhammadiyah

Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara

perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya harus berpedoman “

Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun disegenap bidang

dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah.”
Sifat sifat muhammadiyah

Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang

terjalin di bawah ini:

1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.

2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.

3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam.

4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah

negara yang sah.

6. Amar ma'ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan

yang baik.

7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan,

sesuai dengan ajaran Islam.

8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan

mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.

9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara

dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang

diridlai Allah SWT.

10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai